Tuning Accoustic Pada Intake NVL Untuk Menggapai VE 100% [Draft – 4]

tuning runner lenght

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Setelah kita melakukan peningkatan efisiensi volumetrik di bagian klep [baca di sini]. Kemudian dilanjutkan pada bagian noken-as/camshaft [baca di sini], maka langkah selanjutnya adalah menentukan panjang runner. Runner adalah saluran masuknya udara yang panjang diukur mulai mulut corong/velocity stack/ bellmouth sampai pada seating klep-in [artikel lengkapnya ada di sini]. Kira2 gambaran unmum tentang panjang runner adalah seperti ini

Intake Runner LengthUntuk menghitung panjang dan diameter runner yang sesuai dengan power maxnya, maka diperlukan beberapa variabel yang sudah pernah kita peroleh sebelumnya yaitu :

  1. Posisi power maksimum di putaran mesin , N= 11500 rpm
  2. Durasi bukaan klep-in, T = 285 derajad

Dengan menggunakan persamaan di bawah ini, kita bisa mencari panjang runner yang sesuai

L (mm) = 5791 x T / N

Sehingga diperoleh panjang runnernya, L= 5791 x 285 / 11500 = 143.5 mm

Sekarang kita perhatikan runner NVL standarnya,

vixion runner stock

Jika dibandingkan dengan diameter pistonnya, maka panjang runner NVL standar (kira2) 6.5 x diameter piston, atau sekitar

6.5 x 58.7 = 381.5 mm.

Jadi perlu dilakukan pengurangan sebesar

381.5 – 143.5 =238 mm

Jadi karet corong harus dibuang, dan intake manifold harus diperpendek, kemudian di mulut throttle body dipasang velocity stack, yang panjangnya juga termasuk dalam hitungan.

Sedangkan diameter runner bisa dicari dengan menggunakan persamaan dan gambar ini

porting

Porting di belakan masing2 seating klep = o.85 x diameter klep in = 0.85 x 22.5 mm = 19.125 mm

Sedangkan untuk  diameter runner, harus dicari dulu diameter satu klep yang setara dengan 2 x klep-in, dapatnya 31.82 mm. Tapi karena TB dibatasi 30 mm jadi ukurannya mengikuti, jadi diameter saluran runner sebelum TB adalah = 0.85 x 30 mm = 25.5 mm.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

34 Komentar

  1. Semua bisa diakalin ya joos sebenernya ir dan prof kita,tapi kenapa kita ga punya monas? Pemerintah, ga usah sangkutin pemerintah, pribadi kita aja ga ada jiwa mandiri maaf ya oom.. !

  2. otak sudah dcuci japan bro,, jk bkn motor jpn kualitas juelekkk…dmari tdk ada yg mau brfikir maju maunya gegeran adu bacot…krn cuma adu bacot bisanya , trus mau adu skill??? malah BC nya yg dgedein…ibarat anjing berebut tulang (gk ada untungnya)

  3. dulu ada kawan yang potong habis karet corong di box air filter

    oke awal jadi joss
    lama2 kog malah loyo

    apakah yg sebenarnya terjadi?

    • untuk mengoptimalkan torsi dan power di rpm rendah,
      kan motor NVL aslinya memang bukan untuk balapan, tapi untuk digunakan se-hari2 jadi harus nyaman dan irit

      • setelah corong dibuang semua, VE naik,
        nah apa AFR ga tambah lean ya?

        atau mungkin ini penyebab kasus yg saya maksud?

          • wah..
            terimakasih atas pencerahan suhu

            tapi menentukan co yg tepat gimana ngitungnya tuh?

            klo di nvl apa juga perlu set co, kan udah close loop

          • kalau nvl memang sudah close loop, jika VE naik sedikit, perbandingan yang seimbang masih bisa dicover oleh sistem
            tapi kalau sdh ekstrim seperti buat balapan, ECU ori disimpen aja, ganti dengan ECU racing yang timing dan co bisa diseting ulang

  4. Saat ini nvl ane pke 02 manipulator trs gergaji corong cover box filter(filter std) mnrut agan2 prlu potong karet TB gak ya

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan