Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Pernyataan resmi dari fihak KMI yang melarang z250sl minum premium, menjadi suatu yang kontradiktif. Dilain sisi memang dengan CR 11.3 sudah sewajarnya haram minum premium, akan tetapi banyak daerah (terutama pedesaan, pinggir kota yang tidak dilewati jalur utama) yang spbu-nya hanya menyediakan premium. Pabrikan tentunya faham betul, resiko jika mesin z250sl diberi bbm premium, akan tetapi kondisi di lokasi owner z250sl tindak mendukung. Jika situasinya seperti itu, pertanyaannya dalah :
“Lalu jika terpaksa atau tidak sengaja z250sl diberi premium, bisa langsung gugur garansi ?”
“Tahu dari mana bengkel resmi kawasaki jika z250sl telah diberi bbm premium ?”
Mari kita obrolin bersama…
Nah yang bisa diketahui oleh bengkel apakah z250sl sudah dicekoki premiun adalah dengan, beberapa cara :
- Yang paling gampang adalah, memeriksa tangki, apakah isinya premium atau bukan, cukup dengan melihat warna. Tinggal ambil bbm dari tangki, bandingkan warnanya dengan bbm yang ada di spbu. Jadi bengkel sudah punya stock sample/contoh warna2 bbm, tinggal dilihat, atau disinar sehingga keluar spektografnya, ketahuan dah jenis bbmnya
- Mungkin juga bengkel punya alat yang lebih canggih yang bisa mengetahui kandungan oktan (% iso oktana), jika ron-nya kurang dari 92 berarti ada premiumnya.
- Lalu jika owner z250sl pinter, sebelum ke bengkel, bbm dikuras dengan diganti full pertamax, dan sudah dijalankan seharian. Kemudian bagaimana bengkel mengetahui jika z250sl sebelumnya sudah dicekoki premium? Jelas cara 1 dan 2 tidak dapat digunakan. Dan selama kinerja mesin tidak mengalami perubahan/penurunan maka penggunaan premium (hampir) tidak bisa dibuktikan. Kecuali ownernya ngaku jika pake premium ( ownernya jujur) atau mesin kinerjanya drop diluar toleransi, misalnya turun 2-3 dk.
Jika kondisi no.3 yang terjadi maka, kita harus mengingat kembali hubungan antara bbm premium dan mesin z250sl adalah :
“mesin dengan CR tinggi + bbm oktan rendah = knocking”
Jadi jika kinerja mesin menurun drastis, maka kemungkinan besar terjadi “kebocoran kompresi” yang merupakan akibat dari knocking. Mengenai knockin pada mesin sudah panjang lebar ane ceritakan dalam beberapa bab sebelunya yaitu :
Ketika ada keluahan “turunnya performa mesin” kemudian bengkel mengecek kondisi mesin, maka jika memang benar mesin telah dicekoki premium, mekanik bisa menemukan hal2 berikut yang menyebabkan kebocoran kompresi, akibat knocking
Piston cacat, dengan tampilan ini saja mekanik sudah bisa memberikan pernyataan gugur garansi
Piston kuat tapi conrod/stang seher yang nggak kuat menghadapi tekanan ruang bakar akibat knocking, beginilah akibatnya, conrod bengkok
Piston tidak mampu menghadapi gempuran tekanan knockin beginilah hasilnya piston bolong kecil dan retak. Bahkan jika knocking berlangsung lebih dahsyat lagi, piston bisa ambrol
Jika ini yang ditemukan mekanik, jelaslah gugur garansinya. Karena jelas terlihat piston leleh dan ambrol karena knocking, yang diakibat oleh penggunaan bbm yang kurang memenuhi syarat.
Oleh karena itu bagi owner/calon owner motor2 berkompresi tinggi, sadarilah kondisi ini sayangilah motor anda, jangan berbuat dzolim, tempatkan (pertamax) pada tempatnya (mesin kompresi tinggi). Karena kalau tidak, maka bro2 seperti sedang nggebuki ruang bakar dan piston dengan palu besi, jadi wajar mesin akan cepet ancur.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
dari bekas ruang pembakarannya keliatan pake premium… kerak hitam 🙂
http://78deka.wordpress.com/2014/05/02/yamaha-mt-07-total-controlled-aggression-sebuah-deskripsi/
sieeeppp 😉
http://potretbikers.com/2014/05/02/mencoba-memakai-redex-petrol-treatment-power-booster/
walahhhh, ribet juga mau nganalisanya
mas gimana kalau kebalikannya.kompresi rendah dikasih pertamak misalnya terus pengaruhnya gimana?
mangga kang
perjuangan
pengaruhnya ke mesin agak lebih panas, nggak masalah asalka motor jalan normal, ruang bakar lebih bersih
yg sangat berasa di dompet,
lagian sangat aman pake premium ngapain pake pertamax, buang2 duit aja
kalo cr tinggi. trus timmingnya di retard gmn
bisa tetep aman pake premium, tapi drop tenaganya lumayan terasa
dari busi jg ketahuan, pake bbm apa yg dipake, mekanik2 yg terlatih udah pasti bisa deteksi,.
Nvl dimodif jadi kaya ninja ini keren deh kayaknya… Hmmm
http://cashnit.com/?refer=65068
Sayangnya sudah ditarik statementnya… Ngga jadi wow…
http://4g92mivec.wordpress.com/2014/05/02/kawasaki-z250sl-aman-pakai-premium-garansi-tidak-hangus/
walau garansi ngga jadi hangus, hubungan cr tinggi + bbm oktan rendah = knocking tetep berlaku
Betul sekali, kalau sayang motor harus berani memberi lebih ke motornya 🙂
Istilah yg pas,
berani punya motor kompresi tinggi,
harus berani juga keluar biaya BBM tinggi(untuk jenis pertamax ke atas)
pak Dosen, mau tanya juga nih..
kalo utk kasus” motor lokal CR tinggi harga frenly kayak CBsf & NVL apakah sudah disesuaikan timingnya?
sehingga aman pakai premium..
trus misalnya, ternyata timing motor tab sdh disesuaikan, nah kalo akhirnya dia dicekokin pertamax plus apakah bahaya, apakah tenaganya naik kembali seperti semula?? (timing normal=power optimal)
trims bgt jawabannya..
betul, bukan cuma timingnya yg disesuaikan akan tetapi camshaftnya juga, sehingga CR dinamiknya turun
jika sudah disetting mampu minum premium, setelah diberi pertamax, biasanya torsi di rpm rendah rada turun sedikit (nggak begitu terasa, kecuali bagi yg sensitif) tapi mesin jadi halusss getarannya.
dan mampu mencapai rpm yang lebih tinggi sampai metok limiter pada gigi tertinggi (biasanya kalo pake premium, nggak sampai, mesin dah teriak dan getar)
semoga membantu
sip pak.
trus kira” motor premium ready but CR tinggi ini aman gak ya pakai busi iridium??
krn motor ane cbsf sdh pakai modul pengapian Andri#n yg meningkatkan & menstabilkan arus listrik ke koil. cuman kyknya msh ada yg mau di enhance lagi entah busi atau koilnya.. 🙂
(NB:ane kadang isi bensin premium+pertamax plus ditambah Noriv@l)
menurut ane nggak masalah, karena busi bagus biasanya lebih tahan panas/nggak gampang leleh elektrodanya, dan apinya fokus sehingga campuran udara bensin dalam ruang bakar mudah dibakar.
mengenai penggunaan bbm sudah cukup minimalis, tapi kalo bisa yang lebih baik lagi, maklum cr dah 11.
selalu diingat bbm apa saja yg sduha digunakan, nanti jika bongkat silinder head, coba perhatikan apa dampaknya
Efek lain knocking adalah munculnya lubang pada piston, mungkin pakai itu juga
https://kupasmotor.wordpress.com/2014/12/10/kondisi-warna-busi-nggak-selalu-bisa-dipakai-untuk-mengetahui-kondisi-mesin-bro/