motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Dari pembicaraan para mekanik, ada kontroversi antara pengaruh jelek dan tidak ketika memasang piston terbalik. Terbalik masudnya panah bukan menghadap ke saluran exhaust (buang) tapi malah ke saluran intake (masuk). Atau poisisi tanda “IN” atau “EXH” nya terbalik, tidak sesuai dengan posisi saluran masuk ataupun buang.
Mekanik yang bilang akan timbul pengaruh jelek, yaitu suara mesin semakin kasar, meskipun baru oversize dengan piston baru. Sedangkan mekanik lainnya mengatakan ngga masalah terbalik, karena menurut pengalamannya tidak ada komplain dari konsumen. Nah sekarang mari kita bahas, sebenarnya mana yang paling dekat dengan kebenaran…
Pin Piston Convensional
Pada posisi top (TDC) dan bottom (BDC), piston seakan berhenti bergerak dan akan mulai bergerak lagi dengan arah yang berlawanan. Karena antara pin piston, big end dan poros cranckshaft satu garis, maka untuk memulai pergerakan membutuhkan gaya yang besar. Artinya mesin harus bekerja keras untuk menggerakkannya.
Ada lagi kekurangan piston konvensional, yaitu terjadi slap (benturan) piton dengan dinding silinder. Hal ini terjadi saat peralihan antara tekanan ke samping minor (minor thrust force) ke mayor thrust force. Wah apaan lagi nih ? Berikut keterangan ringkasnya
Saat piston melakukan langkah kompresi (compression stroke), maka ada bagian piston (skirt) yang menekan dinding silinder, ini yang disebut sebagai minor thrust force. Sedangkan mayor thrust force terjadi pada saat langkah kerja (power stroke) sesaat setelah terjadi pembakaran.
Nah pada piston konvensional, saat piston melakukan langkah kompresi, ia memberikan minor thrust force. Saat di TDC, ketika mau berpindah ke mayor thrust force (memulai langkah kerja), bersamaan dengan itu kepala piston menerima hantaman ledakan pembakaran. Maka terjadilah bunyi logam beradu dengan logam lainnya, karena memang piston menghantam bagian mayor thrust side dari silinder.
Pin Piston Offset
Pin piston offset adalah piston dengan posisi pin nya sedikit begeser ke arah mayor thrust side.
Karena pin piston agak geser dari garis lurus (garis yang menghubungkan poros crankshaft dan big end), Maka piston sudah berpindah dari sisi minor ke sisi mayor, sebelum terhantam oleh tekanan akibat ledakan pembakaran. Sehingga suaranya lebih senyap.
Nah bagaimana kalau terbalik ? Maka akan terjadi :
- Minor thrust force semakin besar ini yang menyebabkan dinding silinder cepat aus, mesin cepat panas dan tenaga kurang
- Slap akan terjadi lebih keras, sehingga suara mesin lebih berisik ketimbang menggunakan piston konvensional.
Dan memang menurut penelitian, aplikasi offset pada pin piston selain dapat mengurangi efek slap, juga dapat memberikan peningkatan performa. Lihat grafik berikut :
Jadi adanya offset pada pin piston seharusnya dimanfaatkan dengan memasangnya secara tepat. Jangan sampai terbalik, yang ada bukan bermanfaat malah bikin masalah. BTW apa hubungan antara pin piston offset dengan crank offset ? Nah sama-sama offset punya tujuan yang hampir sama, tapi sangat berbeda. In sya Allah akan iwf bahas di artikel selanjutnya.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan