Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Yamaha aerox 155 vva muncul sebagai respons positif yamaha terhadap keinginan rider skutik akan skutik sport berperforma tinggi. Dan ternyata salah satu ciri dari pendahulunya yaitu nmax 155 vva, masih juga terbawa oleh aerox yaitu sok belakang yang cukup keras. Akan tetapi sesungguhnya (menurut motogokil) justru cocok untuk aerox yang merupakan skutik sport.
Banyaknya keluhan rider aerox baik dalam negeri maupun luar negeri (thailand) mendapat respons positif oleh yamaha. Inilah yang motogokil senangi dari yamaha Indonesia (YIMM), sangat peduli akan keluhan konsumen. Yamaha meresponsnya dengan menghadirkan sokbreker belakang model baru untuk aerox (mungkin untuk tahun 2018). Berikut penampakannya…
[sumber]
Terlihat bahwa ketebalan pegasnya sama, akan tetapi diameter putaran ulir terlihat lebih besar. Sok terlihat lebih gemuk dan lebih kekar (tidak cungkring). Secara test ride, mungkin belum ada yang memberikan impresinya, akan tetapi motogokil akan mencoba menerangkan secara ilmu fisika. Berikut penjelasannya…
Menurut hukum hooke’s, kekerasan (daya tekan) pegas tergantung dari besarnya konstanta pegas tersebut.
Sedangkan konstanta pegas berbentuk ulir tergantung pada dimensinya, berikut persamaannya
Yang mana variabel G, d, D dan na adalah
Jadi semakin tebal kawat pegasnya, semakin keras. Dan semakin besar diameter pegasnya, sokbreker semakin empuk. Berikut dimensi pegas yang dijadikan variabel untuk menghitung konstanta pegas tersebut.
Jadi kesimpulannya sok aerox yang baru memiliki diameter pegas yang lebih besar (D) sehingga konstanta pegasnya (k) lebih kecil. Pegasnya akan terasa lebih empuk, dan pastinya lebih nyaman. Yamaha memang mengerti keinginan konsumen, mantab.
Mohon maaf, jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Aku ngeri bacanya mas… pokok sing paham paragraf terakhir wkwkwkkwkw