motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Permasalahan “gredeg” saat motor matik mengawali geraknya memang menjadi bahan perbincangan yang luas dan sudah berlangsung lama. Terkadang motor masih tergolong baru sudah timbul gejala “gredeg” saat start di pagi hari. Bahkan permasalahan gredeg ini malah sering dajadikan sebagai ciri khas motor dengan transmisi matik (cvt).
Nah sekarang kita semua harus tahu :
” Apasih masalah gredeg itu, mengapa hal ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya ? “
Mari kita diskusikan….
Gredeg adalah suatu kondisi, di mana torsi mesin gagal disalurkan “secara kontinyu” ke roda belakang. Akhirnya torsi tersalurkan secara terputus-putus, sampai akhirnya motor bisa berjalan normal. Kondisi ini menghasilkan getaran dan bunyi yang tidak menyenangkan bagi rider maupun boncenger.
Jadi permasalah gredeg terjadi (menurut iwf ya) adalah disebabkan oleh :
- Kampas kopling sentrifugal kurang mengigit ke mangkuk kopling, sehingga terjadi sedikit selip dan menghasilkan penyaluran torsi yang tidak konstan/kontinyu
- V-belt yang mengalami sedikit selip terhadap puli yang menjepitnya, baik puli primer maupun puli sekunder.
- Beban motor yang berat akan memungkinkan terjadinya gredeg. Karena dengan bobot yang berat dari kondisi diam kemudian akan jalan membutuhkan torsi yang sangat besar
Prinsip Kerja Transmisi Daya di Puli Belakang
Peinsip kerjanya adalah, putaran mesin akan diteruskan oleh puli primer/depan-vbelt-puli belakang/sekunder. Karena kampas kopling satu poros dengan puli belakang, maka ia ikut berputar sering perputaran puli belakang. Ketika mencapai putaran tertentu, gaya sentrifugal yang dipengaruhi oleh besarnya putaran dan bobot kampas kopling akan mampu mengembang melawan gaya pegasnya.
Ketika kampas mengembang dan mulai bersentuhan dengan bibir dalam rumah kopling, maka mulai terjadi gesekan antara dua bagian tersebut. Dan ketikan kampas mengembang sekanik besar, maka ia mulai menekan dan menggigit bagian dalam bibir rumah kopling (clutch house), sehingga rumah kopling ikut berputar. Dan putaran tersebut dilanjutkan oleh gearbok ke as roda belakang. Berikut ini ilustrtasi sederhananya
Kampas Kopling Sentrifugal (Otomatis) Kurang Menggigit
Kampas kopling jika dibuka dan dipisahkan dari rumah kopling adalah sebagai berikut
Dari mekanisme ini maka kopling sentrifugal kurang menggigit disebabkan oleh :
- Koefisien gesek kampas kopling rendah. Jika kualitas kampas kopling jelek (imitasi), maka kampas kopling buka tergerus, akan tetapi malah mengeras. Indikasinya penampakan permukaan kampas kopling terlihat sangat mengkilap dan jika ditekan dengan menggunakan kuku sangat keras. Akibatnya lapisan tersebut menjadi licin dan kurang mampu mengigit rumah kopling saat mengembang. Cara mengatasinya dengan diamplas permukaan kampas koplingnya , atau ganti baru yang orsinil.
- Permukaan kampas kopling yang bergesekan dengan rumah kopling sedikit. Indikasinya terlihat sebagian atau bahkan banyak bagian kampas kopling yang tidak bersentuhan dengan rumah kopling. Hal ini disebabkan oleh :
- Memang oleh konstruksi kampas kopling yang kurang lebar/kurang panjang. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti kampas kopling motor lain yang kompatibel (bentuknya sama), akan tetapi memiliki bidang sentuh kampas yang lebih lebar.
- Rumah kopling yang mulai aus, sehingga permukaan kampas kopling tidak bisa bergesekan secara maksimal, akibat permukaan sentuhnya mengecil. Indikasinya jika diraba pada bagian tersebut, sudah tidak rata, terbentuk cekungan yang dalam akibat bergesekan dengan kampas kopling. Cara mengatasinya adalah ganti baru. Tapi kalau tidak ada dana, bisa dibubut DIY dengan bantuan bor dan baut-mur serta amplas.
Harus sabar dan hati-hati agar tidak memperburuk kondisi keausan rumah kopling
- Kampas kopling yang oblag pada dudukannya (lihat artikel sebelumnya).
- Adanya pelumas/grease/stempet yang menghalangi permukaan kampas kopling dan rumah kopling. Pelumas atau grease berasal dari puli dan juga dari gearbox. Maka penyebab keberadaan grease dan pelumas di daerah tersebut (yang seharusnya terlarang) adalah karena kebocoran/kerusakan seal (sil) oli, baik yang ada di puli belakang maupun di gearbox.
- Grease yang ada di puli belakang dapat bocor karena O-ring yang lemah, atau sil oli yang sudah mulai rusak. Mau tidak mau untuk mengatasi masalah ini part tersebut harus diganti.
- Pelumas dari dalam gearbox juga bisa keluar, penyebabnya hanya satu yaitu seal oli yang terdapat di poros puli belakang bocor. Solusinya ganti baru.
- Banyak debu di antara rumah kopling dan kampas kopling sehingga terjadi slip.Solusinya debu dibersihkan dan dibuatkan saluran agar debu lebih mudah keluar dari dalam mangkuk rumah kopling (dengan menggunakan bor).
- Pin dudukan kampas kopling sentrifugal seret, juga bisa menghambat peregangan kampas menjepit rumah kopling. Harus dibongkar, dibersihkan dan dilumasi dengan grease tahan panas
Jika pergerakan kampas kopling lancar, maka ia lebih mudah mengembang untuk menjepit rumah kopling. - Ganti pegas/per kampas sentrifugal dengan sedikit lebih lemah. Misalnya untuk vario 150, ganti pegasnya dengan milik beat lama
Penggantian pegas dengan yang lebih elastis, dapat mengakibatkan kampas kopling lebih mudah mengembang dan lebih cepat menggigit rumah kopling dengan rpm yang sedikit lebih rendah. - Ganti pegas/per CVT dengan yang sedikit lebih kuat, misalnya untuk vario 150 diganti dengan miliknya pcx 150 thailand.
Penggantian per ini mengakibatkan puli belakang agak sulit untuk mengecil. Sehingga perbandingan rasio puli depan dan belakang menjadi lebih ringan saat rpm mulai naik. Dan hal ini dapat meringankan tarikan awal, dan mengurangi beban kampas kopling menjepit rumah kopling. - Mengurangi bobot roller, bisa diganti dengan roller yang sedikit lebih ringan. Atau jika belum ada dana, bisa mengurangi jumlah roller dari 6 buah menjadi 4 buah.
Efek dari pengurangan bobot roller ini adalah perbandingan rasio puli depan belakang tidak cepat menjadi berat. Atau menjaga akselerasi agar tetap galak saat kenaikan rpm di awal ketika motor akan akan bergerak. Artinya karena rasio ringan, torsi yang disalurkan ke roda belakang semakin besar.
Slip Antara V-Belt dan Permukaan Puli Depan maupun Belakang
Gredeg pada saat awal motor matik akan berjalan juga bisa ditimbulkan akibat v-belt slip. Slip yang terjadi akibat adanya grease/stempet pada daerah tersebut (permukaan puli dan permukaan v-belt). Memang setelah tergigit sempurna oli atau grease mungkin akan hilang seiirng dengan naiknya putaran, akan tetapi jika sumber kebocoran oli/grease masih ada, maka oli/grease akan mengenainya lagi.
Maka seal oli pada puli bagian depan dan belakang perlu diperiksa, jika seudah rusak maka harus diganti. Pemeriksaan juga harus dilakukan pada seal oli dan O-ring pada puli belakang.
Slip yang terjadi pada v-blet dan puli juga mudah terjadi jika, v-belt sudah mengeras dan getas. Sehingga permukaan yang bersentuhan dengan permukaan puli sudah tidak kenyal lagi,dan koefisien geseknya jau berkurang. Permukaan puli yang terlalu licin (akibat aus bergesekan dengan v-belt) juga dapat menambah mudahnya terjadi slip.
Bobot/Beban yang Berat
Beban yang berat yang harus ditanggung oleh ban belakang juga dapat menimbbulkan gredek, bahkan ketika motor masih baru. Hal ini disebabkan daya cengkram antara kampas kopling sentrifugal ke rumah kopling kurang memadai. Sehingga terkadang terlepas dan nempel lagi, dan ketikan putaran engine ditingkatkan lagi barulah cengkramannya mampu menggerakkan poros puli belakang dan menggerakkan roda belakang, akhirnya mmotor berjalan.
Masalah ini hanya bisa diatasi dengan meningkatkan koefiseisn gesek antara kampas rem dan rumah koling. Solusinya (menurut iwaf ya), kampas kopling diperberat dengan menambahkan pelor di lubangnya, sehingga gaya sentrifugalnya meningkat. Perlu sedikit modifikasi pada rumah kopling untuk meningkatkan kekasarannya, sehingga koefisien geseknya meningkat.
Saran iwf kalau bobotnya sangat berat, jangan pakai matik, pakai motor sport saja.
Baca juga :
- Serba-Serbi Permasalahan CVT Motor Matik dan Solusinya, Bagian -1
- Serba-Serbi Ganti Liner (Overboss) Engine Sepeda Motor
- Camshaft (Noken As) Kegunaan, Permasalahn dan Solusinya
- Prinsip Kerja Piston dan Segala Permasalahannya
- Rantai keteng (kamprat), prinsip kerja dan permasalahannya
- Noken as (camshaft), prinsip kerja dan permasalahannya
- Klep (valve), prinsip kerja dan permasalahannya
- Head Cylinder Cover, Alias Tutup Kepala Silinder. Kegunaan dan Permasalahannya
- Head Cylinder (Kepala Silinder) Beserta Permasalahan dan Solusinya.
- Rem Cakram dan Segala Permasalahannya Bagian-1 : Prinsip Kerja
- Rem Cakram dan Segala Permasalahannya Bagian-2 : Rem Depan Kurang Pakem
- Rantai dan Segala Permasalahannya. Bagian-1
- Rantai dan Segala Permasalahannya Bagian-2 : Mengatur Ketegangan Rantai
- Rantai dan Segala Permasalahannya Bagian-3 : Memotong Rantai
- Rantai dan Segala Permasalahannya Bagian-4 : Cara Mudah Mengganti Rantai
- Tips Membongkar-Pasang Engine (Mesin) Sepeda Motor Bebek dan Matik
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan