Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah senantiasa menyelamatkan kita semua di perjalanan sampai ke tujuan.
Kita semua tahu bahwa keluaran terakhir dari seri cbr 1000 rr-r fireblade sp adalah menjadi salah satu motor terkuat untuk engine tanpa turbo (naturally aspirated). Kemudian ada bocoran bahwa kedepannya honda cbr 1000 rr-r ini akan mengplikasikan teknologi engine f1, yaitu pre-chamber combustion. Pada teknologi ini awal pembakaran dilakukan pada ruang terpisah dengan ruang bakar utama (combustion chamber), oleh karenanya di sebut pre-chamber.
Dengan performa yang sudah sangat powerful, lalu apa tujuannya pengaplikasian teknologi pre-chamber dari f1 ini ?
Ternyata tujuannya sangat sepele dalam pandangan orang sini (Indoensia), akan tetapi sangat serius bagi orang sono (eropa dan negara-negara maju lainnya), yaitu masalah penekanan emisi gas buang. Meningkatnya standar emisi di eropa, menjadikan segala kendaran dengan penggerak engine (motor bakar) harus menekan emisi gas buangnya menjadi lebih kecil lagi dan semakin kecil, termasuk motor superbike, khususnya honda cbr 1000 rr-r. Untuk mencapai tujuan ini (emisi sekecil mungkin) tanpa harus mengorbankan perform ynga sudah dicapainya saat ini, maka diaplikasikanlah teknologi pre-chamber ini.
Salah satu variabel penentu besarnya performa adalah banyaknya bahan bakar yang harus bakar dalam combustion chamber (ruang bakar). Semakin banyak (kaya, AFR di bawah 14.7, yaitu puncaknya di 12.6) maka campuran akan semakin mudah terbakar dan menghasilkan tenaga yang paling besar. Sementara sebaliknya kalau mau emisi rendah, maka campuran harus semiskin mungkin, padahal jika demikian maka semakin sulit terbakar dan jikapun terbakar powernya akan menurun.
Untuk mencapai keduanya, maka diaplikasikanlah pembakaran di ruang terpisah yaitu di pre-chamber. Jadi bentuk ruang bakrnay tidak lagi seperti kubah, akan tetapi pada posisi busi terdapat ruang kecil. Penggambaranyya seperti ini
Jadi campuran bensin+udara yang memasuki ruang bakar utama (main-chamber) nggak masalah jika diatur miskin (AFR di atas 14.7, misalnya 15 atau 16). Yaitu dengan mengaplikasikan sistem intake seperti biasa dengan injector yang terletak sebelum ruang bakar. Akan tetapi di ruang pre-chamber harus diberi campuran yang lebih kaya agar mudah terbakar oleh letikan api dari busi, oleh karena itu harus ada injector tersendiri khusus untuk pre-chamber.
Jadi ledakan yang terjadi di pre-chamber, akan menghasilkan semburan api yang cukup besar ke seluruh ruang bakar yang ada. Dan api yang besar ini akan membakar campuran bensin-udara yang ada di main-chamber, meskipun dalam kondisi AFR miskin. Sehingga pembakaran dapat dilakukan lebih mudah dan sempurna, meskipun dengan kondisi campuran yang miskin (lean), power besar diperoleh, akan tetapi emisi dapat ditekan lebih rendah lagi.
Dalam patent aplikasi pre-chamber pada honda cbr 1000 rr-r, bentuk pre-chamber nya agak unik. Perhatikan gambar berikut
Ada komponen tambahan yaitu nomor 55-55a, 56 dan 59. Sehingga aplikasi pre-chamber pada honda cbr 1000 rr-r tampak lebih rumit dibandingkan benduk dasarnya. Kira-kira apa tujuan dari part ini ? Monggo para pembaca pencita blog motogokil.com sampaikan dalam kolom komentar. Atau tunggu artikel motogokil berikutnya….
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Sumber :
1. Japanese Patent Office
2. A Control-Oriented Jet Ignition Combustion Model for an SI Engine
3. The challenge to NOx emission control for heavy-duty diesel vehicles in China
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan