Ringankan Reduksi Akhir Honda CB150R, Permudah Aksi Wheelie

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah senantiasa emnyelamatkan kita semua dari wabah penyakit dan berbagai mara bahaya, aamiin.

Aksi feestyle membutuhkan motor dengan setup khusus. Oleh karena itu jika sebuah motor standar ingin digunakan untuk aksi freestyle secara ideal, harus banyak dilakukan ubahan (oprek) dan modifikasi. Mulai dari modifikasi rangka, perangkat pengereman, mesin dan lain-lain. Untuk tahap pemula, setup motor harus sesuai, yaitu yang kalem-kalem dulu, jangan terlelu beringas dan ekstrim.

Beberapa artikel yang lalu, iwf sempat menceritakan sedikit mengenai ubahan sederhana pada rangka honda cb150r yang digunakan untuk latihan freestyle tingkat pemula. Dan kali ini iwf ingin cerita sedikit mengenai ubahan sederhana di sektor transmisinya agar freestyler pemula bisa dengan mudah melakukan wheelie. Tidak dengan meningkatkan performa engine atau meningkatkan daya cengkram kampas kopling, akan tepi hanya sekedar meringankan rasio akhir.

Untuk honda cb150r “black ant” yang dipakai si sulung perubahan reduksi akhir dilakuakn dengan :

  • Mengganti gir depan dengan ukuran yang lebih kecil, dari 15 ke 14.
  • Mengganti gir belakang dengan yang lebih besar, dari 46 ke 54.

Sehingga reduksinya menjadi lebih ringan dari 46/15 menjadi 54/14. Penurunan reduksi yang cukup besar, sehingga aksi wheelie menjadi jauh lebih mudah. Maklum power enginenya masih standar, sementara motor menjadi sedikit lebih berat akibat penambahan crashbar.

Impresi dari aplikasi reduksi yang jauh lebih ringan pada honda cb150r standar selain positif,  yaitu mudah melakukan wheelie, juga ada sisi negatifnya. Menurut penuturan si sulung :

Memang lebih mudah untuk wheelie akan tetapi, torsi pada putaran tingginya terasa jauh berkurang. Sehingga motor tidak bisa wheelie sampai kondisi tegak (hanya mampu sampai sekitar 60 derajad dari horizontal).

Dan si sulung juga menambahkan, jika berani, lebih baik uang yang pas-pasan digunakan untuk membeli gir belakang yang lebih besar dan gir depan yang lebih kecil, ketimbang beli crash bar. Karena efeknya pada peningkatan skill saat latihan freestyle lebih signifikan. Hal ini disebabkan rider pemula yang berlatih style dasar freestyle tidak perlu “ngoyo” untuk bisa wheelie, jauh lebih mudah ketimbang motor standar. Tinggal berlatih mempertahankan keseimbangan saja, agar wheelie bisa lebih lama.

Tambahan dari iwf adalah, jika ada uang lebih beli dan pasang juga rantai yang lebih kuat dari rantai standar. Sehingga mampu menahan torsi tarik yang cukup besar, saat menerima hentakan dari mesin ketika akan wheelie. Harapannya sih agar rantai tidak mudah mulur (melar) alias memanjang, sehingga harus sering atur ulang keteganngan rantai.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

2 Komentar

  1. tapakah sama seandainya di aplikasikan ke honda tiger, atau cuma ganti gir depan aja diperkecil buat Tiger biar respon dikemacetan lebih galak, terima kasih pak dosen

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan