” Kelebihan DOHC Dibandingkan SOHC “…Salah Faham yang Perlu Diluruskan

sohc-dohc

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Persaingan perubutan pasar sport 150 cc antara New Vixion Linghtning yang mengusung engine bertipe SOHC dan CB150R Street Fire yang mengusung engine DOHC. Isu tentang keunggulan masing2 tipe mesin pun kembali menghangat, ada yang mengatakan sohc torsi nya besar di rpm bawah dan dohc powernya besar di rpm atas. Pernyataan ini tidak salah, akan tetapi tidak 100% benar, masih memerlukan tambahan penjelasan, jadi bukan berarti sohc nggak bisa kenceng atau dohc kenceng di rpm bawah. Penjelasan menganai masalah ini bukan hanya melibatkan jumlah noken as/camshaft (sohc =1, dohc =2), akan tetapi juga terkait dengan desain awal, karakter engine-nya akan digunakan untuk apa ?

Engine dengan karakter torsi besar di rpm rendah

Engine dengan tipe ini, sudah pasti didisain dengan stroke yang panjang, bahkan seringkali  lebih panjang dari bore nya (overstroke). Dari disain ini maka berakibat pada :

  1. Karena stroknya panjang, maka bandul (crankshaft) nya besar, dan hal ini sangat besar efeknya terhadap torsi yang diperoleh.
  2. Bore nya pasti lebih kecil dibandingkan dengan overbore dengan kapasitas yang sama
  3. Karena bore nya kecil, maka diameter klep-nya juga kecil, dan ini sangat cocok dengan karakter besin bertorsi besar, yaitu besarnya kecepatan aliran udara lebih berpengaruh dibandingkan dengan besarnya volume yang masuk.
  4. Karena bore nya kecil, head juga kecil, maka menggunakan SOHC lebih efisien ditinjau dari bentuk dan penempatan engine

Setelah SOHC dipilih sebagai sistem pembuka-tutup klep, maka akan memberikan konsekuensi

  1. Lobe buka dan tutup menyatu dalam satu poros, sehingga sulit melakukan modifikasi timing dari noken as
  2. Karena untuk menunjang engine overstroke yang memiliki torsi besar di rpm bawah, maka desain overlap camshaft dibuat sempit, dan untuk mengubah profil overlap, garus ganti camshaft.

Nah dari 2 parameter ini (overstroke dan sohc) benar2 merupakan perpaduan yang ” istimewa” untuk mesin bertorsi besar di rpm bawah, karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

  1. Pada rpm rendah torsi sudah pasti lebih tinggi dari pada overbore, selain karena memang sudah dirancang demikian, rugi2 daya pada putaran rendah, akibat beban camshaft, lebih sedikit, karena camshaft cuma 1 jadi bobotnya lebih ringan, selain itu rantai yang digunakan juga pendek.
  2. Karena diameter klep-nya lebih kecil, dan torsi sudah mencukupi pada rpm rendah, maka otomatis konsumsi bbm lebih irit.
  3. Karena tidak mementingkan power di rpm tinggi, maka kekuatan/tegangan per klep juga tidak perlu tinggi, karena tidak mengkhawatirkan terjadinya floating pada klep. Sehingga turut memperkecil kerugian daya, karena crankshaft juga harus bekerja memutar noken-as untuk menekan klep malawan gaya per/pegas tersebut.

Selain itu desain ini, berakibat meningkatkan potensi kerugian2 yang akan muncul jika bekerja pada rpm tinggi, diantaranya

  1. Karena diameter klep kecil2 maka VE semakin menurun dengan bertambahnya rpm
  2. Karena desain overlap camshaft kecil dan sudah fix, maka tidak akan mampu memberikan efek scavenging, sehingga turut memperkecil VE pada putaran tinggi. Dari poin 1 dan 2, mengakibatkan power di rpm tinggi akan jauh menurun, sehingga memperkecil kemampuan akselerasi.
  3. Kombinasi bore yang sempit dan sohc, menjadikan sudut antara klep in dan ex lebar, ditambah dengan kekerasan tegangan per-klep yang kurang memadai, kemungkinan klep akan saling berbenturan semakin besar pada rpm tinggi, begitu pula antara klep dgn piston.
  4. Karena stroke nya panjang, maka batas rpm maksimumnya rendah (dibatasi piston speed maksimum nya), sehingga rpm yang bisa digapai juga rendah.

