[Spark Ignition Engine] P200NS vs Tiger, cc (kapasitas) Sama, Kenapa Power Jauh Beda ?

comb chamber

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat diperjalanan sampai tujuan

Hallo bro semua, barusan aja nonton MotoGP di Catalunya 2013, nggak seru, tapi ya lumayan lah buat menghibur FBY dan FBH. Yang FBY seneng karena jagoannya JL menang, sementara yang FBH juga seneng karena 2 jagoannya DP dan MM naik podium, dan juga DP masih kampiun dengan selisih 7 poin diatas JL. Tapi yang ingin kita obrolin bukan menang-kalah-nya rider Moto GP, melainkan mengenai performance motor2 tersebut yg begitu luar biasa, jauh diatas motor kelas lainnya dengan kapasitas cc yang sama, bahkan melebihi performance motor dengan kapasitas yg lebih besar sekalipun.

Nah fenomena ini juga terjadi di motor harian, yg lagi hot P200NS dengan power 23,5ps jauh diatas Tiger dengan cc yg sama yang cuma 16,7ps bahkan diatas scorpio yg 223 cc ( lebih gede) yg hanya 19ps. Salah satu parameter penentu perbedaan tersebut adalah rasio kompresi (CR), yang mana besarnya CR akan menentukan besarnya efisiensi transfer panas mesin tersebut. Efisiensi transfer panas adalah seberapa banyak energy panas hasil pembakaran yang berhasil diubah menjadi usaha mendorong piston.

Persamaan efisiensi transfer panas mesin 4-tak adalah ;

efisiensi kinerja

R=rasio kompresi (CR), k=rasio panas spesifik, 1,2<k<1,4. Nilai moderat 1,3

Jadi power dari mesin 4-tak bukan hanya di tentukan oleh cc, tapi juga ditentukan oleh CR. Dan ketika kita memperhitungkan kenaikan CR dalam meningkatkan power maka power P200NS menjadi sesuatu yang “biasa saja”.

Dengan menggunakan kalkulator perhitungan kasar dari http://www.bgsoflex.com/roughhp.html, maka diperoleh

comparasi

Untuk meningkatkan CR, hampir semua mekanik bisa. Sedangkan untuk menempatkan power maksimum pada rpm yang lebih tiinggi, bisa dilakukan dengan memodifikasi overlap noken-as. Jadi dengan basis mesin standar, baik tiger maupun scorpio dengan mudah akan mampu mengimbangi P200NS.

Meskipun power P200NS dapat diimbangi oleh tiger dan scorpio korekan, akan tetapi tampang P200NS tetep nggak dapat dilawan, dua2nya harus bertekuk lutut dihadapan tampang P200NS yang sporty abis.

Kira gitu bro2 semua, semoga bermanfaat.

Mohon maaf kalo ada kekurangan dan kesalahan, dan mohon suhu2 yang lebih kompeten berkenan untuk menambahkan dan membetulkan.

Wassalamu’alaikum wR wB.

 

Artikel yang terkait dengan si fenomenal P200NS

P200NS bikin galau

Ngakalin tinggi P200NS

Mengapa P200NS masih boleh minum premium

Kemungkinan yang menyebabkan P200NS tenaganya turun saat di-dyno

66 Komentar

  1. Salut ma kang bro. Ilmunya ttg motor bener2 mumpuni. makasih kang da mau brbagi apa yg dmiliki utk dibagi brsma. brrti kang cb150r ma nvl bs jg kang dinaiki CR nya. brpa jdnya maks powernya kang.?

    • Jangan gitu bro, ilmu ane nggak ada apa2nya dibandingkan bro2 lainnya.
      Kalau mau ningkatin CR baik NVL atau CB, bisa saja, tapi harus diliat dulu mau digunakan buat harian apa balap. Kalo harian, ya CR-nya sekitar 11 dan tenaga yang bisa dikail minimal 18ps. Kalo mau lebih ya musti modif sana-sini, seperti noken-as, knalpot, filter, ECU, dengan CC yg sama (150cc) mungkin bisa mendekati power-nya FXR150, yaitu sekitar 21ps. Kalo mau gampang ya beli paket bore-up, dari suplier yg sudah merisetnya.

  2. resiko modif mesin biasanya jadi berisiiik n lebih makin borooosss n durabilitas berkurang, beda dengan yang standar bawaan udah kencang, presisi, iriit banget…..

  3. selain CR bpengaruh thadap power, komponen lain jg ad kontribusi’y k power motor misal intake & exhaus. Ukuran box filter udara, noken as, manifol, diameter venturi karbu-trottle body..

    • Ya jelas bisa, silahkan buka ruang bakarnya, kurangi daging di kepala piston, sekalian dibentuk untuk meningkatkan turbulensi. Kemudian ukur ulang volume ruang bakar (Vc) saat piton di TDC (top death center), lalu hitung CR=(Vc+200)/Vc. Atau tambah saja paking antara silinder dengan crankcase, tapi perlu dipertimbangkan panjang rante keteng (kamprat), cukup nggak?. Yang perlu dicermati setelahnya adalah, menentukan kembali timing pengapian sesuai dengan penurunan kompresi (CR)

    • tiger kan emang bukan buat balapan, rasakan aja ergonominya, turing banget. Emang mesin jaman dulu, kompresi cukup 9:1, minum premium, pendingin mesin cukup sirip mesin + aliran udara, tapi ini yang menjadi nilai kelebihan tiger dibanding motor lain (terutama bagi “pencintanya”), sangat praktis, terutama untuk menerobos pangsa pasar di pelosok desa.

  4. Nanya maz bro….
    saya kurang ngertoz,sifat pertamak,lebih cepat terbakar dari bensin atau sebaliknya maz?

    knocking terjadi karena bahan bakar terbakar lebih cepat sebelum piston TMA,bener ga maz ? bila diberi pertamax apa ga nambah knocking

    mohon pencerahannya bagi kita orang ga ngerti mesin

  5. saya fikir tidak sesederhana itu menilai “performa” dari suatu mesin, bhw cukup dgn menaikkan rasio jadi “sekian” lalu performa akan melonjak “sekian” dgn cateris paribus.

    Mesin P200 NS walaupun spek kompresi d atas kertas nya tinggi, tapi dirancang MAMPU bekerja dgn baik menggunakan BBM dgn RON 87, yg jadi standar di India sana. kasusnya mirip dgn mesin Jupi MX dkk, kompresi tinggi tp timing pengapian & buka-tutup klep sudah “diracik” spy ttp toleran dgn BBM relatif rendah.

    Lain cerita dgn mesin Tiggy atau Scorpy, yg lantas “dioprek” dgn menaikkan kompresi agar scr teoritis, output power max nya bisa kompetitif dgn mesin P200 NS. dr kasus2 modif yg sy tau, ga ada yg mesin oprekannya bisa normal jalan pake Premium, smw nglitik detonasi ga karuan. belum faktor DURABILITAS dan RELIABILITAS, jauh panggang dr api utk mesin hasil prakarya itu.

    Coba bandingkan dgn mesin Honda CS1 yg sama2 SOHC overbore watercooling, dgn Yamaha Jupi MX yg SOHC 4 valve watercooling, atau bahkan dgn Honda CBR 150R or 250, jelas nyata racikan mesin dari BAJAJ auto India ini sama sekali tdk memalukan, sangat KOMPETITIF, walau cuma pake mesin SOHC.

    Dan yg PALING penting, performa STANDAR yg mantab dgn balutan bodi yg yahud, bisa didapatkan dgn harga setara motor sport 150 cc terlaris dr merk Jepun, dgn kualitas material & QC serta support aftersales merk Jepun. Itulah kenapa kemunculan P200 NS telah membuat banyak tipe motor sport Jepun jadi TIDAK RELEVAN lagi, utamanya dua tipe motor yg jd bahan disertasi pembanding di atas.

    Salam R2. 🙂

  6. Betul bro gunawanspurs, nggak sesederhana itu buat naikin power mesin standar, terutama yg bro sebut di atas masalah Durability dan Reliability.

    Perlu riset yg mendalam dan waktu cukup lama untuk mendapat mesin bertenaga besar yg durable dan reliable.

    Di samping rancangan mesinnya sendiri, material mesin juga sangat menentukan, karena “g-force” yg terjadi pada komponen mesin pada saat mesin bergasing tinggi, bisa jadi tidak bisa ditahan oleh material mesin standar yg dioprek shg RPMnya naik lebih tinggi dari “red line” standar.

    Untuk kendaraan produksi masal, faktor yg nggak kalah penting adalah harga jualnya, karena semakin canggih dan materialnya semakin “space age” maka pasti semakin mahal harganya. Jadi ujung2nya akan dilihat skala ekonomisnya, UUD, ujung-ujungnya-duit.

  7. Secara otomatis kompresi mesin tinggi horsepower yang dihasilkan juga tinggi dan dibutuhkan BBM yang sesuai.
    Tapi apakah mesin Scorpio 225 dan Honda tiger material bahan bawaan pabriknya mampu menahan kompresi 11,0:1 seperti P200NS? atau gampangnya dengan merubah derajat pengapian (aplikasi cdi racing) apakah durability ketahanan stang maupun piston motor tersebut bisa terjamin.

    Kalau di analogi kan ke part tamiya tabung magnet strong dengan magnet biasa berbeda tenaga yang dihasilkan, kualitas dan harganya.

    • diskusi yang sangat menarik. Terima kasih buat mas bro gunawanspur, eko354 dan “O”, yang sudah memberikan perhatian dan masukannya, semoga bermanfaat bagi pembaca.
      Tapi ane juga mau sharing, tanya atau apalah, untuk mendapatkan pencerahan dari bro2 yg lebih ahli disini
      1. Kalo masalah teknologi antara tigi-scorpi dan p200ns, jelas p200ns lebih unggul. Tapi apakah untuk kualitas material juga unggul p200ns? karena menurut pengalaman ane pake p180ug4 (2011) kayaknya kualitas logam maupun karet bajaj masih di bawah motor jepang
      2. Kalo setelah modif menaikan CR, terus tetep minumnya premium, ya jelas ngelitik. Bukan karena modifnya yg jelek tapi karena usernya yg nggak faham perubahan dan tuntutan mesin setelah perubahan itu. BTW modifikator Indonesia sdh handal, jadi kalo mesin dibawa ke modifikator yang tepat, dan diperlakukan dgn tepat, pasti mesin tetep aman.
      3. BBM india yang paling bawah oktannya premium 89-91 yg diatasnya speed-93 dan speed-97.
      4. Bajaj memang pabrikan bagus, tapi bukan berarti maotornya nggak punya kelemahan. Motor ane p180ug4 yang sudah di upgrade berkali2 (sampai 4) aja masih banyak kelemahannya apalagi yg baru spt p200ns.
      5. CS1 ane yang cuma 125cc (12,8ps) topspeed-nya (speedometer) 120kpj dan p180ug4 180cc (17ps) topspeed-nya cuma 115kpj, gas dah mentok, gigi juga dah mentok. Akselerasi masih lebih cepet CS1.

      Mohon ma’af sebelumnya, menurut ane, “jangan terlalu” menganggap hebat p200ns dibandingkan motor2 lainnya. Kita lihat aja kedepannya….

      • Kalau material bahan mesin pabrikan bajaj jelek kenapa P200 DTS-i Horsepowernya sama dengan New Scorpio Z padahal kompresi mesin sama 9,5 :1 tapi dengan selisih kapasitas mesin New Scorpio Z lebih 25 cc dari P200 DTS-i.
        Bajaj Pulsar 200 DTS-i 18 Hp @8000 rpm.
        New Scorpio Z 13,4 kW (17,962 Hp/ 18 Hp) @8000 rpm.

        Dan kalau kualitas material mesin jelek nggak mungkin data spek daya maksimum atau torsi bisa menghasilkan angka yang wah serta mampu menahan panas berlebih dari busi dua dengan heat range yang sama.

        Kalau CS1 mas bisa 120 km/h top speed aslinya 110 km/h mas.
        Akurasi speedometer bajaj sama dengan kecepatan asli motor tersebut.

        Sebenarnya mas nggak punya bajaj x.
        Hehehe 😀
        Sedikit curhat.
        Saya dulu juga pake tiger loh mas malah saya dulu sempet jelek-jelekin apa itu bajaj roda tiga nya.
        Eh udah nyobain punya temen 180 UG3 standar adu drag di kemayoran jadi kesengsem sama power dan kenyamanannya pas putaran tinggi nggak bikin si dedek kesemutan.
        Hehehe 😀
        Dan akhirnya jokul lah tigor revo ane.

        • bukan material mesin bajaj yang jelek, tapi material logam dan karet, mungkin hanya sebagian saja. Contohnya baut nya mudah dol, karetnya keras nggak bisa membendung tekanan oli, jadinya banyak yang rembes sepeti sok depan, tutup noken as, dll. Lainnya ok
          Secara keseluruhan ane memuji bajaj pulsar sebagai motor yang “sangat value for money”, makanya ane meminang salah satunya P180UG4

  8. sebenarnya bro IMHO p200ns salah kaprah sih jika d compare dgn tiger,ia ane tau kapasitas engine nya mirip mirip lah,cuman yg nama nya kompresi lebih dari 10,pake radiator,25-40% an (Cmiiw) tenaga nya lebih gede dari mesin konvensional macam tiger.
    Gini aja bro ane turunin yah tingkat compare nya d kelas 150cc
    Vixion old vs byson power nya gede an vixion kan,pdhal kapasitas engine nya mirip mirip,vixion karakter mesin nya overstroke,byson oversquare,secara hitung hitungan sderhana sih mestinya byson yg lebih bertenaga,tapi kenyataan nya vixi yg lebih bertenaga,contoh lain yg bisa d compare “jomplang” NMP/verza vs cbsf 🙂

    • awalnya tujuan ane nulis artikel ini sih bukan semata2 membandingkan tiger dan p200ns, akan tetapi lebih untuk share dan diskusi, bahwa perbedaan tenaga mesin antara tiger dan p200ns, penyebab utamanya adalah tingginya kompresi p200ns, yang mana memiliki konsekueansi penambahan teknologi yg juga harus diterapkan untuk mendukungnya, seperti adanya radiator dan lain2nya. Baik tiger maupun p200ns memiliki kelebihan dan kekurangan masing2, ane penyemplak p180 (mirip tiger) dan CS1 (mirip p200ns) merasakan betul kelebihan dan kekurangan karakter mesinnya. Tiger minum premium dan p200ns minum pertamax+ (minimal pertamax), CR sebesar 11:1, nggak disarankan minum premium, kecuali ternyata CR-dinamik nya cuma 9:1.

  9. Ane Pemakai PIBO UG3 Black ,udah modif full fairing doank tapi efeknya maktus…meningkatkat pamor ane sampe 30% cuyy….xixiixix. padahal ane bawa PIBO ga pernah kenceng jarang masuk gigi 4 apalagi gigi 5 heheheheh.
    Cuma satu Pertanyaan bro. Susah banget pindah netra , jadi kalo pas mati mesin di lampumerah ( kebetulan starter akinya dah payah) terpakksa ane kick starter dari gigi 3 dengan menekan kopling…..Pertanyaannya ngaruh ga di mesin karena kick starter bukan dari Netral??? soalnya kalo nyari Netral PIBO agak lama ga enak ma yg di belakang bro 🙂

    • ya pasti ada bro, walaupun kopling dah kita tekan ampe mentok, biasanya masih etrdapak gesekan antara kampas dan plat kopling-nya. Karena waktu kita nyetel kopling, biasanya yang kita utamakan adalah kenyamanan-nya, bukan tekanan untuk melepas gesekan kampas dan plat kopling sampe 100%. Kalo mau 100% lepas, jarak kopling harus jauh, kopling jadi lebih berat dan bikin tangan cepet pegel.

  10. menarik banget deh bacanya, para pakar mesin pd nongkrong dan diskusi di sini, ada perbedaan wajar, ada kesalahan jgn diledek tp dikoreksi, ada pengetahuan disharing, mantap…

    tq artikelnya, sedikit banyak bs menambah wawasan ay yg secara teknis mendalam masih banyak butanya soal mesin.
    kesimpulan yg ay tarik sbb:
    1. tiger dan pio bisa dikatakan mesin jadul walau bukan purbakala, dibuat menurut ay, sesuai khitah awalnya, bukan ke sport kenceng tp lebih ke sport turing, torsi bwh menengah yg sangat cukup dan tenaga yg memadai. bicara akselerasi, power, top speed dan sejenisnya dengan 2 motor ini, mungkin bakalan ga nyambung…karena spt sy bilang, kedua motor ini dibuat sbg touring oriented, bukan speed oriented. jadi jika head to head dengan motor yg diluar orientasinya, bisa dikatakan kalah. walau mungkin hanya beda 50cc atau mungkin sama.
    menurut ay juga, sbnrnya mudah saja bagi para insinyur utk merubah sedemikian rupa kemampuan mesin katakanlah menyamai output PNS, tp ya mungkin buat apa? selain itu pasti akan ada penyesuain harga. pun begitu sy sendiri mengakui bahwa harga tiggy memang sudah diluar value for money. mungkin cocoknya head to head dengan pulsar 180 dan 220 eh bener ya 220? sori kalo salah hehe.

    2. soal kompresi diturunkan, bukannya kalau dipapas piston malah naekin kompresi ya? aoakah malah bukannya nambah daging atau pakai paking lbh tebal yg bisa menurunkan kompresi ? pls cmiiw

    3. saya setuju naekin kompresi bisa menaikkan performa walau pasti ada trade offnya, yaitu sudah ga bisa minum ron 88 lagi – kecuali dengan penggunaan piggy back yg bisa retard atau advance timing pengapian secara otomatis disertai kinerja knocking sensor.
    tapi setuju juga bahwa gak serta merta naikin kompresi bakal naikin performa, mungkin bisa, tp umurnya atau life spannya jd sangat pendek, jika tanpa diimbangi perubahan lain.
    namun demikian, secara teori yg diberikan motogokil di paling atas, emang bisa alias memungkinkan.

    4. PNS memang fenomenal, benar2 mempunyai value for money yg tinggi, tampang keren, mesin masuk kategori dahsyat. hanya pertanyaan saya nantinya, soal durabilitas mesinnya aja sih, menurut saya dengan kategori mesin yg masuk ke dalam ranah high performance, apakah kualitas materialnya memadai? artinya, bakal kuatkah? kecuali kalau itu benar2 mesin plek plek punya duke 200 dan hanya ditambahin teknologi triple spark dari bajaj. Karena kalo kelas CBR (150 dan pastinya di atasnya juga), saya yakin kalau material mesinnya sudah didesain dan disiapkan utk “disiksa” …time will tell..

    • kalo nempel ya pasti melepuh. harus diakalin dengan kasih pelindung deket kaki dan tambahin pendingin oli baik lewat lubang oli maupun pake cooler kaya p220 atau FU. Tapi ya jangan sampe CR-nya 11, cukup 10,5 aja.

  11. Waaah mantaaap…..+ ga ngertii,,,,,,,xixixi……
    4 jempol buat pakar” mesin, hehehe…….
    Saluuuut……….

  12. sorry bro ane ga setuju kalo cr menambah power buktinya tvs tormax cr 11.1 tapi power 13.2 kalah sama byson cr 9.6 tapi power 13.7.

    • iya nggak apa2 bro rider, kalo ente nggak setuju. Mungkin ada parameter lain yang membuat power tvs tomax cuma 13,2ps, misalnya cr dinamiknya ternyata jauh lebih kecil dan efisiensi volumetriknya dibikin kecil, wallahu’alam. Ane nggak faham sama desain engine tvs tormax, meskipun demikian tvs tormax sukses lho melibas fu dan mx di beberapa race di kalimantan. Kira2 kenceng mana tvs tormax dengan byson?

      • ralat bro. tormax kompresinya 11,3. beda tipis sama kompresi ninja 250 yang 11,5… :mrgreen:
        ane owner tormax. ane akui klo soal spek di brosur, tormax ini malu2in. soalnya kompresi tinggi banget, pake radiator, tapi powernya sama dengan verza yang air cooled.
        tapi jangan salah bro, jangankan byson, old vixi, cb150r, NVL, semuanya megap2 ngejar tormax. aneh kan? padahal diatas kertas kalah segalanya dibanding motor2 di atas.
        maaf nih, bukan BC, tapi benar adanya. ane udah berkali2 uber2an dengan motor2 tsb, terutama old vixi, dan gear 3 ke atas vixi udah ga mampu lagi ngejar tormax.
        mungkin, rasio kompresi berperan besar di sini. 😀

  13. kalo kenceng jelaslah kencengan tormax tapi inikan membahas power yg berhubungan dengan cr.contoh cs1 cr kalah dengan mx tapi powernya gedean cs1 .nah kan berarti cr tinggi ga selalu power lebih besar.

    • Ya begitulah bro rider, memang CR hanya salah satu faktor saja yang menentukan power motor, selain itu masih banyak.
      Tapi akan sangat terasa peningkatan power jika kita meningkatkan nilai CR (sama halnya kalo kita meningkatkan cc engine) motor kita, asalkan diimbangi dengan peningkatan oktan bbm, titik pengapian dan beberapa setingan lainnya.
      Kalo perbandingan tormax dengan byson mungkin mirip dengan mx dan cs1, CC dan CR mx lebih tinggi dari cs1, tapi power cs1 lebih tingg dari mx. Sepertinya, perbedaan power tersebut lebih dikarenakan desain awal peruntukannya, cs1 karakter mesinnya high rev (cocok buat balapan) , sedangkan mx buat harian.

  14. salah satu yang berperan kenceng atau tidak ya PWR juga. klo power besar tapi bobot juga berat ya kesalip juga. contoh tiger vs cs1. power menang tiger tapi bobot kendaraan berat tiger.
    p200ns beratnya 145 kg. mantap untuk jarak jauh dan kecepatan tinggi

  15. zip….. sijuki FXR 21 dk @ 12500 rpm & limit rpm nya @13500. makanya butuh spare part yg ampuh. hingga harga spare partnya ga manusiawi…

    • waduh ane nggak bisa jawab nih. 3-3 nya nggak punya. Dan kalo masalah durabiliti banyak faktornya, misalnya perawatan dan perlakuan rider saat nyemplak motor, dan baru bisa dilihat setelah waktu yang lama, mungkin setelah masa garansi habis (3 th)

      • Maaf mas broo… bukan Membela,Menjelekan,atau tidak suka,Prinsip saya hanya ada 2.
        1.Duit TIDAK Bohong.
        2.Lihat aja di PODIUM Motor GP (Siapa yang No 1??)
        .
        Diindonesia Pangsa Pasar motor yang banyak diminati dan diakui ya yang lama (HD,YM,KW,SU,VS) yang lainnya menurut saya hanya penemuan baru yang menyesuaikan keadaan Ekonomi Kemampuan Masyarakat Indonesia.
        Jadi
        #LangkaMundure ( HIDUP HONDA ONE HEART )
        salam BigBro

  16. waduhh… ga ngerti gua obrolan diatas.. yg jelas gua beli cbr 150, ga tau p20ns, atau pns kalee… yg gua tau ketika gua bawa tuh cb, cewek2 pd melirik… mgkin jg krn mrk gatau kompresi atau apatadi realible ntah apalagi tuh istilah nya….

    wkkkkkk….

    mau kmn neg pancing gua ma cbr gua.. ikuttt mass, doi jawab…

    peace..

    (jujur, ilmu tentang motornya suhu2 diatas, kereennn..)

  17. Browsing the web is just one of the advantages of smartphone use, but a very important one for countless users.
    A best practice is to keep the original installation file of the program (which used to install
    the program), so you can reinstall the program, after the replacement.
    This combined with its light weight make it a comfortable phone to hold and use.

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Penyebeb P200NS Power on Dyno Cuma 17dk (Sekilas Terawangan) | motorgoodness
  2. Kegalauan Rider NVL dan CB150R Menyambut Kehadiran Kawasaki Pulsar 200NS | motorgoodness
  3. [DIY] Tinggi P200NS Bikin Grogi Calon Pembeli, Nggak Usah Khawatir….Yok Diakalin | motorgoodness

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan