Fungsi-fungsi yang biasanya digambarkan dalam koordinat polar, dapat digambarkan dengan lebih efisien jika mendayagunakan sifat-sifat simetrinya, yaitu : Simetri terhadap sumbu-x Simetri terhadap sumbu-y Simetri terhadap titik O (origin –

Perhatikan bentuk-bentuk kurva berikut : Bisa dibayangkan, jika kurva-kurva ini dinyatakan dalam bentuk persamaan y=f(x) , tentunya menjadi sangat rumit. Akan tepai menjadi lebih sederhana jika masing-masing komponen baik x

Sebagaimana transformasi lainnya, transformasi Z juga hanya dipergunakan untuk mempermudah pengolahan sinyal yang berbentuk barisan. Setelah diubah ke X(z) kemudian selesai diolah, selanjutnya diubah lagi menjadi x(k). Dan upaya ini

Sebelum berkenalan dengan berbagai properti dari transformasi Z, mari tinjau dulu sebuah fungsi sederhana yang akan sangat berguna yaitu fungsi unit pulsa. Linearitas Transformasi Z Transformasi Z memiliki sifat lineraritas

Transformasi Z adalah sebuah upaya pengubahan suatu fungsi barisan f(k) menjadi F(z) agar dapat lebih mudah memecahkan permasalahan. Prosesnya hampir sama dengan transformasi lapplace, dimana fungsi waktu f(t) diubah dulu

Integral Fourier Bentuk Kompleks Dari integral fourier cosinus dan sinus dapat dibangun bentuk kompleksnya Dari integral fourier komplek inilah baru diturunkan formula untuk transformasi fourier

Bayangkan sebuah sinyal kotak dengan persamaan di atas, dengan periode p=2L, kemudian L diperbesar menuju tak terhingga

Aplikasi deret fourier juga dapat digunaan untuk menyelesaikan persamaan diferesial (turunan). Seperti penyelesaian osilasi paksa pada pegas dengan masa m dan modulus k. Kemudian diberikan gaya eksternal r(t) sehingga pegas bergerak sejauh y(t). Sedangkan

Bidang tangen adalah bidang yang menyentuh suatu permukaan di suatu titik, seperti gambar di atas. Pada bidang tangen berkumpul banyak garis tangen (garis singgung), sekarang akan diturunkan bagaimana memperoleh persamaan