Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah menyelamatkan dan mensejahterakan kita semua selama di perjalanan sampai ke tujuan.
Mengawali acara honda bikers day (hbd) ke-11 akhir bulan november kemarin, kami para blogger-vlogger yang diundang ahm akan melakukan touring pendek dari dieng ke kota ambarawa (tempat hbd). Tahu kan bagaimana kondisi jalan di sekitaran dataran tinggi dieng ? Sangat menantang banyak sekali tanjakan, turunan dan tikungan-tikungan tajam.
Sebelum berangkat, kami mendapatkan briefing, mengenai kondisi jalan yang akan kami lewati. Sebenernya tidak terlalu masalah dengan lintasan jalan aspal yang akan dilewati, karena kami adalah rider organik yang sudah terbiasa melewati lintasan-lintasan seperti ini. Akan tetapi ada yang sedikit mengganjal di hati (khususnya iwf) mengenai isi briefing yang me wanti-wanti mengenai tanjakan panjang.
” Ada hubungan apa antara tanjakan panjang dengan honda ADV 150 ? “
Sesungguhnya iwf bukan kali ini saja test ride honda adv 150. Sebelumnya sudah pernah iwf lakukan saat launcing di bali [artikel]. Dan rute yang iwf lewati tidak kalah ekstrim dengan yang akan dilewati di rute dieng-ambarawa. Akan tetapi memang tidak terdapat tanjakan panjang, hanya tanjakan pendek yang dapat dilibas di kecepatan rendah.
Dan ternyata ketika rider berbobot 75 kg mengendarai honda adv 150 bertemu dengan tanjakan panjang menuju sdn 1 sigedang kejajar wonosobo, barulah iwf tahu mengapa tadi di-briefing tentang tanjakan panjang ini. Awal tanjakan honda adv masih bisa berkaselerasi. Akan tetapi neginjak kecepatan 42 kpj, kecepatannya konstan tidak bisa naik lagi di tanjakan tersebut.
Tidak menjadi masalah sih, motor melaju konstan dengan kecepatan tersebut. Karena memang tidak sedang ingin mendahului truk atau bis, jalanan kosong. Akan tetapi menjadi masalah bagi yang memiliki bobot lebih berat dari iwf dan yang lupa bahwa ia sedang naik motor skuter matik yang memiliki bobot 132 kg dengan power 14.7 ps, ia akan tertinggal jauh di belakang.
Lalu bagaimana mengatasi akselerasi honda adv 150 yang stagnan saat melibas tanjakan panjang ? Percuma juga berancang-ancang, kalau tanjakannya panjang banget, motor akan mencapai kesetimbangannya, kecepatan suatu saat akan konstan dan akselerasi nol. Ada cara mengakalinya yaitu :
Menjaga cvt untuk tetap berada pada rasio yang tinggi (diameter puli depan sekecil mungkin dan diameter puli belakang sebesar mungkin), mirip dengan menggunakan gigi rendah. Tentu saja cara ini sesuai dengan kinerja cvt, makin rendah rpm, makin tinggi rasio, motor masih bisa berakselerasi.
Jadi kalau gas sudah mentok dan kecepatan motor juga sudah mentok, misalnya di 42 kp, gas sedikit dikendorkan agar masih ada kemampuan untuk berkaselerasi. Sangat tidak enak naik motor yang tidak mampu menambah kecepatannya.
Cara lain yang dioprek, baik cvt-nya maupun performa engine-nya. Bagi yang gemuk, ya diet-lah, agar pwr bisa naik. Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
klo itu semua problem di motor matic(CVT) ky gitu om ngeden. xixi ane pernah nagalamin di tanjakan yg itu pake vario mana macet. serem dah.
klo mau advendture2an ya ane tetep pegan motor koplilng manual. ehe
Kadang ada rider yg lupa kalau dia lagi naik metik, wkwkwk
Dah nggak kuat, digas2 terus sampe mentok, tetep aja segitu2 topspeednya
Klo matik ketika nanjak sy sering main di gas 1/4 putaran. Jd ambil akselnya aja. Klo ngegas mentok malah tdk disarankan.
dengan bangga aku mengovertake 3 rider sekaligus… wkwkwk…
yg bb nya lebih dari sampeyan…. wk… wk… wk….
klau yg sdh biasa naik turun gunung… biasa saja kok, malah matik jauh lebih maknyos
tiap hari naik turun gunung pakai motor oper gigi… di asapi motor matik
nah itu juga yang aku alami di jalur batu-kediri
sudah saatnya pakai 4valve atau tambah vvi sekalian
buruan tuh… kan sudah meain honda yg pakai 4valve….
bobotnya mayan emang si adv..misal diimbangi upgrade mesin, lebih nayamul
#eh