Menghitung TopSpeed dengan Rumus, Dilecehkan Tapi Digunakan, Ambigu ???

topspeed tes vs calculatio

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Dari dua artikel sebelumnya mengenai bagaimana mendapatkan informasi topspeed motor, hasilnya mengindikasikan perbedaan yang sangat mencolok. Hasil perhitungan terlihat jauh lebih besar dibandingkan hasil pengetesan langsung dengan alat ukur racelogic atau vericom. Bagi yang kurang faham tentunya akan mencibir bahkan melecehkan topspeed hasil perhitungan dengan mengandalkan rumus dan dianggap ngawur. Tapi bagi yang faham tentunya dapat mengambil manfaat dari 2 informasi tersebut, dan akan mengetahui bahwa sesungguhnya tidak ada perselisihan antara keduanya.

Baiklah, mari kita lihat beberapa kelebihan dan kekurangan dari pencarian informasi topspeed motor dengan menggunakan rumus dan dengan menggunakan testride…

Topspeed dari Rumus

Topspeed yang diperoleh dari rumus, adalah topspeed yang berdasarkan informasi (asli) dari mesin yang sangat objektif. Siapa pun yang menghitungnya akan mendapatkan angka yang sama. Tidak ada unsur subjektifitas. Karena topspeed yang diukur berdasarkan rpm-rasio-keliling ban, tidak mengikut sertakan rugi-rugi dalam kondisi riil, maka tidak diketahui :

  1. Topspeed tersebut akan tercapai atau tidak, tercapainya topspeed karena power yang ada mencukupi untuk melawan semua kerugian
  2. Akselerasi ; karena akselerasi merupakan hasil dari power yang tersisa (Power sisa = power mesin – rugi2) yang kemudian dikonversikan dalam putaran ban belakang persatuan waktu.

 

Topspeed dari Test Ride

Topspeed dari testride riil dai jalan adalah gambaran dari topspeed yang sesungguhnya. Akan tetapi hasil ini sulit dijadikan acuan, karena pencapaian topspeednya tergantung pada :

  1. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi performa mesin : kelembaban dan suhu udara di jalan
  2. Kondisi  arah dan kecepatan angin sangat mempengaruhi hasil topspeed
  3. Kemampuan rider yang terkadang nggak sama (contohnya dani pedrosa dan marc marquez, motor sama, rider beda hasil beda)
  4. Berat dan postur rider juga sangat berpengaruh, dalam menentukan power yang tersisa untuk menghasilkan akselerasi
  5. Nyali rider juga sangat berpengaruh dalam menacapai topspeed

Menurut ane informasi power, kurva torsi, berat kendaraan, gigi-rasio lebih bermanfaat dalam mengetahui topspeed motor, daripada hasil testride yang hasilnya sangat variatif. Dan itu jauh lebih baik daripada mengukur topspeed dengan tes langsung di jalan, yang kadang sangat beresiko terjadinya kecelakaan. Masih inget beberapa testrider drag tanah air yang tewas di jalan (ring road jogja) yang berusaha menggali informasi topspeed dari test langsung?

Bahkan ane sangat takut dengan dampak tulisan artikel di blog yang menuliskan topspeed motor. Misalnya ” hasil tes topspeed motor xxxx di jalan xxxxxxxxx adalah xxx kpj “, kemudian dibaca oleh pengunjung blog. Kemudian pengunjung blog tertantang untuk testride juga, dengan bisikan godaan syetan

” masa sih topspeednya cuma segitu ? ”

” masa motorku kalah dengan motor xxxx ? ”

Silahkan difikirkan dan dibayangkan, bagaimana jika yang berfikiran seperti di atas adalah abg labil, yang ingin eksis, tentunya aksi menghitung topspeed di jalan raya pada akhirnya akan dia lakukan juga. Dan inilah yang sangat berbahaya, dia bisa kecelakaan dan tewas, bahkan bisa menyebabkan orang lain juga ikut tewas.

Oleh karena pemberian informasi topspeed dengan menggunakan rumus dipilih oleh yamaha dalam mempromosikan motor sportnya seperti NVL dan R15 (sekarang di PRJ 2014). Tentunya yamaha tidak menyajikan tabel yang bisa membuat pengunjung pusing, akan tetapi yamaha menggunakan mesin dyno. Hal ini karena mesin dyno hanya mempresentasikan prestasi mesin saja (power-rpm-rasio trasmisi-keliling ban belakang), tanpa mempertimbangkan rugi yang timbul saat tes riil di jalan.

test topspeed nvl on dyno

 

test topspeed r15 on dyno

[Sumber : ridertua, pertamax7]

Jika ada orang yang melecehkan menghitung topspeed dengan menggunakan rumus, tentunya sudah dijelaskan secara tidak langsung oleh fihak yamaha (YIMM) mengapa cara tersebut dipilih. Karena lebih aman, sederhana dan memberikan informasi yang mencukupi mengenai performa mesin (asli) suatu motor.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

131 Komentar

  1. joss kang, setidaknya kita sudah tau kemampuan mesin tanpa perlu membahayakan diri kita dijalanan 🙂 …
    Kayaknya ane tau siapa melecehkan deh 😛

  2. nah looo…. hahahaa

    bisa dihitung2 pakai rumus dan ada alat yang mengakomodir (mesin dyno) buat nyari tau kemampuan motor….
    lagian bijak dikit ngapa, jalanan bukan kita aja yang pakai…
    kalo emang mau riil nyentul sekalian….

  3. ane ga sependapat.. ada kalanya jiwa rider tertantang untuk mengetes motornya.. bagaimanapun rasa penasaran tetap bakalan ada,walaupun sdh di kasih data resminya…

    • nah ini, sy stuju sm pndptnya bro 135 ini.. ngoahahaha… malah lbh bahaya info dr blog ini, cb150r bs 180km/jam, apa ya gk pada pngn ngetes tuh yg pny cb? berasa motornya paling super…

      • Gk perlu lebay dalam berkata bro! Otak ente gk sanggup buat menelaah suatu artikel tuh!

        iq ente dibawah 0 pasti 😆

    • @kode moe

      Ambigu

      gimana klo di balik bro??
      apa ga penasaran tu rider nvl bisa ngasapi cb150r di trek 2,2km???
      apa ga penasaran tu r15 bisa ngasapi cb150r 6 detik???

      faktanya di indospeed yg tidak safety itu,Nvl n R15 gagal balap alias pengen balap tp ga mampu….hihihhi

      • ranjang trnoda: trek 2,2 itu knytaan n trjadi. toh baik blogger pro honda or yamaha jg pakai tabloid itu buat referensi.. 6 dtik juga real wktu omr r15 n cb150r walau g start bareng? knp ente g pk time nya cb150 irs? kn time nya lbh baik dr omr r15? ngoahaha..
        fbh yg laen cm bs blng pekok ente, n mnyrang scara personal dgn kata2 yg aduhai, ngoahaha…

          • ngoahaha… lha wong tabloid itu jg jd referensi bloger pro honda kok… bc2 lg artikel motogokil yg lm2 cong..

          • Liat aja artikel tabloid otomotif cong! Dari aksel sampe topspeed cbsf lebih unggul dari sincan

    • @java135
      komentar ente benar adanya tapi salah besar.

      memang bener di artikel ada disinggung tentang user yg mengetes motornya sendiri dijalanan,tp bukan itu poin yg di tuju.

      Inti dari artikel ada di judul bro…yaitu mempermasalahkan tentang potensi topspeed yg dihitung melalui analisa spesifikasi motor yg di counter dgn mengail top speed dgn cara jalanan…yg membuat ambigu adalah toh cara kertas buram juga dipakai oleh pabrikan.

      klo ngotot pake cara tes real kenapa ga pake jurus marketing top speed R25 prototype Rosi coba….ehehehehe.

  4. Banyak hal seharusnya memang bisa dijelaskan dengan rumus, mengapa sebuah kejadian bisa terjadi. Misalnya kenapa sebuah motor performanya tidak sama meskipun kapasitas mesinnya sama. Dengan catatan semua data pendukungnya tepat.

    • gmpang bro..
      coba saja ditrek lurus gg5 max rpmnya brapa dan gg6 max rpmnya brapa.
      kalkulasi dg cara menggunakan hit prbandingan transmisinya jg keliling roda belakang, hasilnya nanti itu real (asal tdk slip koplingnya) tp jgn kecewa jk speedo lbh kncang dr perhitungan..itu berlaku buat semua motor..aktual krn transmisi tdk bisa slip dan pasti tdk berubah bro..
      selamat mencoba,,keep safety to ride

  5. Ini cuma masalah perspektif positivis sama interpretatif. Yang satu rasional banget yang satu empiris banget. Tapi sayangnya ga banyak yang sadar. Telat banget kalau kita baru debat masalah itu. Dua-duanya memang hal yang bertolak belakang, tapi bukan saling mengeliminasi, melainkan saling melengkapi.

  6. Komen ane di blog juragan di delet padahal ane cuma tanya mastri anda bikin artikel ini atas dasar apa? Apakah ada hitung2an teknis faktual yg bisa dijelaskan lebih rinci? Jadi bukan karna menurut “saya” atau setau “saya” saja..

    ckckckck

    • daripada fb “smart” yg nyampein mending gw aja ya….hihihi.

      trus ngapaen u mewek disini? klo jantan komen di warung mas tri (ups… auto misstypo)….dasar fbh mental cemen kalah debat diwarung mas tri (ups…auto misstypo lagi) koar koar di blog lain…atau ip lu udah dibaned gara gara doyan nebar link bokep…..

      *kata kata pembela kebeneran ( bukan kebenaran) ala fb “smart”.

  7. malah ada statement bir bintang top speed cebong 151km perjam, yang bikin statement mabok proman x ya? itu pake rumus atau akal2an honda. makanya penjualan cebong naik, mudah2an yg beli gak nyesel dengan kenyataan tup speed cebong diangka cantik 123km per jam.

  8. @gravedancer

    ente mabuk proman ampe mulut berbusa, ngatain orang ayan wkwkwkwkwk, sana ke klinik tong pang dolo

    btw ni kalo replay, gak bisa ya kalo pake tab?

  9. Menghitung TopSpeeddengan Rumus Dilecehkan, Tapi Digunakan,
    he.he.he unik bro..
    Intinya itu malu mngakui klebihan org lain dan mngakui kelemahan diri sendiri..
    shg pura2 melecehkan (sok lbh pinter) ttp diam2 nyontek, tdk jrg sy mnemui itu ktika hasil karya disepelekan tp stelah tiap kali dikepretin diam2 nyontek,,tp gk mslh bro..
    alangkah baiknya jk “GAJAH MATI MNINGGALKAN GADING”.

  10. Si trimomok udah lama jadi jongos yamaha mas! Setiap artikel yg dibuat olehnya sama sekali gk menjelaskan secara rinci kayak sampeyan alias omdo aja

  11. diatas kertas buram = teori.
    di praktek dengan alat ukur = real.

    teorinya = 181 kpj
    prakteknya/realnya = 127 kpj saja.

    itulah kenapa balapan canggih kayak motogp pun tetap pake alat ukur, bukan rumus diatas kertas buram.

    pake alat ukur, hasilnya real..
    pake rumus kertas buram, hasilnya di awang-awang.

    itu sajah….. behahahaha…

    • tolong dong dijelaskan kerugian kerugian nya….

      teorinya = 181kpj

      kecepatan angin = kurang brp kpj
      kelembapan udara = kurang brp kpj
      suhu udara = kurang brp kpj
      suhu lintasan = kurang brp kpj

      mekanik motogp puyeng loh untuk meramu setingan motor dgn variable diatas.

    • Aku yess ama bro nobita….secara ga langsung timbangan soak…eeehh salahsebut…ixixiix..kira2 munafik ga bilang kek gini ” masa topspeed cma segitu”…??? Loh gimana klo ada abg labil topspeed cbr150 lokal topspeed 181…. Apa ga penasaran tu abag labil..xxixixi..bis ngaspin ninja donk…pikirnya..hahahah….jujur ittu rmang menyakitkan..wkwkekek..munafik itu apa ya…..hahahahha

        • kalo oprekan habis berapa tu cbr150lokalan dapet 181 km/jam? silahkan tunjuk tempat oprekannya yang bisa mengabulkan rumus anda, kl dah nongol motornya sy siap bayar

          • @koplak
            motornya aja masih dalam bacotan ente njing, ane serius misal cbr150lokal bisa dapat181kpj boleh say beli dan oprek, tapi liat harga dulu motor 30juta max 10 juta, diatas itu mending beli ninja mono

          • @itali
            anda ini aneh bgt yah, saya itu tertarik dengan claim motor cbr150 oprek dapet 181 kpj, kalo memang bisa ya saya tertarik donk, ente gak tau susahnya ngoprek motor, naik 5kpj aja susah banget, lha ini bisa 181kpj maknyos brati yang ngoprek.

    • siapa bilang design motor motogp nggak pake rumus di kertas buram?
      ente bangun rumah aja pake gambar, apalagi motogp yang rumit?
      coba ente tanya programer mikronkontroller, bisa dia setting mk nggak pake ngitung ?

    • setuju deh ma mas nobita…..kadang kenyataan emang menyakitkan…..makanya teorinya dikasi 181 kpj biar pas realnya bisa 127 kpj wkwkwkwkwk

      • sebenernya kalau semuanya mau berpikir dengan hati dingin akan dapat menyimpulkan bahwa
        1. Kecepatan puncak dibatasi oleh rpm-rasio transmisi-roda belakang, jika kecepatan sudah mentok misalnya gigi6-11500rpm-144 kpj, maka biarpun ditambah powernya jadi 30hp, kecepatan puncak akan tetap 144 kpj. Yang bertambah baik adalah akselerasinya, misalnya tadinya 100 m dalam 7detik menjadi 100m dalam 4 detik
        2. Penghitungan rugi2 sangat sulit, karena aspeknya banyak, beda kondisi alam beda rugi, beda pembalap beda rugi2, makanya hasil pengujian testride hanya cocok untuk pengembangan motor-mesin, karena dengan dengan rider yang sama akan diketahui dengan pasti rugi2nya dan bisa diketahui pula mana yang harus dibenahi untuk memperbaiki topspeed.

    • ente itu Komen atau menebar kebencian sih, sebenarnya ente itu pinter tapi kesombongan ente yang terlalu dominan.. jadi ya cuma kebodohan ente yang kelihatan!

  12. tanpa dicounter pun,para pemirsa dah faham ko om,blog tsb sll cari sensasi,serang sana sini,tapi dgn artikel ini dah nunjukin kedewasaan dan mental anda.
    lanjut….

    • sebenernya nggak bermaksud men-counter, akan tetapi sekaligus mengingatkan bahwa rumus dan hitungan awal itu penting juga
      bahkan bisa dijadikan sandaran, sekaligus menghindari pengetesan topspeed secara langsung, karena sangat membahayakan.

  13. sebelum ada tes resmi media menguji top speed r25…diwarung ini sudah disajikan top speed melalui kertas buram mencapai 173 kpj cmiww….dan hasil tes media di dapat 171 kpj cmiww….

    kok ga da yg protes yak????

  14. bahkan racelogic pun di sirkuit.. jikapun pabrikan test dijalanan, dilakukan dengan tingkat safety yg tinggi, misal touring utk test durability, dilakukan dgn ijin kepolisian, ada foreigder sm sweeper, masing2 pakai safety gear dsb..

  15. Ketahuan bgt mana cara berpikir berkualitas dan mana yg iq jongkok..

    para fby harus byk belajar membaca lagi dengan seksama nih sebelum berkomentar agar tidak semakin bodoh

  16. urekan kertas penting ane seTuju,
    tapi jg jangan dijadikan acuan bahwa urekan itu paling benar, variable dilapangan jauh lebih banyak dari rumus

    sekarang anda buat urekan yang menghasilkan top speed sekian, tapi anda juga gak ingin ada anak alay yang menguji hasil rumus anda, kan aneh bgt, kek ada yang ditutupin, jgn munafik lah.

    data urekan dan lapangan harusnya saling melengkapi.

  17. Selamat pakdosen,blog yg anda bilang “ecek2” ini ternyata harus dilawan blog sebesar kerajaan majapahit(meski kerajaan itu skrng tinggal segede poskamling dan dihuni tuyul2 maho kelaparan) 😀
    blog majapahit v.2 sj makin hari makin sepi lho,diblog ini mlh cenderung naik hitsnya

  18. Topspeed R25 di atas kertas hasilnya biasa aja..
    Topspeed CB150 di atas kertas maupun klaim pabrikan hasilnya WOOUW banget..

    Honda lho coy..:D 😀

  19. Yamaha memang masih dibawah ketiak honda! Disemua ajang balap resmi adalah buktinya monggo cek IRS, WSS, WSBK, MOTOGP etc

    semoga mahluk2 fby paham.

  20. Yang penting om gokil tetep rendah hati,biar g ikut kejebak dngn kesombongan,gak bisa merasa cuma merasa bisa,malah ayan n keliatan kurang pinter.

  21. Blog penggiring opini ala mas3 tidak mampu memberi data2 statis mengenai artikel nya sendiri, semua hanya berdasarkan asumsi pribadi hal ini berbanding jauh dengan blog motogokil yg menghitung data2 disetiap artikel dengan sangat gamblang dan jelas, bahkan pemirsa juga bisa menghitung sendiri dirumah

      • ya udah berarti teori kertas buram pak dosen gugur, nah sekarang giliran profesor jenius kupaw untuk memperkenalkan teori kertas buram baru ala beliau yang menurut beliau lebih valid dan tepat, waktu dan tempat dipersilakan……dan kalo bisa disertai ukuran2 dan parameter2 berikut contoh aplikasi2 nya, terima kasih……

          • justru itu, saya minta oret2an kertas buram pak profesor kupaw yang secara ilmiah menguatkan hipotesa awal anda bahwa mesin ruang bakar internal dengan kapasitas 150cc tidak akan mungkin mampu mencapai kecepatan 181 km/jam.

            kalo cuma bicara mungkin gak mungkin, bakal debat kusir tiada akhir

            *) saya blo’on makanya saya minta bukti secara ilmiah

  22. kali ini saya mau bantuin pak gokil……..
    serius….

    gini….
    walaupun cb150 di limit 11.500 rpm, dan berdasarkan perhitungan gear rasio serta kelilling ban belakang, top speed cb150 mencapai 148 kpj di top gear…..
    TAPI……
    sampai mencret2 pun sampeyan tidak akan bisa dapat 11.500 rpm di top gear…
    yang ada cuma mentok di 9300-9500 rpm, dan top speed saat itu cuma 120an kpj.
    DAN….
    karena ini merk honda, maka motogokil wajib membuat “kesan” seolah2 motor ini superior. jadilah coretan kertas 148 kpj atau bahkan 181 kpj agar “kesan” honda superior tersampaikan dan tertanam di benak fbh yang terkenal gampang dikibulin itu….

    • “top speed cb150 mencapai 148 kpj di top gear…..
      sampai mncrt2 pun sampeyan tidak akan bisa dapat 11.500 rpm di top gear…”
      saya setuju dengan pendapat nobita.

      karena faktanya setelah di test dyno ultraspeed
      CB150R 13,45 dk pada 10.300 rpm, torsi 10,83 Nm pada 7.800 rpm.

      kalo cbr thai kemungkinan bisa karena faktanya setelah di test dyno ultraspeed.
      CBR150R =15,55HP@9,944RPM, torsi 12,09NM@8,402RPM.

  23. loh kok pada ribut sih mendingan kita diskusi yg sehat……

    Hasil tes dyno yang di lakukan ultraspeed
    NVL 14,17 dk pada 8.850 rpm dan torsi 12,76 Nm pada 7.050 rpm
    CB150R 13,45 dk pada 10.300 rpm, torsi 10,83 Nm pada 7.800 rpm
    Kedua motor kondisi standar pabrik dengan bahan bakar yang sama.

    disesi bebeda dilakukan test R15 vs CBR thai
    CBR150R = 15,55HP@9,944RPM dan torsi 12,09NM@8,402RPM
    YZF-R15 = 15,09HP@9,816RPM dan torsi 12,56NM@7,776RPM

    apa korelasi ini dengan perhitungan topspeed??

    • bahkan bro gokil belum bisa mengkaitkan hasil test dyno yang menyebut besaran power dan torsi dengan perhitungan topspeed…..?
      jika demikian maka tidak akan ada titik temu antara rumus topspeed dengan topspeed real dilapangan. sampai kapanpun pasti akan ada pro-konta…… 🙁

  24. fakta……!!! bahwa pergeseran peak power dan torsi, baik itu pergantian knalpot oem pabrikan tsb ataupun knalpot racing berdasarkan test dyno.

    dari tiap2 rpm rata2 power naik signifikan (baik setingan karbu/injeksi standar maupun dibuat boros) sedangkan torsi ada kenaikan sedikit atau sama (jika dibuat boros) namun cendrung turun (jika setingan karbu/injeksi standard) dibandingkan peak power dan torsi standarnya.

    ada kah yang bisa menjelaskannya…….??

  25. teori atau coretan kertas buram yah pasti dasar pengembangan lah, gimana cara pabrikan ngerancang mesin supaya punya power & torsi sekian & sekian? langsung bikin aja gitu trus tes di jalan?

    mirissss, masih banyak orang yg ga memahami pikiran utama artikel, malah ngelantur kemana2
    emang sih klo hati udah ada dengki pasti pikiran ikut terganggu,

    termasuk ane juga sih kayanya yg ga suka sama mbah triatmono 😀 yg selalu ngarungin komen ane yg kontra sama beliau, padahal ane berusaha pake bahasa sopan, mungkin menurut beliau memang kasar kali yah, kecuali bahasa pekok, bloon, penyembah merk, dll yg diucapin khusus oleh fb *smart” baru termasuk halus. jadi inget pertama kali ane ngatain mereka fb “smart” soalnya ane ga mau mereka dibilang fby 😀

  26. masalahnya disini ente terlalu songong.
    ente terlalu memaksakan data hasil teori untuk melawan hasil uji dilapangan.
    dan bahkan teori itu malah ente gunakan untuk menjatuhkan hasil pengujian riil.
    saya yakin 90% pembaca percaya dengan hasil perhitungan ente.
    tapi ane yakin 90% pembaca justru gak percaya sama mimpi ente.

  27. yach namanya kertas buram lebih dulu dibuat sampai

    gosong baru.dibuat.

    prakteknya pasti dibawah coretan kertas buram.

    itulah design .

    safety faktor biasanya 1.5 dari coretan buram

  28. Sabar bro motogokil, emang belum semua orang bisa diajak berfikir ilmiah. Kalo sarjana yang lulus skripsi, mungkin lebih mudah. Terus maju bro, biar kita tidak mudah terlena oleh informasi yang bombastis, padahal sebenarnya biasa saja.

    • info yang bombastis itu yang mana sih..?
      coretan diatas kertas atau hasil uji riil di lapangan..?
      dohc overbore twin paralel 36 ps 13rb rpm aja sampai empot2an tidak nyampe 181kpj,

      lha.., ini coretan 150 cc mudah banget 181 kpj…??
      yang mana yang bombastis…?

  29. yang namanya dosen ya hubungannya dengan teori bro…wajar, klo om gokil sembalap baru klo nguji top speed di track, masalah itungan teori jauh dari kenyataan… ya maafkan saja la wong namanya juga baru teori di atas kertas buram….

  30. hemm ini yang koment indonesia banget…. jgan2 antara sels yamaha n honda…. dari pada ribut mending cri sirkuit buktiin mana yang dapt top speed terbaik…. aneh ya kalian kan rang indonesia napa malah ngotottin produk asing… gimana indonesia bisa maju……. eling akang – akang,,, bersaing lah yang sportif……… ada juga motor udah di modif disamain dengan motor pabrikan…… ya jelas beda lah…
    lagain top spped secara teori sama real it kalo beda cuma dikit……

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan