Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Beberapa artikel yang lalu, sering membahas bahwa untuk menaikkan power, CR mesin harus ditingkatkan. Banyak yg hanya memahaminya seperti itu, akan tetapi jauh lebih baik jika kita dapat “memperkirakan” berapa kenaikan CR untuk power motor yg kita inginkan. Mari kita diskusikan bersama2…
Bahwa sebelum kita mempelajari hubungan antara cr dengan power, ada baiknya kita melihat kembali mengenai seberapa besar (sesungguhnya) power yang dihasilkan oleh ruang bakar, kemudian berapa yang sampai ke poros cranksahft. Coba perhatikan gambar ini
Terlihat bahwa daya yg sampai ke crankshaft cuma 25% dari daya total. Sehingga bila power motor kita di brosur tercantum volume silinder 200 cc, power 17 ps dengan cr 9:1, maka seseungguhnya power yg dihasilkan oleh pembakaran adalah =
Power total = 17 ps / 25% = 68 ps
Sedangka power hasil pembakaran tersebut juga merupakan hasil dari perkalian efisiensi termal dengan dengan power potensial yg terkandung dalam campuran bensin+udara jika terbakar. Efisiensi termal mesin otto ditentukan oleh persamaan
Yang mana “r” adalah nilai cr, dan “k” adalah nilai antara 1,2 s/d 1.45, kita ambil tengahnya saja k=1.35. Maka efisiensi termal dari mesin adalah
1-(1/(9^(1.35-1))) = 0.54 = 54%
Dengan nilai ini bisa diperkirakan power terkandung dalam campuran bensin + udara (dengan massa tertentu) yg masuk dalam ruang bakar adalah =
68 ps / 54% = 126.74 ps
Inilah power potensial yg terkadung dalam campuran bensin + udaran yang akan kita jadikan acuan sebagai sumber tenaga. Jika cr kita tingkatkan menjadi 11 : 1, maka efisiensi termalnya menjadi
1-(1/(11^(1.35-1))) = 57%
sehingga energi panas pembakaran akan menghasilkan power
126.74 ps * 57% = 71.9847 ps
dan jika kita anggap power yang sampai ke poros crankshaft cuma 25% maka, besarnya sekarang menjadi
71.9847 ps * 25% = 17.996 ps
Dan persamaan ini sifatnya umum, bisa diaplikasikan pada semua mesin 4 tak dengan pembakaran menggunakan busi. Lalu bagaimana melakukan peningkatan nilai CR ?
Perlu diingat kembali bahwa nilai cr =
cr = (volume ruang bakar + volume csilinder) / volume ruang bakar
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut
Jadi jika volume silinder (Vs) = 200 cc, cr=9, maka volume ruang bakarnya (Vtdc) =
9 = (200 cc + Vtdc) /Vtdc
=> 9 Vtdc = 200 cc + Vtdc
=> (9-1) Vtdc = 200 cc
=> Vtdc = 200/8 = 25 cc
Jadi kalo mau meningkatkan cr, volume ruang bakar harus diperkecil, dengan berbagai cara. Misalnya dengan menggunakan piston jenong, memapas head silinder atau mengurangi paking. Jika ingin menaikkan cr menjadi 11, maka velume ruang bakar harus diperkecil menjadi
Vtdc = 200/(11-1) = 200/10 =20 cc (berkurang 5 cc)
Jika ingin melakukan pemapasan head, maka perlu diketahui ukuran bore x stroke mesinnya = 63.5 x 62.2. Banyaknya pemapasan head (mm) adalah = pengurangan cc Vtdc / luas piston (cm2)
5 cc / ((22/7) x 63.5^2/4)
=> 5 cc / 31.682 = 0.1578 cm =1,58 mm (lumayan tinggi juga)
Jadi tinggi pemapasan head silinder 1.58 mm.
Ane rasa cukup ini dulu yg bisa ane tuliskan, memang penggunaan rumus masih secara kasar jadi ada kemungkinan terjadi kesalahan. Kepada suhu2 yg lebih tahu/kompeten mohon koreksi dan masukannya.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Hadir
pertamax jozzz….!!!!
jiah…kalah cepet….!!!!
Maaf anda di salip…xixixixixixixixi
absen om,
absen om,,,,,,
wah mudeng ora yo!wkwkwkwk
mantap mas ilmunya……!
lha om,bisa gak kalo yang dari 15.2 hp n cr 9.5:1 dinaikin powernya sampai misal 25 hp tp cr gak lebih dari 10.1
bisa saja bro, cuma harus ada peningkatan di sektor lain seperti
1. efisiensi volumetrik
2. penyesuaian nilai afr
3. tambah volume silinder (bore-up atau stroke-up)
4. menggeser power puncak ke rpm yg lebih tinggi
Sip brow
urun rembug biar lbh clear bro, biar buat pertimbangan mana yg dpilih biar tdk mnyesal.
mmg pada umumnya byk mekanik yg melakukan spt ini tp saya brpendapat lain alangkah baiknya jk head tdk dpapas, ingat chain kid panjangnya tdk bisa dikurangi sehingga efeknya nanti chain kid jd kendor dan berbunyi tek tek tek spt piston benturan dan akn merubah timming cam (terlambat), pemapasan head lbh sulit dhitung krn berbeda rumusnya sbab head bentuknya kubah bukan cylinder, bisa2 pengurangan volume tidak tepat hitungannya. lbh baik cari piston yg lbh dome n dimodif sesuai dg kompresi yg dbutuhkan (lbh mudah hitungnya krn piston bisa dbandingkan langsung) jd kendala chain kid kendor dpt dihindari serta kondisi blok kopnya pun ttp std, byk kq piston yg lbh dome dpasaran mulai yg murah smpai yg istimewa, mngkin ini lbh mahal krn nebus piston ma modifnya. tp jaminan head lbh mahal dr piston
perhatikan itu bro semua…
wah ane jadi berasa aman kalo ada bro HRS nih, bisa memberikan koreksi, masukan dan contoh aplikasinya di lapangan, jadi bisa saling melengkapi
terima kasih bro HRS…
berlaku di mobil juga? mmm.. kalo sudah diperhitungkan misalnya, gmn om? memang sih tiap modifikator punya cara masing2 yah…
http://kobayogas.com/2013/12/08/desain-modifikasi-cb150-ala-mva-brutale-675/
sama. di mobil juga begitu, tapi peningkatan CR ada konsekuensinya :
1. pengapian harus diatur ulang
2. sistem pendinginan pasti minta di-upgrade
3. oktan bensin pasti minta naik
4. dll
Oktan bensin bisa ga naek kok kak, asal pake piggy back 😀
Saia dah papas 0,5, sdh PnP, TB di reamer hehehe
Kalo gampangnya ngomong, pake aja piston gl 1600sese, soale diatas pake spek tiger. Mulai yg agk murah n paling meriah ada NPP (ktnya med in jepun) kira2 125 rb, sampe yg hi-speed thai punya 400rb. Tersedia di toko langganan anda!
Ups…. Keceplosaan. Gk boleh sebut mèrèk ya?! Wkwkwkwk
piss deh
aduh,, stress bacanya.. tenaga dalam belum cukup..
*garuk2 kepala (ga ketombean lho).
siiippp ni blog emang top cerr
tdk prlu brterimakasih bro motogokil, kita semua pngunjung warung sama2 kq tdk ada yg lebih dr kt semua cuma berbeda lbh tahu duluan, 1000 mil yg kita tempuh brawal dari 1 langkah pertama. smoga lbh brguna untuk semuanya
mak nyus ulasane…
http://belalangmerah.wordpress.com/2013/12/08/ryno-sepeda-motor-unik-dengan-satu-roda/
wah,, si pertamax hunter.wkwkwk..
Wakakakakak ja maluh neh hahahaha
Klo mesin di oversaiz, itu akan brpengaruh pd naik’a CR atau tdak.,
pasti naik, jika ruang bakarnya nggak di-apa2in.
karena volume silinder nambah tapi volume ruang bakar tetap
tapi selama oversize biasa2 aja 25-100, nambahnya nggak banyak
bukane kalau oversize CR malah turun ya?
khan volume ruang bakar tambah gede .
kalau os biasanya yang diperbesar boringnya saja (silinder blok) agar masuk diameter piston ukuran lebih besar misal os 50, 100, tetapi ruang bakarnya (silinder head) tetap, jadi kompresinya meningkat, cmiiw
Joos pisan blognya sangat membantu pada pengunjung kaya saya mas
Kayanya harus hati2 mengubah ruang bakar. Desain tertentu membuat mesin lebih rentan detonasi, krn jika bentuknya salah, panas mengumpul berlebihan di satu bagian. Ini juga salah satu keunggulan dohc, posisi klep bisa lebih tegak, busi bisa pas di tengah. Tuningnya lebih gampang. Ruang bakar makin aman dari detonasi. Jadi, hati2 kalau mau menaikkan kompresi.
Kalau kompresi d tinggi kan berarti harus d kasih minuman yg mendukung juga kan yah. Nah kalau d kasih minuman yg g sesuai apa performa nya tetap keluar. Sia sia kan. Hehe.
Untuk kompresi ya bro…ini pengalaman pribadi, jk anda ingin menggunakan bbm premium kompresi jgn lebih dari 10:1 (CR) jika lebih dari itu nanti buat touring jarak jauh terasa ngedrop powernya krn detonasi dan mesin suwaranya kasar, jk lebih dari itu enak tarikan awalnya saja. jd jgn menyepelekan mesin kompresi rendah 9,0 – 9,5 :1 jk buat touring justru maknyus meski bbm premium. jk kompresinya tinggi ya minum pertamax aja deh krn dg kompresi tinggi panas yg ditimbulkan jg tinggi krn tekanan tinggi shg butuh bbm yg tahan panas tinggi n pendinginan extra pakai radiatorlah biar mumpuni. coba saja motor hiper under bone 150cc ayago itu buat touring ntar akan terasa drop powernya jk dipaksa pakai premium krn over heating.
Ini juga pengalaman pribadi, walaupun motor kompresinya 11:1, walaupun pakai premium, asal mesinnya juga pakai radiator, aman2 saja utk jarak jauh. Nggak ada gejala detonasi sama sekali. Mungkin itu berlaku utk mesin berpendingin udara.
bisa jadi spt itu bro, jauh dekat tiap org tdk sama dlm anggapannya, klu skali2 tdk apa kq atau jrk dkat tp coba bedakan jk anda pakai pertamax. mesinnya cocok yg mana bisa drasakan jk anda rider sejati. trus yg pakai motor kompresi rendah 1:9,0 isi pertamax rasakan top speed ttp tdk beda. krn tdk didukung kompresi,durasi cam, mapping pengapian yg sesuai cuma ruang bakar lbh bersih saja.
Kalau detonasi kan cukup didengarkan, tidak perlu pakai perasaan. Sudah dicoba pertamax vs premium, tangki dikosongkan lebih dulu, lebih dari 100km nonstop. Sama2 nggak ada detonasi. Kalau top speed susah, soalnya di jalan umum. Rekor top speed justru didpt waktu pakai premium, 128kpj. Oya, motornya cs1 standar. Kalau yg kompresi 11:1 vario 125. Lebih dari 100km juga sama, nggak ada tanda2 nglitik sama sekali. Justru waktu pakai supra helm in injeksi, kalau gigi ketinggian ada gejala nglitik. Padahal kompresinya malah rendah.
Berarti kalau masih duit cekak mending ambil motor yang yg standar aja ya om. Supaya g nge rusak mesin karena salah kasih minum
Standar d sini maksudnya yg low class aja. Hehe yg cr cuman 9,5 max nya. Hehe
bkn bgitu maksudnya bro…gkpp beli yg kompresi diatas 10 : 1 diisi premium asal jgn sering2 pa lagi perjalanan jauh, untuk jrk dkat aja. klu prjalanan jauh baru isi pertamax. tapi yg paling bagus mesin dg system ijeksi pakai pertamax aja biar lbh juozzz n awet
Kalau campur gimana om? 2 premium 1 pertamax. Dan kalau penggunaan cairan penambah oktan itu efektif g yah om. Thx.
@HRS
bro ane nanya,klo 2tak kompresi kn dbwh 7,kyk ninja ane,,aman pk premium,tp kl pk pertamax ngaruhnya apa?
maap newbie nanya cz gk tau byk mslh kompresi.
mksh
Dan minumannya itu gan tolong bahas juga dong. Kan katanya sekarang premium Ron 90 . Benar g tuh gan.
Dan benar g ada alat atau cara atau suatu cara meninggikan kompresi bensin? Maaf gan banyak nanya soalnya g smart sih ane. 🙂
wah ane bacanya aja puyeng om bro…
ane phobia deh urusan rumus-rumus kaya gitu…
😀
nyimak aja deh…
yang jelas artikelnya sangat bermanfaat buat para pembaca…
😀
lanjut mas bro…
nyimak suhu berkomentar
hari gini umumnya orang menghindari papas head terlalu banyak.
potensi rantai keteng kendor makin terbuka.
selain pake piston cembung ada juga mekanik yg pake cara mengelas di kubah ruang bakar. dan dibentuk sedemikian rupa.
kalo 2 tak mah silakan, babat aja sesuka hati 😀
jgn dlas bro ruang bakarnya, ya mending cari piston jenong itu saja, ato piston dome tinggi/mentahan dmodif sendiri, semua sudah prnah kami lakukan brtahun tahun lalu. standard itu mahal bro, tdk prcaya??? tanya sama yg suka modif mesin. ukuran kepuasan itu tdk trbatas n mnyesal stelahnya. yg plg enak modif itu kohar (korek hariab) aja lbh awet krn tdk trlalu extreme
pengen banter….turunin CR…pasang forged piston sekalian pasang turbocharger…..wkwkwkwkwkwkwkwk ….efisiensi mesin meningkat drastisssss…….
ijin nyimak suhu
@ HRS
bro mau nanya lg nih,utk 2tak spt ninja korek harian yg aman spt apa?
selain gnt knalpot racing&karbu.
mnt alamat email donk,biar bs konsultasi.
mksh
untuk ninja150 pakai pertamax bisa dbaca koment yg saya posted sblm2nya pasti anda bs analisa. ninja kohar poles aja saluran bilasnya, jk dah kelar pakai carbu PWK. awas salah poles gk bisa lari (bawa aja kebengkel tunner yg pengalaman). maaf bro lbh pas tanya k yg punya warung, tdk baik tamu murangtoto
Komen di artikel yg mn y bro??
Waduh gpp koq,om motogokil tu orge nyantai,dsni qt kn berbagi ilmu,tdk ada yg salah kan?
nggak apa2 bro penjaga warung juga orang biasa, ilmunya terbatas
Jika standarnya aja udah 11:1 gimana cara mengupgradenya….,
motor2 honda ada yng mengaplikasikan cr tinggi ini.
hahahaha,puyeng baca,otak ga bs smpai dsitu…
Tp mantap bngt pnjelasan nya… Ilmu gratis…
Rumit juga itungan teknik mesin untung ane jurusan tkj
numpang nanya maz bro,
kalao chibi kan cr nya tinggi,pake premium efek kebelakang hari ada ga? jangan2 habis garansi mesin rontok.
tapi udah 7.500 km ga ada terasa ngelitik
mohon kejelasannya maz bro? makasih
Pakai pertamax utk mengatasi detonasi / nglitik, berarti kalau nggak nglitik, buat apa pakai bbm yg oktannya lebih tinggi?
“Sehingga bila power motor kita di brosur tercantum volume silinder 200 cc, power 17 ps dengan cr 9:1” ini kayanya spec standard tunggangan ane xixixixixi….
nitip jemuran mas http://adiezzgasspoll.wordpress.com/2013/12/09/si-kuda-putih/?preview=true&preview_id=7&preview_nonce=254c514c75&post_format=image
kalo gejala ngelitik dimesin itu karena pemakaian bbm yg gk pas sama kompresi ato gmna ya?cz mtor ane kan verza kompresi 9:5 ane kadang pake premium kalo jarak jauh tp mesin terasa ngelitik dan kasar bgt tapi kalo harian pake pertamax suara ngelitik sedikit hilang tp suara ksar mesin masih ada namun suaranya tidak sekeras kalo pake premium namun tidak pengaruh terhadap performa ini yg salah dimananya ya???Ada yg bisa jawab?
Kompresi cuma salah satu faktor nglitik (detonasi). Krn motornya masih baru, coba kurangi beban mesin dgn menurunkan gigi. Di mesin yg sehat biasanya detonasi terjadi krn gigi yg ketinggian sewaktu nanjak / berboncengan. Setahuku suara verza lumayan halus, kalau kasarnya nggak normal, mending dicek ke bengkel. Masih garansi kan?
Soal peforma sewaktu pakai premium vs pertamax, memang seharusnya nggak akan beda, krn rata2 motor/mobil yg dibuat di Indonesia memang dirancang utk minum bbm yg biasa ada di Indonesia, yaitu premium.
om maksud diagram lingkaran mengenai exhaust dan cooling itu apa?
Truly when someone doesn’t be aware of after that its up to other visitors that
they will assist, so here it occurs.