[Ayo Ngaji Bro] Karakter Seorang Mukmin Sebagai Rider, Blogger Maupun Komentator

Assalamu’alaikum wa Rochmatullohi wa Barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua.

Artikel ini ditulis untuk menjadi pencerahan khususnya bagi penulis pribadi dan semoga bermanfaat bagi bro2 sekalian terutama yang muslim.

Dan untuk bro2 yang non muslim silahkan juga dibaca jika diharapkan dapat memberi manfaat dan ane mohon maaf jika ada sesuatu yang tidak berkenan, mohon artikel ini diabaikan saja.

 

Bismillahirrochmanirrochim,

Berbahagialah kita yang kebetulan ditaqdirkan oleh Allah SWT sebagai seorang “rider”, karena didalam kesehariannya nya terdapat banyak pelajaran kehidupan. Seperti contoh berikut; saat kita turing, baik sendiri maupun bersama dengan teman2 club, pastilah kita mempersiapkan segala sesuatunya agar sampai ke “tujuan” dengan selamat dan selalu menjaga dan menghindari hal2 yang menyimpangkan kita dari tujuan tersebut dan.

Begitu pula kita dalam kehidupan di dunia ini. Maksud penciptaan kita adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, dan ibadah kita akan diterima kalau kita beriman kepada Allah SWT ichlas menyerahkan diri dan ibadah kita hanya kepada-Nya dan melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW. Dan tujuan perjalanan (turing kehidupan) kita di dunia adalah mencapai syurga di achirat kelak. Jadi dapat disimpulkan yang masuk syurga pastilah orang yang baik, orang yang baik adalah orang yang beriman dan beramal sholeh.

Lalu bagaimana kita menilai diri kita masing2 atau orang lain, bahwa kita termasuk orang yang beiman ? kan iman nggak keliatan?

Memang betul, iman seseorang hanya dia dan Allah SWT yang tahu, tapi simpton (gejala/tanda2) orang beriman akan tampak dalam “perkataan dan perbuatan” nya. Baik mari kita perhatikan beberapa dalil berikut.

Dari Abu Hurairoh RA., bahwasanya Rosululloh SAW bersabda,”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali menyakiti hati tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaklah ia memuliakan tamunya.  Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau (jika tidak bisa) hendaklah diam saja”. (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Dari hadits shohih yang mulia ini kita mendapatkan penjelasan bahwa jika kita ingin keimanan kita kepada Allah SWT dan hari akhir dinyatakan “sah” atau benar, maka kita harus memiliki tabiat ini, yaitu :

1. Tidak menyakiti hati orang yang ada di dekat kita (tetangga)

2. Memuliakan tamu yang datang ke kediaman kita

3. Berkata yang benar, kalau tidak mampu berkata benar maka lebih baik diam.

Nah dalam kehidupan kita sebagai rider, blogger dan komentator yang beriman, tentunya kaidah ini juga digunakan, untuk membuktikan keimanan kita dihadapan Allh SWT. Kira2 inilah bentuk2 pembuktian keimanan kita :

1. Sebagai rider yang beriman, hendaklah dapat memberikan rasa aman bagi rider di dekatnya. Dalam mengendarai motor tidak membahayakan dirinya dan orange lain (inti dari savety riding)

2. Sebagai blogger yang beriman, hendaklah memuliakan tamu (komentator, visitor, viewer dll) yang berkunjung. Dan yang lebih penting adalah sajikanlah informasi yang benar, agar dapat memberikan peningkatan pengetahuan bagi pembacanya (pengunjung yang membacanya menjadi tambah pinter)

3. Sebagai komentator yang beriman, hendaklah menulis komen (berkata) yang baik dan benar, sehingga mampu memberikan koreksi bagi blogger sebagai penulis artikel, ataupun sebagai tambahan ilmu bagi pembaca lainnya.

 

Demikian kajian kita pagi ini, sebelum kita tutup mari kita instropeksi diri kita dengan mencermati hadits berikut :

“Sesungguhnya orang yang paling cinta dan paling dekat tempatnya dengan ku (Rosululloh SAW) pada hari kiamat nanti adalah orang2 yang paling baik akhlaqnya diantara kamu. Dan orang yang paling benci dan paling jauh denganku pada hari kiamat nanti adalah orang2 yang banyak bicara (tsartsaaruum), orang2 yang banyak bicara untuk membanggakan pembicaraannya (mutasyaddiquun) dan para mutafaiquhuun”. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rosululloh, kami telah mengetahui siapa itu tsartsaaruum dan mutasyaddiquun, lantas siapakah kelompok mutafaiquhuun itu ?’ Rosululloh menjawab,’Yakni, orang2 yang sombong dalam pembicaraannya’.” (HR. Tirmidzi).

Yang benar datanganya dari Allah SWT, yang salah datang dari penulis pribadi, wallohua’lam, billahittaufiq.

Subchanakallohumma wabichamdika asyhadu alla ilaa ha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik. Wassalu’alaikum wR wB.

6 Komentar

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan