” R15 V3.0 = R15 V2.0 + Upgrade ECU “, Mungkinkah Hanya Ganti ECU Bisa Nambah 1 Hp ???

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Bocor kabar di India sana, bahwa sudah ada penampakan YZF R15 V3.0, yang katanya tenaganya nambah 1 hp dengan adanya upgrade ECU. Tentunya kita harus kritis, ECU kan cuma sebuah sparepart saja penentu timing pengapian dan pengijeksian masa penambahan daya-nya bisa 1 hp, lumayan kan ? Bisa juga dong diaplikasikan pada NVL.

Padahal sumber tenaga adalah bensin+udara yang terbakar, bukan dari ecu. Jadi mohon2 bro jangan menelan mentah2 bahwa ganti ecu, power bertambah (ini juga berlaku untuk penggantian CDI). Yang ada ecu merubah mapping power dengan mempertahankan torsi (tidak turun drastis) dengan sedikit “memboroskan” bensin pada rpm tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah durasi penyemprotan injector.

Mari kita lihat, kemungkinan2 modif/upgrade pada ecu untuk menambah power r15 sebesar 1 hp…

 

Dari tabel di atas dengan kondisi volume silinder tetap, maka yang biasanya di-oprek untuk meningkatkan performa mesin adalah bagian yangada di dalam kotak merah 1 dan 2, yaitu :

1. EV, efisiensi volumetrik, semakin besar – semakin banyak yg dibakar – power semakin besar
2. RPM, Semakin tinggi – semakin banyak yang dibakar – power semakin besar
3. AFR, semakin rendah, semakin boros – pada posisi tertentu power semakin besar
4. CR, rasio kompresi, semakin tinggi – efisiensi pembakaran semakin baik – power semakin besar.

Dari 4 faktor di atas, hanya EV yang tidak dipengaruhi oleh kinerja ecu, karen ev hanya dipengaruhi oleh disain porting, profil noken as, lebar klep, dan panjang header knalpot. Kecuali pada vvt-i, bukaan klep dipengaruhi oleh program yg ada di ecu. Sedangkan 3 faktor yang dipengaruhi oleh kinerja ecu, dengan cara sebagai berikut :

1. Bisa jadi R15 sudah memiliki kurva efisiensi volumetrik yang bagus, sehingga untuk menggeser posisi power puncak ecu tinggal memberi durasi bukaan injector yang optimal pada rpm yang diinginkan, misalnya 9000 rpm
2. Dalam setiap siklus ecu selalu mendapat informasi dari sensor2 untuk mengetahui volume udara yang masuk silinder. Dengan demikian untuk mengoptimalkan AFR, ece hanya tinggal menambah atau mengurangi  durasi bukaan injektor
3. Pemindahan waktu pengapian menjadi sedikit maju, akan menggeser PPP (peak pressure position) hasil pembakaran sedikit maju mendekati TMA. Hal ini memberikan efek yang mirip dengan manikkan CR.

Jadi untuk menaikkan power dari 17 hp menjadi 18 hp tentunya mudah saja, yaitu dengan mengubah mapping penginjeksian dan pengapian, asalkan kurva efisiensi volumetrik sudah mendukung. Mari kita lihat perubahan powernya dengan mengubah faktor2 penentu power di atas.

Hanya dengan menaikkan posisi power puncak dari 8500 ke 9000 rpm, powernya sudah meningkat sekitar 1 hp. Katanya ecu racing original r15 limiternya berada di 12000 rpm, ada kemungkinan power puncaknya bisa digeser sampai 10000-11000 rpm. Kalau memang bisa demikian tanpa mengutak atik portiing, berarti r15 v3.0 memang joss, layak buat balapan.

Tapi usaha ini tidak semata menggeser rpm, akan tetapi meningkatkan torsi pada rpm tersebut. Jika dilihat pada tabel 1 power puncak 17 ps berada pada 8500 rpm dengan torsi 14.047, logikanya pada 9000 rpm pasti torsinya lebih rendah/turun. Dengan  menjaga torsi pada 9000 rpm tetap pada 14.047 Nm, berarti menggeser power puncaknya ke 9000 rpm dengan power 18 ps, caranya dengan menambah bbm yang harus dibakar (dengan menambah durasi bukaan injector pada 9000 rpm).

Jika peningkatan power dilakukan tanpa perubahan rpm power puncaknya, maka faktor AFR dan CR yang akan diubah.

Jadi bisa dikatakan bahwa penggantian ecu pada r15 v3.0 tidak langsung menaikkan power, akan tetapi “menfasilitasi” upgrade faktor2 yang menentukan penigkatan power tersebut.

Kurang lebihnya mohon maaf, bagi suhu2 yang lebih kompeten mohon koreksi dan masukannya.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wr wB.