2-Stroke Never Die, Merancang Knalpot Telo

2stroke GP500 engine

Assalamu’alaikum wR wB.

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat diperjalanan sampai ke tujuan.

Halo bro!

Pada artikel sebelumnya [di sini], kita sudah mencoba memahami prinsip kerja mesin 2tak dan expansion chamber (telo/ubi) yang terletak di exhaust system-nya. Nah sekarang kita akan coba membahas bagaimana cara menghitungnya (single stage diffuser), langkah2nya adalah :

1. Memahami bagian2 knalpot yang akan kita hitung

tpipe

2. Masukan konstanta/data yang harus diketahui dulu adalah

– durasi exhaust E0, misalnya = 180 derajad

– kecepatan suara Vs = 1700 ft/sec

– rpm mesin tuning, misalnya = 7000

– diameter max area jendela exhaust Dexh, misalnya 1 inch

– Hitunglah sesuai urutan ini; Lt  – A1 – A2 – D1 – L2 – D2 – L3 – D3 – L1 – L4 – L5 – L6 dan yang terakhir L7

Kalo mau gampang bisa ikuti excell berikut (rumusnya tulis ulang ya)

itungan knalpot 2tak

Sampai disini proses menghitung selesai, jika ingin diwujudkan bisa lanjut ke langkah 3

3. Kalo berniat bikin knalpot sendiri maka perlu dibuat dulu polanya, apalagi bila ternyata knalpot tsb harus berkelok2, maka buat dulu dengan menggunakan kertas, seperti

pola kertas

Yang kalau disambung2 jadinya begini

model kertas

4. Jika dirasa sudah pas, maka pola yang ada di kertas di-plot, pada plat yang akan kita jadikan bahan knalpot dan di-roll dengan menggunakan alat roll seperti gambar ini

IMGmesin roll

Kemudian setelah jadi semua

potongan knalpot

Kemudian disambung2 sehingga menjadi knalpot yang utuh

knalpot jadi

Jadi daaaaahhh

(Sumber : http://www.e-dirt.co.za/forum/forum_posts.asp?TID=43603&PN=2&title=2-stroke-exhaust-design)

Kira2 itu dulu yang bisa ane sampaikan, lebih-kurangnya mohon maaf. Buat suhu2 yang lebih kompeten mohon koreksi dan masukannya.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

26 Komentar

  1. om mau nanya nih…
    kl modelnya gk harus berkelok2 bgs gk? antara yg lurus&berkelok pengaruhnya bijimana?
    bukane yg utama tu perut snalpotnya (bagian yg menggembung tu lho,utk menghasilkan efek tendangan balik)

    hmmm…tny lewat whatsapp aja deh,,,biar nambah ilmu

  2. Contoh excel mungkin perlu ditinjau lagi Om, menurut saya ada yg belum pas dg perhitungan excel berdasar teori diatasnya, misal ; D1 adalah diameter header yg menghasilkan area lebih besar 10-15% dari area port exhaust bukan diameter yg ditambah 10-15%, angka 0,785 untuk perhitungan D2 dapetnya dari mana?. Kalau dilihat dari hasilnya angka 170,7mm untuk diameter bely sepertinya besar bener dg spek motor yg durasinya 180 derajat dg RPM cuma 7000 dan diameter port yg cuma 1 inchi. Good job suhu, lets try minimalisasi trialisasi dan erornisasi…

    • Makasih bro iwan95, dah ane koreksi pperhitungan D2 nya. Sedangkan untuk D1, untuk sementara sama, karena nggak tau port nya berbentuk apa?
      Yang bener (menurut tafsiran ane) seharusnya D2=sqrt(Luas_area port exhaust x 1.15 / 3.14)

  3. Sip Om, D1=akar (4 x Luas port exhaust x 1,15 / 3,14), atau bila diameter port exhaust diketahui, D1=akar (D0 x D0 x 1,15) dg D0 adalah equivalent diameter port exhaust, dan faktor port exhaust dipakai 15% (10-15% teori) maka D1=akar (2,54 x 2,54 x 1,15)=2,72 cm (diameter port 1″=2,54cm).

  4. tuh om contohnya gbr no.1 bentuk snalpot ramping (gk gendut perutnya) pst utk ngejar top speed/rpm tinggi,,,kl bentuke gendut& pendek utk ngejar akselerasi…. imho
    #bagi suhu2 yg lebih paham,mohon mnt pendapatnya.

    • Ane dah berkunjung kesana, dan bagus banget artikel2nya. Sayangnya pernyataan tentang knalpot 2t tsb tidak didukung oleh bukti empiris, yang mampu menghubungkan antara rpm dgn panjang knalpot. Dan lagi jika panjang dan pendeknya knalpot, hanya karena “kelihatannya” maka akan sangat subyektif. Misalnya knalpot yang panjang tapi gendut, akan terlihat pendek.
      Jadi, ane lebih seneng untuk me-refer yang pasti2 aja, yang sudah berbentuk rumus, dari hasil pengujian yang sudah dilakukan ber-ulang2. Seperti yang ada di https://3cyl.com/mraxl/manuals/jennings/chamber.pdf, dari situlah ane mencoba untuk share ke bro2 yang masih cinta dengan 2-stroke engine, sepeti ane.
      Kalo menurut rumus yang tertera disitu panjangnya knalpot (Lt) bukan hanya tergantung rpm, tapi juga tergantung durasi bukaan port exhaustnya, jadi bisa saja pada rpm rendah, knalpot yang cocok pendek, karena durasi port exh nya juga pendek.

  5. nice sharing bro… sayang montor Satria 2Tak ane udah dilego dan dulu ane cuman beli2 knalpot racing tanpa background itung2-an spy fungsi exhaust jd optimum..

    • Kalau mau gampang, bikin prototipe knalpot dulu (sesuai ukuran) dan sesuai posisi-frame motor, dengan bahan2 yang lunak seperti tanah liat.
      Setelah keras baru kemudian kertas ditempel dan di potong kecil untuk membuat mal-nya

1 Trackback / Pingback

  1. Motor 2Tak Never Die, Memahami Konstruksi Knalpot Racing 2Tak | motorgoodness

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan