Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah senantiasa menyelamatkan kita semua, di manapun kita berada.
Kemarin dua tim raksasa motogp bertandang ke jakarta, tim repsol honda dan tim parbikan yamaha. Masing-masing memboyong jagoannya, honda membawa duo-marquez sedangkan yamaha memboyong sang legenda valentino rossi dan vinales. Hebat ya jakarta, dua tim raksasa motogp sama-sama launching di kota ini, memangnya ada apa ya dengan jakarta atau mungkin dengan Indoensia ?
Kita ketahui bersama bahwa, konsumen sepeda motor di Indonesia mampu membeli 5 juta lebih motor dalam setahun. Dan lebih dari 90% adalah motor dengan merek honda dan yamaha. Kebanyang nggak seberapa besar keuntungan dua pabrikan ini dalam satu tahun ? Maka wajar jika dua pabrikan honda dan yamaha yang ada di Indonesia mampu memboyong dua tim raksasa ini untuk datang, lha wong punya fans yang luarbiasa banyaknya.
Terus terang menurut iwf, diadakannya “meet and great” para fans kedua pabrikan ini dengan jagoan-jagoannya yang akan berlaga di motogp tahun 2020 di hari yang sama (meskipun jam nya berebeda) merupakan ajang adu kuat, kalau tidak bisa dikatakan pertempuran dagang. Masing-masing pabrikan ingin mengetahui seberapa kuat daya tarik merek-pembalap motogp, untuk menarik minat konsumen-calon konsumen sepeda motor di Indonesia, khususnya jakarta. Hal itu bisa dilihat dari “animo” yang tergambar pada jumlah orang (fans, media masa dan rekanan bisinis) yang hadir dan impact-nya pada media masa.
Selain itu mungkin ada yang bertanya ;
Apa pentingnya menghamburkan uang mendatangkan tim motogp ke tanah air ?
Tentu saja kedua pabrikan punya misi masing-masing, tapi pasti ada tujuan khusus yang paling penting yang ada kaitannya dengan peningkatan pamor merek motor mereka yaitu honda dan yamaha. Gegap-gempitanya pemberitaan akan segera mewarnai warta di dunia maya, dan tentu saja akan segera menjadi warna dominan yang masuk kedalam otak, benak dan sanubari para pembacanya. Dan ini sungguh sangat penting dalam dunia dagang, dalam hal iklan atau publikasi.
Kita tahu ya, bahwa ekonomi Indonesia masih diliputi kegalauan. Hal ini terlihta dari pertumbuhan ekonomi yang tak beranjak dari sekitar 5 %. Bahkan ada yang mempredikasi tahun 2020 justru turun. Ini artinya beban masyarakat semakin berat untuk membelanjakan uangnya untuk kebutuhan yang dianggapnya kurang penting. Pastinya akan berdampak pada penjualan sepeda motor yang harganya semakin mahal. Untuk kembali menarik minat pencinta otomotif untuk beli motor maka perlu dibuat acara yang bersifat “trigger” seperti acara ini.
Kenapa di jakarta ?
Karena sampai saat ini diakui atau tidak, kota jakarta masih menjadi barometer dari beberapa kegiatan yang bersifat nasional. Entah itu dalam hal teknologi, minat konsumen terhadap barang baru, trend dalam hal gaya hidup dan bayak hal lainnya. Dengan mengadalahn suatu acara di jakarta, maka puluhan juta mata akan mengarah ke jakarta untuk mengetahui apa yang terjadi. Jadi jangan heran kalau banyak yang berebut pengaruh di jakarta, termasuk pabrikan sepeda motor seperti honda dan yamaha.
Yang berada di pelosok kampung jangan iri ya, nikmati saja beritanya. Nggak diundang nggak mengapa, lagian jakarta jauh, capek juga kalau sering-sering undangan ke sana. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Semua berbaur jadi dua sisi yang saling unjuk gigi. Mulai produk hingga tiktok
Kuat honda eh
dua-duanya sama-sama pengen menggaet fans pembalap motogp di Indonesia dengan cara yang berbeda.
kalo mau adu kuat, itu masing” merk motor di benturin ke tembok . mulai dari speed 10kpj,20 kpj …& hingga 100kpj. nah. kalo sudah gitu, baru ketauan kan siapa yg kuat ( rusak tidak terlalu parah)
Yang kuat Suzuki dong
Lebih ramai Honda ya pemberitaan nya
masing masing mempunyai daya pikat tersendiri..baik itu honda ataupun Yamaha…..Netral nihh yeeee….hahahaha
Biasa aja… Mungkin sebagai slah satu wujud pabrikan untuk memenuhi keinhinn konsumen yng ingin ketemu idola
Gak ikut yang Yamaha, ikut yang Honda.. hehe
Sayang Yamaha gak ikutan boyong pembalap MotoGP ke stasiun TV, padahal marketing ampuh lho
image kencang di balapan masih jadi tolak ukur pembelian motor oleh masyarakat indonesia ..
Kkkkkk… saya kok malah fokus pada paragraf terakhir pak….
Hayoo mana lebih kuat?