Mengapa Ducati Kembali Mengaplikasikan Mesin Berpendingin Udara ???

Ducati Monster 821 facelift

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampaik ke tujuan

Beberapa blog otomotif luar negeri memperlihatkan spyshot motor ducati monster 821. Tidak seperti versi sebelumnya, motor ducati terbaru ini menggunakan sistem pendingin udara, alias air cooled. Pengembangan motor yang anti mainstream, bagaimana tidak, sementara pendingin liquid cooled dianggap lebih maju, lha kok ducati balik lagi mengaplikasikan air cooled.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa pengaplikasian sistem pendingin liquid cooled, adalah sebagai konsekuensi peningkatan performa. Dimana semakin tinggi performa engine dibandingkan kapasitasnya (cc) maka semakin panas engine-nya. Dan pada suatu tingkat tertentu, pendingin udara dianggap sudah tidak mampu menjaga suhu kerja mesin yang semkain tinggi, oleh karena itu digunakanlah pendingin cairan. Nah ini ducati kembali menggunakan pendingin udara untuk engine motornya, kira-kira kenapa ya ???

Sebelumnya mari kita telusuri mengapa engine membutuhkan pendinginan. Dalam ruang bakar ketika terjadi pembakaran, maka sebahagian energi panas akan diserap oleh part-part yang terbuat dari logam di sekitar ruang bakar. Part-part tersebut adalah :

  1. Piston
  2. Ring piston
  3. Dinding silinder
  4. Busi
  5. Payung klep

Pada saat mesin dingin, sebahagian besar energi pembakaran akan diserap oleh part-part tersebut, akibatnya power akan terasa loyo. Part akan semakin panas dangan diiringi penyerapan energi panas yang semakin mengecil, sehingga power akan terasa semakin meningkat. Ketika suhu part-part tersebut terus naik, maka mulailah batas tolensi pemuaian terlampaui, rugi gesek piston+ring ke dinding silinder semakin besar, begitu pula rugi gesek batang klep ke bos klep. Saat itu power motor mulai turun, karena rugi-rugi gesek semakin besar.

Artinya suhu engine harus dijaga pada performa terbaiknya, yaitu dengan menurunkan suhunya saat mulai naik diatas batas “optimum”nya. Nah itulah yang dilakukan oleh sistem pendingin, baik oleh oli mesin, air fin pada engine (air cooled) ataupun water jacket di sekitar silinder dan head (liquid/water cooled). Berikut ini pebandingan kompleksitas dua sistem pendingin tersebut.

cooling system

Pendingan cairan terlihat sangat kompleks dibandingkan pendingin udara. Tapi para insinyur tentunya tidak sia-sia membuat sesuatu yang lebih rumit, karena sesuai dengan performanya. Jika dilihat aplikasinya, pendingin udara untuk motor performa rendah (misalnya verza, byson, thunder) sedangkan pendingan cairan untuk motor performa tinggi (misalnya cb150r, vixion dan satria fu fi).

Jadi apakah pengaplikasian pendingin udara pada ducati monster di atas, berarti penurunan performa ? Mungkin saja, karena suatu engine yang volumenya sama, tapi powernya lebih besar, maka lebih panas, makanya butuh pendinginan ekstra seperti liquid cooled. Sedangkan jika powernya diturunkan, maka lebih dingin, sehingga pendinginan udara saja sudah cukup.

Ducati Monster 821 facelift engine

Oleh karena itu, para rider yang kebetulan motornya masih mengaplikasikan air cooled nggak usah minder. Karena kebutuhan pendinginan mesin memang cukup dengan sistem tersebut. Kalau diganti oil cooled atau liquid cooled, maka kemungkina besar performa justru drop, alias ngempos.

Lebih kurangnya mohon maaf, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

18 Komentar

  1. karena udah banyak rider moge yg sesaaat, nyekokin mesin pake oli diesel katanya biar mesin lebih adem yg bikin kipas radiator jd jarang nyala, radiator jd ga gitu guna jd buat apa masih dipasang hihiiiiii kabuur ah

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan