Penjelasan Prinsip Kerja VVT SOHC Motor Suzuki Versi Motogokil

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Seperti diketahui bersama bahwa camshaft yang fixed (tetap) tidak bisa menggabungkan performa tinggi di putaran atas bawah sekaligus. Jika mau powerful di putaran atas maka putaran bawah akan melempem alias loyo, begitu pula sebaliknya.  Nah teknologi vvt (variable valve timing) adalah inovasi pada bagian bubungan/noken as (camshaft) agar engine mampumenghasilkan performa tinggi baik di putaran tinggi maupun putaran rendah.

Untuk mendapatkan power maksimum di putaran tinggi maka dibutuhkan overlap in-exh yang besar. Padahal di putaran rendah, overlap yang besar akan menimbulkan kebocoran kompresi, sehingga powernya kecil. Sebaliknya jika ingin mendapatkan power yang besar di putaran rendah, maka overlap harus kecil atau bahkan nol. Padahal dengan overlap yang kecil justru efisiensi volumetriknya di putaran tinggi jauh berkurang, akhirnya powernya turun secara signifikan.

Daerah overlap bisa dilihat di gambar ini…

Dengan menggunakan vvt daerah overlap bisa diatur sempit atau lebar. Saat ingin mengoptimalkan power di putaran rendah overlap menyempit. Sedangkan saat ingin mengoptimalkan power di puataran tinggi overlap melebar.

Suzuki sebelumnya telah punya paten vvt untuk mogenya yaitu sr-vvt yang diaplikasikan di gsx r1000 [artikel]. Akan tetapi teknologi sr-vvt ini diterapkan pada engine dohc, alias motor performa tinggi. Karenanya baru saja suzuki mempatenkan teknologi vvt baru untuk engine SOHC yang biasanya digunakan oleh motor harian, yang mengutamakan efisiensi ketimbang performa.

Sebagaimana tampak pada gambar judul di atas, seperti itulah penampakan isi dari head cylinder motor suzuki yang mengaplikasikan teknologi terbaru ini. Terdapat suatu perangkat tambahan yang tugasnya untuk merubah timing buka-tutup salah satu klep (exhaust). Prinsip kerjanya menggunakan gaya sentrifugal sebagai advancer (perubah timing) salah satu bubungan secara terbatas.

Mari kita lihat perangkat vvt suzuki ini secara lebih detil, inilah bentuk camshaft nya ketika dilepas dari cylinder head

Perangkat advacer ini menyatu dengan timing gear (gigi sentrik) dan selonsong bubungan exhaust. Sedangkan bubungan intake terpisah dan menjadi as/poros dari selonsing bubungan exhaust. Berikut ini ketika perangkat advancer dan bubungan dipisahkan.

Kemudian ketika bubungan camshaft dipisahkan, akan terlihat bahwa memang bubungan intake dan exhaust terpisah

Jadi ketika part-part ini disatukan, maka bubungan primer (60) dan pangkon link (67), dimana terdapat pin advancer, disatukan oleh baut besar (68). Sedangkan selonsong bubungan exh (61), pangkon timing gear (66), timing gear (53) dan advacernya dikat oleh 2 baut kecil (73). Dan prinsip kerja sangat mudah dijelaskan dengan menggunkan gambar di bawah ini dengan juga memperhatikan gambar-gambar di atas.

Saat timing gear berputar, maka pasti bubungan exhaust ikut berputar. Pada putaran rendah, gaya sentrifugal dari arm (71b) tidak mampu bergerak melawan gaya pegas dari spring (74 dan 75). Dan bubungan intake ikut berputar karena pin 67e pada link nyangkut di kaki pendek arm (71c dan 71d).

Saat putaran tinggi, gaya sentrifugal dari lengan arm 71b meningkat dan mampu melawan pegas 74-75. Sehingga ia bergerak menjauhi titik pusat camshaft. Karena arm bertumpu pada baut kecil (73) maka bagian lengan lainnya yang terhubng dengan link juga bergerak. Karena ada perbedaan jarak antara lubang 71d-72d terhadap titik tumpu (baut 73) maka timing gear akan bergerak relatif terhadap pin, yang mana pin tersebut terhubung secara fixed ke bubungan intake.

Perhatikan sudut α dan β warna biru. Sudut α saat putaran rendah dan sudut β pada putaran tinggi. Selisih dari β – α itulah yang menjadi perubahan (advace) dari vvt-nya. Pergarakan lengan 71b-72b linera dengan pertambahan rpm, karenanya besarnya pertambahan sudut β juga linier terhadap pertambahan rpm. Dan mudah saja kalau mau meningkatkan advance (overlap) nya, tinggal modifikasi bolongannya (71d dan 72d) menjauh dari baut 73.

Sistem ini punya kelebihan dan kekurangan dibandingkan sistem yang mirip yang diaplikasikan pada motor yamaha (vva). Karena sistem vvt suzuki ini murni mekanik, sedangkan sistem vva kombinasi mekanik elektrik. Ok pembahasannya nanti di artikel selanjutnya.

Sementara itu dulu mas bro, apa yang bisa motogokil tambahkan dari apa yang sudah mas bro baca dari blogger kondang papan atas. Mohon maaf jika ada saah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

 

2 Komentar

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan