[Ayo Ngaji Bro] Beruntung=Sampai ke Tujuan dengan Selamat

Assalamu’alaikum wa Rochmatullohi wa Barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua.

Artikel ini ditulis untuk menjadi pencerahan khususnya bagi penulis pribadi dan semoga bermanfaat bagi bro2 sekalian terutama yang muslim.

Dan untuk bro2 yang non muslim silahkan juga dibaca jika diharapkan dapat memberi manfaat dan ane mohon maaf jika ada sesuatu yang tidak berkenan, mohon artikel ini diabaikan saja.

Bismillahirrochmanirrochim,

Sebagai biker/rider tentunya kita selalu sadar bahwa kita berangkat dari suatu tempat (misalnya:rumah kita) munuju ke tujuan, suatu tempat yang lainnya (misalnya:kantor, tempat wisata, tempat kopdar dll). Dan kita akan merasa sangat beruntung jika kita mengalami “hampir celaka”, tetapi masih selamat sampai di tujuan. Situasi seperti ini akan sengat terasa bagi yang pernah turing pulang kampung saat lebaran, dari Jakarta (tempat cari rejeki) menempuh ratusan kilometer menuju kampung halaman untuk bersilaturahim ke orangtua tercinta, dan sanak family lainnya. Tentunya diantara turinger ada beruntung, aman, nyaman dan menyenangkan diperjalanan hingga sampai tujuan dengan selamat, tidak kurang suatu apapun. Ada juga yang mengalami hambatan berupa macet, ban gembos, tali kopling putus, kampas kopling angus, kecelakaan kecil dll, akan tetapi masih juga beruntung karena tiba di kampung dengan selamat meskipun ada beberapa kekurangan. Dan tidak sedikit yang tidak beruntung, yang mengalami kecelakaan yang parah, ada yang masuk RS bahkan ada yang meniggal dunia (naudzubillah), sehingga tidak sampai ke tujuan, kampung halaman.

Begitu pula dalam kehidupan kita, akan merasa sangat beruntung jika kita selamat diperjalanan (kehidupan dunia) dan tiba ditempat tujuan (surga di akhirat kelak), tanpa harus mampir di neraka lebih dahulu. Seperti halnya rider yang turing, agar selamat dalam perjalanan tentunya diperlukan suatu bekal yang mumpuni, seperti teknik/skill berkendara, kendaraan dan badan yang fit, pemilhan jalur yang benar dll. Begitu pula kita, dalam kehidupan, kita harus tau (punya ilmu) apa saja yang dapat menyelamatkan kita dan apa saja yang dapat mencelakakan kita, kemudian harus kita lakukan/praktekkan (ibadah) berdasarkan ilmu yang menyelamatkan tersebut dengan ikhlas, dan sebaliknya dengan ilmu tentang sesuatu yang mencelakakan, kita harus menghindarinya.

Salah satu yang paling utama yang akan menyelamatkan kita baik di dunia dan di akhirat adalah “Meng-Esa-kan (men-Tauhid-kan) Allah SWT dalam segala peribadatan kita” , tidak melakukan kesyirikan sedikit pun dalam peribadahan tersebut, sampai kita mati.

Karena janji Allah SWT dalam Al Qur’an Surat An Nisa : 48 yang artinya “dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki”.

Dan sabda Rosulullah SAW yang artinya “Barangsiapa yang akhir perkataan dalam hidupnya  laa ilaaha illallah (tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah), maka pasti ia masuk jannah (surga) [Hadits riwayat Abu Dawud, Ahmad dan Al Hakim]

Dari dua dalil di atas dapat diambil pelajaran, bahwa dosa syirik adalah dosa yang paling besar yang tidak terampuni, jika kesyirikan itu terus dibawa sampai mati. Oleh karenanya kita harus sangat berhati2 dengan apa2 yang menyebabkan kita menjadi syirik. Dosa2 lainnya, jika Allah SWT menghendaki akan diampuni, dan jika tidak, maka akan diganjar dengan sisksa neraka. Akan tetapi bagi yang di hatinya ada keimanan (tauhid) meskipun sebesar biji dzarrah (atom), akan dikeluarkan dari neraka oleh Allah SWT [Hadits riwayat Bukhori-Muslim dan Ibnu Majah].

Dengan berbekal mentauhid Allah SWT dan kemauan menuntut ilmu yang benar (syar’i), maka jika diumpamakan kita sebagai biker seperti sudah memiliki skill safety riding, badan dan motor yang fit. Tinggal kita mampu atau tidak istiqomah untuk terus-menerus memurnikan tauhid kita kepada Allah SWT, menjalankan peribadahan dengan ikhlas dan sabar, sampai kita mati. Seperti biker yang pulang kampung, selalu waspada, berusaha berkendara sebaik mungkin, dengan sabar dan selalu berdo’a berdzikir agar diselamatkan Allah SWT, sampai tempat tujuan.

Demikan yang penulis sampaikan, hanya Allah SWT sajalah yang Maha Benar, dan kesalahan2 bersumber dari penulis pribadi.

Semoga bermanfaat, wallahua’lam, billahittaufiq,

Wassalamu’alaikum wa Rochmatullohi wa Barokatuh

5 Komentar

    • ya selang seling bro biar imbang, CB150sf vs NVL (panas), RC212V vs M1 (panas), AHM vs YIMM (panas), mesin (panas), knalpot (panas), macet siang2 (panas). Masa mau panas2an terus, sesekali didinginkan biar nggak overheat.
      makasih bro dah mau mampir

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan