Mengapa Hasil Ukur Dyno Berlainan ???…..Inilah Alasannya

dyno-deviation

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa motor yang sama jika diukur dengan mesin “dyno” yang berbeda dipastikan akan menghasilkan grafik torsi dan power yang berbeda. Jangan beda dyno, motor sama, dyno sama, running 10 x saja hasilnya beda2, nah biasanya diambil yang terbaik, untuk ditampilkan di media masa sebagai konsumsi publik.

Artinya dalam pengukuran performa dengan dengan menggunakan mesin dyno, selalu ada kemungkinan error, yang mana kontribusi error bisa terjadi minimal di beberapa bagian ini, yaitu :

  1. Operatornya
  2. Instalasi motor ke mesin dynonya
  3. Sensor putarannya
  4. Perhitungan di komputernya
  5. Dan kalibrasinya.

Lho kok banyak yang menyebabkan error ??? Mari kita bahas, prinsip kerja dasar mesin dyno dalam mengukur performa dari sepeda motor / kendaraan  kita.Jika kita mengukur torsi dan power langsung dari sumbu crankshaft kemudian dikopel ke sumbu dyno model eddy current (generator) maka hasil pengukuran akan lebih presisi, karena terhindar dari rugi slip kopling, rugi2 dirantai dan slip antara ban dan tabung/roller dyno. Dan dari dyno model generator ini langsung keluar tegangan dan arus yang langsung bisa dihitung dengan presisi berapa watt power dari mesin tersebut. Berikut ini tampilannya

on crnak dyno 1

on crank dyno 2

Dengan mempertimbangkan sisi kepraktisan, maka dibuatlah dyno model inersia seperti yang biasa kita lihat

inertia dyno

Model dyno seperti ini yang akan kita bahas. Berdasarkan bentuk fisik dan prosedur pengukurannya maka ada kemungkinan2 yang menyebabkan hasil pengukuran berbeda, yaitu :

  1. Terkait dengan operator pada proses running di dyno, proses ngegas dan dll , bisa mengakibatkan perolehan hasil yg berbeda
  2. Proses instalasi, berupa pemasukan data ke komputer, penempatan ban di drum/roller, tekanan ban, bobot yang sesuai untuk menekan ban ke drum, penentuan suhu dan kelembapan ruang sesuai std, dll.

Berdasarkan prinsip kerjanya, pada dyno model inersia perbedaan hasil pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dengan memahami prinsip kerjanya  kita akan memahami faktor2 apa saja yang menyebabkan perbedaan hasil perhitungan performa tsb. Berikut ini prinsip kerjanya.

Torsi roda tersalurkan ke drum sehingga drum berputar, nah perubahan kecepatan putar inilah yang menjadi basis pengukuran performa motor. Berikut ini perhitungannya

  1. Berat drum besi pejal misalnya = 10 pound
  2. Jari2 drum = 8 inchi
  3. Momen inersia = (berat drum/2)*(jari2 drum (feet))^2/32.16 = (10/2)*(8*0.08333/2)^2/32.16 = 0.017275 pound-feet-det2
  4. Misalnya dalam satu detik terjadi peningkatan rpm dari 4000 ke 6000 rpm, berarti akselerasi putarannya = (6000-4000)/1 detik = 2000 rpm/detik
  5. Torsi = momen inersia x akselerasi putaran / 9.551 = 0.017275 * 2000 /9.551 = 3.617364 pound-feet.
  6. Power = torsi*rpm rata2 /5252 = 3.617364*(4000+6000)/2/5252 = 3.443797 hp. Silahkan nanti yang mau membuat mesin dyno jenis ini, satuan2nya dikonversi ke satua metrik (m-k-s)

Dari prinsip kerja ini dapat ditelusuri, di bagian mana saja akan terjadi penyimpangan, yaitu :

  1. Kesalahan dalam mengukur beratnya dan dimensi drum, hal ini bisa disebabkan karena pembulatan2 perhitungan dan ketidak homogenan masa drum. Semakin besar daya yang akan diukur, drum harus semakin berat.
  2. Pengukuran rpm dilakukan dengan menggunakan counter pada mikrokontroler, kemampuan mikrokontroler sangat mempengaruhi kepresisian dalam menukur rpm dan semua performa yg diukur.
  3. Kalibrasi akhir mungkin tidak dilakukan secara periodik. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan kalibrator standar internasional /nasional (KAN), sehingga diketahui error/koreksi yang harus ditambahkan dalam hasil pengukuran.

Demikian ulasan singkat, mengenai mesin ukur performa motor dyno model inersia, mulai dari prinsip kerja sampai dengan kelemahan2nya sehingga, yang mana bisa menimbulkan deviasi pengukuran, seperti yang sering kita lihat di media masa.

Selain dari itu jika ada bro2 yang berminat bikin sendiri mesin dyno model inersia ini dengan menggunakan prinsip kerja di atas, maka dapat dibuat dengan bahan2 yang ada disekiling kita. Pembuatannya minimal 4 buah pekerjaan :

  1. Merancang sasis dan drum
  2. Merancang sensor2 dan mikrokontroler
  3. Membuat program interface di komputer, bisa dengan delphi, c++ dll
  4. Kalibrasi

Bayangin bro, dengan modal 5 juta-an, ente bisa jual mesin dyno seharag 40-50 juta, siip nggak???

Lebih kurangnya mohon ma’af, bagi suhu2 yg lebih kompeten mohon koreksi dan masukannya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

39 Komentar

  1. Om terus yang tepatnya gimana ukur dynonya apa benar om,ada istilah bbm basi gimana ciri cirinya bbm basi,penanganana gimana apa dicampur aditif apa dibuang aja

  2. Kalibrasi jadi terasa mahal karena sedikit yg menyewa dynonya dan tdk ada badan hukum yg mengawasi, seperti kalibrasi timbangan di pasar2.

    • makannya jangan harap hasil dyno dari beberapa bengkel bisa sama.
      bahkan kalo ente cermati dari beberapa kelemahan tsb, nilai dyno bisa dipermainkan untuk kepentingan tertentu
      itu terjadi karena tidak ada ukuran standart yang pasti, alias kalibrator tunggal nasional.

    • terserah dia mau komen apa bro
      yang ane sampaikan adalah untuk menambah pemahaman mengenai otomotif
      kalau ada orang yang khawatir, dengan kita2 yang bertambah pintar, tentunya perlu dipertanyakan orang ini orang Indonesia apa antek2 penjajah (jepang dgn honda, yamaha, suzuki dan kawasaki-nya) ?

    • liputan motogp nya belum keliahatan seru
      biasanya ane lebih senang untuk membahas dari sisi teknis-nya bukan hanya sekedar informasi
      misalnya MM moncer di sesi free practice sepang, mengapa kok bisa ?

  3. Ane pernah denger di forum freestyler bahwa ketika beberapa kali mereka malakukan uji power on dyno di sebuah event u beberapa kota yg dilakukan secara terbuka didepan para pengunjung dan para owner nvl dan cb150r di beberapa daerah ternyata u motor yg sama2 standar pabrik hasilnya power honda cb150r selalu lebih unggul dari power nvl! Dan ini benar2 dilakukan secara terbuka didepan umum!

    bahkan ada seorang peserta dyno yakni owner nvl yg tidak percaya motornya kalah power oleh cb150r dari peserta lainnya karna doi selalu bawa2 hasil pengujian “masa lalu” yg mengatakan power nvl lebih besar dari cb150r di internet! Lalu akhirnya pihak penyelenggara menjawab dengan entengnya bahwa “pengujian yg kami lakukan jelas lebih transparan karna dilakukan oleh peserta dari owner masing2 secara acak sehingga hasilnya langsung bisa diketahui oleh khalayak! Beda sama hasil uji dyno yg sebelumnya telah beredar di ranah blogsphere r2 yg mengambil dari data copy paste pihak lain yg dilakukan secara tertutup sehingga rawan manipulasi”

    nah menurut om gmn nih? 🙂

  4. Ora usah diurusi orang macam Mbah Modar eh Darmo…Sesungguhnya Manusia adalah Mahluk Allah Yang Paling Mulia, karena Manusia dilengkapi oleh Allah dengan akal dan pikikran.

    Sebaliknya Manusia bisa dalam posisi yg lebih hina dari Binatang apabila dia tidak bisa memanfaatkan anugrahnmya itu dgn baik.

    Bravo bro IWF..!!

  5. seru nie kLu mank bener bisa diproduksi sendiri . Mank klu beli yg impor brapa harganya n beli dimana . Pengen jg buka bengkel dyno test. Minta facebook nya dunk oom pengetau syapa orangnya dibalik motogokil.

  6. pak mau tanya. kalau untuk motor honda tiger standar. pada gigi persneling berapa agar putaran dan torsi yang dihasilkan sama dengan putaran poros jika di uji dengan dyno test. terima kasih pak

  7. Pak dosen saya Mau bikin dyno homemade rencananya bisa di bombing soalnya pemrogramannya kah pak?? Thanks salam horsepower …. !!! Hehehhe

  8. Pak dosen saya Mau bikin dyno homemade rencananya bisa di bombing soalnya pemrogramannya kah pak?? Thanks salam horsepower …. !!! Hehehhe

5 Trackbacks / Pingbacks

  1. ” Hasil Dyno ? “…Percaya Boleh, Fanatik Jangan, Karena Banyak Cara Ngakalin-nya | motorgoodness
  2. ” Hasil Dyno ? “…Percaya Boleh, Fanatik Jangan, Karena Banyak Cara Ngakalin-nya – UratMalu
  3. “Penjelasan YIMM yang Diplomatis” Mengenai Turunnya Hasil Pengukuran Power R25 | motorgoodness
  4. Power All New CBR150 Lebih Besar dari Old CBR150 ??? | motorgoodness
  5. Beberapa Hasil Pengukuran Dyno Satria Fu 150 Fi | motorgoodness

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan