Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Sepertinya artikel Two Stroke Never Die (TSND) akan semakin menarik. Karena ternyata performa yang “disembunyikan” diluar bayangan kita. Mari kita mulai …
Pada awal pengembangannya mesin 2tak memang memiliki karakter bertenaga besar, bobotnya ringan, akan tetapi boros dan kandungan emisi gas buangnya tinggi. Itu dulu dan hanya berlaku untuk mesin 2tak konvensional. Setelah penelitian yang dilakukan oleh Shigeru Onishi pada 1970-an, ia menemukan suatu teknik yang ia sebut “Active Thermo-Atmosphere Combustion (ATAC)”. Dengan teknik ATAC ini, konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang mesin 2tak berkurang drastis, pengapian mesin jadi lebih baik, serta kebisingan dan getarannya jauh berkurang”. Kemudian ia menunjukkan bahwa sebuah mesin 2tak karburator bisa lebih irit dibandingkan mesin diesel, pada rentang rpm-beban yang sempit (powerband sempit), sangat cocok untuk penggerak generator listrik [1].
Bentuk engine 2tak dengan teknik ATAC, yang dipatenkan bentuknya seperti ini [2]
Karena hanya optimum pada rentang rpm yang sempit, maka kemudian pada 1990-an, Honda R&D Chief Engineer, Yoichi Ishibashi, meningkatkan kebersihan (emisi) mesin 2tak. Kemudian menemukan teknik yang dapat melebarkan rentang rpm dari mesin 2tak berbasis ATAC, yang ia sebut “Activated Radical (AR) Combustion”. Dengan rentang rpm yang lebar, maka mesin 2tak ini bisa diaplikasikan pada kendaraan, sepeda motor. Konstruksi mesin yang dipatenkan seperti ini [3]
Konstruksinya mirip dengan mesin 2t konvensional, hanya saja pada exhaust port ada valve (56) yang bersifat variabel (bisa diubah-ubah besar bukaannya). Kemudian konstruksi ini dibenamkan pada motor enduro honda exp-2 [4]
Yang mana konstruksi valvenya jika dilihat secara 3 dimensi seperti ini
Dan prinsip kerjanya dapat dijelaskan secara sederhana seperti ini [5]
Jadi campuran udara segar + bensin (dingin), dicampur dengan sebagian kecil sisa pembakaran yang cukup panas. Berikut ini porsi gas sisa pembakaran dan gas segar, disesuaikan dengan putaran mesin (rpm)/ besarnya beban [6].
Bandingkan dengan mesin 4tak yang hampir semua isi silindernya adalah gas segar, berapapun bebannya. Dengan demikian mesin 2tak dengan mekanisme ini menjadi lebih irit.
Meskipun udara segar dan bekas pembakaran bercampur, tapi karena porsinya dikontrol oleh bukaan valve di exhaus port sehingga belum cukup panas untuk meledak. Kemudian pada langkah kompresi barulah campuran tersebut meledak secara sendirinya, meskipun tanpa percikan busi. Pembakaran seperti inilah yang menjadikan hasil yang lebih sempurna dibandingkan pembakaran oleh busi, sehingga powernya naik dan gas emisinya turun [4]
Dengan proses pembakaran yang lebih sempurna, bahkan dibandingkan dengan mesin 4tak sekalipun, maka performa dan emisi mesin 2tak jenis AR combustion ini menjadi lebih bagus dari mesin 4 tak.
Jadi nyata sudah bahwa mesin 2tak dengan teknik ini (ARC) bisa lebih powerfull dari mesin 4tak, sekaligus lebih irit.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Sumber :
[1] Onishi, S, et al., “Active Thermo-Atmosphere Combustion (ATAC) – A New Combustion Process for Internal Combustion Engines”, SAE Paper No. 790501, 1979]
[2] USPATENT 4445468 ; 2-STROKE INTERNAL COMBUSTION ENGINE AND AN IGNITION-COMBUSTION METHOD OF AN INTERNAL COMBUSTION ENGINE
[3] Ishibashi, Y. and Asai, M., “Improving the Exhaust Emissions of Two-Stroke Engines by Applying the Activated Radical Combustion,” SAE Technical Paper 960742, 1996, doi:10.4271/960742.
[4] http://www.f1technical.net/forum/viewtopic.php?f=4&t=10966&start=330
[5] http://www.motorcycle.com/manufacturer/honda/honda-exp2-14293.html
[6] Pierre DURET, “The New Generation of Gasoline DI 2-Stroke Engines: a Powertrain for Innovative Ultra Low Cost Passenger Cars ?” IFP School, France
woh jozz,
slamat malam pak gokil.. Artikel pencerahan
Nah mantap ni artikel, pencerahan bagi haters 2t. Mesin nan powerfull, sayang dari segi bisnis tidak menjanjikan seperti mesin 4t.
kesukaannya bang roy nih
http://78deka.com/2015/05/02/preview-motogp-jerez-spanyol-2015/
Loh om itu exp-2 persis rcvalvenya NSR SP om, tp memang lebih bersih cuma tetap aja om ,masih tinggi kadar emisi krn harus pakai oli samping. Itu sebenarnya 2tak yg bikin emisi gede. Pembakaran 2 tak tidak sempurna om. apakah ada mesin 2tak tembus kadar emisi euro3 atau euro4 om?
mungkin cagiva mito 525 dan aprilia rs4 50
Itu 50cc ya om?
ya begitulah
tapi dengan aplikasi teknologi SAS dan cat-con, ane yakin bisa tembus euro-4, bahkan untuk cc yang lebih besar sekalipun
dan kalau untuk Indonesia sepertinya nggak perlu latah dengan standar euro2an,
mungkin perlu dibuat Standar Emisi Indonesia (SEI) yang dibedakan untuk kota dan desa, karena jumlah pohon di kota lebih sedikit daripada di desa. Sehingga di kota harus SEI setara dengan euro-2 dan di desa SEI setara euro-1.
Yang penting konsekuen, kalau melanggar langsung kena denda dan masuk bengkel untuk tune-up, sampai tembus standar yang berlaku
Iya sih om, cuma lamakelamaan cat-con bisa mampet jg. Kan partikel oli samping terbakar lebih besar dan lengket begitu kalo residu terbakar. Makanya setiap 3bln sekali suka bakar tabung knalpot utama biar keraknya ga numpuk (dulu pengalaman pakai. knalpot racing 2tak) Hehehe pgn jg balik ke 2tak buat koleksi
bisa jadi dengan pendingin radiator yang mumpuni, oli mesin yang dibakar tidak perlu banyak
Lotus Two Stroke bang… bagus tuh. Ronax 500 itu euro 5 power nya 160hp an. beda 10hp ama 1000cc DOHC. kecuali spek balap ye.
nanti ane cek, thank atas infonya om
Nih buat yg selama ini menjelek-jelekkan mesin 2 tak biar pada melek.
NSR 150 Thai itu Euro 2 tahun 2000 an. CBR 150 lokal baru euro 2 padahal udah FI
kawasaki kx 100 2tak karbu sudah lolos euro3
Seperti diesel ya pak dosen? Tp tetep pake busi ya?
Jd auto ignition ma spark ignitionnya bersamaan?
Wah blum dijawab pak dosen. Auto ignition doank ya pak? Maaf agak gaptek
….. . Kemudian pada langkah kompresi barulah campuran tersebut meledak secara sendirinya, meskipun tanpa percikan busi……
Ya mirip, awalnya saja pakai busi, tapi ketika sudah mencapai suhu kerja, tanpa busi pun mesin akan hidup normal.