Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Telah diketahui bersama bahwa kawasaki telah merilis ninja 250fi terbaru dengan tenaga yang jauh lebih besar. Dan 5 hari yang lalu, juga tersebar hasil dyno antara ninja 250fi 2018, cbr250rr dan yzf r25, yang cukup membuat surprise. Bagaimana tidak, ternyata meskipun di atas kertas power ninja 250 fi 2018 sama dengan cbr250rr, akan tetapi kenyataannya perbedaan hasil dyno tersebut hampir menyentuh 1 ps.
Kemudian, menurut young machine akan hadir cbr250rr facelift, katanya sih warna putih. Dan seperti yang dituliskan tmc di artikelnya, mr kenji kawai (project leader honda cbr250rr), punya pemikiran menaikkan performa cbr250rr dengan resep menaikkan putaran engine, cocok untuk menghadapi ninja 250 fi 2018. Pertanyaannya adalah :
- Apakah memang mudah melakukan hal tersebut
- Apakah ubahan itu nantinya bisa diadopsi oleh cbr250rr yang saat ini sudah di tangan konsumen
Jawabannya mari kita diskusikan bersama…
Menaikan performa sebuah engine sepeda motor, apalagi motor performa tinggi, gampang-gampang susah. Gampang karena ada beberapa variabel yang jika dioprek sedikit saja langsung berefek pada kenaikan performa. Susah karena motor yang ingin dioprek adalah produksi masal, bukan motor buat balap, durabilitas komponen menjadi perhatian utama. Karenanya jika kondisi material sama dengan sebelumnya, maka kenaikan performa hasil oprek (pabrik) pastinya tidak akan terlalu besar.
Sesuai dengan pemikiran kenji kawai menaikkan putaran engine untuk mengupgrade performa cbr250rr, adalah sangat relevan. Karena sangat sesuai dengan konfigurasi engine cbr2250rr, yaitu oberbore dengan stroke yang sangat pendek. Manaikkan power dengan cara menaikkan torsinya untuk engine berstroke pendek lebih susah ketimbang menaikkan rpm pada peak powernya.
Kalau hanya mengejar peningkatan power 1-2 ps tentunya tidak terlalu sulit bagi kenji kawai. Apalagi didukung alat-alat yang digunakan lengkap tersedia, caranya adalah dengan menjaga efisensi volumetrik maksimum (linear terhadap besarnya torsi engine) yang (minimal) sama besar akan tetapi pada putaran engine yang sedikit lebih tinggi. Selanjutnya ecu tinggal menyesuaikan afr pada putaran tersebut.
Karena persamaan power adalah power (hp) = Torque x RPM ÷ 5252, maka jika torsi berhasil digeser ke rpm yang lebih tinggi, power akan naik.
Nah untuk melakukan oprekan di atas ada beberapa langkah standar yang bisa dikerjakan, yaitu tuning pada bagian :
- header knalpot,
- intake runner dan
- profil camshaft.
Kemudian dilanjutkan dengan remaping ecu untuk menyesuaikan durasi injectornya (afr). Jika cbr250rr yang saat ini sudah ditangan konsumen ingin mengikuti, tinggal ganti 3 part tersebut (jika memang honda menyediakannya).
Mau upgrade sendiri tanpa harus menunggu versi facelift ? Silahkan kunjungi tunner berpengalaman di dekat rumah anda. Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wabarokatuh.
Ditambah varian warna hijau saja
R25 portingan udh keok ama TZM, tau deh klo cbr 250 rr. Klo std sih udh pst keok ama tzm.
beda kelas broo,, tzm lawannya ya nsr sp,serpico,rg gamma.yg spedan lah
ni bocah masih aja bandingin dengan 2 tak teknologi irrelevant. jaman dulu ada regulasi Euro 4 gak tong? mikir dikit aja gak bisa??
Kalo selevel 150cc 2tak macem ninja rr, ninja r, L masih menang cbr250rr sih.. udah byk di yutub2.. which is mt25 dan r25 keok semua. Apalagi ninja fi old. Ya mudah2an makin kesini makin byk perubahan di r25 series (krn ninja sdh upgrade performa).
@koge
Emang klo pake knalpot resing + portingan masih uji lulus euro 3 yak? ada buktinya gak? kalo ada bawa kesini…
@Serreniti
Betul, karena emang di plot dibawah Ninja Fi
Kalo liat penjualan setahun terakhir yg lesubplus ini bukan motor global maka akan rugi, main gimmick aja dimaksimalkan, soalnya kalo g nyentuh amgka psikologis 40 ps spertinya mubazir, dg harga sekarang aja susah jual tuh motor, lain halnya kalo motor ini motor global macam r25 dan ninja 250