Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
MotoGP merupakan salah satu acuan standar performance sebuah botor balap prototipe. Motor-motor pada pagelaran motogp memiliki satu tujuan yaitu “menang balapan”. Oleh karenanya semua bagian dari motor di-disain se-optimum mungkin. Mulai dari roda+ban, frame, suspensi, mesin, elektronik, body dan lain sebagainya. Kemenangan ditentukan oleh performa tim, motor dan rider serta keberuntungan. Faktor keberuntungan, tim dan rider kita kesampingkan dulu, sekarang kita coba obrolin tentang mesin motogp.
Mesin motogp khususnya 4tak 1000 cc, memiliki beberapa model, ada v3, v4, v5 dan inline4. Tapi sekarang ini yang tersisa tinggal konfigurasi v4 dan inline4, pertanyaannya adalah :
” Mengapa 4 silinder dipilih sedangkan 3 dan 5 silinder ditinggalkan ?”
Mari kita obrolin kira-kira apa jawabannya
Minimal ada 6 (kalau kurang silahkan ditambahin) faktor yang terkait engine motogp yang menentukan performa motor yaitu :
- Power yang dihasilkan
- Ketahanan/durabilitas
- Keseimbangan
- Getaran yang dihasilkan
- Aerodinamika
- Berat
Sesuai dengan artikel terdahulu, bahwa semakin banyak silinder akan semakin besar potensi enginenya. Motor sport 250cc dua silinder lebih powerfull dibandingkan satu silinder.
Lalu mengapa meraka para ketua mekanik tim motogp tidak memilih untuk engine 1000c dengan menggunakan 8 silinder?
Jagankan 8 silinder, yang lima silinder-pun ditinggalkan (misalnya rc211v) dan beralih ke 4 silinder (rc212v dan rc213v).
Jika bro-bro menjadi kepala mekanik, memilih 4 silinder sebagai yang terbaik, apa yang bro pertimbangkan ?
Monggo bro-bro semua (apalagi yang kompeten) mengomentari sebagai pencerahan buat kita semua…
Wassalamu’alaikum wR wB.
Wah bahasan tingkat tinggi, belum nyampe ilmunya 🙂
Nyimak dulu…
seperti grafik power n torsi dynotest segala sesuatu berbentuk parabola,jika berlebihan akan malah tidak baik,hehe… ikut nyimak n kembali jd silent reader ah…. 😀
Loh ane kira itu sdh aturan om?? Bahwa max bore 81mm,jmlh silinder max 4 buah..
Terxta ngga ya?
karena mang regulasi maksimal 4 silinder. beda ma dulu … honda pernah bikin v5
Bukannya pas honda v5 berubah jadi v4 itu karena regulasinya berubah yah dari 1000cc jadi 800cc cmiiw
Jadi tinggal ngurangin satu silinder saja jadi gak perlu banyak riset lagi imho
Yg ditanya kan knpa dganti regulasi msin 4v? Pdahl smkin bnyakvjumlah slinder smkin bsar powernya.
Klo sya jawab krena msalhnya ada pda titik imflasi lebar permkaan ban dan aspal,, dgan hnya skongan 2 ban dgan lbar hnya satu lngan orang dwasa torsi n power nsin yg berlbihan tidak akn sanggup dsokong titik imflasi ban,, akhirnya motor akan sngat tidak stabil.. dan yg jlas power akan kbuang sia2.
kalo menurut saya malah gara2 rumus lingkaran. 1 lingkaran adl 360 derajat, kalo 360 derajat dibagi dengan angka ganjil (jumlah silinder) akan sulit hasilnya, kebanyakan koma. hehe.. ditambah lagi kalo 360 drjt dibagi dgn angka ganjil getaran yg d hasilkan akan jadi lebih besar karna tenaga yg dihasilkan dlm 1x putaran tidak merata. kalo mesin tersebut di aplikasikan pada motor mnrt sy motor bisa2 jd understeer karna trlalu bergetar walaupun udah pake balancer pada cracks nya. trims
power lebih merata minim getaran lebih efisien bahan bakar ..
Kalo race oriented poin 3 4 5 6 brow gokil yg lebih di pertimbangkan 😀
4 silinder diyakini memiliki keseimbangan power dan torsi, mapping pengapian yg lbh mudah diatur dan jg distribusi bobot yg bs lbh diposisikan mndekati center low gravity yg ideal serta konfigurasi knalpot yg ga rumit sprti halnya v5. V3 sbnarnya unggul diregulasi bobot yg lbh ringan, tp teknisi smpai saat ini msh blm yakin bs mnjinakkan karakter torsi yg lbh bsar dibanding konfigurasi lainnya, krn psti btuh sasis yg bnar2 mumpuni utk mncari handling trbaik di tikungan. Untuk inline 4 sbnarnya trgolong jadul dan kurang advance, mski kbnyakan risetnya bs lngsung diterapkan ke produk massal yg memang rata2 mengadopsi 4 silinder segaris, yg sngat sderhana dan tidak memusingkan misalnya dlm mendesign exhaust dan ram airnya. Yg jelas v4 bs lbh balans dan dg potensi output power yg lbh besar, tinggal bgaimana para enginer memanfaatkannya.
Karena regulasi..4 cyl, max bore 81mm
http://www.motogp.com/en/MotoGP+Basics/engines
karena apa yah?
Iya sih regulasi emang bore maksimal 81mm, maksimal 4 silinder
tp pertanyaannya kenapa diterapkan regulasi seperti itu?
Issuenya kan motogp tambah mahal..utk menekan production cost, Makanya adanya pembatasan junlah cyl dan regulasi diperketat. IMHO
Ijin nyimak boss!
Tenaga: besar (power torsi)
Bobot: ringan
Daya tahan: lama
Baru stabil, agility, dll belakangan
V=0,785 x bore x bore x stroke x jumlah silinder
jika 1000cc, 4 silinder, bore 81mm maka panjang stroke 48,5mm
perbandingan bore : stroke= 1 : 1,67 terbilang extrim idealnya 1:<1,5,
jika bore lebih besar dari itu berarti stroke semakin pendek maka mesin akan sulit dihidupkan kecuali motornya didorong, karena gaya sentripetal bandul krukasnya lebih kecil dari kebutuhan untuk mendorong piston pada waktu langkah kompresi ditambah mesin balap itu kompresi tinggi. itu aja desain crackshalf harus bulan sabit dan offset silinder tidak ada pilihan lagi.
#dilihat dari sisi berbeda…..
berarti panigale 1199 extrim banget yah, perbandingannya hampir sampai 1:2
memang itu kelebihan mesin konfigurasi v atau L dibandingkan silinder segaris, torsinya besar. jika membandingkan crackshalf panigale dan silinder segaris.
ane agak sulit menjelaskan dgn kata2, cuma memahami setelah melihat keduanya….. 😀
pengamat : saya tertarik dg penjelasan ente soal model crankshaft bulan sabit, sebenarnya apa keunggulan crankshaft model ginian dibanding model lingkaran penuh? mengingat Jupiter Z 110cc burhan juga pake model ginian, bahkan mesin superbike R1 jg pake model ginian. mungkin bro motogokil bisa menbahkan:))?!?
pada silinder tunggal lebih mudah dipahami
crackshalf bulan sabit memungkinkan gaya sentripetal/sentrifugalnya lebih besar dibandingkan lingkaran penuh. pengaruhnya di torsi lebih besar dirpm rendah.
kekurangan crackshalf bulan sabit menghasilkan getaran yg besar di rpm atas untuk itu dibutuhkan enggine balancer. itu kekurangan mesin zupiter z tidak memiliki enggine balancer beda dengan cbr250.
sedangkan crackshalf bentuk lingkaran penuh relatif kecil getarannya. stabil untuk meraih rpm yg lebih tinggi.
untuk yang multisilinder mungkin ada yang bisa menjelaskannya.
multisilinder desain balancernya biasanya pakai silinder itu sendiri om, seperti yg dijelaskan om motogokil dan coba liat di enginering explain di youtube, kalau multi silinder jarang ada balancer. balancernya antar silinder itu sendiri karena setiap ada langkah terjadi grafik melonjak lalu hilang kembali (jika satu silinder makanya tambah balancer) bedanya kalau di 4 silinder balancing grafik lonjakan dengan silinder lain tapi sekaligus menghasilkan tenaga. Berbeda JIKA MULTI SILINDER GANJIL, ini memang ada butuh balancer lagi krn ada satu lebih silinder yg tidak tercover. CMIIW
lom nyampe ilmu ane…ikut nyimak aja deh
gampangannya aku mikir bodoh gini
berat sama, besar paling gak sama
ngapain isinya disumpek2 in, mending dibikin efisien, bagian yang diurus gak terlalu neko2, kualitas bisa dijejalkan lebih,untuk part2nya
ngunu piye, mikir goblok masihan iki 🙂
Yang pertama pasti karena regulasi. . . Kedua karena cost nya, Makin banyak silinder dengan teknologi sama, Otomatis makin gede cost nya. . . -imho-
GP saat ini mirip regulasi tahun 1968, Waktu awal masa pembatasan jumlah silinder mulai diperketat. . . -cmiiw- 😀
http://enoanderson.com/2014/06/09/visitor-phoenix-r250-kloning-r125-bermesin-250cc-parallel-twin/
Penurut penafsiran ane, yang dibatasi oleh regulasi bukan jumlah silindernya, akan tetapi diameter maksimum dari bore yang diperbolehkan yaitu 81 mm, dibawah itu dengan stroke yang lebih panjang atau jumlah silinder yang lebih banyak diperbolehkan.
pendapat saya
biaya research silinder lbh dr 4 jauh lbh gde byk pabrikan yg tdk kompetitif krn biaya..untuk 4 silinder sudah optimal dlm performa krn putaran mesin motoGP dibatasi smenjak 2008, jk smakin byk silinder maka smkin pendek stroke shg mmbutuhkan ptaran yg tg bisa2 mlebihi batas max regulasi,rugi dong blm top perform putaran dah limit regulasi..kcuali ptaran mesin tdk dibatasi maka 6 silinder atau lbh byk bisa d aplikasi..
