Kalau Mau Lebih Kenceng, Ya Harus Nunduk ???

00 aerodynamic rider position

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Dari beberapa berita hot, minggu lalu terdapat opini yang menyatakan bahwa posisi rider tidak berpengaruh terhadap akselerasi. Meskipun secara realita, jika kita nonton ajang balap motor bergengsi kelas dunia seperti MotoGP dan Superbike bahkan dragrace pinggir kampung pun memperlihatkan bahwa posisi rider sangat besar pengaruhnya. Baiklah, mari kita telusuri variabel apa saja yang membuat posisi rider menjadi besar pengaruhnya terhadap akselerasi “dalam ajang adu kebut/race'” baik lokal, nasional maupun internasional.

Posisi rider erat kaitannya dengan aerodinamika, dimana saat melaju dalam kecepatan tinggi kita akan melawan gaya drag (drag force)  dari udara, gaya drag ini akan menyebabkan kerugian terhadap gaya dorong mesin maju ke depan, sehingga akselerasinya berkurang.

Gaya Drag

Besarnya gaya drag ditentukan oleh persamaan berikut00 drag force equation

yang mana

  1. ρ = kerapatan udara (di permukaan laut 1.22 kg/m³, di ketinggian 300 m = 1 kg/m³)
  2. v = kecepatan relativ kendaraan thd udara (m/det)
  3. Cd= koefisien drag
  4. A = luas efektif frontal thd udara (m²)

Dan kerugian powernya adalah Ploss = Fd x  v (kecepatan kendaraan). Karena Fd (drag force/gaya drag) ditentukan oleh besarnya Cd dan A, maka baik akselerasi maupun power motor total juga dipengaruhi Cd dan A. Untuk besar Cd bisa mengacu pada tabel berikut.

00 drag force n rider position

Sedangkan dari posisi duduk rider, juga akan menentukan besarnya A (luas frontal efektif) yang terkena gaya drag Fd.

rider style drag area

Dari besarnya koefisien drag (Cd) dan luas area frontal efektif (A) nya bisa dihitung gaya drag yang berlawanan arah dengan arah maju kendaraan. Besarnya gaya drag untuk kecepatan 120 kpj dari masing riding style tersebut adalah

rider style drag force

Jadi lumayan besar gaya drag yang melawan arah maju, oleh karena itu kalau mau lebih kenceng yang harus nunduk, sehingga Cd dan A berkurang. Dengan demikian gaya drag nya juga turun, sehingga bisa diperoleh percepatan/akselerasi. Akselerasi diperoleh dengan rumus berikut.

a= (gaya maju roda – gaya drag)/berat (kendaraan+rider).

Memang demikian kenyataannya sehingga bagi motor2 dengan kecepatan extrim, kerugian akibat gaya drag lebih signifikan dibandingkan kerugian2 lainnya. Oleh karena itu harus dilakukan modifikasi yang ekstrim pula untuk mendapatkan aerodinamika yang sangat bagus dengan Cd yang sangat kecil, seperti contoh di bawah ini.

00 super aero motorbike2

Modifikasi yang dilakukan bukan hanya membentuk motor untuk menghasilkan aliran streamline penuh, akan tetapi juga menempatkan rider sehingga mampu mendukung sistem aerodinamika motor sehingga Cd x A dapat mencapai 0.163, kecil sekali jika dibandingkan motor konvensional. Dan kecepatan yang dihasilkan tidak main2, yaitu mendekati 250 mph atau sekitar 402 kpj, dahsyat kan. Inilah motornya

00 250mph motorbike

Sampai di sini dulu obrolan kita tentang daya drag (drag force) yang sangat berpengaruh (merugikan) pada kecepatan tinggi. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

31 Komentar

  1. Tetap saja ada yang complain ato tdk setuju…….
    Mboh kui fbh opo fby
    Yen aku mending dadi FBS…..Fan Boy Sate….alias tukang kipasi mbakar sate….ben ra kobong warunge

    • yang kobong sate karo sujen e mbah???!!!!
      bisa kirim dimari mbah satene buat brbagi sama yg punya warung ma pengunjungnya skalian biar badan jd anget n brsemangat

  2. Disamping itu semua yang udah dijabarkan diatas juga badan kita klo ditabrak langsung angin dalam jangka waktu lama pasti deh jeroan badan kita keropok terutama paru paru kita

  3. kalo di game drag race, gw pake F4 1000 RR tembus 392kpj…
    tapi catatan waktunya malah lebih pelan dari pada GSX 1000 yang nota bene top speed cuma 360kpj an…

    kalo F4 1000 0-100kpj =1.6 detik (paling cepat) 200m (5.1 detik).
    GSX 1000 = 1.2 detik dan 200m tembus 4.8 detik (masih lemot nih).

  4. Yah terang ajah NVL menang… soalnya dia nunduk sih…..
    Baik ridernya maupun motornya juga nunduk….(lampune maksudte…)…!!
    beda dengan CB yang pasang dada……
    Hayo…arep ngomong opo….???

  5. betul bgt itu bro… ini opini pribadi aja bro semua..mungkin cara brkendara menunduk atau menengadah pun gk ngefek k speed mmg iya kali,krn posisi tubuh ttp tegak tp kalau cara brkendara dg cara MERUNDUK pasti speed brbeda krn tkanan balik dr angin brkurang. he..he…he.. tebar garam aja biar netral…

    • sebenernya kalo kecepatan cuma 30 kpj, mau nunduk apa tegak kayaknya ngga ngaruh
      ngaruhnya ke badan, kalo nunduk jelas bikin pegel, dan lucu — nggak ngebut kok nunduk2

      • yap..he.he..he.. btul bgt..mngkn untuk event balap itu sgt brmanfaat.. tp jk djln raya haduhh…pa lg klu bw moge tdk akn brpengaruh baik merunduk atau tegak…krn tdk mgkn berani top speed..plg lari diatas 180 – 200km/j aja dah loyo tuh lutut takut klu ada yg tba2 potong jln…jaga kesehatan dan keselamatan brkendara…

  6. ternyata benar, gaya drag pake persamaan v kuadrat, jadi kalau kecepatannya 2x lipat, gaya drag nya jadi 4x lipat,
    menjawab pertanyaan, ‘kenapa kalo power nya 2x lipat, topspeednya gak bisa 2x lipat juga’
    ya jelas, wong agar speed 2x lipat, butuh power se enggaknya 4x lipat

5 Trackbacks / Pingbacks

  1. Memahami Karakter dan Mengoptimasi Performa New Vixion Lightning | motorgoodness
  2. Memahami Karakter dan Mengoptimasi Performa New Vixion Lightning – UratMalu
  3. Mencari Nilai Koreksi Antara Analisis dan Riil Tes untuk Menentukan Rugi Lintasan | motorgoodness
  4. Mencari Nilai Koreksi Antara Analisis dan Riil Tes untuk Menentukan Rugi Lintasan – UratMalu
  5. Mungkinkah Satria Fu 150 Fi Mengalahkan R25 dalam Drag 201 Meter ??? | motorgoodness

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan