Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Kembali iwf ajak pemirsa untuk membuka tabir kedahsyatan pengaruh perkembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dalam menghancurkan dominasi kendaraan bermesin bakar (internal combustion engine/ICE). Berikut ini gambaran 4 keunggulan listrik yang signifikan dibandingkan engine. Mulai dari power to weight ratio (pwr), torsi (torque), efisiensi, tingkat kerumitan dan jumlah komponen.
Mari kita bahas satu-persatu…Power to Weight Ratio (PWR)
Dari gambar ini terlihat jelas bahwa sebuah penggerak elektrk (motor induksi) memiliki pwr yang jauh lebih besar dibandingkan mesin bakar (engine). Perbandingannya lebih dari 10x lebih besar yang memungkinkannya memberikan akselerasi lebih tinggi. Tentu saja bagi speed lover lebih menyenangkan.
Torsi Terjaga di Seluruh RPM
Dari gambar di atas, menunjukkan bahwa engine hanya memberikan torsi terbaiknya pada band rpm tertentu yang sangat sempit. Oleh sebab itu sebuah kendaraan dengan penggerak ICE memerlukan gearbox, untuk mengatasi torsi yang kecil, baik di rpm yang rendah maupun yang tinggi. Tentu saja gearbox akan menyumbangkan losses (kerugian), sekitar 5%.
Sedangkan motor listrik, torsinya konstan, dan seringkali tanpa gearbox, alias satu percepatan. Jadi sekali injak/putar gas, sudah langsung torsinya maksimum. Makanya jangan heran jika ev sering unggul dibandingkan ice, saat pengujian drag race pada jarak tertentu.
Efisiensi Tinggi
Efisiensi kendaraan ice antara 16% sampai 25% saja. Artinya jika bensin dengan volume tertentu mampu menghasilkan 100 hp, maka yang sampai ke roda hanya maksimum 25 hp saja. Sedangkan efisiensi kendaraan ev jauh lebih unggul, bisa mencapai maksimum 82%. Artinya jika power diserap (dari baterei) sebesar 100 hp, maka yang sampai ke roda 82 hp, sadis ya selisihnya.
Kompleksitas
Dari gambar di atas, bisa langsung dibayangkan betapa sederhananya sebuah penggerak ev, yaitu sebuah motor listrik, dibandingkan ic engine. Sehingga wajar saja dalam hal fabrikasi maupun perawatan ev jauh lebih sederhana. Bahkan seseorang dapat membuatnya dengan mudah di rumah (nanti iwf buatkan artikelnya). Dan setelah dihitung dengan cermat ternyata sebuah mobil konvensional (ice) memang membutuhkan komponen yang jauh lebih banyak dibandingkan mobil listrik ve.
Jadi untuk membangun rangkaian tenaga (powertrain) penggerak kendaraan, mobil konvensional membutuhkan 1400 komponen, sedangkan mobil listrik hanya 200 komponen saja.
Dari 4 kenyataan teknis ini saja kendaraan listrik (ev) benar-benar unggul dibandingkan kendaraan konvensioal dengan motor bakar (ice) sebagai penggeraknya. Apalagi jika ditinjau dari faktor lainnya yaitu ramah lingkungan, karena zero emission (tidak menghasilkan gas buang beracun), juga tidak menimbulkan bising (polusi suara). Juga keunggulan lainnya dibidang fabrikasi yang lebih efisien, sehingga harganya dapat semakin murah.
Harusnya ev dengan keunggulannya seperti mampu segera menggusur keberadaan kendaraan ice ini, akan tetapi kenyataannya tidak semudah itu. Ternyata banyak sekali kendala yang dihadapi oleh para produsen dan penggiat kendaraan listrik sampai saat ini (artikel menyusul). Baik yang kaitannya dengan politik maupun dengan ekonomi, banyak sekali yang akan berubah secara radikal jika ev mengambil market secara besar-besaran dalam waktu yang singkat.
Akan tetapi dengan keunggulannya ini ev akan semakin dipertimbangkan oleh konsumen dan suatu saat akan menumbangkan kendaraan konvensional (ice). Belum lagi badan yang bertanggungjawab terhadap kualitas lingkungan semakin memperketat aturan emisi kendaraan ice, semakin memperberat perjuangan kendaraan ice untuk bertahan.
Maka ev terlihat semakin unggul di masa yang akan datang, dan memiliki prospek yang cerah dalam menguasai mayotitas market kendaraan dunia.
Sy jg yakin EV akan gusur mesin bakar
UUD… entah dari sisi pabrikan atau dari yg punya bisnis di minyak n gas