Apapun Merek Motor Sport 250cc, Meskipun Performa Terlihat Beda, Tapi Aslinya Sama Saja

ninja cbr dll

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Awal tahun 2014, isu akan dirilisnya motor sport 250 cc mulai menghangat lagi. Apalagi setelah dilengserkannya tiger dan scorpio dari daftar penjualan honda dan yamaha, ditambah dengan adanya isu kawasaki juga akan mengeluarkan sport 250cc satu silinder. Yang pasti masing2 fans mengharapkan pengganti yang lebih ok dari generasi sebelumnya. Apa yang diinginkan para fans masing2 merek tsb ? Sebagian besar menginginkan motor sport 250cc lokal, lebih powerfull dengan harga di bawah 30jutaan. Lha kan sudah ada ninja250, cbr250, megelli250, inazuma250 dan yang akan masuk yzf r25 ? Itu memang bener, tapi mungkin yang menjadi penghalang utamanya adalah harganya  yang tidak bersahabat dengan kantong.

Menilik beberapa motor sport 250cc yang sudah beredar di tanah air, mungkin bisa diperkirakan performa motor sport 250 cc yang akan dirilis selanjutnya. Dari brosur masing2, spek yang ditampilkan masing2 merek motor terlihat memiliki performa berbeda. Biasanya yang menjadi topik perdebatan para fans pendukung merek masing2 adalah pada bagian :

  1. Power xx hp/ xxxxx rpm
  2. Torsi xx N.m / xxxxx rpm
  3. Jumlah gigi-nya, dll

Akan tetapi jarang yang memperhatikan “mengapa” motor2 tersebut memiliki power yang berbeda, bahkan jauh berbeda? Faktor2 apa saja yang mempengaruhi perbedaan power tersebut ? Lalu bagaimana kalau faktor2 tersebut disamakan? Apakah performanya akan sama?

Banyak sekali pertanyaan yang akan muncul terkait dengan faktor2 yang mempengaruhi performa dari motor2 tsb, mari kita selidiki

Dari beberapa variabel yang disampaikan secara resmi oleh pabrikan seperti

  1. Bore
  2. Stroke
  3. CR (rasio kompresi)
  4. Power / rpm, kemudian bisa dicari variabel lain seperti
  5. AFR (perbandingan masa udara dan bensin) dan
  6. VE (efisiensi volumetrik)

Dari variabel2 ini bisa digambarkan perbandingan performa motor 250 cc, seperti tampak pada tabel berikut

00 komparasi 250cc stock

 

Terlihat power dari motor2 ini (yzf r25 “prediksi”) berbeda, terutama ninja250 dan yzfr25, perbedaannya jauh sekali dibandingkan dengan merek2 lainnya. Tetapi coba perhatikan variabel2 lain dari ninja 250 dan yzfr25, rpm (peak power) sangat tinggi, jauh dari motor2 lainnya. Selain itu variabel penentu performa lainnya dari masing2 motor juga berbeda. Lalu bagaimana jika semua variabel penentu performa (power) motor disamakan ? Maka inilah yang terlihat

00 komparasi 250cc homologasi

 

Ternyata powernya hampir sama, hanya saja tetap ada yang tidak bisa disamakan yaitu jumlah silinder, bore dan strokenya yang merupakan ciri fisik dari engine masing. Dari ciri2 ini ini terlihat karakter dari masing2 engine yaitu

  1. Yang strokenya panjang dapat mengail power pada rpm lebih rendah dan lebih irit
  2. Yang borenya besar bisa menggapai power di rpm atas dengan EV yang lebih besar, rpm sangat mungkin untuk lebih tinggi lagi, otomatis power juga bisa lebih besar.
  3. Yang silindernya 2 penyaluran torsinya dalam setiap siklus mesinnya lebih merata, sehingga getarannya lebih minim dan lebih cepat menggapai topspeed.

Itulah performa yang ditunjukkan oleh masing merek, yang pada kondisi awal (setting pabrikan) motor memang memiliki performa berbeda, karena memang dibangun untuk keperluan berbeda. Tapi jika “dipaksa” untuk disamakan variabel2 penentu performanya, maka power yang dihasilkan relatif sama.

Kondisi ini juga berlaku untuk motor 150 cc, 200cc dan lainnnya. Kesimpulannya :

  1. Siapa yang mampu membangun motor dengan kemampuan rpm yang tinggi, CR yang tinggi maka akan menghasilkan power yang tinggi.
  2. Siapa yang berani membangun engine dengan VE yang tinggi, berarti berani “lebih boros” maka akan dihasilkan performa yang tinggi.
  3. Siapa yang mampu membangun engine dengan kerugian gesek yang rendah, dan kualitsa pembakaran yang lebih baik, maka akan menghasilkan performa yang “lebih” tinggi dengan konsumsi bbm yang lebih hemat.

Demikian yang bisa ane sampaikan mengenai performa engine 250cc, semoga bermanfaat, wassalamu;alaikum wR wB.

41 Komentar

  1. ya kalo mau membaca dengan kepala dingin, blog sampyan mmg jozz. byk ilmu untuk mendadani performa tunggangan masing2 sesuai kebutuhan…
    semoga ttp semangat pak dosen……salut (apalagi sampeyan jian rajin balesin komen2 pengunjung)

  2. Berarti motor sendiri merupakan kesatuan dengan empunya kalau mau pelan mau racing tinggal disesuaikan sendiri bagi yang mampu

  3. nah itu dia,pabrikan pasti ngasih yg terbaik ke konsumen.. iritnya pulsar 135,dan kencangnya sama dngn motor 150cc.. #eh ga nyambung…

  4. otak dosen memang beda
    bisa melihat dari sudut pandang yg belum tentu terpikirkan oleh orang lain (termasuk saya :-D)
    mantap!!!

  5. Wow nggak bisa…nggak mungkin …!!!
    yang datangnya paling belakang,pasti paling superior….
    belum keluar aja,sdh bisa prediksi ngalahain si anu si itu…

    sumber: FB smart

    kwek kwek kwek

  6. Kurang setuju dgn pndapat dgn om motogokil, masa motor high performance di cekek rpmnya, batas piston speed juga masih jauh (mubazir) , ttep kalo menurut ane motor kenceng itu ditentukan karena karaktek mesin,

    Kalo dalam sudut pandang (disama ratakan) sih iya powernya gk jauh beda

  7. Sekedar sharing opini ane pribadi nih bro, menurut ane kombinasi bore & stroke yg akan dipake di mesin R25 nanti kira2 adalah 63mm x 40mm.
    Yg jadi role modelnya kan mesin Ninja 250R yg memiliki bore 62mm & stroke 41,2mm.
    Yamaha pasti akan mendevelop mesin R25 utk bisa menghasilkan output power melebihi Ninja 250R.
    Makanya ane yakin diameter bore R25 lebih besar dr bore Ninja 250R. Konsekuensinya jelas panjang stroke-nya lebih pendek dr stroke Ninja 250R.
    Keuntungannya yakni RPM lebih tinggi & power mesin bisa lebih tinggi dr Ninja 250R.

    Kemungkinan pilihannya antara lain :
    Bore 63 mm & stroke 40 mm -> RPM max 15750 RPM
    Bore 62,5mm & stroke 40,7mm -> RPM max 15479 RPM

    Atau kalo ingin torsi yg lebih besar bisa pake :
    Bore 60 mm & stroke 44,2mm -> RPM max 14253 RPM
    Bore 60,5mm & stroke 43,5mm -> RPM max 14482 RPM
    Bore 61 mm & stroke 42,7mm -> RPM max 14754 RPM
    Bore 61,5mm & stroke 42 mm -> RPM max 15000 RPM

  8. kelas 250 cc tanpa dioprek sana sini dan standard pabrikan, pasti beda kan bro motogokil????? hal ini yang mempengaruhi role R&D pada pabrikan. yo nggak mungkin lah pabrikan mencotek plek sang kompetitor baik ari performa mesin, design dan fitur. itu adalah strategi bisnis dan wajar saja. asala inormasi yang diberikan ke konsumen benar adanya tidak melebih-lebihkan dan menjelekan yang lain. cuman kalo judulnya kayak gitu. seolah mematikan bakat para R&D di pabrikan dengan mengatakan kelas 250 cc performa aslinya sama.

    nitip lapak sek
    http://nivikoko.wordpress.com/

    • Sebenrnya ada pesan yg ingin ane sampaikan, yaitu :
      1. power yang tampak di brosur adalah kebijakan pabrikan
      2. spek brosur tersebut disesuaikan dgn peruntukan motor tsb
      3. power yang berbeda tidak pada tempatnya untuk dibandingkan, jika peruntukannya juga berbeda.
      4. dgn cc dan spek mesin yang sama semua engine memiliki performa yg hampir sama

  9. piston speed CBR250, inazuma, magelli dah mencapai batas aman..jadi nggak bisa di bilang sama juga toh dengan ninja 250 dan R25 yg masih aman2 aja di 11rb RPM, klo piston dan borenya sama semua motor baru bisa dibilang sama

    bener juga motor itu di buat untuk apa dulu..?baru di design sama RnD nya sesuai permintaan marketing.

    Piss

  10. Mantaff..
    Kl mau nyantai/harian pake yg torsi besar nan irit..
    Kl buat week end pake yg bodi keren..
    Kl buat race pake performa tinggi..
    Kl buat turing pake yg cc besar dan bobot berat biar nyaman..
    Kl mau sruntulan di dalem kota pake matic yg mungil dan ringan..
    .. Sesuaikan kebutuhan dan anggaran.

    Kl kebeli semua ya sukur. 🙂

  11. balik maning nang leptop… artinya mas bro, maunya sing ndi? mau di balapan di jalan kota stop n go, ato balapan di circuit lurus plus nukik kanan kiri…? semua ada plus minusnya, ndak ada yg paling baik…

  12. lagi menunggu spek dasar dari ninja 250 1 silinder. dan pastinya kelas 250 yg satu silinder makin seru. ada megellli, honda dan kawasaki.
    Tp konsep dasarnya honda khusus mesin cbr 250r bisa buat harian dan track day di sirkuit masih cukup mumpunin. Kalau kawasaki mau lihat konsep buat mesinnya diperuntukkan utk apa? stroke pendek utk performa atau bermain di torsi dgn stroke panjang masih menunggu spek mesinnya.

  13. perhitungan ini berlaku buat semua rentang cc mesin berarti ya, pak?

    Kalo konfigurasi mesin gimana? seberapa besar sih pengaruh mesin V, paralel atau boxer? seberapa besar juga kalo di buat tegak, miring atau datar (kayak bebek). Apa berhubungan dengan rugi-rugi daya?

    mas motogokil.com dipanggil pak dosen sama iwb n tmc, dosen dimana? 😀

    *pertanyaan terakhir agak ngelantur, ga dijawab juga gpp 😀

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Dari Sisi Power dan Harga, Mau Diposisikan Dimana Kawasaki 250 Single Cylinder ? | motorgoodness
  2. Jika Sport 250cc Yamaha Berbasis WR250X, Maka yang Lain Harus Waspada | motorgoodness
  3. Dari Sisi energy dan Harga, Mau Diposisikan Dimana Kawasaki 250 Single Cylinder ? | UratMalu

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan