Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
MotoGP adalah puncak segala ilmu dan aplikasi di dunia sepada motor. Di dalamnya terdapat aplikasi dari segala ilmu engineering yang melibatkan banyak bidang. Ada aplikasi dari ilmu mesin, elektro, aerodinamika, rangka, fisika, kimia dan lain-lain, banyak banget. Karenanya insinyur yang dilibatkan banyak banget, cukup menguras budget tim.
Lalu apa hubungannya turnamen motogp dengan taqdir ? Naahh mari kita coba masuk lebih dalam lagi…
Semua rider pembalap dan tim motogp memiliki satu tujuan, sampai paling depan di garis finish. Untuk untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan semua variabel dalam ukuran yang pas. Semua variabel harus terukur dalam perhitungan yang pas, untuk mendapat kinerja optimum (juara) paling tidak untuk beberapa variabel inti, yaitu :
- motor (M)
- mesin (M1)
- rangka (M2)
- elektronik (M3)
- aerodinamika (M4)
- ergonomi (M5)
- handling (M6)
- ban (M7)
- rem (M8) dll
- pembalap (R)
- kekuatan fisik (R1)
- konsentrasi (R2)
- mental juara (R3)
- skill(R4) dll
- lingkungan (E)
- lintasan (E1)
- suhu udara (E2)
- suhu aspal (E3)
- kelembaban (E4)
- hujan (E5)
- angin (E6) dll
- keberuntungan (L) dan masih banyak variabel lainnya.
Sekarang mari masuk lebih dalam lagi, masuk ke intinya inti (core of the core). Mari kita bahas salah satu saja yaitu mesin motor (M1), di mana variabel penentu performa mesin bisa dibagi atas :
- Power (P) yang dihasilkan sebesar mungkin, yang mana power yang besar ini dihasilkan oleh banyak variabel, yaitu :
- besarnya volume udara yang masuk (efisiensi volumetrik-VE)
- kelembaban udara (mos)
- tekanan udara (press)
- ketepatan waktu pengapian (ign)
- ketepatan AFR (afr)
- konstruksi ruang bakar (chamb)
- dan lain-lain
- Kerugian (Ls) sekecil mungkin
- Keseimbangan (B) dalam range kerja
- Getaran (V) yang minim
- Kemudahan (A) dijinakkan oleh pembalap
- Dan masih banyak aspek lainnya
Mari masuk lebih dalam lagi mengenai variabel-variabel yang menentukan besarnya power yaitu VE. Besarnya udara yang masuk ditentukan oleh variabel ini :
- konstruksi camshaft (cam)
- konstruksi intake runner (run)
- konstruksi header knalpot (head)
- konstruksi saluran intake dan exhaust (port)
- konstruksi klep (valve)
- konstruksi ruang bakar (chamb), dll
Sehingga seandainya JUARA dinyatakan sebagai fungsi matematika, maka fungsi dan variabel yang terlibat untuk mewujdkannya sangat banyak sekali. Dapat dituliskan sebagai
Kalau dilanjutkan lebih dalam lagi bisa masuk ke variabel penentu lainnya. Nah kebayangkan betapa banyaknya variabel yang harus di-setting untuk mendapatkan motor jawara. Belum lagi memasukkan variabel pembalap, lingkungan dan yang lainnya.
Dan ternyata ada beberapa variabel yang tidak bisa dikontrol baik oleh pembalap maupun oleh insinyur, yaitu kondisi lingkungan alias cuaca, rider dan juga keberuntungan. Kondisi cuaca mutlak wewenang Allah, tuhan yang maha kuasa. Jika Allah berkehendak, maka semua setingan motor menjadi tidak berguna. Bahkan bisa saja balapan dibatalkan, karena cuaca tidak memungkinkan dilangsungkannya balapan.
Begitu pula dengan kehidupan manusia, yang memiliki variabel jauh lebih pelik dari pada penentuan performa motor di motogp. Kehidupan (keberhasilan dan kegagalan) manusia dipengaruhi oleh faktor yang jumlahnya tak terhingga. Faktor yang paling terlihat yang menentukan kehidupan manusia adalah :
- Tubuhnya
- kelengkapan jasmani
- kesehatan
- kecerdasan
- kebagusan penampilan (cantik/ganteng)
- dll
- Lingkungannya
- keluarga (harmonis, broken home, dll)
- lingkungan (kumuh, kampung, perumahan dll)
- negara (aman, kacau, perang, bencana)
- dll
- Usahanya
- rajin
- sabar
- ulet
- disiplin
- dll
- Dan lain-lain
Jika diteliti lebih dalam, faktor kesehatan memiliki banyak sekali variabel. Karena kesehatan manusia tergantung dari kesehatan fisik dan non fisik. Dan kesehatan fisik ditentukan oleh kesehatan seluruh organ tubuhnya. Mulai dari yang tampak seperti panca indera, anggota badan, kulit sampai organ bagian dalam seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, otak, syaraf, pembuluh darah, enzim, hormon dan lain-lain, banyak sekali.
Belum lagi kesehatan non fisik yang meliputi kejiwaan, mental, iman dan lain-lain, Yang merupakan bagian yang lebih pelik dari pada sekedar kesehatan fisik, Bahkan kesehatan mental dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia.
Kemudian, jika mata menjadi salah satu penentu keberhasilan seseorang, maka banyak sekali yang menentukan kinerja mata. Yaitu lensa, kornea, syaraf, pembuluh darah, pengolah di otak dan lain-lain. Dan ketika membahas pengolah informasi cahaya di otak, maka kita akan masuk ke variabel yang lebih dalam lagi seperti kesehatan syaraf otak, konsumsi oksigen dan lain-lain.
Ternyata ditinjau dari badan saja, manusia tidak mampu mengontrol variabel-variabel tersebut. Alias jika semua berjalan dengan normal, maka kesemuanya bekerja atas dasar pengontrolan dari Sang Pembuatnya yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Manusia tinggal memakainya dan menjaganya secara baik dan benar.
Jadi manusia sangatlah lemah, mengontrol gerak jantungnya saja tidak mampu. Mengontrol jalannya darah ke otak saja ia tidak mampu, juga bagian-bagian tubuh lainnya. Maka tidak selayaknya manusia merasa sombong saat ia berhasil/sukses. Karena keberhasilannya hakekatnya adalah merupakan ketentuan taqdir dari Allah. Usaha mereka yang berhasil merupakan izin dari Allah, karena mereka mendapati bahwa dirinya :
- diberi kesehatan
- diberi kecerdasan
- diberi kesempatan
- diberi lingkungan yang mendukung oleh Allah
Jadi janganlah sombong atas prestasi yang dicapai, karena peranmu hanya sedikit sekali. Hanya niat dan keinginan, selanjutnya semua gerak tubuhmu berada dalam izin Allah (fungsi dan energi tubuh semuanya berasal dari Allah). Semua sudah ditakar, dan sudah ditentukan ribuan tahun sebelum dunia diciptakan.
Selanjutnya kita akan sadar betapa dahsyatnya pengontrolan yang Allah lakukan terhadap semua mahluknya. Mulai dari gerakan elektron mengelilingi inti atom dibagian paling kecil. Kemudian mengontrol kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, iklim dan lain-lain di pertengahan. Sampai yang paling besar seluruh alam semesta, baik yang tampak maupun yang tidak tampak (ghoib).
Karena itu wahai diri yang lemah ini, bersyukurlah dengan apa yang Allah berikan. Berperilakulah sesuai yang Allah inginkan dan perintahkan. Beribadahlah dan bermuamalahlah secara baik. Bertaubatlah karena manusia selalu berbuat salah dihadapan Yang Maha Melihat. Walau kita tidak melakukan suatu dosa, ternyata kita tidak akan mampu mensyukuri semua nikmat yang diberikan-Nya kepada kita.
Wallohu a’lam, astaghfirulloh wa atuubu ilaih. Semoga Allah mengampuni kita semua dan semoga Allah selalu memberikan hidayah-Nya kepada kita sampai menjelang ajal (chusnul khotimah), aamiin yaa robbal ‘aalamiin.
jantung, darah emang justru ga boleh dikontrol otak, klo iya kita bisa ngga bisa tidur sepanjang hidup mikirin nya (mikir mantan aja hehehe)
Alhamdulillah..
Itukan doa kafarotul majlis Mas