Jadi mesin bertorsi besar di rpm bawah bukan semata2 karena SOHC, tetapi lebih disebabkan disain awalnya, mengoptimumkan torsi di rpm bawah.

profil-cam

sohc2

Engine dengan karakter power besar di rpm tinggi

Karena menginkan mesin yang mampu bekerja optimal di rpm tinggi, maka mesin overbore sangat sesuai untuk keperluan ini, karena :

  1. Stroke nya pendek, sehingga crankshaft kecil, bobot nya ringan, sehingga mempercepat pencapaian topspeed di rpm tinggi
  2. Stroke yang pendek juga memungkinkan mesin memiliki potensi rpm yang lebih tinggi, pada batas piston speed maksimumnya
  3. Karena bore nya lebar, maka diameter klepnya besar2 dan hal ini cocok untuk memaksimalkan VE di rpm tinggi
  4. Karena bore nya lebar, pengaplikasian dohc akan lebih mudah.

Setelah dipilih dohc sebagai sistem pembuka-tutup klep in dan ex, maka konsekuensi yang harus ditanggung adalah :

  1. Bobot camsahft semakin berat
  2. Kamprat semakin panjang, dari poin 1, dan 2 memberikan peningkatan kerugian daya pada crankshaft karena harus memutar 2 buah camshaft/noken as yang lebih berat dengan rantai yang lebih panjang, terutama pada rpm rendah.
  3. Kerugian gesek yang semakin besar karena sebagian besar sistem dohc tidak terdapat bearing di camshaft nya
  4. Sulit mengatur menyetel kerenggangan klep, karena menggunakn sim tapped.

Jadi itulah beberapa kerugian ketika menggunakan dohc, terutama pada rpm rendah. Akan tetapi dohc yang dikombinasikan dengan mesin overbore, memiliki keuntunga ketika bekerja pada rpm tinggi yaitu :

  1. Dengan menggunakan dohc, maka sudut klep bisa diperkecil, sehingga meminimalkan benturan antar klep.
  2. Karena lobe in dan ex terpisah, maka akan sangat mudah men-stel besarnya overlap camshaft, untuk meningkatkan VE dengan memanfaatkan efek scavenging pad rpm tinggi, sehingga powernya semakin tinggi di rpm tinggi (tertentu)

Jadi power besar pada rpm tinggi bukan ” hanya” disebabkan oleh pengaplikasian DOHC, tapi lebih merupakan kombinasi antara dohc dengan karakter engine yang oberbore.

mesin-dohc

Demikianlah tambahan informasi mengenai sistem sohc dan dohc, lebih kurangnya mohon maaf. Bagi suhu2 yang lebih kompeten, mohon masukan dan koreksinya. Semoga bermanfaat, wassalamu;alaikum wR wB.

100 Komentar

  1. Nah tu,mudeng kn??
    DOHC atau SOHC tu jelas2 bkn krn lbh canggih atau enggaknya..
    Sama aja fingsinya ngangkat klep jg,DO or SO dcangkokin dlihat dr efisiensi desain mesin trsebut..
    Fb sbelah rame2 gontok2an tok ae..
    Pdhal aq lo love honda rek..
    Tp q jek seneng seng SOHC,klebihane sderhana tur efisien kinerjane,ga kakean beban,jd scr teori se haruse konsumsi BBm nya iritan SOHC,tp bener yo??
    Jujur dkon milih jek milih NVL,pdhal nafsune CB150..
    Halah podo ga iso numpake..
    Hihihi.. Kminter aq..

  2. ini baru joss.. biasanya para alayer nganggap bodoh katanya DOHC puat putaran atas SOHC buat cari torsi ternyata semua ditentukan oleh stroke dan bore suatu mesin bukan dr mekanisme klepnya doang. Pio ane SOHC tapi overbore bisa teriak di putaran tinggi..

    • Ane bantu jwb y bro.
      Power mesin CS1 / Sonic besar selain karena diameter piston & klepnya lebar, juga karena diameter venturi karburatornya juga besar (28mm), kompresi tinggi, berpendingin cair (radiator).
      Bisa juga mungkin karena lift klep in-nya tinggi, sudut overlap camshaft-nya (mungkin) lebar, derajat durasi klep in tinggi, dll.
      Barangkali bro admin mungkin punya datanya mohon dishare.

  3. lha kalo DOHC tp overstroke, kayak mesin mobil misal Toyota twin cam yg jelas overstroke, dmn manfaat DOHCnya…? secara max cmn diset peak power di 6000rpm…

    • yaelah motor cacing aja di banggain bro.. org bahas ttg 4tak ini malah 2tak..
      klo merasa ninja 2tak lu kenceng main aja yuk di sentul lawan aprilia 125..motor sama2 standar..
      ga usah mencela produk lain..klo diri lu aja cuma bisa berkoar di sini..

      LEBIH BAIK PECUNDANG DI JALANAN JAGOAN DI CIRCUIT.
      i’m fighter and racer not loser

      • Dari tadi baca koment cuman om ini yg bener, mau yg kenceng, mau ngebut ya sirkuit tempat’a, jalanan mah buat umum kenceng2 bahaya 😀 kalo bahaya’a buat sendiri matinya jg sendiri si pikirii, tapi kalo bahaya’a ngajak2 orang laen…haddeehh ckckckck kasian brohh merugikan orang lain :p,hhahaha jossss dehh si om

  4. Zaman akhir lama2 org pilih yg irit..
    Bkn yg kenceng..
    Apalg motogp tim utama BBM dh dbatasi mk teknologi kudu irit tenanan,tp diusahakn performa tetep ok..
    Sip tu bwt masa dpn produksi massal..

    • Itu (mungkin) karena peak power FU disetting pada putaran mesin 9500 RPM.
      Selain itu juga karena gear ratio FU ringan.
      Sehingga akselerasinya terasa galak di RPM bawah-menengah, tapi agak kedodoran di RPM atas.

      Karburator FU berventuri 26mm & diameter klep in nya cuma 22mm.
      Agar RPM atas lebih berisi perlu mengganti part tsb dg yg berdiameter lebih lebar.

  5. Nah ini, penting utk dipahami.
    Utk para FB, saran ane sih kalo belajar teknis mesin tuh jangan setengah2. Pahami sampai tuntas biar gak asal berujar yg malah jadi ‘salah kaprah’ 😀

  6. Min, ane pngen tnya.. Seandainya da kontruksi mesin SQUARE ditambah DOHC? Kira² torsi bwh+ power atas bisa dpt semua,, apa kira² bisa gt yah…? Mksh bwt response.nya

    • Lebih bagus sohc 4 klep, kerugian gesek lebih rendah, torsi bawah dapet, power atas lumayan,

      liat aja p200ns sama duke 200, kalok sama sama peak power di 10k, dan kompresi di 11,3, powernya hampir identik

      • Kayaknya ente belum memahami sampe tuntas isi artikelnya tuh bro.
        Torsi besar di RPM bawah tuh bukan semata-mata karena pake sistem SOHC, tapi karena panjang strokenya.
        Itu karakter mesin overstroke.
        Peak power mesin overstroke didapat di RPM menengah.
        Di RPM atas lebih bertenaga mesin overbore.
        DOHC overstroke torsinya lebih besar dr SOHC overstroke.

        P200ns powernya besar meskipun SOHC karena tipikal mesinnya overbore. Torsinya terasa besar karena bore-nya juga besar, meskipun stroke pendek.
        Berbeda dg CS1 yg sesama SOHC overbore, stroke pendek torsinya kecil karena bore-nya juga kecil.
        Volume silinder juga mempengaruhi torsi.

        • Soal kerugian gesek, pada mesin SOHC 4 klep tiap lobe (tonjolan camshaft) ditugaskan utk menggerakkan rocker arm yg ujungnya dicabang dua (masing2 utk menggerakkan 1 klep) sehingga 1 lobe utk menggerakkan 2 klep in & 1 lobe lainnya utk menggerakkan 2 klep ex.
          Lebih ringan kerjanya SOHC 2 klep, yakni tiap lobe-nya hanya ditugaskan utk menggerakkan 1 klep saja.

          • Saya ngga berbicara tentang karakter, mesin bro, karena karekter dan peak power sangat ditentukan oleh Porting dan Noken as. Mau overstroke, overbore, square, semua ditentukan dibagian head :mrgreen:

            SOHC 2 klep memang lebih kecil gaya geseknya dari SOHC 4 klep, tapi… luasan area yang dibutuhkan lebih kecil sohc 4 klep, misalnya untuk luasan squish 54mm, motor “m”, bisa menggunakan klep ukuran 19mmx2 ditambah 17mmx2, bahkan kalo perlu bisa ditingkatkan sampai 22/19mm x2, atau setara klep 31 dan 27 mm, sedangkan motor “s”, dengan konfigurasi klep 25/22mm sudah mepet sampai bibir squish, itulah mengapa SOHC 4 klep saya anggap sebagai win-win solution, kecilnya gaya gesek diputaran rendah seperti konfigurasi SOHC, ditambah keuntungan klep besar diputaran atas seperti konfigurasi DOHC, mudeng bro? 😀

            Yang jadi pertanyaan nick handjoe kan pengin tenaganya merata, bawahnya nampol, atasnya ajib, iya too? 😀

    • Karakter mesin square yakni kenaikan power & torsi terasa linear -> smooth hingga RPM menengah.
      Peak torsi mesin square di RPM bawah.
      Sedangkan peak powernya di RPM menengah.
      Power di RPM atas kalah besar dr mesin overbore.
      Karakter dasarnya seperti itu.
      Mesin square umumnya SOHC.
      Kalo DOHC itu utk lebih menunjang power di RPM atas.

  7. Lumayan Donk…jd lebih tahu.
    Tapi gimana dg piston yg Square..? Panjang bore dan struke sama…apa kelebihannya (Vixion kalo gk salah pistonnya over square). Trus gimana dgn jumlah klep..ada Sohc 2 klep dan Sohc 4 klep. Mohon pencerahannya…

    • Kelebihan mesin square hampir seperti mesin overstroke, bedanya lebih smooth dlm mencapai peak power di RPM menengah. Torsinya di RPM bawah tdk se’liar’ mesin overstroke, Dan irit konsumsi BBM.
      Contohnya : Byson, New Megapro, Tiger.

      Mesin Vixion overstroke bro.
      Overstroke = undersquare.
      Sedangkan oversquare = overbore.

      Soal jumlah klep, kinerja mesin lebih ringan yg SOHC 2 klep. Karena hanya ada 2 klep yg digerakkan.
      Sedangkan SOHC 4 klep, 1 camshaft harus menggerakkan 4 klep.

  8. semua tergantung kebutuhan,
    dan selera. .

    tapi setelah menilai membandingkan vote bwt NVL,
    Desain fresh, moge look,
    mesin bandel tanpa rewel sdh 10rb kilo
    yg ptg. .
    iritnya kagag nahan seminggu 150an kilo, bwt pp ngajar tiap hr cukup pertamax 3,5liter 40rb
    tiap hari main di 5rb – 6rb rpm dah ckup jalan 65-70km jam

    speed it fatamorgana. .
    yg penting fungsi, dsain dan durabilitas

    kalo mau speed ya pake aja DOHC overbore dan turun di.sirkuit jangan di.jalanan. . kalo taBrakan?? yg rugi juga org lain kan,

  9. udah nyari duit sendiri lebih wise jadinya, umur juga udah bertambah sehingga lebih milih si lemot operstruk. toh 125kpj yang pernah gw capai udah kenceng. masa2 menikmati speed tinggi udah lewat 5-8 tahun yang lalu.
    bensin 300rb sebulan pake pertamax dompet seneng, modif ga perlu juga udah keren. kalo mau kenceng bagus pake overbore tapi jangan ngalay di jalan. jalanan bukan cuman milik ente..

  10. Kalau mesi. Seperti cbr 250 DOHC dengan rocker arm itu masuk ke karakter spt apa om motogokil ? Soalnya mirip mesin mobil tota (lupa jenisnya). Dan mesin honda vtec Dohc. Bikin artikel utk karakter dohc pake rocker arm dong om..

      • Kalo menurut ane begini bro :
        mesin mobil memang boringnya harus cukup besar karena tipikal mesin mobil umumnya overstroke, yakni agar torsi max didapat di RPM bawah.
        Tiap silindernya bervolume besar.
        Sehingga dg bore besar, stroke extra panjang.
        Peak power & torsi mesin mobil umumnya didapat pada RPM bawah. Karakter dasarnya begitu.
        Soal DOHC / SOHC itu penyerta-nya saja.
        Kalo pake sistem DOHC torsi makin besar.

        Sedangkan di mesin motor yg bervolume silinder kecil, tipikal overstroke diameter bore-nya tdk begitu besar.
        Dg disertai sistem DOHC pada tipikal overstroke, maka peak torsi semakin besar di RPM bawah.
        Peak powernya didapat di RPM menengah.

  11. kasus 2 stroke RX King sama RXZ sama2 135cc.. gmn kang?,
    RX King overbore, tp kok mainya di rpm bawah, RXZ yg overstroke jelas kalah trek pendek, tp RXZ overstroke malah menang kalo trek panjang… kok kebalik dg NVL vs CBsf

  12. kalo scorpio dan tiger??
    bore x stroke
    scorpio=70,0 x 58,0
    tiger=63,5 x 62,2
    dua mesin ini overbore sohc tp longstroke (overbore tidak mesti main rpm tinggi)

    klx 250=72.0 x 61.2 mm dohc

  13. Lagian jarang jg org menggeber motornya sampai kecepatan maksimal di jalan umum.. Mau selamat sampai tujuan ga harus ngebut..

  14. tapi masih bingung juga ama mesin CBR 250,
    1 cam 1 lobe, 1lobe buat ngangkat rocker arm yg isinya 2 klep (dohc yg aneh kalo menurut ane),

    kalo dipikir boros ama tuh engine cbr, kenapa gak bikin sohc 1cam 2 lobe, masing2 lobe ngankat rokcer arm yg isinya 2 klep,

    nah kalo unicam lbh jlimet lagi, 1cam 3lobe, 2klep diangkat pake rocker arm, sisanya 1 klep kena tonjok 1lobe,

  15. ..klo faktor bnyk dipengaruhi Overbore or Overstroke.. knp klasifikasinya di camshaft ya.. knp ga disebut OB & OS ? wkwkwk.. jd sama aja intinya ya.. mw yg pedes karet merah, mw yg sedeng karet kuning.. beda sensasi.. :mrgreen:

  16. Ijin tanya ne kang…
    klo tipe ducati itu sistimnya kyk apa y?.
    karena menurut ane..

    Dengan rpm yg rendah.. redline 10.500 dengan ve yg menurun pada tiap tahapan rpm. Sehingga seperti sohc.

    Namun dengan size bore yg lebih besar serta klep ex dan in yg sesuai dengan ukuran bore dan bersistem dohc desmosdici.

    Jadi pertanyaannya..
    1. kenapa sistim dohc ducati tidak bisa setinggi rpmnya multi silinder (minimal 3 silinder) yg redline 14.000 (R1) padahal sudah dohc dan bore yg nesar sehingga memungkinkan redline lbih dri 10.500?.
    2. Dengan sistim yg seperti di atas kenapa torsi dan house powernya tinggi, seperti yg pernah ane baca spesifikasi dari ducati panigale 1299 yg barusan keluar ini, disitu tertulis (masih perkiraan) power 205, torsi 144, bahkan spek h2 pun msih dibawahnya..
    3. Dan cocokah jika ducati panigale ini d buat harian mengingat rasio kompresi 12.5:1.

    Jdi mohon penjelasan kang..
    maaf klo agaj bulet..
    tp yg jelas kenapa panigale dengan dohc desmodici bore yg besar rpmnya rendah tetapi powernya besar?..

    • maklum bro ukuran bore x stroke panigale adalah 112 mm x 60.8 mm, jadi pistonnya besar dan berat dan hal ini memberikan batasan untuk putaran yang tinggi. Stroke nya juga cukup panjang yang mana piston speed maxnya berada di bawah 11000 rpm, jadi wajar kalau putarannya nggak bisa tinggi

      • Berarti meski sistim dohc.
        untuk limiter rpm juga tergantung dari besar bore y kang?.
        dan penjelasan sampean tadi..

        Sdh mulai paham..
        nah ini ada pertanyaan lagi kang..

        Prnah baca r15 yg udh d bore up pke 63mm (dri lek IWB kang). Itu tembus 148kmj..
        n dri sumber2 yg lain jg mengatakan klo udah bore pasti harus ati2 ama CR n tekanan oli..

        Klo bore up CR naik jelas.. tp apakah oli akan berkurang karena naiknya suhu dalam mesin?.
        trus cra biar gk kurang gmn kang olinya.. apa setiap penggantian kita lebihkan 200ml dri nilai normal yg 1liter..

        Trus 1 lagi ni kang..
        apakah gearbox r15 mampu nembus dri 160kmj klo cuma bore up n lain2 tnpa ganti gearbox yg after market?.
        bwt sementara itu aja dlu kang..

        Sbner e bnyak yg mw ane tnya ni kang..
        gini2 klo kuliah salah masuk jurusan..
        perawat di rumkit soepraoen malang tpi tertarik ama permesinan..

        Btw ane silen rider sampean kang, iwb sma lek taufik tmc.blog.

        Jdi salam kenal kang.

        • Lupa kang..
          klo boleh tau ada gk y sistem sohc dengan over bore?.
          n apa aja keunggulun dari sohc overbore..
          karena kbxakan kayak e sohc itu square ato over strok..

          Suwon suwon kang ats jwabannya..

          • Ada nih Bro motor saya
            Sohc 4valve Overbore
            Tapi saya ga pernah lari lebih dari 65kmh dan main selalu di rpm 6000.
            Kalau untuk keunggulan masbro bisa lihat atau baca dari komen” bro yg diatas yg membicarakan karakter overbore dan overstroke dan tentunya yg lebih paham. Kalau saya sih ya sedikit” belajar lah tentang mesin walau saya orng seni hha.

  17. Wah salut ame suhu2 n engine2 kelas vip,cakep banget dah penjelasan nya ame mesin yg overbore..ane jujur kg ngrti sm sz ame mesin, skrg sdkit phm. Kenapa admin n suhu2 lain nya kg ktmuan n bkin karya sndri. Pan ilmunya tingkat dewa? Cobalah anak negeri tunjukan ame dunia,kt paham n kita bs bkin sndri motor n mesin nya jg. Bukan motornya doank mesin nya impor sami mawon. Pemerintah juga sih anak bangsa pada pinter kg di lirik…wuuuu

  18. Ulasan diatas sangat membantu,, jadi buat para pecinta motor jngnlah saling meremehkan 1 dengan yg lain, semua produk yg dibuat sudahlah diuji matang dan persetujuan tim kita sebagai pengguna wajib menghargai dan merawatnya,,so raksah jotos-jotosan,,semua mesin itu sama tergantung kita yg merawatya,,dan semua jenis mesin harga jual pasti turun jadi jangn salahkan merek,,,ok broww

11 Trackbacks / Pingbacks

  1. Akhir dari Perseteruan Vixion dan Satria FU | motorgoodness
  2. Akhir dari Perseteruan Vixion dan Satria FU | UratMalu
  3. NVL vs CB 150,Siapa Paling Kencang, Kalau Dikata NVl Lebih Kencang Adakah Yang Protes? Berikut Ini Beberapa Testimoni! | Bonsai Biker
  4. Sekilas Analisis Alasan Mengapa YIMM Tidak Mengizinkan NVL Untuk Balap Indoprix | motorgoodness
  5. Sekilas Analisis Alasan Mengapa YIMM Tidak Mengizinkan NVL Untuk Balap Indoprix – UratMalu
  6. Kenapa R25 Engine-nya DOHC, Bukan SOHC Seperti R15 ? - UratMaluUratMalu
  7. Lalu Apa Bedanya Sonic150 dengan MX-King Jika Panjang Stroke nya Mirip ??? | motorgoodness
  8. Terlalu Banyak Motor Sport Ber-Engine DOHC, Lalu Bagaimana yang Masih SOHC ??? | motorgoodness
  9. Pertentangan Fans SOHC dan DOHC Didamaikan Honda | motorgoodness
  10. CBR 150R Facelift VS R15 V.3 VS GSX R150, yang Menang Bukan DOHC. Tapi Overbore | motorgoodness
  11. Camshaft (Noken As) Kegunaan, Permasalahn dan Solusinya | MOTOGOKIL

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan