Assalamu’alaikum wR wB.
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat selama dalam perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan, amiin.
Halo bro!! Nyok kita teruskan obolan kita tentang “KNALPOT”
Baru saja pergelaran MotoGP di Philips Island selesai dihelat, yang mana Jorge Lorenzo mendapatkan hasil yang luar biasa, mulai dari menabrak burung camar, memecahkan rekor fastest lap, pole position sampai kampiun menjadi nomer satu. Dilain fihak Marc Maquez ketiban apes, didiskualifikasi, sehingga selisih poinnya dengan JL tinggal 18. Walaupun demikian MM masih tetap tersenyum, tapi kita nggak tau juga apa yg ada di dalam hatinya, mungkin sedikit kesel.
Dah..ah…, bosen ngomongin kejadian2 di motogp yg dah sering diulas dalam artikel blogger2 kondang, sekarang kita coba mengambil manfaat dari diadakannya pergelaran motogp tsb. Diantarenya teknologi mesin, rancang bangun sasis, kelistrikan dll, dan yang paling tampak mata adalah disain knalpotnya. Teknologi mesin boleh beda, sistem kelistrikan juga beda, sasis apalagi, akan tetapi desain knalpot kok mirip2 tau bahkan bisa dibilang sama. Coba perhatikan
Perhatikan moncongnya, semuanya sama2 melebar, lebih lebar daripada diameter pipanya (tailpipe), trus apa pengaruhnya terhadap performa mesin?
Menurut teorinya, pelebaran yang mulus (tappered), dengan mengikuti bentuk krucut, akan menghasilkan tendangan balik yang bersifat negatif pressure (tekanan negatif). Effek ini akan menyebabkan tejadinya daya hisap knalpot terhadap gas buang yang belum sempat keluar dari silinder. Kejadian ini akan sangat efektif pada rpm tinggi dimana waktu bukaan klep ex (buang) menjadi sangat cepat. Dengan disain yang tepat maka negatif pressure tadi akan menghisap gas buang sampai habis, dengan tidak mengikut sertakan gas segar yang ada dalam silinder. Artinya gas buang habis tersedot ke knalpot, tepat saat klep ex tertutup, sehingga gas segar nggak ikut keluar.
Disain yng demikian disebut “Megaphone”, yang telah diselidiki memang menghasilkan peningkatan daya yang signifikan. Seperti percobaan pada motor 500cc dan motor 110cc, yang diilustrasikan dalam tabel dan gambar berikut
Kenaikan powernya lumayan kan?… Trus gimana bikinnya???……Gampang, yuk dipraktekkan
1. Ukur dulu diameter pipa (ID), kemudian tentukan diameter megaphone (D4)
2. Berdasarkan hasil eksperimen, sudut megaphone ada diantar 3-8 derajad, kemudian hitung panjang megaphone dengan rumus ML=[(D4-ID)*cot(A)]/2
Keterangan rumusnya
Cuma itu aja rumusnya, gampangkan??
Hanya saja untuk menemukan berapa sudut yang paling cocok, perlu eksperimen lagi (ane belum dapet rumusnya). Kalo menurut ane, besarnya sudut tersbut akan mempengaruhi besarnya negatif pressure yang dihasilkan. Dan seberapa besar negatif pressure yg dibutuhkan tergantung dari besarnya overlap antara klep in dan ex, dan pada rpm berapa akan dioptimumkan.
Kemudian diujung megaphone terdapat reverse cone, yang (menurut ane) berfungsi sebagai pemberi backpressure positif, untuk menendang balik seandainya ada sedikit gas-segar yg ikut tersedot keluar, agar masuk kembali ke silinder.
3. Kemudian ujung lancipnya dipotong, sesuai dengan diameter ujung pipa knalpot.
4. Knalpot megaphone, sangat berisik, jadi untuk keperluan harian, desaiinya dikombinasikan dengan peredam, seperti gambar ini.
** ukuran2 ini hanya sekedar contoh, yg benar adalah disesuaikan dengan spesifikasi mesin motor ente bro.
Sampai disini (mungkin) obrolan kita tentang knalpot, semoga bermanfaat. Buat suhu2 yg lebih faham, mohon maaf kalo ada yang keliru, dan ane sangat berharap untuk mendapatkan masukan dan sarannya, sehingga lebih komprehensif dan berguna bagi pembaca semuanya.
Sekian, assalamu’alaikum wR wB.
cocok untuk hi rpm, ,.. lah motogp start aja udah 6000 😀
nice artikel nihh ..
Ijin bookmark .
monggo bro, bebas aja. di kopi semua artikel juga boleh untuk referensi belajar
Sekedar request saja mas, moga – moga bisa sampeyan kabulkan. Untuk artikel knalpot berikutnya tolong diulas tentang spesifikasi dari masing2 keunggulan material bahan knalpot itu sendiri. Mulai dari :
– pemilihan glasswool yg bagus (warna kuning, putih, mat / fiber, serat carbon dll).
– bahan pipa dan silencer (stall, besi, alumunium, serat carbon, stainless dll).
– jenis las las’an pipa yg baik
– pemasangan DB killer yg baik.
– konsekuensi pemakaian knalpot freeflow atau bobokan terhadap performa dan karakter mesin (terutama seher).
– membedakan knalpot merk asli dan imitasi (semisal membedakan stainless steel dengan alumunium yg dikrom dengan uji magnet, silencer serat carbon asli dengan stiker carbon yg dipernis saja).
– sebagai bonus kalau bisa komparasikan juga karakter performa berbagai knalpot merk ternama mas.
Maaf kepanjangan :-D.
ya insyaAllah, kalo diberikan pentunjuk dan waktu serta kesehatan
numpang tanxa nih bang.. ane mau coba buat tp blm tau referensinya…kl utk pembuatan knalpot megaphone utk kawasaki kaze ukuran idealnya berapa ya mas bro….trims….
Knalpot itu sebenarnya sangat unik mas, walaupun kelihatannya sepele akan tetapi perannya cukup vital.
MAKINNNNNNN MANTAPSSSSSSSSSSSS AGANNNNNNN ILMUNYAAAAA
*NYEMBAH2
huss nggak boleh gitu, musyrik itu namanya.
jadiin referensi aja buat belajar, kalo sempet ya diaplikasikan
kalau modifikasi suara knalpot gimana caranya bro?
Misal suara knalpot yang kalo idle pelan tapi kalo hi rpm baru keluar suaranya.
Suara knalpot 1 silinder tapi suara bisa mirip 2 silinder.
Atau suara knalpot kaya bledek.
wah kalo yang ini ane belum tau bro. Ilmunya belon sampe, maaf ye..
mantabh suhu, wah kebo ane piakai itu tuh
http://sarikurnia980.wordpress.com/2013/10/21/produk-yamaha-malaysia/
kalo ane yg punya pabrik knalpot custom, ane bakal mroyek desain knalpot ke ente 😀
udah nggak usah bikin pabrik segala, alat yang mahal paling inverter las, yang lain murah2 seperti pemotong plat, penggulung plat. Sama bahannya yaitu plat (alumuniaum, galvanis, stainlesss steel, dll), glass wool, besi buat ujung knalpot ke mesin, bahan las, dll.
Selamat mencoba.
mantap artikelnya, dulu temen saya juga ada yg pernh buat knalpot model megaphone (kalau saya nyebutnya keong) katanya sih pengen niru knalpot suzuki 1000cc, 3ernyata tendangan baliknya emang keren tapi sayang suaranya (geledek membahana/ berisik) 🙂
Makanya pada gambar terakhir ane saranin pake peredam, supaya suaranya nggak bvikin pengeng
knalpot ini kayaknya harus buat motor 2 silinder ke atas deh, soalnya tenaga ngisi di putaran atas, karena multi silinder cenderung galak diputaran atas. kalau buat 1 silinder mah suara cetar gan, polusi suara. apalagi motor 1 silinder cenderung galak dibawah karena nafas pendek.
tergantung stroke nyabro, kalo stroke nya pendek kaya n250, cbr, cb150, cs1, dll, maka seringnya main rpm atas. Jadi bisa juga mengadopsi model tsb
Suaranya mesin moto gp memang pas buat bangunin orang sekampung… Jadi inget film Car Mc Queen..
dulu sekitar taon 2006-2008 banyak kok model megaphone yang dijual umum untuk mtr harian, kurang tw skrng masih ada apa kagak.
Numpang nanya maz bro,,,
~ kata orang tua dulu ganti knalpot sport ataw variasi mempercepat lemah ring piston,bener ga bro?
~kalo knalpot memeakai catalitic ngaruh ngga ke tarikan mesin bila aplikasi ke knalpot megaphne
makasih…………….
– Kalo menurut ane dari perkiraan analisis teknis, nggak begitu bro. Akan tetapi biasanya setelah ganti knalpot racing, ada tambahan sugesti untuk selalu menggeber motor, bahkan memainkan gas (bleyer2) secara terus menerus, sehingga terjadi keausan ring yang berlebihan. Dan pada saat rpm tinggi terjadi pembilasan yg berlebihan sehingga dinding silinder relatif lebih kering (olinya ikut terbilas oleh uap bensin), mungkin hal ini yang menjadi penyebab utama cepatnya ring seher aus.
– Kalo CatCon dipasang, maka akan sedikit menambah hambatan, dan memberikan sedikit kontribusi terhadap backpressure, sehingga gas buang tidak bisa keluar secara total, “plong”. Dan hal ini menjadikan performa mesin tidak keluar 100%.
Motor bebek supra x125 saya masih standar dipasang knalpot racing kok makin panas ya gan? Selain itu bikin rem kurang pakem. Kaki saya sampe melepuh hitam waktu nempel blok mesin.
Motornya masih standar ting2.
Pake knalpot racing krn knalpot standarnya lg bermasalah.
numpang tanxa nih bang.. ane mau coba buat tp blm tau referensinya…kl utk pembuatan knalpot megaphone utk kawasaki kaze ukuran idealnya berapa ya mas bro….trims….
kalo rancangan knalpot dengan bentuk luar tabung tapi saringan dalem concave/ megaphone itu sama aja atau engga pak?
rencananya sih mau bikin gitu, tabung luar tetep standar tapi saringan dalem dibentuk megaphone, jadi ruang buat peredam lebih banyak & tampilan knalpot juga ga keliatan “racy” hehe
menurut ane beda bro, karena fungsi dari megaphone adalah meningkatkan kevacuman pada knalpot, dengan plt solid
jika diganti dengan sarangan, fungsinya sebagai pembentuk kevacuman akan berkurang
you are in point of fact a good webmaster.
The web site loading speed is amazing. It kind of feels that you are doing any unique trick.
Moreover, The contents are masterpiece. you’ve performed
a magnificent job on this matter!
Om saya mau tanya..saya pengen coba buat knalpot..nah kan do artikel ini om bilang klo rancangan knalpot sesuai spesifikasi mesin..nah kebetulan motor ane cb150r..dengan tipe mesin DOHc yang panjang stroke nya lebih pendek dari pada diameter bore(diameter piston)..nah untuk tipe mesin itu bisa gk saya pakai ukuran2 d atas?trus klo ketebalan peredamnya saya tambah apa bisa lebih adem bunyi kenalpotnya…mohon pencerahannya om..