“Rancang Ulang Header Knalpot” Maksimalkan Pembuangan NVL Racing Indoprix [ Draft – 5 ]

tuning muffler header

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Setelah kita membahas bagaimana memasukkan udara sebanyak2nya ke dalam silinder (meningkatkan VE) maka sudah sewajarnya kalau pembuangan diseimbangkan. Karena durasi bukaan klep-ex sudah berubah serta putaran mesin sudah di naikkan pada 11500 rpm, maka konstruksi leher/header knalpot harus dirancang ulang agar pembuangan gas hasil pembakaran bisa maksimal. Dalam perancangan knalpot untuk balap resmi, maka fokus utamanya adalah performa mesin. Penampilan dan suara yang menggelegar tidak menjadi pertimbangan penting, jadi biasanya yang terpenting adalah penentuan/tuning panjang pipa header knalpot.

Karena penentuan panjang knalpot tergantung pada berapa derajat bukaan klep-ex (EVO, exhaust valve open) sebelum TMB (BBDC, before bottom death center) maka mari kita lihat kembali profil noken as yang pernah kita bicarakan di artikel yang lalu. Pada perancangan noken-as telah dipilih durasi klep-ex 285 derajad, sedangkan waktu buka dan tutup klep nya belum ditentukan. Sekarang mari kita tengok data profil noken-as R15 standar berikut.

durasi nokenas R15

Durasi total klep-ex r15 (std) adalah = 59+180+29 = 268 derajad, sedangkan yang sudah kita rancang adalah 286 derajat , jadi tinggal ingin tambahkan di mana selisihnya (selisih 18 derajad). Saat ini (std) overlep telah mencapai = 29 + 29 = 58 derajad, sedangkan power diletakkan di rpm 8500. Jika kita ingin bermain di rpm yang lebih tinggi, tentunya overlap harus ditingkatkan lagi, begitu pula dengan awal bukaan klep-ex. Sesuai dengan rumusan oprek noken-as, bahwa :

  1. Jika bukaan klep-ex (EVO) dimajukan maka akan meningkatkan torsi di rpm tinggi
  2. Jika tutupan klep-ex (EVC) dimundurkan maka akan memperlebar overlap yang juga dapat memaksimalkan pengisian di rpm tinggi

Jadi EVO harus dimajukan dan EVC juga harus dimundurkan, karena durasi hasil perancangan lebih besar dari durasi std. Seberapa besar pemajuan dan pemundurannya ? mari kita diskusikan bersama…Jika melihat overlap std 58, menunjukkan durasi proses scavenging pada 8500 rpm berlangsung selama

Ts= 58 x 2 x (60/(8500 x 360))=2.27 ms.

Jadi durasi ini yang akan kita jadikan patokan, sehingga overlap yang diperlukan untuk menghasilkan proses scavenging yang (minimal) setara dengan standart untuk 11500 rpm adalah

Ov= 2.27 / 2/ (60/(11500 x 360)) = 78.5 derajad.

Selsisihnya dari overlap std adalah

dOv=78.5 – 58 = 20.5,

kemudian selisih ini dibagi 2 bagian, untuk memajukan IVO (intake valve open) dan memundurkan EVC (exhaust valve close). Jadi jika EVC mundur 9 derajad, maka IVO maju = 20.5 – 9 = 11.5 derajad, sehingga IVO -nya menjadi

IVO = 29 + 11.5 = 40.5 derajad sebelum TMA

Dan EVC -nya sekarang menjadi

EVC = 29 + 9 = 38 deratad setelah TMA.

Karena durasinya 285 derajad maka EVO-nya menjadi

EVO = 285 – (180 + EVC) = 285 – 218 = 67 derajad sebelum TMB

Kemudian EVO inilah yang menjadi patokan menghitung panjang leher header knalpot. Nah sekarang mari kita merancang panjang pipa knalpotnya mengacu pada artikel di sini. Pertam2 kita gunakan formula ini

rumus panjang knalpot

maka panjang dan diameter pipa header/leher kanlpot yang kita peroleh adalah

  1. Panjang = 38.75 cm dibulatkan menjadi 39 cm
  2. Diameter = 3.06 cm dibulatkan menjadi 3 cm

knalpot racing NVL

Setelah mendapatkan panjang leher kenalpot ini, dianggap sudah mencukupi, jika ingin meningkatkan performa nya lagi maka pada ujung nya bisa dirancang megaphone, dengan teknik yang ada di artikel ini. Sedangkan jika ingin sedikit mengoptimalkan putaran yang lebih rendah sedikit dari 11500 rpm maka knalpot bisa dibuat bertingkat seperti yang telah dijelaskan di artikel ini.

Lebih dan kurangnya mohon maaf, kepada suhu2 yang lebih kompeten mohon masukan dan pencerahannya.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

20 Komentar

  1. maaf om agk nyimpang

    itu om, klo tukang knalpot tau ga ya rumus begini?

    n klo misalkan kita beli knalpot bermerk udh psti pas ga sama motor harian kita?

    mksh sblmnya

    • saya rasa tukang knalpot ya gk tahu yg kyk gini, klu langsung beli knalpot racing langsung pakai pun blm tentu optimal krn tiap oprekan beda karakter

      • ohh gitu ya

        scorpio ane msh stndar mesinnya cm ganti knalpot aja pke R9 (pernah pke knalpot bkinan, tp jd nembak2 terus pdhl udh di seting pilot nya -__-)

        iy suhu boros bgt emg, tp jd enak buat lari knceng napas ny jg jd rada panjang

        btw thanks om

  2. nah bro itu panjang header 39cm, itu dari lubang ex nya apa bagian pembesaran nya bro? kalo 39 jadinya kan pendek banget tuh di nvl, beda kalo untuk motor bebek mungkin segitu, gw ukur kalo kita buat knalpot model r125 yg silincer nya dibawah footstep aja bisa -+50cm, apalagi yg dipasaran, yg model header nya panjang bisa sampai -+
    1M

    • Atau mungkin panjang header yg dimaksud itu panjang header dari klep EX lalu panjang nya 39cm dan Diameter 3cm dari ujung ke ujung, baru setelah panjang 39cm kita buat pembesaran 2-3tahap menuju silincer, mohon dijelasin, soalnya dari dulu penasaran, dan gak ada artikel penjelasan lebih lengkap nya, thankz ^.^

  3. Tentang camsaft ni om, ane pengen buat mesin optimal diputaran atas (ngejar power) kira” tinjauan spek kem yg bagaimana yg cocok.
    Thanks.

1 Trackback / Pingback

  1. Mau Tau Pengaruh Knalpot Sakura Terhadap Performa YZF R15 ??? – UratMalu

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan