[ECU] Pengetahuan Dasar Rancangan Mapping ECU

DiagramBlokECU

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Karena sistem injeksi sudah diaplikasikan hampir di semua motor baru, maka sebagai pengguna sebaiknya kita sedikit memahami elemen2 penyususn sistem injeksi ini. Sebuah sistem kontrol seperti sistem electronic fuel injection (EFI) minimal memiliki 3 elemen dasar, yaitu :

  1. Sensor2 sebagai elemen yang akan merubah besaran fisika menjadi sinyal elektronik, yang nanatinya akan menjadi masukan/input yang kemudian diproses oleh prosesor (dalam hal ini adalah ECU/Engine Control Unit). Sensor yang biasanya diaplikasikan dalam sistem injeksi adalah sensor di intake manifold (IAT, IAP dan TPS),  di mesin ETS dan crank sensor, di radiator, di knalpot O2 sensor dan sensor2 lainnya
  2. ECU yang bertugas mengolah informasi dari sensor, untuk kemudian menentukan langkah kerja yang paling optimum. Beberapa keluaran (keputusan) dari ECU adalah, penentuan kondisi stasioner, penentuan durasi injeksi, penentuan waktu pengapian, penentuan on/off nya engine, dan lain2. Semakin tinggi performance yang diinginkan pada suatu kendaraan, kinerja ECU juga semakin tinggi dan rumit, contohnya untuk superbike dan motogp serta mobil2  mewah.
  3. Aktuator yang bertugas menerjemahkan sinyal/output ECU menjadi suatu kerja. Beberapa aktuator yang penting pada sistem EFI adalah injector, busi dan relay2 untuk mengatur on/off nya engine.

Untuk lebih jelasnya tentang apa yang dilakukan elemen dia di atas bisa merujuk kembali pada artikel ini. Untuk menghindari perhitungan yang rumit pada ECU, maka pada prosesor ECU akan disimpan beberapa peta/map injeksi dan pengapian. Sehingga dengan menerjemahkan sinyal sensor2, ECU tinggal mengambil data (durasi injeksi dan waktu pengapian) pada map2 yang disediakan, sesuai dengan info dari sensor.

Map ??? Bagaimana cara merancangnya ?? Mari kita lanjutkan obrolan kita…

Sesungguhnya mapping yang menentukan output ECU dirancang sesuai dengan peruntukan kendaraan (sepeda motor). Apa mau buat harian, balapan di sirkuit, balapan drag dan lain2, kondisi2 tersebut akan memiliki map yang berbeda. Tapi pada intinya sama saja yaitu, berdasarkan info dari sensor di intake manifold maupun di throttle body (TB) dan spek engine, ECU akan menghitung seberapa banyak udara yang masuk (VE). Dari perhitungan ini maka ECU dapat menentukan :

  1. Durasi injektor untuk menentukan power dari engine mengacu pada nilai AFR yang dirancang sesuai karakter motor yang diinginkan.
  2. Waktu pengapian, yang mana dipengaruhi oleh CR dinamik yang juga dipengaruhi oleh VE udara yang masuk.

Karena VE dipengaruhi oleh suhu dan tekanan udara yang bersifat variatif, maka dalam perancangan maping terbagi (minimal) menjadi 4 tahap, yaitu perancangan map dasar (menacu pada rpm dan tps/throttle position sensor), map koreksi suhu mesin, map koreksi suhu udara dan koreksi tekanan udara di tb. Untuk sistem open loop fi diagramnya seperti ini

Jpeg

Dan yang close loop, tinggal nambahin feedback dari O2 sensor

Jpeg

Dan yang paling penting dalam merancang map dasar adalah penentuan seberapa besar AFR untuk perubahan rpm dan tps. Maping AFR dirancang sesuai dengan kebutuhan, apakah motor kita lebih banyak santainya (irit) atau banyak ngebutnya (buka gas full/wide open throttle). Berikut ini grafik level power dan efisiensi terhadap nilai AFR.

Jpeg Jpeg

Kemudian dirancanglah map dasar AFR, pada matrik rpm dan tps.

Jpeg

Kemudian berdasarkan spek engine, yang meliputi konstruksi saluran intake (manifold, diameter ventury/tb, diameter klep in, profil camshaft dan lain2) dapat ditentukan (lewat pengukuran dengan menggunakan flowbench) besar dari VE. Setelah diketahuni nilai VE pada setiap rpm-nya, data tersebut kemudian digunakan untuk memperkirakan kurva powernya, misalnya

dyno cbr150

Kemudian dari data2 di atas bisa dihitung secara kasar seberapa banyak bensin yang harus diijeksikan pada setiap rpm. Selanjutnya dengan mengetahui seberapa kuat debit injektornya, kita bisa menentukan durasi injeksinya.

Gimana menghitung durasi injektornya ??? Nantikan artikel berikutnya

Sementara ini dulu, nanti kalau kebanyakan jadi puyeng. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 

 

18 Komentar

  1. Pada motor vario 125,dianjurkan untuk setel altitude (kalo gak salah) pada ketinggian tertentu,apakah ini berarti sensornya gak ada atau kurang sempurna sehingga gak otomatis menyesuaikan,sedenger saya kayanya hanya terjadi di vario 125 #maksain nanya biar keliatan nyimak

  2. Nyatanya bnyk vario125 yg smpe puncak gunungsemeru,puncak bogor,tawangmangu,bandungan aman2 saja tuh,nggak pake nyetel2 ini itu,tp nggak tau klo dibawa ke puncak mount everest mungkin perlu direset kejiwaan ridernya

  3. mencoba untuk mudeng…
    ning yo tetep mumet..

    ane juga punya ecu juken plus remotnya tapi nyetingnya tetep gak ketemu idle….di rpm 6k-8k mesin masih sering nembak2
    pak dosen klo boleh nanya kira apanya yang salah?

    kapan2 bikin dong article cara nyetting ecu juken.
    karena ini ecu paling merakyat dan banyak yang punya dan banyak pula yang bingung cara nyetingnya

    mungkin sedikit article bisa membantu kami2 yang kebingunan

1 Trackback / Pingback

  1. Adu Spek Ninja 300 dan YZF R3 | motorgoodness

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan