Asslamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selalu selamat diperjalanan sampai ke tujuan
Kemarin kita sudah sedikit membahas ECU beserta kerumitannya, yang membuat kita jadi nggak pede buat ngoprek-nya, takut kenapa2, ntar malah rusak lagi ??.
Ok, untuk sementara kita mulai dari yang gampang dulu, yaitu prangkat/device pendukung ECU yang terdiri dari sensor dan actuator.
Sensor bagi ECU adalah sebagai indra perasa untuk mengumpulkan informasi mengani kondisi baik sebelum proses kerja mesin (pembakaran) ataupun setelahnya berupa informasi umpan balik untuk mengoreksi kesalahan dalam keputusan (kuantitas bbm yang disemprotkan dan waktu pengapian) yang barusaja diambil. Dalam system mesin bakar/engine, sensor yang terlibat banyak sekali, IAT, AF, MAP, TPS, crank sensor, rpm sensor, O2 sensor/AFR sensor dll
Sedangkan aktuator berperan sebagai eksekutor/pelaksana kerja, dari perintah (sinyal) yang diberikan ECU dengan mempertimbangkan semua informasi dari sensor. Dalam engine actuator yang terpenting adalah injector dan busi (pemantik api).
Nah sekarang, kita bahas yang lagi heboh nih, yaitu sensor O2. Heboh karena sekarang sudah ramai dijual manipulator sensor O2, yang bertindak sebagai “penipu” ECU dengan memberikan informasi “palsu” yang seakan berasal dari sensor O2. Kehebohan ini mungkin akibat ditanamkanyan system FI close-loop pada NVL, sehingga susah ngopreknya, ya…jalan paling gampang adalah dengan menggunakan piggyback, dan manipulator sensor O2 ini adalah versi mini-nya.
Sebelum mari kita pelajari dulu apa itu sensor O2, kalau kita sudah faham, maka akan dengan mudah memahami cara memanipulasi sinyalnya, atau bahkan merancang sendiri manipulator O2 sensor. Sensor O2 bekerja dengan merasakan perbedaan konsentrasi antara kandungan O2 luar dengan kandungan O2 gas buang di knalpot,
yang kemudian di-representasikan sebagai tegangan AC, sumbu gelombang AC naik dan turun sesuai nilai AFR.
yang jika di hitung nilai rms-nya naik-turun sesuai kandungan O2 di gas buang tersebut, nilai2 ini juga dipengaruhi oleh temperatur knalpot.
Jika sensor O2 menginformasikan ke ECU bahwa pembakaran yang telah dilakukan miskin, maka siklus berikutnya ECU akan memberikan perintah ke injector untuk menyemprotkan bbm lebih banyak dari sebelumnya, begitu pula sebaliknya.
Nah disinilah yang akan kita lakukan, yaitu : “Kita berikan info palsu ke ECU seakan2 pembakaran miskin sehingga ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan bbm lebih banyak, padahal kondisi sebenarnya tidak demikian”.
Meskipun demikian, kita tidak boleh membuat campuran terlalu kaya, karena akan menjadikan pembakaran tidak sempurna, tenaga/power malah turun. Yang terjadi malah pemborosan dan peningkatan kandungan racun dalam gas emisi knalpot.
Garis di tengah adalah kondisi ideal/stoichiometric, semakin ke kiri semakin kaya, semakin ke kanan semakin miskin. Lihat kurva power (bagian kiri), semakin kaya power naik, setelah sampai puncak kemudian turun. Jadi jika kita gagal menempatkan AFR di tempat power max, maka peningkatan konsusmsi bbm justru akan menurunkan power.
Cara masangnya kira2 kaya gini; kabel penghubung sensor O2 dan ECU dipotong, yg dari sensor dihubungkan ke manipulator, kemudian keluaran manipulator di-inputkan ke ECU. Di manipulator terdapat dip switch yang merupakan pengatur tinggi/level tegangan manipulasi yang akan di-inputkan ke ECU.
Jika ini kita terapkan di motor dengan sistem FI model close-loop, misalnya NVL, dengan setting yang tepat, maka torsi akan semakin meningkat, akselerasi meningkat, akan tetapi kemungkinan besar topspeed tetap, karena topspeed dipengaruhi oleh pencapaian rpm maksimum (dibatasi limiter) dan perbandingan gigi rasio. Kalau mau naik topspeed-nya ya ganti gir depan-belakangnya, bisa pake old vixion, atau yang lebih berat.
Terus, rangkaian manipulator sensor O2 gimana ?…… Ntar deh kapan2 kita bahas bersama.
Sampai disini diskusi kita, lebih-kurangnya mohon ma’af. Bagi suhu2 yang udah biasa nge-tune piggyback, mohon pencerahannya.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Artikel yang terkait dengan manajemen optimasi pembakaran mesin motor :
Tantangan mempelajari dan merancang ECU
Hubungan antara RON – CR – Sistem Pengapian
Pertamax yesssss..!! Mksh infonya mas.
Jadi lebih boros donk
ya iya lah, tambah boros dikit, tapi sebanding dengan penambahan tenaganya.
nice info bro… sdikit rumit 🙂
resepnya jitu
http://sarikurnia980.wordpress.com/
wah gak mudeng aq…ijin menyimak kang 😀
josss….. terus lanjutken………..
baik pak harun
mohon infonya maz bro
pada mobil yang diganti knalpotnya dgn yang racing biasanya sensor O2 cuma diletakin diluar(conector dipasang asal lampu mil) apakah mempengaruhi kinerja mesin?
mungkin, bagi mobil setingan balap/race, udah nggak mikir efisien/irit lagi, performa nomer 1. Jadi sensor O2 dah nggak penting, malah menghalagi jalur gas buang saja.
hmm,,ya,,ya,,begitu toh,,hmm..??
http://calmkid.wordpress.com/2013/06/05/busi-yang-pas-untuk-pulsar-apa-ya/
mantabh suhu
siip info y
di tunggu soal manipulator y bro.(murmer+dpt di krjakan sendiri)
thnks
siip, sebenernya gampang, tinggal ngasih tegangan DC + 0,5 V atau -0,3V, dah bisa jadi manipulator. Silahkan dikarang rangkaian elektroniknya, sambil menunggu bahasan dari ane.
Btw makasih dah mampir bro woko.
Apakah ,manipulator sensor O2 ini bisa dipake buat mobil EFI, misal kijang? kalau boleh dishare cara membuat rangkaiannya saya sgt terbantu sekali, kalau bisa saya akan kasih uang terimaksih ke Bpk. Terimakasih Darlan hpjakarta@yahoo.com 081906409844 082110350157
pada prinsipnya bisa saja bro, hanya saja kita mesti tau dulu sensor O2 yg dipakai mobil tersebut. Baik itu mereknya, datasheetnya dll, atau praktisnya adalah kita mesti tau tegangan keluaran sensor O2 tersebut beserta artinya (tingkat AFR-nya). Baru setelah itu kita bisa buat manipulatornya. Mengenai cara membuat rangkaiannya, ntar ya, insyaallah akan ane share untuk umum, gratis. Tunggu artikel berikutnya.
terimakasih atas jaawabannya Bro, Al Fakir, wah udah advance ilmunya. Kapan Bro rencana ajari atau launch cara buat rangkaiannya? kalau bisa ketemuan di mana dan Kapan? sambil minum coffee, thanks
Sama2 bro darlan, ane dah punya rangkaiannya tapi mau ane sederhanakan lagi, dapet dari internet juga (lupa alamatnya). Makanya ane mau coba share gratis, karena dapetnya juga gratis. Kalau bro darlan mau meluangkan waktu sedikit untuk browsing, pasti dapet juga. Posisi ane di Malang, JaTim, ente di mana?
Trims Bro, berarti tiap mobil beda dong ya rangkaian manipulator sensor O2nya? Repot juga kalau mobil rekan2 kami yg berbeda merk ya. Apakah ada cara membuat satu type utk semua mobil? Trims
iya bro, karena bisa jadi level tegangan keluaran sensor o2 nya beda2. Bisa saja asalkan spek sensor o2 yg dipakai diketahui tinggal atur trimmer/potensiometer untuk mencocokkan dengan yg difahami MCU/ECU-nya.
mantap buat nambah “jambakan” motor
oke nih ilmunya
mantab Mas Al fakir,….
Apakah ,manipulator sensor O2 ini bisa dipake buat mobil EFI, misal kijang? Berapakah harganya? kalau boleh dishare cara membuat rangkaiannya saya sgt terbantu sekali, kalau bisa saya akan kasih uang terimaksih ke Bpk. Terimakasih Darlan hpjakarta@yahoo.com 081906409844 082110350157
coba cari di website ini pak, saft7.com, dulu sering banget belajar awal2 dari site tersebut. banyak info yg cukup berguna.
