motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga Allah selalu menganugerahi kita semua kesehatan dan keselamatan di manapun kita berada, aamiin.
Sampai saat ini 15 mei 2021, pandemi covid-19 masih belum ada tanda-tanda berakhir. Apalagi dengan meledaknya penularan dan kematian di india juga di brazil, seakan menandai adanya gelombang ke-2 yang lebih dahsyat dibandingkan gelombang-1 tahun 2020 lalu. Tsunami covid-19 di india sungguh memprihatinkan (kalau tidak bisa disebut mengerikan), karena dalam satu hari penularan bisa mencapai 400 ribu kasus dan penderita yang tewas bisa mencapai 4000 orang.
Dan inilah yang mengakibatkan beberapa negara kembali memperketat protokol kesehatan. Seperti kembali me-lockdown seluruh kegiatan ekonomi dan sosial, menerapkan white list negara lain yang warganya boleh masuk dan lain sebagainya. Kalau di Indonesia masih nyantai, masih banyak kerumunan baik saat mudik, maupun saat setelah lebaran di daerah-daerah wisata.
Kita sebagai warga negara Indonesia yang santuy ini, dengan kebijakan penanganan pandemi covid yang seperti ini terpaksa harus bersikap waspada secara pribadi. Dan jangan heran jika sudah waspada dan hati-hati, akhirnya kena juga ketularan covid-19. Karena kemungkinan besar udara dan lingkungan di sekitarnya sudah terkontaminasi virus ini, ditambah saat itu kondisi tubuh kurang fit.
Nah iwf kebetulan sudah ngalamin gejala-gejala orang terinveksi virus covid-19 ini, dan alchamdulillah Allah masih beri kesempatan hidup untuk betobat dan juga untuk berbagi kisah. Berikut kisahnya…
Seorang wanita teman hidup iwf tiba-tiba merasakan bahwa indera penciumannya hilang. Tidak bisa mencium bau minyak angin yang biasa ia pakai (maklum ia penderita sesak nafas, jadi harus selalu sedia minyak angin). Juga hasil masakannya juga kacau rasanya karena tidak mampu mencium arom masakan yang lezat.
Waduh langsung was-was dan curiga, kemungkinan besar sudah beberapa hari terpapar virus covid-19. Dan pastinya, karena dekat, iwf juga ikut terpapar. Jangan-jangan pusing dan deman yang sudah 2 hari iwf derita gara-gara covid-19 ini ?
Semakin yakin dengan munculnya gejala-gejala lain seperti diare, meskipun tidak sering. Tambah lagi gejala indera perasa (di lidah) kacau, makanan enak menjadi tidak enak, kadang terlalu asin, kadang pahit. Dan iwf semakin yakin kalau ketularan covid-19 adalah saat “bab”, bau tai (maaf) yang biasa tercium di wc benar-benar hilang, alias indera penciuman bisa dikatakan tidak berfungsi. Dalam hati berkata mungkin inilah yang dikatakan akibat badai sitokin yang dialami seseorang saat tubuhnya terinveksi covid-19.
Gejala terpapar covid-19 yang iwf derita, seperti batuk-pilek, demam dan pusing semakin meningkat (hari ke-3 dari saat awal demam). Tapi masih bisa naik motor untuk mencoba ke rumah sakit untuk tes pcr antigen. Ternyata untuk tes pcr tidak ada gratisan, harus bayar sendiri karena bukan kasus gawat darurat (lha wong masih bisa naik motor). Karena biaya tes cukup mahal, sekitar 250 ribu per orang, yang mana harus tes 2 orang, jadi 500 ribu, lumayan di masa oaceklik kayak gini. Akhirnya nggak jadi tes, mending asumsikan positif covid-19 (dengan penampakan gejala-gejala yang ada), duitnya buat beli suplemen dan obat untuk bekal isoman (isolasi mandiri).
Yang patut disyukuri “alchamdulillah” adalah iwf tidak mengalami sesak nafas. Dan saat ke poliklinik untuk meminta obat batuk dan pusing, diuji kadar oksigen darah masih di atas 96%. Pulangnya langsung pesen beberapa suplemen berikut :
- multivitamin
- propolis
- qusthul hindi
Dan diusahakan kalau jam 9 pagi jemur badan. Buka baju, bagian depan 15 menit, bagian belakang 15 menit. Bisa disambi internetan atau denger kajian.
Oh ya sampe lupa, menurut perkiraan waktu iwf terpapar covid-19 ini, sekitar seminggu setelah vaksinasi covid-19 tahap-1. Jadi jangan sombong bagi kalian yang sudah vaksinasi tahap-1, masih bisa ketularan karena imun yang dibangkitkan masih rendah. Dan ketika mau vaksinasi tahap-2, malah kena covid-19 duluan, akhirnya vaksinasi nya diundur 2 minggu lagi.
Selama isoman penderitaan yang paling dirasakan adalah batuk yang bertubi-tubi. Serta kepala rasa pusing yang terus-menerus. Lambat laun deman menghilang, beberapa hari kemudian pusing juga sudah tidak mendera kepala iwf lagi. Dan setelah isoman 2 mingguan, gejala covid-19 hampir semuanya sirna kecuali batuk yang masih terus iwf alami sampai lebih dari sebulan.
Nah, sekarang alchamduliilah…sekali lagi alchamdulillah iwf sudah sembuh total. Meskipun saat terpapar iwf tidak melakukan tes pcr atau yang lainnya, tapi menurut iwf badan ini sudah positif terpapar covid-19. Dan penderitaan yang iwf alami, sepertinya memang gejala-gejala orang yang terinveksi virus ini.
Jadi jangan terlalu takut, tapi memang harus tetap waspada dan disiplin menerapkan prokes 3m ( memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Menurut iwf dengan bertambahnya penderita covid, baik yang tampak maupun yang tidak (otg-orang tanpa gejala), kemungkina kita terpapar virus ini semakin lama semakin besar. Kita tinggal menunggu waktu saja kapan akan ketularan.
Yang bisa iwf sarankan untuk dilakukan baik secara pribadi maupun keluarga menghadapi pandemi yang kemungkinan masih akan lama ini adalah :
- terapkan prokes 3m
- jaga kebugaran tubuh dengan makan, olahraga dan tidur yang cukup
- jaga kebugaran mental dengan berdo’a kepada Allah dan tawakal, yakinlah bahwa kita semua termasuk virus covid-19 adalah ciptaan Allah, dan semua yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. Seandainya kita ketularan atau bahkan mungkin sampai tewas, semua sudah tertulis dalam lauhul mahtudz. Jadi tenang saja nggak usah terlau khawatir apalagi sampai stress, karena dengan tenang dan tidak stress kekebalan tubuh kita akan optimum.
Semoga informasi ini bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wabarokatuh.
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan