Assalmu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Mencermati hasil hasil ahir diskusi antara Om Leo (Blogger-Owner R25) dan Pak Abidin (YIMM) dapat disimpulkan bahwa :
- Ada beberapa versi setting-an/konfigurasi R25 yang berbeda, diantaranya adalah unit test-ride dan yang lainnya unit versi final (masal)
- Versi final merupakan konfigurasi yang disesuaikan dari beraneka ragam variabel, seperti ketersedian jenis bahan bakar.
- YIMM tetap pada pendiriannya bahwa power on crank R25 adalah 36 ps, dan tidak bertanggung jawab pada hasil pengukuran lain (media masa) yang menyatakan hasil pengukuran on wheel
- Versi mass production hanya memiliki satu konfigurasi final, settingan R25 milik Om Leo harusnya sama dengan yang lain, dan hanya akan dilakukan perubahan setting CO pada saat service pertama.
- Om Leo pasrah karena tidak mampu membuktikan power on crank dari R25 miliknya
Dari butir-butir kesimpulan di atas maka menurut ane,….
Dengan mempertimbangkan :
- Keyakinan Om Leo, bahwa mesin dyno yang digunakan sama, dengan operator yang sama, dengan kompetensi yang tinggi, didukung oleh hasil pengujian R25 kedua yang juga menghasilkan pola power sejenis, maka dipastikan power on wheel dari R25 versi masal lebih rendah dari versi test-ride
- Adanya pernyataan dari YIMM bahwa ada beberapa setting-an/konfigurasi R25 yang berbeda
- Adanya penyesuaian konfigurasi dari versi test-ride –> versi masal, karena pertimbangan beberapa variabel. Yang paling nyata adalah masalah ketersediaan bahan bakar.
Nah dari 3 point ini sangat wajar bahwa ketika diketahui (saat turing test-ride) bahwa mencari bensin pertamax+ (untuk mesin dengan cr 11.6:1) pada daerah tertentu sangat susah, bahkan dapat dikatakan mustahil, maka demi mengakomodir calon pembeli dari seluruh Indonesia dijadikanlah mesin R25 versi masal lebih bersahabat terhadap bensin premium. Sehingga wajar kalau powernya turun, karena rasio kompresinya diturunkan atau titik pengapian dimundurkan.
Menurunkan rasio kempresi bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya :
- Volume ruang bakar diperbesar, dengan cara mempertebal packing antara head dan silindernya, atau dengan memperpendek dome pistonnya.
- Penurunan nilai efisiensi volumetrik dengan cara merubah sedikit profil noken-as, intake runner dan header knalpot.
Sedangkan memundurkan titik pengapian dapat dilakukan dengan mengubah map pengapian di ECU.
Jika satu atau dua langkah di atas dilakukan pada r25 versi masal, maka dapat dipastikan powernya akan turun, walaupun menggunakan pertamax+. Karena rasio kompresi dan titik pengapian memang diperuntukkan bagi bensin dengan tingkat ron di bawahnya (premium atau pertamax), maka potensi pertamax+ (ron 95) tidak akan keluar.
Jika demikian pantas saja hasil pengukuran power on wheel nya turun, ya sudah pasti power on cranknya juga turun. Dengan penurunan yang sesuai dengan pengukuran on wheel yaitu 1.8 hp.
Sepertinya Om Leo mencoba untuk mengembalikan power yang hilang pada R25 miliknya dengan mengaplikasikan knalpot racing. Dan ternyata berhasil meskipun belum sampai pada power r25 saat test-ride. Barangkali akan lebih nendang jika mencoba meningkatkan power dengan meninggikan rasio kompresinya.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB
saya percaya dg analisa ini ….
Jangan Lupa :
Kalau membeli motor / kendaraan baru (Khusus Cash) minta harga OFF THE ROAD saja, jangan mau / tolak bila dikasih harga On The Road.
Karena tidak ada kewajiban konsumen membeli kendaraam On The Road.
Bila Main dealer atau Dealer ybs menolak agar diadukan kepada Produsen kendaraan tsb.
Karena tidak ada instruksi produsen kepada Main Dealer dan Dealer untuk menjual On The Road.
Pengurusan dan pembuatan BPKB dan STNK di Samsat kepolisian sangat mudah sekali, dalam waktu 3 – 5 hari BPKB dan STNK sudah jadi.
Dan yang pasti harga kendaraan dapat dihemat antara Rp 500,000 – Rp 1,000,000.
Ayo kesadaraan konsumen harus di perkuat !!! IMHO.
Sepertinya yang dipermasalahkan om Leo lebih kepada dropnya kurva tenaga saat mencapai RPM 10,500… memang otomatis tenaga puncak pun akan berkurang jadinya…
Nah kurva drop inilah yang disebutkan YIMM untuk membuat mesin R25 lebih durable dan reliable…
selamat malam, ijin berbagi artikel ya
http://kobayogas.com/2014/07/25/honda-percaya-diri-prediksi-harga-k45-cbr-lokal-di-atas-r15/
kok font nya gede sendiri yak
kesenggol sesuatu paling ga, jadi gede
hahahahaa modussss
itu penjelasan pertama yang dipablis di media masa, yang mensiratkan penurunan kualitas material.
sedangkan hasil diskusi mensiratkan penurunan performa karena masalah ketersediaan bbm untuk mesin kompresi tinggi
keduanya berkaitan, dengan menurunkan CR, torsi mesin akan turun, power juga turun, suhu juga turun, mesin semakin awet
pengkadalan tingkat nasional ini namanya…
gembar gembor 36 hp tahu-tahu cuman kucing dalam karung…
yamaha, semakin ngadalin
*rev your bego
berarti bukan penurunan kualitas material mesin kan om?
cm disesuaikan sm bahan bakar yg ada di indonesia
Yupz,,,,ane setubuh,,!!
gak ada downgrade Parts/material mesin,,
sebenernya ini bisa diterima seandainya saja Yamaha terbuka,,
kalo ane sih mkir nya r25 dibikin 2
buat lokal sm buat export
beda di setingan yg disesuain bahan bakar
Ngelesnya petinggi YIMM ini loh yang bikin ane kurang sreg…
ya pasti lah bro,
yang jelas ini sih penipuan massal terhadap konsumen…
😀
sampe segitunya om leo, gara-gara berekspektasi terlalu tinggi dengan motor Reog-25 ini, rela buang waktu, dana dan energi…
😀
tapi apa didapat???
cuma pepesan kosong belaka…
jahat banget tuh pabrikan…
berarti gak cuma om leo doang yg jd korban dongograde?!?
😀
semua indener Reog-25 harus segera dikonfirmasi sebelum mereka jantungan massal…
😀
yang sabar ye bro…
mau tenaganya pulih??!?
😀
beli mio second trus lakban jadi satu sama Reog-25..
😀
gampang tho…!!!
Sbnar’y power yg udh trun itu msh lebh dari cukup utk pmakaian harian. Komentator ribut bnget pdhal blum tentu beli.
Yang jdi msalh disini adalah unsur penipuannya bro.klo bela merk sesembahan gak sgitunya bro.
Mbah…r25 versi om Leo dengan perobahan ganti sendalpot PS di gear 4 versi speedo masih sanggup 150 Km/jam,…..
tolong mBah diitungin di gear 5 /6 kiro2 isok pira top speedte….
timbangane njajal langsung nanti malah di arani alay….lagian khan marake belahi…
untuk ref :
http://7leopold7.com/2014/07/25/2nd-test-top-speed-r25-at-4th-gear-150-kmhour/
mTur suwun mBah…..
salam
kalau diketahui dgn pasti rpmnya, bisa dibandingkan dengan hasil perhitungan ini
https://motogokil.com/2014/06/19/topspeed-yzf-r25-versi-motogokil-bandingkan-dengan-all-newcbr250/topspeed-r25/
Walaupun turun 2dk juga ga terlalu pengaruh karena power masih cukup besar untuk melawan kompetitor
mungkin ini menjadi salah satu pertimbangan yimm menurunkan power r25
toh masih menang jika adu kebut dengan ninja250 std
tapi ternyata jika sang owner idealis, ini bukan masalah power, tapi masalah “janji”
YIMM aneh ya????
