[Ngaji Islam] Pemilu, Demokrasi dan Syari’at Islam

partai Islam

mukadimah4

Besok rakyat Indonesia melakukan coblosan pemilu untuk memilih wakil rakyat dan kemudian presiden. Bagi sebahagian besar rakyat Indonesia pelaksanaan pemilu merupakan pesta demokrasi dengan kebolehan untuk memilih atau tidak memilih (golput). Bagi simpatisan partai, wajib memilih. Bagi orang awam terserah, kalo ada amplopannya ikut memilih, atau yang golput bisa liburan ke tempat wisata. Tapi bagi kaum muslimin yang konsisten terhadapa syari’at Islam, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, mengikuti sunnah Rosululloh SAW, menuntut ilmu syar’i dan berjuang jihad fi sabilillah menegakkan kalimat Allah di muka bumi, merasakan kebimbangan, ikut atau tidak ikut pemilu.

Yang berkayakina pemilu dan demokrasi adalah sistem kafir, pasti langsung meyatakan golput. Yang mengikuti beberapa pendapat ulama tentang pemilu, baik yang menyarankan untuk golput maupun yang menyarankan untuk ikut, menjadi banyak pertimbangan (ragu-ragu). Berikut ini beberapa dalil yang terkait dengan pemilu :

1. Mengharamkan Pemilu Karena Merupakan Sistem Kafir yang Mengundang Banyak Kemaksiatan dan Kedurhakaan kepada Allah SWT.

Jika diringkas, pelaksanaan pemilu akan bertentangan dengan syariat Islam, yaitu :

  1. Menyamakan orang laki2 dan orang perempuan dalam hal suara, padahal dalam hal kesakasian Allah SWT membedakaannya. Salah satu dalilnya “Dan laki-laki tidaklah seperti perempuan.” (Qs. Ali ‘Imraan: 36).
  2. Menyamakan suara orang yang sholih dengan orang yang berdosa, padahal Allah SWT membedakannya : “Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir). Mengapa kamu (berbuat demikian); bagaimanakah kamu mengambil keputusan?” (Qs. al-Qalam: 35 – 36)
  3. Memilih orang yang mencalonkan dirinya untuk dipilih. Padaha Rosululloh SAW memberikan sinyalemen kebinasaan dengan cara ini, Hadits yang shahih Riwayat al-Bukhari dan Muslim: “Jika engkau menjadi pemimpin karena (berambisi) mencarinya maka engkau akan diserahkan kepadanya (tidak akan ditolong oleh Allah).”
  4. Sebahagian besar masyarakat memilih orang yang tidak diketahui kemuliaan akhlaqnya, agamanya dan amal sholihnya. Dan ini sangat beresiko baginya di akhirat kelak : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (Qs. al-Israa’: 36)
  5. Hukum yang diambil seringkali bertentangan dengan syariat Islam, padahal yang menentukan hukum haram dan halal adalah Allah SWT. Maka patutkah aku mencari hakim selain Allah?” [QS. Al-An’am: 114], juga Firman Allah yang lain Katakanlah: “apakah aku akan menjadikan pelindung selain Allah yang menciptakan langit dan bumi, padahal Dia lah yang memberi makan (rizki –pen) dan Dia tidak diberi makan?” Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama berserah diri (kepada Allah –pen). Janganlah sekali-kali kamu termasuk golongan orang-orang musyrik.” [QS. Al-An’am: 14]
  6. Menghikuti pemilu dan demokrasi bisa mengantarkan kaum  muslimin terlepas dari syariat Islam, padahan Rosululloh SAW mengancam dalam sebuah hadits : ”Barangsiapa yang berkata “aku berlepas diri dari Islam.” Apabila ia berdusta, maka keadaanya sebagaimana yang ia katakan. Apabila ia jujur, maka ia tidak akan kembali kepada Islam dengan selamat.” [HR. An-Nasa’i no. 3712, Ibnu Majah dan Al-Hakim, dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu]

2. Membolehkan Ikut Pemilu Karena Mengambil Kemudharatan yang Lebih Kecil untuk Menghindari Kemudharatan yang Lebih Besar

Karena sudah diyakini bersama bahwa demokrasi dan pemilu adalah sistem kafir, dan sudah jelas haramnya. Sedangkan negara kita menggunakan sistem tersebut, yang mana hasil dari sistem tersebut akan mempengaruhi hajat hidup rakyat Imndonesia yang mayoritas muslimin, lalu apa jadinya jika yang memenangkan pemilu dan yang menjadi presiden adalah kelompok kafir dan musuh Islam ?

Sehingga dapat diambil garis tengah yaitu, pemilu memang haram, akan tetapi jika kepemimpinan dipegang oleh musih Islam maka akan terjadi musibah besar bagi kaum muslimin, baik dalam kehidupan dunianya maupun kehidupan agamanya (menjalankan syariat Islam), bahkan bisa2 terjadi pertumpahan darah kaum muslimin. Oleh karena itu ada beberapa ulama besar membolehkan ikut pemilu demi mencegah kemudhorotan yang jauh lebih besar. Berikut ini dalil2nya :

  1. Keterpaksaan mengikuti pemilu karena dharurot, Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Maidah : 3)
  2. Mengikuti pemilu memenangkan partai Islam sehingga bisa berhukum dengan hukum Allah SWT, sekaligus menghalangi musuh Islam dalam menerapkan hukum kafir. “Hendaklah Engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut hukum yang diturunkan Allah, janganlah Engkau mengikuti keinginan mereka, dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdaya Engkau dalam sebagian hukum yang telah diturunkan Allah kepadamu. Lalu jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allh berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh kebanyakan manusia adalah orang-orang fasik. Apakah hukum jahiliyah yang mereka inginkan?! Tidak ada hukum yang lebih baik dari hukum Allah bagi orang-orang yang meyakini” (al-Ma’idah 49-50)
  3. Ikut mementukan pemimpin (presiden) umat muslimin adalah Orang Islam, dan menghalangi musuh Islam menjadi presiden. “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian jadikan sebagai pemimpin; orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan orang-orang kafir yang menjadikan agama kalian sebagai bahan ejekan dan permainan, dan bertakwalah kepada Allah bila kalian orang-orang yang beriman. (Al-Ma’idah: 57).

Dari dua fraksi yang terlihat sangat bertentangan ini ada baiknya kita merujuk fatwa ulama yang membolehkan mengikuti pemilu ini, bisa dilihat di artikel ini.

Karena kita dianjurkan bertanya kepada ulama jika tidak tahu atau ragu2, sebagai pengamalan kita terhadap firman Allah ta’ala:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah kepada ahli ilmu bila kalian tidak mengetahui!” (Annahl: 43)

وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ

“Seandainya mereka mengembalikan perkara itu kepada Rosul dan ulama mereka, tentulah orang yang beristimbat dari mereka tahu hakekat maknanya”. (Annisa: 83)

Dengan mengambil semua kebaikan dari kedua fraksi tersbut maka menurut ane, mengikuti pemilu adalah :

  1. Haram hukumnya, bagi yang sudah berketapan hati bahwa pemilu adalah produk kafir, dan menghasilkan kekufuran kepada Allah SWT. Jadi golput dengan niat menjauhi kekufuran dan mendekati ketaqwaan kepada Allah SWT
  2. Wajib hukumnya jika menganggap mengikuti pemilu adalah mengikuti pemerintah (MUI) demi menciptakan atmosfer agar Syari’at Islam bisa tegak di Indonesia.

Dan yang paling penting adalah bahwa, mengikuti pemilu hanyalah salah satu cara dari beberapa cara untuk meningkatkan perlindungan dan pengamalan kaum muslimin terhadap syariat Islam di Indonesia. Sedangkan cara lain yang jauh lebih baik dan lebih syar’i adalah dengan tarbiayah, pembelajaran, pencerdasan kaum muslimin melalui pendidikan yang Islami yang bersumber kepada Firman Allah SWT, Sunnah Rosulullah SAW dan praktek serta pemahaman para Sahabatnya RA.

Wallohua’lam, yang benar datang dari Allah SWT dan salah datang dari ane al-fakir.

doa kafarotul majlis

22 Komentar

  1. memilih utk memilih atau memilih utk mnjadi golput sama2 sebuah pilihan.. pilihan di tangan masing2.. kl sy pribadi mmg golput, dan sy muslim.. btw ada jg yah yg mengharamkan golput.. smntara miras yg jelas2 haram malah dijual bebas.. ada pabrik dan izin pula dari pemerintah.. jadi garuk2 kepala yg ga gatal.. hehehe..

      • kita hidup dinegara majemuk bro. haram buat anda bukan brarti haram buat org lain.. jgn menyalahkan org lain, biar anda hidup dikelilingi pemakan babi dan peminum miras jika anda tidak mengikuti, anda ngak dosa. jika anda hidup di kelilingi malaikat Tuhan pun jika anda memilih makan babi dan minum miras, anda tetap berdosa menirut agama anda.. open u’r mind.

  2. sangat disayang kan partai islam yg ada , isinya orang2 yg tidak amanah. lebih mementingkan kantong pribadi.
    tidak bisa mengemban keinginan rakyat . Islam hanya dijadikan poster untuk menarik simpatisan.

    sedih melihatnya.
    🙁

    • golput diniati ibadah menjauhi sistem kafir
      nyoblos diniati ibadah membendung sistem dan kekuatan kafir
      dua2 nya bisa bernilai ibadah

      opini pribadi ane ;
      – yang golput silahkan, jika sistem kuffar berkuasa nggak masalah, kita akan hadapi dengan jihad fii sabilillah. Jika mereka berbuat dzolim dan menghendaki pertumpahan darah, maka kita akan berperang menegakkan kalimat Allah di bumi Indonesia.

      • yang nyoblos juga monggo, mari kita anggap kita bukan sedang ingin menikmati perdamaian, akan tetapi kita memasuki pertempuran politik menghadapi misi orang yang dzolim, untuk membela kepentingan kaum muslimin di Indonesia.
  3. untuk sekarang boleh lah klo darurot utk membendung kekuatan kafir, tp selanjutnya kita mesti beribadah dalam bingkai yang diridhoi dan dicontohkan rosululloh, yakni kekhalifahan. yg muslim maupun bukan akan dilindungi dengan hukum Allah, bukan dengan hukum yang dengan pusingnya dibuat oleh manusia, tp terbukti gagal

  4. memilih partai hanya peretimbangan seagama di KTP hanya menambah kebodohan dan kemunafikan sampai hancur. Lihatlah para koruptor pemimpin2 partai dari pentolan tokoh2 agama saja moralnya kayak apa ya  :). Zaman gini masih tetap primordial??? kasihan deh. Lihat pimpinan pks lutfi danA Fathanah PKS dan kroni2nya, setelah korupsi punya isteri/simpanan perempuan2 muda. Jadi kesimpulannya apa ya??? Apakah Agama untuk kebaikan seluruh umat manusia/untuk belas kasih sesama manusia/ untuk moralitas umat manusia atau untuk kendaraan memuaskan nafsu? Mari kita belajar dewasa untuk memilih karakter dari pada agama semata yang membuat buta dan munafik saja. Bangsa kita harus jijik terhadap kemunafikan dan keprimordialan, supaya bisa maju seperti negara komunis Tiongkok yang malah bermoral dan bersih dari Korupsi. Karena di Tiongkok tidak ada permainan agama. Mustinya kalau sudah lulkus S1, bisa sadar ya akan hal ini, tapi kenapa ya tdk juga berubah, ya karena ada yg mau mem memanfaatkan untuk kepentingan naafsunya mengorbankan segalanya……….Agama diperalat untuk korupsi. Karena ada juga orang berpikir munafik, dipikir uang korupsi baik untuk menyebarkan agama, munafik kwadrat lagi. Se Indonesia bangun dan sadarlah. Ingat Sumpah Pemuda 1928 Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Tanah Air. Jangan hianati darah para Pahlawan kita yang tdk mementingkan suku agama dan golongan. Jangan bodoh, di dunia ini di PBB dipimpin oleh kok (disana tdk persoalkan agama, diketawain nanti lho), jadi ngapain juga ngotot agar Indonesia dipimpin oleh sesuai agamamu?? Lucu kan? Nah perluaslah wawasan, jangan ibarat katak dalam tempurung. Yang penting jujur, karakternya teruji, adil, anti korupsi/bantai korupsi. Trimaksih

    • sama2 bro
      justru beragama islam yang benar akan terhindar dari kemunafikan, orang islam yang munafik total bukan orang islam, tetapi lebih hina dari orang kafir
      Islam mengajarkan kemulyaan jiwa dan raga, bagi yang tersesat (korupsi, berzina dll) itu urusan pribadi oknum, jangan salahkan Agama Islam-nya
      Kebenaran ajaran Islam tidak ada bandingnya, meskipun semua orang di dunia membenarkan kebatilan, Islam akan tetap menganggapnya batil
      Ente ngasih contoh tiongkok ? Tiongkok bermoral ? Gila ente ? Mereka menghukum penjahat kecil yang korupsi, apa penjahat besarnya dihukum? Berapa ratus jiwa melayang di Tiananmen, apa ada pengadilan ?
      Ente percaya PBB ? Ngelindur ente. Dimana PBB ketika US menghancurkan afganistan dan iraq? Di mana PBB ketika “tamu” israel, mengambil alih tanah/rumah tuan rumahnya, bangsa palestina ?
      Ente yang harus sadar, Bangsa Indonesia mayoritas muslim, pahlawan yang mati pun mayoritas muslim, tapi kenapa ente takut kalau muslim berkuasa?
      Ente belajar yang banyak bro, di seluruh dunia, dimana Muslim ahlus sunnah berkuasa maka semua agama dan golongan akan di ayomi dan dijaga darahnya.

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan