Paku Panjang Kok Bisa Nancep di Ban ? Begini Teorinya…

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah senantiasa menyelamatkan kita semua dari segala wabah penya dan juga mara bahaya di manapun kita berada, aamiin.

Terisnpirasi oleh kisah mas endrik elang jalanan yang mengalami cobaan, ban bocor tertusuk (kecubles) skrup yang panjang di perjalanan. Sedang asyik masyuk “nyambut gawe” dengan honda adv kesayangannya, tiba-tiba cussss ban oleng meskipun sedang melaju dalam kecepatan rendah. Ternyata ada skrup panjang nacep ban belakang, bahkan masih tersisa kuang lebih 3 cm di luar ban. Dan inilah yang meungkin menyebabkan oleng.

Ini adalah ujian bagi mas endrik juga kita-kita yang sering di jalan. Dan ujian terasa bertambah berat jika paku tembus samping, meskipun tipe ban yang digunakan tubeless, niscaya akan kempes seketika. Karena bagian samping ba memang kuat, akan tetapi kandungan karetnya lebih tipis ketimbang tapak ban, sehingga angin lebih mudah keluar melalui lubang kecil tersebut. Apalagi tukan tambah ban nggak keliahtan di ujung sana, waha bakalan ndorong jarak jauh nih, tambah berat lagi ujiannya.

Yang sering menjadi pertanyaan adalah, paku atau skrup panjang atau bahkan kunci pas dan juga mungkin garpu, benda tersebut kan mempunya dimensi yang cukup panjang. Sehingga jika tergeletak di jalan raya pastilah posisinya tiduran (tidak berdiri). Lalu bagaimana ia bisa menusuk ban ?

Begini teorinya….

Jika paku tersebut sedang tiduran (meskipun tidak panjang, apalagi kalau panjang) kemudian dilindas ban tentunya tidak masalah. Tidak akan menusuk ban karena posisinya tidak memungkinkan. Arah tekanan ban orthogonal (tegak lurus) terhadap arah tusukan (arah runcinh dari paku). Sehigga pada posisi ini tidak mungkin paku akan menusuk ban.

Kejadian yang dialami mae endrik elanh jalanan pada honda adv-nya juga pernah iwf alami saat mengendarai honda cs1. Perbedaannya saat itu baru saja keluar rumah sehingga yakin ban motor baik-baik saja. Serta sedang melaju di tengah jalan (bukan bahu jalan yang sering berkumpul paku-paku, beling, kerikil dan lain-lain), sehingga yakin jalanan aman. Kejadian sangat khas/spesial, saat nikung terasa :

  • menginjak sesuatu ban di ban depan
  • ada sedikit bunyi benturan logam dengan batu jalan (paving)
  • ban belakang terasa menginjak sesuatu yang lebih terasa dari ban depan
  • terdengar bunyi “ctoks” di ban belakang, selanjutnya ban oleng disertai bunyi tek-tek tek, rupanya ada sisa paku di ban belakang yang berbenturan dengan paving jalan secara periodik.

Dari yang iwf alami tersebut, maka dapat diterawang kronologi kejadinannya secara  sangat sederhana yaitu :

  1. Paku atau lainnya memang dalam posisi tidur dan tidak membahayakan, ketika terlindas ban depan
  2. Terkadang disebabkan lindasan ban depan (di kepala paku), membuat paku berdiri.
  3. Pada kecepatan tertentu yang cukup tinggi, ketikan paku belum sempat jatuh ke posisi tidur, keburu dilindas ban belakang. Akhirnya nancaplah paku tersebut di ban belakang.

Sehingga salah satu tip untuk meminimalisir paku terkena ban belakang adalah jalan pelan-pelan, jika kita belum mengetahui (awam) pada keamanan jalanan tersebut dari paku dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Be the first to comment

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan