Langkah2 Membangun “Sang Penakluk” CB150R Full-Race 32 HP [Bagian 2]

Aplikasi megaphone

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Meneruskan artikel mengenai upgrade ekstrim cb150 dengan spek full-race, yang mana tahap awal (optimasi intake) sudah dibicarakan pada artikel sebelumnya, maka pada pada tahap ini akan dibahas mengenai optimasi sistem pembuangan/knalpot (exhaust system). Ya pastilah, pembuangan harus seimbang dengan pemasukan, mari kita bahas bersama bagaimana mengoptimalkan knalpot cb150r sehingga power 32 hp dapat dilampaui.

Yang pertama harus diingat kembali adalah bagaimana mengoptimalka efek scavenging pada “rpm” dimana peak power ditempatkan. Mari kita kembali menggunakan rumus untuk mencari panjang optimal dari header knalpotnya.

rumus panjang knalpot

Untuk menggunkan rumus ini dengan tepat maka kita harus melihat kembali, artikel sebelumnya mengenai penetapan spek dari durasi ex dari camsahft-nya. Karena diinginkan VE 110% maka ED mencapai 300 derajad. Kemudian karena untuk mendapatka power melebihi 32 hp putaran mesin harus diatas 13000 rpm sedang batas maksimu dari piston speednya berada di 13350 rpm, maka diambil saja 13150 rpm. Dengan data ini diperoleh panjang header knalpotnya :

L (inchi) = (850 x (80+180) / 13150 rpm )-3 = 13.81 in = 35 cm.

Diameter dari header dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

rumus diameter pipa knalpot

Panjang header knalpot sudah diketahui yaitu 35 cm, kemudian saat menentuka volume silinder tidak lagi 150cc, akan tetapi 150 x 110%, karena akibat VE yang telah mencapai 110% (perencanaan). Sehingga diameter headernya menjadi

D (inchi) = sqrt (150 x 1.1 /[(13.81+3) x 25]) x 2.1 = 1.38 in = 3.51 cm.

Jika diperlukan untuk juga mengoptimalkan power di rpm lebih rendah, maka pipa knalpot dibagi menjadi 3 stage

3 stage header tabel

Dari tabel tersebut terlihat bahwa panjang total pipa knalpotnya adalah 53.95 cm dibulatkan jadi 54 cm. Panjang header 35 cm (termasuk port ex) dengan diameter 3.5 cm. Dan pipa stage-1 panjangnya 10.8 cm dengan diameter 5.3 cm sedangkan stage-2 panjangnya 8.1 cm dengan diameter 5.8cm (revisi). Mengenai cara menghitung panjang header 3 step dapat dilihat pada artikel yang lalu.

Kemudian di ujung header tidak perlu dipasang silincer, namanya juga buat balapan. Yang perlu dipasang adalah struktur megaphone. Berikut ini cara membuatnya, tentukan besarnya diameter megaphone maka akan ditemukan panjangnya, dengan menggunkan rumus berikut [lihat artikel megaphone]

rumus megaphone

Jika diameter megaphone 7 cm, ujung pipa 5.8 cm dan sudutnya merupakan variabel pilihan antara 3 s/d 8 derajat maka panjang megaphon-nya

panjang megaphone

Jadi nanti bentuk knalpotnya mirip seperti yang di gambar judul artikel. Sementara ane cukupkan sampai disini perancangan exhaust system untuk mendukung pembangunan “Sang Penakluk” cb150R 32 hp. Sebenernya masih ada yang ingin ane tambahkan pada sistem exhaust ini yaitu mengenai aplikasi power-bomb untuk meningkatkan efek scavenging, karena sekarang overlapnya sudah besar. Bentuk power-bomb yang akan diaplikasi seperti gambar di bawah ini, dan merupakan bagian dari primary pipe header yang letaknya beberapa cm dari port exhaust, tapi sayangnya sampai saat ini ane belum ketemu formulanya.

powerbomb

Sebenernya masih ada yang perlu dilakukan pada sub-sistem lainnya dalam mencapai power 32 hp tersebut, diantaranya menghitung kembali kelembaman gerakan klep, bentuk ruang bakar yang membentuk swirl optimum, remapping pengapian, setting timing dan durasi injektor dll. Tapi sementara ini dulu aja bro, biar nggak pusing, ..ane juga udah pusing nih nulisnya, wk wk wk.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

83 Komentar

  1. waalllaaah gagal pertamax di warung dosen sendiri 😀

    keep safety rifding bro… 😀
    bro itu umur cb kalo di fullrace mungkin cuma bisa 5 kali balapan doang yaa. soalnya material adaumurnya kan bro ??

  2. Power bomb / mega bomb membuat putaran bawah semakin galak ndangak – ndangak. Seperti yg sering diterapkan pada jenis motor garuk tanah. Kelihatannya sebagian perajin knalpot lokal kenamaan sudah ada yg menerapkan aplikasi itu mas?

  3. Kata sebagian biker : sekejam-kejamnya ibu tiri dan ibukota, lebih kejam lagi penggarapan racing pada motor. Kalau saya cukup setia menerapkan aliran sutandariyah saja mas. Heee.

  4. bro, kalau boleh sesekali bahas tentang pelumas mesin dong
    Kalau mesin denga spek street performance kan gak bisa tuh pake sembarang pelumas
    agar supaya si kuda bsi selalu full performance
    suwun

  5. bro apakah 32hp itu udah dihitung dengan pertimbangan:

    1.penyaluran tenaga ke roda belakang
    2.traksi ban terhadap aspal
    3.hambatan angin
    4.gaya gravitasi akibat bebam motor+pembalap
    5.bahan bakar
    6.kualitas material komponen mesin
    7.dan kalo emang buat balap berarti sasis jg harus di seting lagi….

  6. Wah, ane baru denger ada istilah Power Bomb d bagian exhaust system.. Itu macam 2tak aja y bro? Kayak ada chamber gt dileher nya.. Bro kalo port ex dibikin kayak D-port supaya menambah flowspeed ngaruh ke formulanya g? Kan jadi g bulet lg..

  7. Assalamu alaikum
    bro moto gokil,ane pemakai cb150r dan kurang puas dgn knalpot standarnya.kalo knalpotny sy gnt pake punya cbr150r old tp pakai leher knalpot aslinya.ada penurunan performa atau tdk?trm ksh

  8. “Dari tabel tersebut terlihat bahwa panjang total header adalah 26.9 cm dibulatkan jadi 30 cm.”
    maaf pak pembulatannya ga kebanyakan tu? hehe
    mantab pokoke artikelnya.
    request oli mobil dipake di motor dong pak, ada efek samping negatif ato gak

  9. ” SANG PENAKLUK ”
    joss banget tuh julukan cb, tapi awas om gokil tar fansboy sebelah salah mendeskripsikan dan dianggap mendiskreditasikan yang lain…

    😀

    tetap semangat om…
    semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan…

    😀

  10. Klu nga salah masbro, power bomb selain berguna tuk meredam suara jg utk menciptakan efek tendangan gas balik yg cukup besar keruang bakar,.. Manfaat’a cuma terasa dirpm bawah n tengah aja. Utk atas’a nga terlalu signifikan. Maka’a yg sering pake cuma mtr garuk tanah yg selalu maen dirpm bawah n tengah..

  11. Bukan cm utk kalangan tertentu masbro, diluar sana juga byk yg otodidak, mempelajari sesuatu diluar bidang yg ia kini tekuni… Tergantung individu’a masing2 lg masbro. Bahkan diluar sana ada yg ijasah’a arsitek n selain ia menerima job desain rumah, tp ia jg bekerja dibengkel dan mampu menganalisa kerusakan mobil pasien’a.. Hohoho

  12. Power bomb itu efective nggak ya klo di applikasi ke knalpot std..? soale ane baca2 efective buat knalpot racing ..advicenya donk kang..:)

    Piss

    • Ane masih mencoba mencari literatur yang ok,
      tapi untuk sementara ini jawaban ane :
      1. Jika kita ingin memiliki powerband yang luas pada rpm atas, maka kita membutuhkan overlap camshaft yang lebar (klep in dan ex sama2 terbuka)
      2. dengan overlap yg lebar, saat rpm rendah, akan terjadi kerugian karena sebagian kecil campuran udara+bbm nyelonong keluarmenuju knalpot, Hal ini disebakan oleh durasi overlap pada rpm rendah lebih lama daripada rpm tinggi inilah yang disebut efek scavenging.
      3. Powerbomb bekerja seperti expansion chamber pada knalpot 2tak. Saat campuran segar mulai keluar melewati klep-ex (diperkuat oleh negatif pressure akibat bagian yang membesar dari power-bomb), beberapa saat kemudian bagian yang mengecil memberikan backpressure, mendorong campuran udara segar + bbm kembali masuk ke silinder sebelum klep-ex tertutup.

  13. wah ternyata biar dpt 32hp tu prosesnya banyak bgt, so karana langkahnya banyak mk sumber errornya jg buanyak, yg akhirnya mengkebiri power outputnya….
    saya kira 32 hp itu hanya bs didptkan dg riset lama n biaya buanyak kang, hanya pabrikan dg duit bergepok2 yg bisa biayai itu semua…. lagian rumus2 itu bkn final formula, banyak parameter2 lain yg mungkin msh bs diexplore…

  14. Kalo konsep knalpot tsb diaplikasikan ke mesin CB / CBR150 yg sudah dituning hingga VE 110% (32 hp), besaran output power masih bisa bertambah brpa hp bro admin?

      • Owh gitu..
        Hasil tsb pake AFR brpa bro?
        Padahal kalo pake AFR 12 & peak power disetting pada 13000 RPM, maka output power sebesar 32,07 hp.

          • Ada alasan khusus gak bro kenapa AFR disetting pada 12,5? Kalo pake AFR 12 kan output power mesin lebih optimal.

            Utk letak RPM peak power, menurut ane 13000 RPM sudah relatif optimal. Dengan demikian masih menyisakan 347 RPM utk mesin berputar sampai piston mencapai piston speed max-nya (21 m/s) pada 13347 RPM.

          • Ada
            Menurut penelitian power maksimum berada pada AFR 12.6, bentuk kurvanya seperti parabola terbuka ke bawah. AFR > 12.6 mengarah kepada efisiensi, sedangkan AFR < 12.6 mengarah pada durabilitas mesin (mesin lebih adem). Coba buka2 artikel tentang SIE, sub-page "ruang Bakar".

    • Ambrol?? emang ente udah pernah mengujinya? 😀
      Mesin short stroke tuh bisa berkitir hingga melebihi 13000 RPM. Itu lebih aman & minim risiko utk dipake balap.
      Lah kalo mesin long stroke??
      Kalo setang piston (con-rod)nya gak diganti dg spek racing, rawan melintir utk dipake balap.
      Con-rod melintir udah pasti bikin mesin ambrol 😆

    • Yg lu anggep ‘ditabokin’ tuh spek tuning mesinnya masih standar banget. Daleman mesin aja masih standar.
      Jelas power mesinnya gak sampe 32 hp.
      Lah kalo tuning mesinnya dioptimalkan sampe terwujud beneran sebesar 32 hp, ceritanya jelas akan berbeda.
      Wong SOHC yg lu unggulkan itu potensinya gak sampe’ 30hp koq 😆

  15. sekedar pertanyaan saja,
    sampeyan yakin material cbsf kuat menahan gempuran13150rb rpm..? yakin material cbsf sanggup menerima laju piston speed 21 m/s, yakin materialnya lainnya sanggup menahan gebukan 32 dk…?

    hahaha…

    jangan sampai muncul kalimat ” rumus di atas kertas yang cbsf gak akan mampu menirunya” seperti artikel lain tempo hari…

    • kn bs comot part cbr atw part racing utk bagian2 tertentu klo rentan bro, r15 kmrn jg pake berilium klo g slh…lgpula tjuannya kn emg buat balap klo mw bikin 32dk, bukan utk daily use… so sah2 aj pake part modifan slama msh masuk regulasi, utk harian sih ngapain bikin 32dk, itupun tarikan bawahnya pasti ga enak bgt, ga bs dibawa santai. korek ringan 20dk jg udah lumayan knceng kok…n ga terlalu ngorbanin durability

    • Yang jelas cbsf diciptakan memang untuk high rev, dari sini sudah kelihata sifat engine-nya
      akan tetapi jika ingin tahu secara pasti ya harus diperiksa speknya
      yang jelas gearbox dan silinder nya masih aman dipakai, tidak seperti rivalnya.

    • @ Nobita

      Niat nanya beneran atau cuman ngeledek?
      Yg namanya mesin utk keperluan balap yg tuningnya full spek race tuh sebagian besar jeroan mesinnya PASTI diganti dg spek racing.
      Misalnya seperti piston racing, klep & con-rod berbahan titanium, sitting & bos klep beryllium cooper yg dipasang dg cryo-tech, bearing racing, crankshaft racing / di-balancing ulang, dll.

      Perlu ente tau, mesin gen CBR150 ber-stroke pendek (47,2mm) mampu berkitir hingga 13347 RPM.
      Kalo ente pernah nyobain nyemplak old CBR150, bermodal CDI unlimiter macam BRT dualband saja putaran mesin terasa rileks hingga melebihi 13000 RPM.
      Dalam keadaan standar pun jeroan mesin masih kuat.

      Apalagi kalo udah ditunning full spek race dg disertai penggantian jeroan mesin menggunakan part spek racing, makin enteng saja mesin berputar hingga melebihi 13000 RPM. Dan tentunya kuat utk digunakan balap.

      32 dk itu adlh power utk full spek race.
      Kalo utk harian y gak perlu lah sampe segitu.

      Hal ini tdk hanya berlaku utk CBSF saja, R15 & NVL juga. R15 korekan BRT yg dipake nyentul kemarin itu juga jeroan mesinnya hampir semua diganti dg part spek racing & nyatanya aman2 aja tuh dipake utk balap.

      Kalo ente berkeyakinan mesin R15 (& NVL) kuat dipake balap & mesin CBSF tidak, itu sih jelas menandakan ente melihatnya dr sudut pandang FANSBOY Yamaha 😆
      Ane bisa memaklumi kalo ente ngeyel terus2an, bisa dipastikan ente itu FBY :mrgreen:
      Mau dijelasin secara teknis mendalam pun ente PASTI akan mengambil MOSI TIDAK PERCAYA seperti anggota parlemen :mrgreen: 😆
      Track record ente dlm berkomentar di blog2 motor sudah menunjukkan ente kontra Honda & pro Yamaha 😉

  16. maaf bro setau saya kalau motor full race hampir seluruh jeroan mesin sudah tidak standart lagi
    jadi semua partnya sudah ada embel2 racing
    maaf kalau salah mohon dikoreksi

  17. bagi yg gak puas dengan artikel ini silahkan bikin artikel tandingan sendiri tapi harus ilmiah, detail dan objektif…

    😀

    klo cuma ngelantur karena merasa gacoan kalah hebat ya ending”nya sentimen dan pembodohan…

    😀

    anjing menggong-gong kafilah berlalu… lanjut om gokil…

    • ente bisa aja ngubung2in, wkwkwkwk
      ane kan cuma nulis bagaimana membangun cb150r bisa bertenaga 32 hp, nggak ada hubungan sama gir starter. Lagian, emangnya motor buat balapan ada elektrik starternya?
      Kalaupun ada komponen yang rusak pada motor produksi masal kan biasa bro, semua merek juga begitu, baik honda, yamaha, kawasaki, suzuki bahkan di ducati aja terjadi.

  18. Salam hormat…… CB150R saya dengan kondisi modif stage 3 pada CB150F dgn piston 68mm, klep std, ECU-injector std, FPR 5BAR, Piggyback MAP Fi, knalpot racing, Camshaft Semi, sudah tembus 25 HP cukup kalau untuk aplikasi FREESTYLE…. Kalau difine tuning lagi di beberapa sektor masih bisa tembus 30HP. Anyway TOP tulissanna….

1 Trackback / Pingback

  1. Coretan Kertas Buram yang Hampir Jadi Kenyataan, ” CB150R Bertenaga 27 dk” | motorgoodness

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.