motogokil.com Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Tanggal 19 desember kemarin, CEO Ducati Claudio Domenicali mengungkapkan bahwa prototipe motor elektrik ducati (motoE) 2023 dengan nama V21L telah siap dibuat untuk debutnya di lintasan balap. Kemarin Michele Pirro telah melakukan pengujian langsung dilintasan dan menyatakan bahwa motor ini sudah berada di jalur yang benar sebagai motor balap. Prototipe MotoE Ducati ini cukup ringan dan memiliki keseimbangan yang bagus.
Sebagaimana diketahui bersama, saat di misano, saat putaran MotoGP bulan Oktober, Ducati ditunjuk mengambil alih dari Energica sebagai pemasok sepeda tunggal MotoE. Prototipe listrik, dengan kode nama ‘V21L’, adalah hasil kerja bersama yang dilakukan oleh insinyur Ducati Corse dan R&D Ducati, yang dipimpin oleh Roberto Canè, Direktur pabrik eMobility. Ia mengatakan :
“Kami mengalami momen yang benar-benar luar biasa. Saya merasa sulit untuk percaya bahwa itu adalah kenyataan dan masih bukan mimpi!” kata Canè. “Ducati listrik pertama di trek luar biasa tidak hanya karena keunikannya tetapi juga untuk jenis usaha: menantang baik untuk tujuan kinerjanya dan untuk rentang waktu yang sangat singkat.
“Justru karena alasan ini, kerja seluruh tim yang didedikasikan untuk proyek ini sangat luar biasa dan hasil hari ini membalas kami atas upaya yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir. Kami tentu saja belum selesai; memang, kami tahu bahwa jalan di depan masih sangat sulit. lama, tetapi sementara itu, kami telah meletakkan ‘bata’ penting pertama.”
Tentu saja keseriusan ducati membangun motor elektrik berbuah manis. Selain berhasil menggantikan posisi energica sebagai pemasok motoE, hasil pengujian pertamanya pun sangat memuaskan. Pirro (yang telah menjadi test rider Ducati sejak 2013) merinci beberapa kelabihan ducati motoE ini, yaitu :
- Motornya ringan dan sudah memiliki keseimbangan yang baik.
- Selanjutnya, koneksi throttle pada fase pembukaan pertama dan ergonominya sangat mirip dengan motor MotoGP.
Dari pengujian tersebut, ducati juga menemu tantangan yang paling penting dari proyek MotoE ini yaitu permasalahan ukuran, berat, dan jangkauan baterai. Mesin Energica saat ini memiliki berat 260kg yang besar dan kuat (sepeda MotoGP berbobot 157kg) untuk balapan sprint 8 putaran, dengan waktu putaran yang sebanding dengan ( 250cc) kelas Moto3. Oleh karena itu fokus proyek Ducati selanjutnya adalah, selain performa yang lebih baik, pengendalian bobot dan konsistensi penyaluran tenaga selama balapan, dengan perhatian khusus pada pengembangan sistem pendingin.
Untuk diketahui pemirsa motogokil, bahwa bersamaan dengan kelas MotoE, kategori grand prix MotoGP, Moto2 dan Moto3 akan menukar bahan bakar fosil dengan eFuel atau biofuel (dalam mesin pembakaran internal normal) pada tahun 2024-2027. Jadi sepertinya sampai tahun tersebut, motoE dianggap belum mampu memberikan performa sebaik motoGP.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan