"Penjelasan YIMM yang Diplomatis" Mengenai Turunnya Hasil Pengukuran Power R25

r25 downgrade

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Mulai kemarin jagad dunia maya tanah air ramai membicarkan mengenai turunnya power yzf r25 versi produk masal dibandingkan versi test ride, dengan penurunan yang sinifikan (1.8 hp). Dimana hasil pengukurannya menunjukkan bahwa puncak tenaga bergeser dari 12000 rpm (versi test ride) menjadi 10500rpm (versi masal). Sedangkan pada 12000 rpm versi masal powernya malah turun sampai 2 hp. Tentunya hal ini menimbulkan kerugian bagi pembeli yang membayangkan akselerasi akan terus nendang mulai dari 10500 rpm – 12000 rpm, ternyata mulai 10500 rpm semakin loyo.

Kerugian ini akan bertambah banyak (jika benar analisi ane) bahwa turunnya power, bukan cuma setting-an ECU yang diubah, akan tetapi lebih pada menurunnya efisiensi volumetrik (VE) mulai dari 10500 rpm ke atas. Karena untuk meningkatkan VE pada rpm tinggi (12000 rpm sesuai spek test ride), bukan pekerjaan gampang, karena ada beberapa komponen yang harus di-oprek yaitu :

  1. Profil camshaft
  2. Panjang intake runner
  3. Panjang header knalpot
  4. Dan yang terakhir setting ECU.

Sekarang mari kita perhatikan pernyataan petinggi YIMM menanggapi turunnya hasil pengukuran power R25

“Saat development berbagai aspek pasti sudah dipertimbangkan selain kecepatan maksimal dan torsi maksimalnya. Jangan lupa, kami juga mempertimbangkan sisi reliability. Jadi tidak benar jika ada penurunan tenaga dari produk awal yang menjadi test ride unit dengan produk yang kami delivery ke konsumen. Sejak awal diumumkan sudah demikian,” jawab M. Abidin.

Abidin menambahkan bahwa pabrikan motor terkemuka manapun bisa membuat motor berkekuatan lebih, tapi banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Mungkin salah satunya agar performa mesin tidak mengalami penurunan. Meski sudah digunakan bertahun-tahun.

Penjelasan ini sangat diplomatis karena, memang penurunan power “biasanya” disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu yang terkait dengan :

  1. Kekuatan material, musuh dari material benda bergerak pada engine sebuah motor seperti crankshaft, conrod, piston, ring piston, silinder (tidak bergerak tapi menanggung gesekan dari piston+ring yang bergerak), klep dan per klep, adalah panas dan putaran tinggi (high rev). Artinya jika kekuatan/kualitas  material turun maka putaran mesin harus diturunkan, otomatis suhu juga akan turun. Artikel pengenai pengaruh panas pada engine bisa dilihat di sini.
  2. Jumlah asupan udara efektif yang masuk ke dalam silinder (VE), semakin kecil VE maka semakin kecil/sedikit pula bensin yang harus disemprotkan injektor (atas perintah ECU) untuk mendapatkan power yang optimum. Sehingga konsumsi bensin (FC) bisa ditekan supaya lebih irit. Artikel mengenai hubungan antara ECU dan VE ada di sini
  3. Tingkat rasio kompresi (CR), semakin tinggi semakin tinggi efisiensi pembakaran dalam ruang bakar. Hal ini juga menyebabkan mesin semakin panas (terkait poin 1). Dan untuk menghasilkan efisiensi pembakaran yang tinggi dibutuhkan CR yang tinggi dan nilai oktan bensin yang tinggi pula. Jika bensin yang digunakan tidak memenuhi syarat makan akan terjadi detonasi dalam ruang bakar yang dapat merusak mesin (artikel). Dengan mempertimbangkan perluasan pasar, bisa jadi sebuah motor harus bisa “minum” bensin premium dengan oktan 88, sehingga CR nya harus diturunkan, atau jika tidak maka titik pengapian di mundurkan. Hal ini secara fix harus dilakukan karena pada mesin r25 tidak diaplikasikan sensor knocking pada silindernya.
  4. Akurasi mesin dyno atau salah ngukur (mungkin juga lho). Artikel mengenai kemungkinan kesalahan hasil pengukuran dyno ada di sini.

Dari tiga poin di atas, menurut ane yang paling mungkin diubah adalah poin 2, karena dengan menurunkan VE otomatis CR efektif (poin 3) juga akan turun, dan langsung mempengaruhi besarnya panas mesin yang dihasilkan (poin 1). Setting ECU tinggal menyesuaikan dengan VE-nya. Mengenai cara mengatur besarnya VE dapat dilihat di artikel ini.

Jadi ringkasnya penurunan power bisa disebabkan oleh penurunan kualitas material, ingin lebih irit atau ingin “premium ready”. Akan tetapi ketiga kemungkina di atas sangat aneh jika diterapkan pada motor sport premium bergenre “semi racing” (power puncak di 12000 rpm – versi test ride). Karena para pemilik/calon pemilik “seharusnya” sudah faham bahwa motor berpower besar (semi-racing) sudah sewajarnya material kuat, lebih boros dan menggunakan bahan bakar kelas atas (RON 95 ke atas). Jadi pihak YIMM perlu mengklarifikasi dengan lebih detil dan terbuka mengenai hal ini, agar konsumen tidak merasa ada perbedaan antara versi test-ride dan versi masal.

Sebenernya kasus penurunan power motor produk masal sudah biasa di Indonesia. Masih ingat CS1 powernya turun dibandingkan sonic. CB150R powernya turun dibandingkan CBR150 lawas. Dan penerunan power bisa menjadi suatu langkah penting demi hal yang lebih realistis misalnya power terlalu tinggi dibandingkan kompetitor, jalan tidak mendukung (“mau ngebut di mana?”), tidak semua SPBU menyediakan pertamak+, harga, pangsa pasar dan lain-lain. Begitu pula sebaliknya ada motor yang ditingkatkan power-nya, tentunya dengan pertimbangan lain. Jadi bagi yang memahami hal ini seharusnya santai saja, sambil menunggu penjelasan YIMM lebih lanjut.

Nah sekarang mari kita jadikan kasus ini sebagai, bagian dari proses pembelajaran otomotif bagi kita semua. Sehingga kita semakin rajin belajar, semakin pintar dan suatu saat mungkin kita bisa mandiri otomotif di negara sendiri.

Kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

97 Komentar

  1. Memang benar apa yang diutarakan om gokil, seharusnya pihak YIMM mengeluarkan test ride sesuai dengan produk massalnya.., kalau sudah begini konsumen juga merasa dirugikan too…. karena tidak sesuai dengan yang diinginkan konsumen..

  2. Bagaimanapun pengukuran tak ada yg sama meskipun pada mesin dyno sama sekalipun…so adem2 aja…. masih unggul dri kompetitor

  3. Klo petinggi yimm bilang bgtu,brrti brosurnya yg ngapusi….dan brosurnya itu berasal dari yimm…berarti…
    *mikiro dw

  4. Om motogokil, perasaan dari dulu artikelnya bahas 4 tak terus. memang bagus sih hitung-hitungannya n akurat tapi apa gak bosan om??
    Kok ga pernah bahas 2 tak, tau sendirilah 2 tak potensinya jauh lebih besar dari 4 tak dgn spek yg setara. hanya main karbu aja udah bisa lari kencang.
    Apa om kurang paham 2 tak??

    • iya bro, ane kurang faham 2tak, terutama setting ketinggian dan bentuk lubang hisap/buang serta pengaruhnya
      maklum bro kebetulan risetnya memang cuma 4tak, punya motornya juga 4tak, literaturnya juga hanya punya 4tak, jadinya hanya mampu membahas 4tak
      mengenai yang 2tak, sudah ane buatin yang ane mampu, yaitu merancang knalpot 2tak,

    • Pakgokil bisa berguru sama master 2tak, tuh ada omRoy TroknadoSuper
      *lupakan sejenak cebong pnya omroy

  5. Kasus nya beda om gokil. Itu (sonic -cs1, cb-cbr) kan produk yg berbeda. Pada awal produksi-pun awalbya di buat untuk pasar/negara yang berbeda. Walaupun basis mesinnya sama.
    Sedangkan R25 produk-nya dengan yg di-test (harusnya) yang sama. Kalau masalah ketahanan/keawetan tentunya sdh di pikirkan saat awal/desain. Dan harusnya unit test tidak ada perbedaan dengan unit yg di jual untuk konsumen.

  6. wah jangan kaget ya nanti jija R25 tiba bisa di imbangi oleh CB150R padahal perasaan udah bawa motor paling kencang di kelasnya wkwk bkn ngompor

  7. Yimm bego banged, orang yg beli R25 pasti udah siap beli bbm yg sesuai, masa beli motor seharga 53 juta mampu, tapi bbm pertamax aja ga mampu…
    FOR YOUR INFORMATIN YAMAHA, PERTAMAX, PERTAMAX PLUS SUDAH BISA DIBELI DALAM KEMASAN KALENG 5LITER,… ga ada alasan susah nyari pertamax…

    BOIKOT AJA YIMM!

    • ada juga kok yang tega ngisiin premium, beberapa kali lihat ninja 250 ngantri di nozzle kuning….

      kebanyakan rider 250 itu rider2 yang baru naik kelas dan belum terbiasa selalu pertamax karena dulu pas bawa motor cc kecil selalu premium… mereka lebih mentingin gaya dan ngeksis dulu dengan 250 ccnya

    • woles om.. coba om maen ke pulau2 sekitaran sumatera… coba om cari spbu yg jual pertamax…. ga usah pertamax plus deh..

  8. hahahahaha

    syukurlah pas mau indent kmaren gue ketiduran

    ahh ternyata scorpio gue emg ga rela liat gue ganti r25

    wkwkwk

    -_____-

  9. On crank nya jadi berapa? apa masih 36hp?
    Seharusnya beda dong antara brosur test ride sama brosur produksi masal…
    Fatal nih yimm.. dan ini terjadi pada produknya yg tertinggi.. ga bisa jaga image

      • Nah itu die mBah…
        udah jelas2 resmi ditulis kan speknya 36….
        kok tanpa pemberitahuan dan bahkan tanpa bintang kecil dipokok kanan atas lalu dirobah sak penak udele YIMM….
        apa bukan wan prestasi itu jenenge….hueekkkssss

        Btw Mbah….Wak Kaji Opik bahas boreup kit 320cc R25…
        mohon bantuan terawangan seting yg jitu…biar mbrojol tenagane saat diputer….. 😀

        • hahahahaa…

          ane kalo baca brosur motor sering dapat tulisan ini di bawah data spec…. kuecil banget fontnya…

          “data speaifikasi dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu”

  10. wajar saja itu demi durability part mesinnya. cuma FB aja yg koplak…
    pabrikan jk tdk dibatasi performa produknya bisa dilihat dimotoGP siapa yg plg jozzzz tp jk produk masal masa iya tdk disesuaikan..jk cuma 29PS bisa dijabanin P180 nya yg punya warung tp butuh oprek dulu..

    • masalahnya versi test ride ama unit owner nya beda jauh bro…gagal paham ne orang….dimana2 kan biasanya unit tes ride itu ya ngambilnya dr produk massal…bukan buatan yg khusus buat tesride doang
      blum ngerti jg?
      gampangnya…kalo ente beli jeruk pas nyoba manis…pas nyampe rumah gak taunya asem….gimana coba perasaan pemilikny coba?

    • Masalahnya nih om, Yamaha yg berjanji Yamaha juga yg mengingkari…
      Jangankan p180 yg punya warung, bisa bisa motor korekan yg ga jelas dgn mudah ngeledek nih produk yamaha dijalanan…

    • mas HRS, tumben comment ente kok ndak uenak dibaca yak, sakit mata nih… dulu lama banget sebelum di jual on-line, ane sudah koar koar jualan kicing dalam karung, belum ada test ride tp udah di buka indent, giliran maspro tak sama dg yg di contohkan? ndak mikir? stupid

  11. kualitas part2x perlu diperiksa tuh pak dosen
    kualitas bajux juga
    kualitas velgx gimana
    ngoahahaha
    semakin di depan ngibulx