Bro dari mana kita bisa tahu datasheet sensor O2nya dan tingkat AFRnya? Tq
biasanya sih ane liat merek dan kode O2 sensornya yg nempel di knalpotnya atau liat di Service Manual-nya, kemudian browsing di internet untuk cari datasheetnya.
Bro aku tinggal di BSD tangerang selatan, semoga cepat selesai rangkaiannya BRO, kalau mobil sdh pake manipilator ini, Kalau mobil nanti mau dijual atau kalau manipulator rusak, bgmn apakah bisa langsung kembali pada posisi semula?
wah, makasih atas pencerahannya. Bisa diterapkan ke new vixie ku nich
coba aja bro, murah meriah
Mas bro masih bingung sedikit nih,,, tentang naikin dan nurunin co/o2. Nya,, gmna ya biar ane bisa dpetin tenaga yg max peformance,, harus naik brapa kira2 pengaturan co/o2 nya,,, dan model bagaimanakah gir yg sip dan bisa menambah laju peformance motor NVL ane,,, maksih mas broo,, mohon di kasih solusinya,,,,
yang ane tau, kalau sistem injeksi close-loop (NVL) nggak bisa disetting CO-nya, karena ECU secara otomatis mengatur penginjeksian berdasarkan input dari sensor O2.Sensor O2 akan memberikan informasi mengenai kaya-miskinnya campuran.
Kalo old vixion dan cb150r, menggunakan sistem injeksi open-loop, nggak ada umpan baliknya. Jadi sekali setting langsung digunakan. Jika di setting CO= “0” berarti kondisi stoichiometrik ideal/seimbang, jika “+” berarti (bensin lebih banyak) lebih kaya dan jika “-” lebih miskin.
Kalau NVL mau tambah performa :
1. Tambah akselerasi, maka gir depan dikecilin atau gir belakang digedein
2. Kalau mau nambah topspeed, sebaliknya gir belakang dikecilin atau gir depan digedein
3. Kalu mau nambah 2-2nya, pake langkah-2, dengan ditambah ganti filter dengan filter racing, mulut box filter digedein dan camshaft nya ganti yg street-performance
tanya bro
klo sensor o2 NVL di pakai di old vixion apa ecunya bisa response..? atau berfungsi sensornya, atau musti ganti ECU pake NVL dulu..?
tq
nggak bisa bro, karena ecu old vixion nggak didesain untuk mampu mengolah data dari sensor O2.
betul bro ecu-nya harus ganti, pake punya nvl juga
berarti ganti ECU doank atau ada yg lain bro, pengen nyoba nih..?
iya, tapi dipasangnya sensor O2 bertujuan agar lebih irit.
kalo sekarang sudah irit kan nggak perlu modifikasi masang sensor O2 segala.
Lagian kalo sudah ada sensor O2 nya, jadi susah dibikin kenceng.
bukannya klo ada sensor 02nya lebih gampang dibikin kenceng bro, kita bikin aja angin masuknya ke inteknya gede, ganti busi dan coil racing, kan kering tuch, otomatis kan sensornya bisa koreksi sendiri, jg nggak perlu pake laptop lg..:)
Piss
maunya sih begitu, tapi ane denger2 sensor yang diterapkan pada motor harian, memiliki range kerja yg sempit (nerrow band). Sehingga hanya mampu untuk mengefisienkan penggunaan bbm, bukan untuk peningkatan performa.
tapi kalau kita tahu spek teknis nya, tetep saja bisa diakali, inilah Indonesia, negara yang penuh akal2an
Data Sensor Oksigen tidak selalu dipakai oleh ECM (ECU), untuk menentukan fuel map.
Saat mesin dingin, pakai tabel warm up, data O2 Sensor diabaikan.
Saat akselerasi, O2 sensor diabaikan juga oleh ECM (data MAP sensor yang dipakai untuk mengambil keputusan).
Tipuan O2 sensor hanya berfungsi saat kecepatan mesin stabil dan gas tidak dibuka penuh, gas buka penuh WOT, data O2 sensor juga diabaikan lagi.
http://bengkelsepedamotor.wordpress.com/2013/02/13/sistem-closed-loop/
ohhh gitu toohhh udah tau sekarang jawabannyaaa
maaf om, saya pernah baca ada tipe wide band sensor O2 dan narrow band sensor O2, itu perbedaannya dimana ? soalnya yg pernah baca (ubek2 lagi artikel gak ketemu), Sensor O2 pabrikan kebanyakan pakai Narrow Band jadi kerjanya seperti yg diuraikan di atas Sedangkan utk wide band dia bisa membaca rentang 10 – 18 AFR (kurang lebih) jadi bisa saja Wide band membaca hingga rpm maks, Sensor O2 tetap difungsikan. Itu Bagaimana om ??
kira2 begitu bro, jadi kalu pake type wideband ECU bisa dioprek untuk mendapatkan power lebih besar lagi
Cuma wide band sensor O2 itu mahal jg.
om motogokil utk yang open loop bisa ga pake manipulator di MAP sensor seperti di website http://www.fuelsaver-mpg.com/simple-map-maf-enhancer ??
bisa banget, tapi tergantung dari range kerja injectornya
Oke benar juga
Dimna alamat tinggalnya brow???
Ini nama FB ku, klo bisa di add yah.., Senang skali jika bs berteman dgn anda. Salam kenl, Trims
Nm FB: Rimen KakaNjr Milanisti
@ Om Motogokil: Tggalnya dmn???
Ini nama FB ku, klo bisa di add yah.., Senang skali jika bs berteman dgn anda. Salam kenl, Trims
Nm FB: Rimen KakaNjr Milanisti
Ane tinggal di malang jatim
I’ve been browsing online more than 2 hours today, yet I never found any interesting
article like yours. It’s pretty worth enough for me.
In my view, if all site owners and bloggers made good content as you did, the net will be
much more useful than ever before.
I will right away grab your rss feed as I can’t find your
email subscription link or newsletter service. Do you have any?
Kindly allow me know in order that I may just
subscribe. Thanks.
mksh infonya bro… sangat membantu krna saya bner2 btuh informasi lbih bnyak soal injeksen..saya tunggu sambungnya
bikin manipulatrnya ahh,, tapi gimana ya apa sekedar R
R-variabel
diseri apa parallel yak suhu, lalu butuh berapa watt itu R nya
di seri 2 buah (mis R1 dan R2), kemudian ambil tegangan di tengahnya
tegangannya (V) = Vmax x R1 / (R1+R2)
ukuran watt nya kecil kayaknya, mungkin nggak sampai 0.5 watt
Nih gan, Denso Iridium di Vario 125 PGM-FI bisa Merah Bata sebagus ini cuma pakai O2 Manipulator:
https://luqmanulhackim.files.wordpress.com/2016/06/20150807_131912.jpg
Tapi Busi Full Power kayak gitu Boros Bensin, jadinya ane lebih suka settingan kayak gini:
https://luqmanulhackim.files.wordpress.com/2016/06/20151222_143525.jpg
Itulah asiknya O2 Manipulator, kita bisa setting mixture cuma dengan ngubah switch pada DIP Resistor nya saja sesuai Step yg disediakan, bahkan kalo motor ane cuma dipake jarak pendek dan jarang dipake, ane lebih memilik untuk menonaktifkan O2 Manipulator, agar Mixture menjadi Lean, jadinya Irit Bensin,,,,
O2 Manipulator ane gunakan cuma buat mengcover kebutuhan Knalpot Free Flow ane yg suka “batuk’ kalo pake Mixture Standard, meski tidak sampai terjadi “nembak” sih, tapi cukup mengganggu denger suara letupan kecil saat deselarasi.
Pada O2 Manipulator, ane lebih suka menggunakan Settingan Mid to High saja, sedangkan Low to Mid gk ane pakai, karena bikin boros bensin untuk jarak pendek dan kecepatan rendah. Sedangkan Mid to High dibutuhkan untuk geber motor kecepatan tinggi dan jarak jauh.
kebetulan o2 sensor nvlku rusak…klo semisal pakai manipulator ginian harus ganti o2 sensor dulu atau yg trobel td msh bisa dipake om?
menurut ane, harus ganti yg baru, karena manipulator membaca keluaran o2 sensor yang sehat
Efeknya signifikan atau ndak om klo pake manipulator ginian?
kurang faham, belum pernah coba
tapi menurut perkiraan ane, lebih mantab dibandingkan hanya naikin co sampai 30+
saya lagi mencoba manipulasi o2 dengan resistor 0,75 ohm seperti masih kurang boros gitu. apa efeknya ya?
menurut seorang mekanik ahli, katanya o2 sensor yang ada di motor harian di Indonesia tipenya bukan untuk performa, tetapi untuk efisiensi. sehingga potensi oprekannya juga terbatas
Permisi sebelumnya motor yamaha r15 v3 saya dapat kode 24,artinya o2 sensornya rusak..
menurut suhu saya harus ganti atau dibiarkan saja,dan apa pengaruhnya ke mesin?
Trimakasih maaf anak baru