Cara Memperkirakan Performa Motor Berdasarkan Informasi Spesifikasi Pabrikan

Performance prediction

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Dari banyak blog papan atas, kita sering disajikan oleh perdebatan para fansboy dari berbagai merek baik jepang maupun non-jepang, biasanya yang sering dibahas masalah performa mesin/engine masing2. Terkadang komen2 yang diberikan dapat diterima akal sehat, akan tetapi banyak sekali komen2 yang aneh, lucu dan tidak berdasar, alias tidak mungkin terjadi jika ditinjau dari spek mesin yang ada.

Oleh karena itu, mari kita sedikit meluangkan waktu untuk mengetahui bagaimana performa engine dapat diperkirakan dengan mengacu spek yang diberikan pabrikan. Jika hal ini telah dapat dilakukan oleh sebagian besar para fansboy dan juga para komentator, maka (mungkin) suasana di jagad blogspare Indonesia akan semakin “adem” dan penuh dengan keilmuan serta persahabatan.

Yuk kita mulai bagaimana menganalisis spek yang ada sehingga menghasilkan prediksi performa yang hampir mendekati kenyataan :

Jika di brosur hanya tercantum data mengenai bore x stroke, power/rpm, torsi /rpm dan jumlah silinder maka kita bisa memprediksi

1. Piston speed = 2 x stroke (mm) x rpm / (60 x 1000)

Dari informasi piston speed ditambah dengan informasi rpm (posisi power-max, torque-max, redline dan limitter),ini kita bisa mengetahui kondisi standar mesin kita. Kalo kita ingin menaikkan limitter nya maka batarnya adalah saat piston speednya 21 m/s.

2. Jika kita memiliki data tentang roda belakan, reduksi primer, reduksi sekunder dan perbandingan gir gigi-nya, maka dengan menggunakan simulator yang ada di http://www.gearingcomman**r.com/ kita bisa memperkirakan kecepatan maksimum setiap giginya

using gear commander

langkah2 menggunakannya ;

  1. Tentukan merek motor
  2. Tentuka jenis nya
  3. Tentukan cc dan tahunnya
  4. Isi daftar dengan spek pabrik motor tersebut (tekan “Load Gearing”)
  5. Tentukan batas maksimu rpm std
  6. Untuk merencanakan upgrade (yg bisa diubah lingkar ban, reduksi primer, sekunder, rpm-max (awas!! batas limit piston speed-nya))
  7. Untuk upgrade lebih lanjut
  8. Reduksi sekunder bisa diubah2 juga untuk yg current dan custom
  9. 10 dan 11 tekan untuk mengetahui kecepatan kondisi stock, current dan custom

3. Jika ingin mengetahui kondisi lainnya terkait dengan data : bore x stroke, power dll, kita bisa menggunakan s1mulasi yang ada di http://hpwizard.com/engine-horsepower-calculat**.html

using hp calculator

Yg harus diisi adalah :

  1. Jumlah silinder
  2. Diameter piston/bore (inchi)
  3. Stroke (inchi)
  4. Rpm daya maksimum
  5. Lalu perhatikan, apakah power-nya sesuai dengan brosur pada rpm tsb
  6. Jika tidak, ubah nilai lambda
  7. Jika belum memenuhi ubah efisiensi volumetrik, jika sudah pas kira seperti itulah kondisi mesinnya

Oke brother semua, kira2 seperti itulah langkah2 dasar, memprediksi performa mesin. Karena prediksi, maka pastilah ada sedikit penyimpangan, tapi bisa dijadikan acuan untuk mengenal performa mesin kita.

Masih ada 2 langkah lagi yang ingin ane sampaikan, tapi mungkin di artikel selanjutnya aja. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

21 Komentar

  1. gearing commander memang bagus om.
    acuannya adalah RPM bukan speedometer.
    masalahnya apakah pernah ada pembuktian akurasi RPM/tachometer pada motor.
    karena menurut saya tachometerpun dibikin gak akurat, dan ada penyimpangannya.
    saya pernah membandingkan kendaraan yg sama ketika jalan bareng RPM dan speedometer gak sama persis. itu barangnya sama lho, kendaraan juga standart.

  2. banyak sekali komen2
    yang aneh, lucu dan tidak berdasar,
    alias tidak mungkin terjadi jika
    ditinjau dari spek mesin yang ada.
    =============
    ============>
    buahahahahahaaaa miminlovers mode on. . .colek gas dikit langsung terbang ke ugd. .gegar otak hilang ingatan kemudian nongol dipasar menjadi orang gila. . .

  3. .”..maka (mungkin) suasana di jagad blogspare Indonesia akan semakin “adem” dan penuh dengan keilmuan serta persahabatan…”
    seperti punduk merindukan bulan gan apalagi jika liat dari para komentatator terutama “seleberitis” yang lebih byk ngelawak n ngebully sodara2nya hadeuhh..secara ga langsung inilah wajah endonesa di dumay..lewat dagelannya yang bisa jadi kurang lebih equal di dunia nyata dimana tawuran, saling ejek, gampang kebakar n ujung2nya rusuh ..parahnya saling bully katanya ngeramein lapak2 ngetop …hiburan..

  4. Nice post bro 🙂
    Kebetulan ane juga sering utak-atik website http://www.gearingcommander.com utk sekedar tau berapa topspeed real motor2 yg dipasarkan di Indonesia. Dari situ juga bisa diketahui seberapa akurat / besarnya penyimpangan pembacaan kecepatan oleh speedometer tiap motor dg membandingkan review dr tester.
    So, bisa mengecek kebenaran rumor topspeed motor tertentu, misal A sekian, B sekian, C sekian, dll.

    Owh y, utk calculator engine performance, bisa gunakan website yg lebih mudah bikinan lokal dr BRT.
    Nih link-nya bro :
    http://www.bintangracingteam.com/calc_performance.html

  5. Mantab, Mas.
    Perhitungan seperti ini bisa jadi dasar teman2 sebelum membeli spd motor. Jd sesuai dg yg diinginkan dan kebutuhan pemakaian-nya. Nuwun info-nya.

  6. masbro sekalian mau tanya nih ane masih penasaran dengan cara menghitung BSFC dan BMEPd soalnya dari beberapa screenshoot motogokil.com variablenya kadang berubah-ubah. itu rumus itungnya gimana yah? dan variable apa saja yang mempengaruhi.

    Kebetulan ane iseng-iseng nyoba masukin data P200NS, dengan BSFC=0,5 (std), BMEPd=11.94(std), RPM 9500, Bore 72mm, Stroke 49mm dan dipaksa agar hasil sama dengan brosur (23,52hp) jadi air factor dimainin ketemunya 0,78 dan demikian juga dengan VEnya 93%.
    Yang jadi pertanyaan ane,
    1. Apa iya pabrikan sudah mensetting P200NS dengan VE setinggi itu? karena umumnya masih bermain di sekitaran 80%an

    Kalo VE udah setinggi itu, apakah masih mungkin menaikan VE dengan mudah hanya bermodalkan PNP dan ganti filter udara?
    Apa iya pabrikan juga mensetting air factor seboros itu sampai 0.78 karena umunyamotor standard masih berkisar di 0.8an?
    Apakah hitungan saya ada yang salah karena mengandalkan BSFC dan BMEPd std web?

    Mohon pencerahannya masbro semua
    Kalo bisa author dapat menerbitkan tulisan tentang cara menghitung BSFC dan BMEPd dan dengan menggunakan contoh P200NS (soalnya ane masih penasaran dengan ke4 pertanyaan diatas)

    • dicoba langkah2 ini secara urut
      1. number of cylinder =1
      2. bore 2.835
      3. stroke 1.929
      4. rpm 9500
      5. bmep 12.51 (setara denga cr=11:1)
      6. air factor 0.84
      7. VE 85 (std)
      8. pressure 101
      Nanti dapat power = 23.25 hp. jadi VE p200ns biasa2 saja, std

    • coba dibandingakn dengan http://hpwizard.com/engine-horsepower-calculator.html
      kemudian bandingkan nilai BMEPd-nya, jika CR di tabel exceel sdh sesuai brosur, dan BMEPd di hpwizard kekecilan – diganti/diperbesar.
      setelah itu atur air-factor dan VE pada hpwizard agar powernya sesuai. Setelah itu cocokkan dengan tabel, yang air-factor dan VE beda pada tabel, maka diganti sesuai hpwizard. Jika power pada tabel berbeda dari hpwizard, maka yang perlu ditune adalah nilai rugi2nya
      selamat mencoba.

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Cara Memperkirakan Performa Motor Berdasarkan Informasi Spesifikasi Pabrikan | Blog Otomotif iToday
  2. Cara Memperkirakan Performa Motor Berdasarkan Informasi Spesifikasi Pabrikan | OTOMOTIF

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan