Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah senatiasa menyelamatkan kita semua di perjlanan sampai ke tujuan.
Telah diketahui bersama bahwa kubikasi engine honda pcx 2021 meningkat dari 150 menjadi 160 cc. Konfigurasi berubah dari square menjadi overbore, dan tidak sekedar bore-up dari versi sebelumnya. Akan tetapi stroke dan bore berubah dibandingkan sebelumnya, sebelumnya pxc 150 memiliki konfigurasi bore x stroke : 57.3 mm x 57.9 mm, sedangkan untuk pcx 160 memiliki konfigrasi 60.0 mm x 55.5 mm.
Artinya seharusnya dalam pencapaian power puncak memiliki effort yang berbeda. Stroke yang lebih pendek akan mendapatkan power yang sama besar pada putaran engine yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Jadi konfigurasi engine pcx 160 memungkinkan untuk di-explore lebih besar lagi.
Selain itu variabel-varibael yang menentukan performa engine pcx 160 masih relatif rendah (cari aman). Seandainya variabel-variabel tersebut dioptimasi, akan memberikan peningkatan poer yang signnifikan. Berikut ini perkiraan iwf, mengenai besarnya variabel-variabel yang menentukan performa engine honda pcx 160…
Cukup mengheran bagi iwf dengan besarnya performa yang dimuntahkan oleh engine berkapasitas 160 cc ini, yang hanya 15,8 ps. Karena seperti halnya cb150r, dengan engine kurang dari 150 cc saja mampu memuntahkan power di atas 17 ps. Setelah iwf amati dan prediksi, sepertinya memang setingannya dari engine honda pcx 160 cc ini, bertujuan mengedapankan efisiensi apias irit bahan bakar.
Tujuan ini pada akhirnya memasung beberapa variabel penentu performa, yaitu :
- Putaran engine (rpm). Pencapaian power puncak masih jauh dari batas ekstrim, karena piston speed nya masi dikisaran 15 m/s. Seandainya ditingkatkan menjadi 17-18 m/s juga tidak masalah, misalnya pada posisi 9500, piston speednya masih 17.6 m/s, masih sangat aman.
- Efisiensi volumetrik (%) masih standar banget sedikit dibawah 80%. Seandainya ditingkatkan 85%, akan sangat signifikan peningkatkan torsi dan power. Dan para tuner tanah air dapat dengan mudah melakukannya.
- AFR (air to fuel ratio), perbandingan udara dan bahan bakar di setting cukup miskin, hampir mendekati stiochometric. Seandanya dibuat agak basah juga sebenarnya nggak masalh misalnya 13:1, malah justru membuat ruang bakar bersih dan awet.
- Kombinasi rasio konpresi (CR) dan efisiensi volumetrik (VE), ternyata menjadikan rasio kompresi riilnya tidak cukup tinggi, artinya pembakaran belum optimum. Seandanya CR dan VE ditingkatkan dengan perhitungan tertentu, pasti hasinya akan tambah ok.
Berikut ini perkiraan iwf mengenai perubahan yang bisa dilakukan, tanpa harus utak-atik ruang bakar, yang akan mampu meningkatkan power secara signifikan.
Upgrade performa ini, sekali lagi tanpa harus oprek silinder dan head. Karena kebetulan sudah overbore dan 4 klep, sekedar untuk menaikkan VE sampai 85%, sepertinya dapat dilakukan tanpa harus porting atau ganti klep besar. Beberapa ubahan yang harus dilakukan adalah :
- Pebesar saluran udara, ganti filter udara dengan filter racing
- Perpendek intake runner (dipotong beberapa senti, perlu try and error).
- Injector ganti dengan yang lebih besar, misalnya milik cbr 250 single silinder.
- Ganti knalpot dengan header yang lebih pendek (ada perhitungan khusus)
Untuk sementara itu dulu yang bisa iwf sampaikan, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
sadis om, bisa segedhe itu. wowww
Pake pertamax turbo biar lebih nyus ya…
ehh, bussett. itu seandainya bisa d swap ke body honda beat pasti jadi ‘raja’ jalanan baru yak?
Mesin cbr malah mlehoy
CBR150 yg DOHC aja..kalah telak dg mesin SOHC 4katup PCX..apa kata dunia???
Bisa bisa…DOHC bakalan gk laku lg deh