motor yg dipasarkan kq pakai specifikasi motor lain, jd tidak sesuai dg realnya.
jempol 10 buat trik tebar jaringnya dan yg kena jaring tentunya org2 yg krg tahu mngenai hal ini
Bukan kurang/tidak tahu…..
tapi diapusi….
tapi 100 jempol buat ahm om
1500 cebong pemilik pertama yg bermasalah mesin n pro link
wkwkw
walah beneran turun kompresi nih?
prediksi pan, mengartikan omongan pembesar yimm
xixiixix :v
jgn diulas trus bro R25 sunatan masal kasihan yg indent bisa layu sebelum brkembang alias Gelo…
bahas ini aja..
http://m.news.viva.co.id/news/read/524698-honda-bantah-tertarik-rekrut-jorge-lorenzo
Klo sya malah udah memastikan dri kemaren2 om
Buat baca2 menemani perjalanan mudik
http://prestigesotomobile.wordpress.com/2014/07/25/bmw-berbagi-roadshow/
Huahahaha Om motogokil berubah jadi FBH, ehh tongg urusin aja honda CBR lu yang membusuk di gudang. wkwkwk
he he he terserah ente aja bro
masa orang yang ngomongin r25 powernya turun disebut fbh?
berarti om leopold juga fbh yang beli r25
Seharusnya YIMM dari awal bilang saja, ada sedikit penyesuaian masalah penggunaan bahan bakar premium diluar daerah, tapi pernah bil ini motor buat manager aja yg mampu beli. #gagalpaham jadinya..
Konsumen adl raja, sudah selayaknya mendapat yang dijanjikan.
INTIX YAMAHA MENIPU KONSUMEN
setuju jika ini adalah menipu konsumen.
sales moge yamaha di luar negeri aja terbuka kok,seperti untuk R1 versi Amrik memang ada penurunan kurva power dan tentu saja power on wheel jika dibandingkan versi eropa, dikarenakan untuk menyesuaikan jenis BBM di US sana. sedangkan di sini, YIMM seolah olah merasa very gengsi untuk mengakui hal ini karena yaaa masak motor yg katanya buat manager disetting biar bisa minum bensin eceran pinggir jalan, yaaa tengsin dong YIMMnya.
Saya setuju dengan analisa pak cakil, seandainya yimm menjelaskan seperti analisa bapak mgkin owner dan indener r25 bisa memaklumi. Awalnya juga saya mengira penyebab utamanya bensin oplosan saat ada nya pengetesan yg ada di spyshoot.
Tinggal nunggu hasil dyno test r25 versi luar negeri. Kalo hasil on wheel nya lebih tinggi maka analisa pak cakil benar adanya.
data spesifikasi resmi R25, 36ps di 12.000rpm
Tapi R25 milik om leopold dan sahabatnya power puncak di 10.500rpm.
Nah dari sini mnrtku (orang awam) jika memang setingan versi tes ride dan masspro sama, seharusnya power puncak tetep di 12.000rpm meskipun ps yg didapat mgkn berbeda tipis dgn versi tes ride
Kayaknya yang unit test memang buat ekspor, sedangkan buat yg Indonesia “sejak awal sudah begitu…” mangkanya ga usah terlalu bangga produknya dibikin lokal, produk kw1 super yg dikasi bukan yg original… Padahal katanya lokal tapi anak bangsa dianaktirikan… Susah kalo dikasi jabatan, apapun dilakukan untuk perusahaan bukan untuk bangsa sendiri…..
Kan YIMM “on the go” ga baca (ga mau tau) artikelnya om leo, trus ga bertanggung jawab pengetestan oleh media…
Maslahnya kan 36PS on crank ditest dipabrik dan dgn metode yamaha, bisa ga konsumen membuktikan kalo tenaga R25 kurang dari 36PS? dgn metode yamaha tentunya….
yamaha,.?!
ahsu dalah
Numpang koment… Kemarin saya sudah test r25 std dan ninja knalpot full system… Tetep R25 lebih kenceng.. Hehe
I am looking for good WordPress hosting
montre cartier pour homme replique http://www.supercawatch.cn/fr/