  12. Sorry om..oot…Aku semakin ayan om…heehe prediksi hitungan kecepatan versi ente mendekati akurat om..kmren nyoba pake knalpot after market plus modifikasi leher knalpot..gigi 3 tembus 107 kpj@11.000 rpm…

    @tpi ane tetep fby…akurapopo…wong ra beli r25….heheh

  13. Saya yg inden R25 sampe sekarang blom dpt motornya, administrasi udah beres, denger berita kayak gini tambah kecewa sama yamaha… Dari dulu pake yamaha, sekarang maunya naik kelas naik motor produk globalnya yamaha, eh… Kecewa bener! Ga nyangka aja, waktu itu baca baca artikel bloger, baca motorplus, baca otomotif, ni motor bertenaga dan bersahabat tapi kenyataannya kok beda…. Ini jadi kayak motor biasa aja… Jadi mempertanyakan jargon “superbike, you can ride everyday?”
    nyesel dah….

  14. kita tunggu aja r25 yg lain.. kalau memang benar hasilnya sm kyk milik om leo.. berarti blunder nih YIMM.. pd produk teratas mereka lg.. seharusnya jangan ada perbedaan antara produksi massal sama yg digunakan test ride.. kalau untuk keawetan mesin dll.. seharusnya harus dari dulu powernya di buat segitu, nggk usah di lebih2 kan.. kalau udh gini konsumen merasa dibohongi kan.. padahal r25 dngn power sedikit lbh unggul dibandg ninja katakanlah unggul 0,5 ps aja produknya tetep bakal laku, karna mereka menang mutlak dari sisi pelayanan dan jaringan 3s nya dari kawak.. fatal nih YIMM..

    • Trus kalo R25 yg lain dah ditest dan hasilnya lebih rendah dengan unit test juga punya om leo, bijimana om? Kalo konsumen cuma koar koar aja ga ada tindakan, berarti dianggap menerima dan ga bisa apa apa donk..

  15. saya sebagai konsumen agak gmn gitu melihat konsumen terhadap r25 ini (karena membahas r25)

    1. pelindung paha pada unit test, mudah tergores. akhirnya pada unit masal, pelindung paha tersebut diganti menjadi lebih tahan gores. disini konsumen tidak ada yang protes
    2. berdasarkan hasil test dyno yang katanya segala setingan sama, terjadi perbedaan power antara unit test dan unit masal dimana unit test lebih besar power nya. disini konsumen protes

    perbedaan poin 1 dan 2 bisa diartikan sama2 menipu kali yak hihihiihhi

    oleh karena artikel ini hanya terkait no 2, maka tinggal menunggu unit lain di test di tempat yang sama. kalo beneran turun, berarti yimm somplak. kalo beda, wah ini kayaknya ruwet di sisi tester dan tempat test nya

    btw anyway busway, masa reyen pengaruh gak sih soal ini..??

    • Yah, kalo kualitas plastik itu kan udah ditanyain sama orang orang, kok flat dan kurang berkualitas di unit tes?
      YIMM tanggap bener ternyata di unit massal udah dibenerin pake tekstur matt, salut.
      Lah, kita semua udah pada berharap nih R25 bisa jadi trendsetter, yang bisa membuka level baru 250cc tanah air yang isinya cuma Cebonger sama *inja, dengan power bengis 36hp nya, handling++, dll.
      Orang orang pun tertarik dengan power si hiu ini, inden dah mereka, padahal yang dilihat adalah unit test dengan power 29hp.
      Ternyata kalo bener unit massal cuma 27an hp untuk alasan reliability, berarti built qualitynya 11-12 dong sama pesaing, ato mungkin malah bisa lebih rendah?
      Tapi kita lihat dulu hasil tes unit lain om Leo, katanya senin ini tes lagi…

    • ane sebenerya nggk percaya om sm kata2nya om abidin, mengenai alasan2 nya yg diatas.. karna fakta berbicara lain.. dan kalau test yg ke 2 dari unit massal lainnya yg bkl di lakukan om leo hari ini menghasilkan data power yg mirip2.. berarti YIMM tukang ngibul..

    • Hadeeehhh… Kalo maslah plastik yg mudah tergores lebih mudah untuk cari penggantinya om… Kalo power yg hilang, berapa juta yg musti keluar….

  16. yes! yes! yes! hore horeee…..calon korban CBR 250…ndak belajar ama kejadian cara penjualan R15, di sanjung sanjung bak motoer superior, eh ternyata mirip NVL ndak boleh nyentul pulak…pada ndak mikir apa yak? koplak berjamaah, calon pembeli yg “smart” tunggu 1 ato 2 thn, baru kelihat perform nya? 63jt bro? tambah bunga 4jt-an …nyesel berjamaah…

  17. imho! jangan jangan ini trick penjualan gaya baru, R25 dikondisikan di max 10500rpm, trus nanti terjun di race bisa di tune sampai 12000rpm mungkin bisa lebih,trus nyentuh 40hp, trus ndak mbleduk,spae part sehat, sukses sampai finish, terangkatlah nama besar R series… tapi R15 udah terlanjur di cap ngebul bejamaah…#tebarumpan

  18. Intinya soal reliability aka keawetan komponen mesinnya, bro gokil sudah sering membahas tentang ini dengan speed rpm dipatok maks. 14.000rpm harus dibutuhkan komponen yang superb. karena untuk memberikan komponen superb itu harus dibayar mahal makanya mesinnya di downgrade agar harga bisa kompetitif
    reliability lebih penting untuk motor harian ……

  19. Kalo motor 250 diisi premium ya itu lain hal om, itu menurut ane resiko ditanggung sendiri… bukan pabriknya yg salah tapi orangnya

    tapi sekarang kayaknya orang orang dah pada pinter kok om, ga mungkinlah masi pake premium

  20. 36hp tp di test dyno cuman 27hp?
    Itu bukan downgrade lagi tp PENIPUAN.
    yimm meNIPU sbnyk 9 hp.
    Weleh2… Ya diketawain sama genk tinja kalo gini. Wkwkwk

  21. Ohh lagian klo jago dua2nya nti kata orang terlalu master ya om….hehehe…ane jg kurang paham daleman 2 tak…taunya makek aja…2 tak kinerja lbh simpel cuma klo masalah2 ngorek daleman kt mekanik sih lbh rumit 2 tak.

  22. bedanya, klo ahm dongograde cb150r sama sonic, karena alasan safety riding…

    😀

    kalo yimm dongograde reog-25 karena alasan material mesin kw-9…
    luar biasa, biar nipu yang penting laku…

    *yimm ngibul semakin akut

  23. jadi kesimpulan pak dosen karena yzf r25 di setting irit cuz masa inreyen …

    lagian yg nyata nyata di sunat dan didowngrade yaa motor honda cb150, cs1 itu….
    dan waktu itu pernah publish di event dyno challange honda cb150 power 17 hp on wheel..hmhm bohongnya terlalu tuh …masa standar on wheel bisa sama dgn on crank ???

    • cie…. cie….. lagi ngehibur diri nih ceritanya…. 😆

      tenang om, tenaganya yang asli dijual terpisah… 😆
      karena yang masproo tenaganya telah diekstrak… 😆

      • la emang kenyataan begitu adanya cs1 dan cb150 motor downgrade …
        gak usa jauh jauh baca lagi artikel diatas …hhhaha

        • emang pernah ahm bilang spek tinggi???
          power sama ntu juga blak-blakan tong… 😆

          sebelah tuh gimana
          katanya 36, tahu-tahu hp gak jauh beda ama teknologi jaman suharto
          ini kelas 250, spek test sama masproo dikeluarin beda jauh…

          makanya mikir pake otak dengkul buat mikir… 😆

  24. hhAha bri bdt@
    lebih kecewa mana honda downgrade resmi dan masal
    yg baru starter mesin dah rompal
    dgn kasus yzf r25
    @ bro anak cakep
    iya in aja dah biar ente puas …hhhehe
    ane kasih saran ente
    ganti dulu nick kamu bilang anti alay tapi nicknamenya panjang kaya orng alay di fb ..hahahaha (semoga segera ganti)

  25. fbh pada ayan

    padahal sesembahanny kibul tingkat dewa

    semua motor ahm pake tanda bintang cuy

    ngoahahaha

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan