Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Sistem pembukaan throttle secara elektrik (throttle by wire/tbw), sesungguhnya bukan hal baru. Sudah banyak motor-motor kelas atas yang menggunakannya seperti pada ducati hyperstrada dan yang lainnya. Dan kemudian baru-baru ini istilah “throttle by wire” menghangat ketika sistem ini disematkan pada cbr250rr. Jadi bukan sistem baru, hanya saja pada motor sport 250cc di Indonesia, baru honda cbr250rr yang mengaplikasikannya.
Nah yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah : ” Apa itu sistem tbw ?”…
Penjelasan singkatnya adalah, bahwa gerakan handel gas tidak langsung menggerakan katup kupu-kupu (throttle valve) di tb (throttle body) melalui kawat baja/seling. Akan tetapi handel gas dipasangi sensor seperti halnya tps (throttle position sensor). Kemudian sinyal yang keluar dari sensor tersebut diolah pada ecu/ecm, selanjutnya ecu akan mengontrol motor servo untuk menentukan seberapa besar katup kupu-kupu terbuka.
Sebenernya sistem ini sangat sederhana, ya sudah hanya itu saja. Dan sistem ini bisa diaplikasikan baik pada sistem pengabutan karburator maupun injeksi. Hanya saja ketika diaplikasikan pada sistem injeksi, peran sistam tbw ini semakin penting, karena bisa dikombinasikan dengan beberapa sistem yang lain, yaitu :
- Antilock Brake System (ABS)
- Torque Control
- Riding Mode dan lain-lain
Dan apa yang ada di dalam handel gas pada sistem tbw juga tidak terlalu canggih. Isinya hanya handle yang dihubungkan dengan resistor variabel (potensio meter) berbentuk cincin. Dimana terdapat (biasanya) 3 buah kabel (ground, Vcc (12 vdc) dan Vvar (tegangan yang besarnya tergantung sudut putaran handel gas). Lihat handel gas yang diaplikasikan pada sistem tbw ducati, part handel gasnya kalau dibongkara seperti ini
Dan hubungan antara sudut bukaan gas dan tegangannya seperti gambar di bawah ini
Dari sinyal inilah kemudian dikombinasikan dengan beberapa input sinyal dari sensor lainnya untuk mengestimasi :
- Bukaan throttle valve untuk menentukan seberapa besar volume udara yang boleh masuk
- Durasi bukaan injektor untuk menyeimbangkan AFR untuk memperoleh power tertentu
- Waktu pengapian untuk mengoptimumkan pembakaran
Aplikasi seperti merupakan pengembangan dari ECU yang sebelumnya. Dengan ditambah sinyal output dari ECU untuk mengontrol motor servo pengatur bukaan throttle valve. Sedangkan input dari tps, tidak lagi diambil dari tb akan tetapi dari handel gas.
Dan sistem ini berubah menjadi canggih ketika semakin banyak opsi mengendara yang ditawarkan. Misalnya pada cbr250rr terdapat opsi riding; comfort, sport dan sport+. Tentunya opsi ini bukan hanya tulisan yang tampil di display, akan tetapi benar-benar memberikan pengaruh pada performa engine, pengereman dan lain-lain. Jika dilihat dari tbw yang diaplikasikan pada motor honda yang lebih canggih (rc213v-s), maka opsi-opsi tersebut memang menghasilkan power yang berbeda
Bagaimana mengatur supaya bisa memiliki 3 model (level) seperti itu ? Itulah yang dilakukan oleh sistem throttle by wire, yang diotaki oleh ecu dengan kecepatan proses yang tinggi yang disertai memori yang sangat besar. Karena yang dilakukan ecu untuk mengeluarkan riding mode seperti itu sangatlah banyak. ECU harus mengolah sinyal dari input yang banyak, sinyal output yang dikeluarkan juga banyak. Perhatikan apa yang dilakukan ecu dalam bagan berikut
Gambar di atas hanya menjelaskan seberapa berat kerja ecu dalam menentuka power (performa engine). Dan jika kontrol traksi (tc) dan abs juga diperkerjakan, maka pekerjaan ecu menjadi lebih berat lagi. Karena pemilihan riding mode, memberikan konsekuensi pemilihan level control dari tc dan abs. Pada ducati hyperstrada, pemilihan riding mode digambarkan pada tabel berikut
Pertanyaannya adalah apakah riding mode yang diaplikasikan pada cbr250rr secanggih hyperstrada atau rc213v-s? Tentu saja tidak, karena (mungkin) cbr250rr dijual dalam 2 pilhan, yaitu yang mengaplikasikan abs dan non-abs. Yang mengaplikasikan ABS tentunya lebih canggih dibandingkan non-abs, “hampir mirip” dengan hyperstrada. Meskipun demikian cbr250rr non-abs dipastikan lebih canggih dibandingkan rival-rivalnya.
Sementara sampai di sini dulu penjelasan motogokil tentang throttle by wire yang terkait erat dengan riding mode. Lebih dan kurangnya mohon maaf, wassalamu ‘alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
pertamax ga yaa??
Powered by : Matius’s Honda® City Sport – 1™ tuned by Motogokil Speedworks
nyimak dulu…
http://kobayogas.com/2016/07/29/tanya-jawab-bersama-kawai-san-otak-dibalik-desain-radikal-cbr250rr-video/
besok lama lama ada juga kontrol traksi di sini…
Kenalan sama Fly By Wire Baby Airbus: http://wp.me/p1eQhG-1Rg
nunggu komen yang bakal bilang kelemahan dari TBW ini ah..
http://kobayogas.com/2016/07/29/ini-loh-kekurangan-new-cbr250rr-coba-disimak-nih/
sayangnya si tilu di jomblo ga main kesini.
coba ada dia, pasti ada komen soal kelemahan TBW yang diawali dengan “dear kanjeng pembaca saza…..”
kadang suka mampir kok wkwkwkw..
apal banget nih atas gueh
btw ki metualergi ga ikut ikut komentar di artikel ini ya?
trotlenya ini klo kena ujan karatan gak ya, misal tau2 konslet dan gasnya gak mau turun, kan bahaya
just penasaran
kalau karatan mungkin tidak akan diproduksi masal gan, kan pasti sudah dilakukan testing trial dan error
perlu pemahaman yg lebih sederhana,
soalnya banyak yg belum mengenal lebih tengtang TBW.
Seperti dulu kasus masyarakat baru mengenal sitem injeksi pada motor, takut nyusahin katanya..
Saya tertarik spek hardware untuk DSP ECU nya? Harusnya pakai ASIC ya kalau untuk motor yang mass production, dan agar penggantinya mudah.
Bahasan yg mirip…. Tp lbh awam…
https://78deka.com/2016/07/29/apakah-riding-mode-di-cbr250rr-adalah-fitur-yang-value/#
Bisakah kepekaan bukaan trottle nya di modifikasi / disetting semisal untuk balapan ..trus diseting bukaan kupu kupunya lebih besar berapa persen dari grip gas….?
Kalo buat balapan, Tinggal beli ecu racing, trus settingnya pake laptop… Ky di balapan supersport…
Yaa suatu leap/lompatan utk kelas 250cc dengan rentang harga yg kompetitif dibanding kompetitor
Tapi heran aja masi ada yg merasa TBW ini useless hanya karena alasan subjektif pribadi yg sama sekali gak masuk logika
ya harap maklum
karena mereka biasa mengatakan dohc kurang berguna untuk 150 cc
hanya gimmick marketing…katanya
wah bener-bener dibikinke artikelnya Om gokil mulustrasi sangat membantu….suwun Om gokil…ane lama bookmark ni Web cuma jadi silent reader..baru ngeh ma fitur cbr250rr yg disematkan launch kemarin…suwun
sama-sama mas bro
sama-sama pak dosen salam kenal dari Wong Solo
solo mu pundi kang…?
ums Pabelan pripun kang?
kulo tawangmangu ..
grojokan sewu..
KETAWANGGEDE
ya?
Anehnya CBR1000 cc pun masih belum ada TBWnya.
https://kupasmotor.wordpress.com/2016/07/27/kelemahan-dari-throttle-by-wire-seperti-yang-diterapkan-di-new-honda-cbr250-led/
aki mesti waras terus biar fungsi elektronis normal
https://motorideweb.wordpress.com/2016/07/30/tantangan-menuju-euro-6/
Hmmmm…………..
Klo buat motor harian gk perlu perlu amet kayaknya.
Klo buat motor sport ok juga tuh, bisa oprek asal ngerti
Bknnya gk perlu” amt, klu mikirnya sbatas itu, ya klu buat harian cukup c70 aja..
Ooo….begitu,
mengharap mode comfort bisa 38hp , sport 40hp, sport+ 45hp… mungking gak p dosen??
mungkin saja,
cb150r, sonic150r, mxking, yang 150cc dengan stroke 57 – 58 mm, saja bisa di-tune oleh mekanik balap nasional, sampai 30 – 32 hp
apalagi 250 cc dengan stroke 42.4 mm yang di-tune oleh pabrikan, honda lagi
fitur2 yg sungguh mubazir dan sia2 sekalii..
kecuali motor yahomo juragan sudah pakai baru bermanfaat..
betoeel…?
kenapa yah kok akhir2 ini juragan triatmono sering ayan…?
Karena sajen nya kurang gan, coba kasih sajen yg istimewa kyk garpu karat, pasti langsung grengggg dia
saya tambahin BCan nya, apa nanti ga takut kayak stoner waktu suzuka 8 jam 2015 pake throtel seperti itu
pantes aja makin kesini ms yamaha makin nyungsep
wong kepala divisi bc-nya (triatmono) aja koplaaakk
ngoehehehehe
fitur abal2 nih……
*fby mod o’on
Klu ini mah ya nama ya “BREAK THE LIMIT”..ntar jg byk yg BC fitur mubadir, ya prlu dimaklumi mmg sbatas itu dia mmpu mikirnya, jgn di cela lah.
Klihatannya kompetitor kwalahan nih jk ngikuti lha wong apa adanya aja dket dg 70jt, pa lagi tbh fitur yg kyk gitu
Semua Fitur wajib di dibahas, ya wajar lah harganya mahal.
buat ane itu ngak penting coz spec mesin yg terbaik lbh penting.
Tau deh kata fby & fbh…. Xixixixixi
Sekedar masukan aja pak, Vcc biasanya constan di angka 5volt, bukan 12volt. Ecu di desain kerja di voltase 5 Volt. Tegangan Battery 12V akan di stabilkan lagi oleh sirkuit dalam ecu. Bahkan ecu di bekali kompensasi terhadap perubahan tegangan batterry.
TB juga masih memiliki TPS, sebagai sinyal konfirmasi atas sinyal duty cycle control yg di perintah oleh Ecu. Untuk sistem seperti ini bahkan di lengkapi 2 sinyal output, berfungsi sebagai sinyal pembanding dan sebagai failsafer saat sinyal utama rusak atau bermasalah.
Siatem TBW akan di lengkapi Failsafe sistem saat sensor2 yg di butuhkan bermasalah. Kita sering menyebutnya LIMP MODE, power mesin masih bisa di atur dg perubahan volume injeksi dan ignition timing.
Serahu saya seperti itu. jika salah, abaikan saja. Dan saya minta maaf
terima kasih info dan koreksinya
Good
mosok potensio om? kog kayaew gampang brodol nek potensio!
yang punya tbw coba diukur donx bensran potensio atau encoder?
.