Cuma pendapat newbie.
4 silinder kan udah umum di kelas 1000 cc. pabrikan pada kasih 4 cyl di kelas 1000 cc kecuali ducati. Nah ducati sebenarnya dlu kalo ga salah mau nurunin L twinnya tetapi karena ga bisa kejar power di rpm tinggi maka diputuskan menggunakan L 4 agar bisa kejar power.
Karena balap prototype adalah ajang riset. Maka teknologi itu kemungkinan besar akan diterapkan di motor massal. Jadi intinya biar riset di sirkuit bisa diterapkan di jalan.
Nah pertanyaannya kenapa Honda pakai v 4 di rcv sedangkan cbr inline 4. Apakah cbr akan menggunakan v4 di masa depan. Hanya honda dan Tuhan yang tau
udh aturan regulasi motogp max 4 silinder
5 cylinder piston speed aman untuk putaran tinggi, rpm lebih triak bisa lebih 20000rpm. Balik lagi regulasi akan membatasi rpm max. Percuma dong mending 4cylinder di rpm max rentang power akan lebih turun dibanding 5 cylinder dimana power akan lebih besar pd rpm yg lebih tinggi. Dan yang pasti cost lebih tinggi dan bbm lebih boros.
hampir bener bro,
ayo bro diteruskan komen nya…
dari MotoGP wbsite :
Single cylinder, two cylinder, four cylinder and six cylinder engines – While technical rules restrict the Moto3â„¢ World Championship to single cylinder engines and Moto2â„¢ to the Official Engine, MotoGPâ„¢ bikes were allowed from one to six cylinders or more up until 2012 when a limit of 4 cylinders with a maximum cylinder bore measurement of 81 mm was introduced.
Due to unit cylinder performance and power-to-weight ratio, all the MotoGPâ„¢ manufacturers opted to use four cylinder engines even before the regulation was introduced.
intinya ada pembatasan jumlah silinder jadi 4 saja n max pistons bore 81 mm… mungkin alesannya biar ada keseragaman n efeknya bisa sdikit membatasi biaya kompetisi risetnya, biar pabrikan kecil bisa ikut main GP
regulasi nya pak. kalo regulasi kayak di awal 990cc bisa jadi HRC pake mesin 6 silinder. lha wong CB500 6 silinder bisa bertarung dengan 500cc 3 silinder two stroke kok.
tapi masih ada beberapa faktor lain, hayo apa ?
Nyerah pak dosen…
angkat tangan mbah
Disinyalir….pak doz lagi memilah milah…dan memetakan posisi atawa kemampuan para komentator
Dengan begitu bisa tau mana yang komentator bermutu dan mana yang hanya asal koment…atwa sekedar black campaign…
Good jobs ..
Kalau menurut ogut sih,, karna mapping ecu nya.. maf law salah. Cuma logika gak pake ilmu tekniknya..
Pembatasan menjadi 4 silinder dan boreup max 81mm maksudnya utk membatasi pengembangan mesin yg berpotensi power ditekan. Krn dgn batas silinder maka langkah piston terbatas ditambah bore max 81 jd udah saklek plg pendek langkah hanya mentok dikisaran 48mm. Jd RPM ga tinggi2 bgt, power gak terlalu besar krn bisa membahayakan pembalap. Yg 5silinder aja bisa beringas, dan banyak kasus pembalap makin ngeri jd sebagai alasan safety utk pembalap. Selain tentunya mengurangi biaya riset jd bnyk tim2 non besar bisa ikut. Cuma tetap aja masih susah krn biaya masih tinggi.. CMIIW.
untuk sementara ini jawaban paling bener
Dpt kuaci ga om admin ?? 😀
karena dari sananya begitu pak
mungkin takdirnya begitu
pak,
CR nya motoGP sekarang berapa ya? 18:1 or diatas 2+:1???
Newbie mau ijin komen nih bro hehe..
kalo menurut ane sih karena beda derajat persilindernya juga..
Mesin 4 silinder punya perbedaan derajat = 720/4 = 180 derajat
itu artinya ada 1 piston yang melakukan langkah USAHA/POWER saat 3 piston yang lain melakukan langkah yang beda lagi ( HISAP, KOMPRESI atau BUANG )
terus kalo mesin inline lebih dipilih mungkin karena nyetak blok sama headnya sekaligus untuk 4 silinder,jadi gaperlu nyetak satu-satu kaya mesin V
kalau komentar gua sih, sebaiknya untuk 1000cc dibikin 25 silinder aja, ama itu roda dibikin segi empat kan mantap tuh, dijamin penonton pada terhibur bang,,