Apa Jadinya Kalau R25 " Premium Ready "

spied_yzf_r25_iwanbanaran-4[Sumber : iwanbanaran.com]

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Masih inget ketika RR Mono diharamkan minum premium, sebahagian besar blogger dan komentator menganggap wajar, karena rasio kompresi nya dah sangat tinggi untuk motor harian, yaitu 11.3 :1, seperti yang pernah ane ulas dalam artikel ini. Meskipun banyak juga pertanyaan mengenai jika terpaksa minum premium, apa iya gugur garansi ? Sementara jika ingin mengembangkan market share tentunya kawasaki juga harus bisa dipakai di tempat yang pertamax nggak “ready” di spbu. Dan akhirnya dinyatakan rr mono ” Premium Ready “, ada yang menghujat KMI tidak konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Akan tetapi ada pula yang teramat senang (mungkin calon owner rr mono) dengan ketentuan ini, karena lokasi mereka memang sulit mendapatkan pertamax, yg ada hanya premium.

Nah, bisa jadi kondisi ini juga difikirkan oleh YIMM, agar R25 yang nanti akan dirilis bisa digunakan oleh rider dari pelosok yang susah nyari pertamax. Oleh karena itu dilakukan uji penggunaan premium eceran pada r25, di jalan umum. Jika ternyata hasilnya memenuhi syarat QC yang ditentukan, bisa dipastikan YIMM juga akan memberi pernyataan bahwa R25 premium ready. Lantas jika r25 premium ready, bagaimana dengan performanya ?….Mari kita diskusikan

Pada saat z250sl (rr mono) dirilis, banyak yang membandingkannya dengan cbr250 karena sama2 satu silinder dan sama2 250 cc. Dan menjadi “sesuatu” yang hangat dibicarakan karena rr mono memiliki power yang lebih besar dari cbr250. Tetapi begitu rr mono dinyatakan premium ready, maka ada sesuatu yang disangsikan apakah benar CR-nya 11.3 ? kok bisa minum premium ?

Sekarang coba bandingkan jika motor2 ini premium ready

  1. CBR250 (2014), CR=10.7 : 1, Power = 29 ps / 9000 rpm
  2. Z250SL, CR=11.3 : 1, Power = 28 ps / 9700 (berarti CR riil nya di bawah 10.7)
  3. YZF R25, jika “premium ready” maka power sekitar 28 s/d 30 ps, jika rpm-nya 9000-an. Jika rpm-nya sampai 11 ribu, maka powernya nggak jauh dari 31 ps.

Jadi serba salah :

Mau bikin motor kenceng (CR > 11) tapi nggak di semua SPBU sedia pertamax. Tapi kalau diposisikan sebagai “maskot” ya harus power full, menuntut CR tinggi dan harus minum pertamax, bisa2 peminat dari pelosok nggak jadi beli.

Ok segitu dulu, analisis performance -nya menyusul di artikel berikutnya.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 

26 Komentar

  1. Arep numpak pit banter.. tapi dhuafa.. :v #wes marai puyeng pengembang.. niat beli kelas premium tapi nenggaknya pengen premium juga ya begini :v bruakakakakak.. #ngikik sik om iwan

  2. mungkin bisa di buat pilihan settingan dari dealer, bagi yg bisa dapet pertamax/plus cr di setting tinggi, ecu, pengapian disetting utk cr tinggi dan oktan min 92. bagi yg sulit pertamax atau cm ada premium di tempatnya disetting juga. agak repot tp efektif.

  3. pak dosen..
    kompresi minyak berpenggaruh pada kecepatan & tenaga???…
    lau berpengaruh berarti cbr jika kompresi nya tinggi bisa lebih kencang & bertenaga lagi ya???

    • bukan kompresi minyak, tapi tingginya perbandingan/rasio kompresi ruang bakar (CR/compression ratio), jika tidak diikuti dengan tingkat oktan tertentu, akan terjadi misfire bahkan detonasi. Akibatnya tenaga akan drop dan bahkan detonasi yang ekstrim akan merusak mesin.
      Semakin tinggi rasio kompresi, semakin tinggi efisiesi pembakarannya, dan power yang dihasilkan juga semakin tinggi
      contoh :
      supra cr=9:1 powernya 10 ps
      cs1 cr=10.8:1 powernya 12.8 ps
      Tingginya power selain ditentukan oleh CR, juga ditentukan oleh cc, rpm, VE, AFR dan rugi2 gesek

  4. Wadoh klo cbr kompresi dibuat 11.5 power di 11rb. Bisa klepek2 semua kompetitor. Motor sport 250 makin oke aja. Bikin bingung milih

  5. Om gokil, kalau begitu spek CB150R SF dan Vario 125 yang di brosur kompresinya capai 11:1 tapi dikatakan ready premium oleh AHM, kompresi realnya sebenarnya tidak 11:1 ya om? kalau begitu percuma kalau pakai pertamax orang kompresinya ga segitu..

    • itu pengecualian…….
      cuma pabrikan non honda aja yang perlu di sangsikan….
      kalau honda pasti semuanya benar, tidak boleh disangsikan….

      • Aku si yesss am om nobita…ga tau klo om cakiil..wkwekek..wong kmren smpet ada yg mnanyaakan masalah CR cbsf..mlah dijawab apa coba..gini jawbnya om gokill ini..
        ” itu kan katanya..harus dianalisa dulu…bgaiman klo ane biilang hasil maen2 kebengkal ternyata blog silinder nvl ga lebih bgus dr ov….” kurang lebih gitu..xiiix..aduh sorry amadeos ayan lagi..pasti nnti si nickname ” gondes ” nyariin ane…ehehheh…

  6. bahkan CR cuma 9 koma pun pake premium tetep aja piston kotor, lhah premium di mari masalahnya kan bukan cuma oktannya, tp kotornya itu lho, bikin bny residu di ruang bakar.. ujung2nya klo mau motor tetep enak, minimal 3 thn sekali turun mesin buat nyekir piston sm head..

  7. Dilema, tapi sebenarnya harus ada pembelajaran untuk masyarakat juga sehingga kedepannya distribusi pertamax semakin merata hingga kawasan pelosok sekalipun

    Terkait kompresi, memang membutuhkan asupan kualitas bahan bakar RON 90 keatas, namun sayangnya hal ini bisa diakali pabrikan dengan menurunkan derajat pengapian melalui otak pengapian ECU/CDI. Ini yang saya sebut produk dikebiri diam-diam…. #JMO

  8. lihat dari komen-komen warung wak aji and iwb kayaknya fansboy honda aggresif banget.. tapi pas kedua blog itu bahas nilai plus r25 fbh pada diem.. di warung ini fbh dapat pembelaan karena cbr masih diraih… n suaka.
    Jadi..para fbh jangan komen panas dan merasa lebih baik.. santai aja oke.. g usah merasa lebih baik dulu..karena tidak selamanya honda ada di atas… klo memang pernah diatas.. kalo kata saya sih sama aja.

    Suzuki, Kawasaki, Honda,Yamaha. sama aja ah.. teknologi tanpa unsur manusia gak ada gunanya. Rossi keluar dari Honda karena unsur “manusia/rossi” pada waktu itu pada team repsol honda kurang diperhatikan.. klo gak percaya cari film dokumenter yang judulnya “faster”. yang penting itu ridernya..klo sekarang mah..sih he..he mereknya.. makanya ada fby and fbh..

    salut untuk om dosen karena coba objective.. makasih om.

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan