Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Ada kabar gembira dari hasil pengujian dyno oleh kru tabloid Oto-Plus, bagi owner all new cbr150. Karena hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin meningkat suhu mesin menuju suhu kerja optimum, performa cbr150 semakin meningkat. Jadi cbr150 membawa ciri mesin honda lawas, semakin panas semakin ngacir. Berikut cuplikan infonya [sumber : Tabloid Oto Plus]
Ada tiga hal yang menarik, dari hasil pengujian tersebut :
- Running di atas dyno sangat banyak, samapi 31 kali, mungkin setiap kali running terjadi peningkatan hasil pengukuran
- Banyak running untuk mengetahui suhu kerja optimum dari mesin yang diukur
- Semakin panas semakin ngacir, CBR150 cocok buat turing
Sebenernya masalah “mesin semakin panas – tenaga semakin mantab” ini sering menjadi perdebatan. Kalau mau membaca dengan teliti tentunya faham bahwa yang dimaksud semakin panas bukan menuju ke panans yang tak terhingga (leleh dong mesinnya), akan tetapi menuju panas yang optimum (suhu kerja mesin). Dimana saat itu kondisi ruang bakarnya :
- Kompresi terjaga, karena pemuaian ring piston mencapai tahap fit terhadap dinding silinder
- Rugi-rugi panas menurun karena dinding silinder sudah dalam keadaan panas
- Pelumasan berada pada kekentalan yang ideal, sehingga mampu melumasi mesin tanpa membebaninya secara berlebihan
- Rugi-rugi gesek berada pada range yang masih bisa ditolerir, dimana piston masih bisa bergerak bebas dalam silinder
Untuk lebih jelasnya bisa merefeensi artikel sebelumnya yaitu :
https://motogokil.com/2013/12/11/pengaruh-suhu-panas-terhadap-performa-engine-sepeda-motor-bagian-1/ dan
Pengaruh Suhu Panas Terhadap Performa Engine Sepeda Motor [ Bagian 2]
Kemudian yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, “Meningkatnya jadi berapa hp ?”
Nanti kita lanjutkan di artikel berikutnya
Sekarang tinggal tunggu pembuktian dari owner cbr150 yang sudah keluar nomor plat dan stnk-nya.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Di cb150r nya juga kek gitu kondisi dingin agak loyo
WOW!! Pengen ketemu marquez,pedrosa dan dapat motor? ikuti lomba disini
http://welovehonda.com/meetthechampion/?ref=db09c365d88f95ec072aa365b55a9bc4
wew…. karakter mesin honda jadul muncul. jadi ingat tulisan-tulisan di buku pedoman pemilik GL Pro 😀
Busyet sampe 31 kali?
Mungkin suhu idealnya di panas tertentu….. Kalau terlalu panas ya malah ngempos… Overheat 🙂
http://78deka.com/2014/10/08/blogger-jadi-corong-perusahaan-juga-sah-sah-saja/
Ngoahahahahahahaha ….
Itu teori orang dungu !!!
yooo mending dibuang aja radiatornya !!!
Pekok – ya pekok tapi jangan overlah !!!
Ngoahahahahahaha … 😀
Komentar ente kali ini keren mbah, ngoahahahha
keyen tapi tak ada ilmunya, alias ngaco…weks…
keyen tapi tak ada ilmunya, alias ngaco…weks…
keyen tapi tak ada ilmunya, alias ngaco…weks…
Sprti Tigi keluaran pertama dimana mesin msh import dr jepun ya bang Iwan?
Karakter honda jadul nih…
emang suhu idealnya brp?
ini agak susah untuk diketahui, harus diukur pada saat kinerjanya optimum
sebenernya pada saat motor jalan/mesin hidup, suhu akan terus naik sampai batas tertentu yang dikatakan optimum
pada saat itu radiator akan berusaha menjaga suhu tersebut
pada saat itu kondisi ring piston dan silinder benar2 fit dalam menjaga kompresi ruang bakar, tetapi tetep pada batas toleransi gaya gesek-nya
coba buka artikel ini https://motogokil.com/2013/12/11/pengaruh-suhu-panas-terhadap-performa-engine-sepeda-motor-bagian-1/
wahh… kembali ke slogan awal 😆
http://sijidewe.com/2014/10/08/mungkin-ini-yang-cocok-untuk-melawan-kedigdayaan-satria-fu-di-ajang-irs-2014-sport-150-cc/
pinjem gambarnya om….
Berarti harus diperbaiki sistem pendinginannya karena kurang cepat dalam mengkondisikan mesin ke suhu ideal. Kemungkinan di thermostatnya. 🙂
mungkin ada satu titik maksimum,, habis itu performa melandai seiring lama pemakaian/meningkatnya suhu mesin..
http://mansarpost.wordpress.com/2014/10/09/konon-katanya-perilaku-berkendara-di-indonesia-masih-berada-di-level-kepatuhan-belum-sampai-di-level-kepatutan-benarkah-demikian/
bukan melandai bro, akan tetapi justru turun, dan ini berlaku untuk semua motor
karena terjadi peningkatan rugi2 gesek ring piston dan silinder
untuk menjaga performa pada suhu optimum tersebut, dirancanglah radiator dengan volume tertentu, atau sirip mesin (air fin) dengan jumlah dan lebar tertentu pula.
Brati kalo performa cenderung naik/mininal tetap setelah mesin panas itu tandanya radiator bekerja dengan sangat baik y om..??
ya memang itu tujuan radiator, menjaga agar suhu mesin optimum,
bukan medinginkan mesin, karena mesin dingin justru performa akan turun
mantapp
like it,.
bararti dengan pelumas dan sistem pelumasan yg juga mumpuni adalah sesuatu yg juga gak bisa diabaikan.
setau saya selain melumasi,
pelumas juga memiliki kegunaan yg terkait dengan temperatur mesin.
tolong di share juga pelumas yg cocok,
misal:
pelumas A cocok untuk touring jarak jauh,
B untuk stop and go
C cocok utk yg tangannya gatel geber throttle, dgn catatan asal masa penggantian lbh singkat.
kalau CR-nya tinggi dan mau dipake turing, atau sering lewat daerah macet siang2/panas, ane rekomendarikan SAE 20/50
kalau cuma dipake 10-30 menit, terus istirahat, seperti buat transportasi rumah-kantor, mending SAE 10/40
gunakan yang full synthetic, atau sedikit dibawahnya. Kalau masalah merek ane nggak terlalu masalah yang penting “oli asli buat motor”
Waaahh,, dapet pencerahan baru nih..
nyimak aja….
http://bakulkangkungjpr1.com/2014/10/08/melumasi-rantai-dengan-oli-bekaskerugiannya-lebih-besar-dari-keuntungannya/
kalau suhu optimum msein motor itu berapa om
menurut yang ane tahu, suhu ruang bakar sekitar 700-900 derajad celcius
Ga kebayang kalo NVL/ R15 dibawa touring high speed.. konstan di 8 rpm mesin meraung2 berasa mau jebol, apalagi CR tinggi pake premium.. makin panas makin memble
apalagi cylinder bloknya downgrade (1 PA downgrade dari 3C1)
mengingat ini ttg cbr maka yg anda nyatakan itu dapatlah disebut sebagai kesimpulan eksternal
dan memang demikian sepertinya.
😀