Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Cukup puas menyaksikan pertunjukan marc marquez mendominasi balapan motogp tahun 2019 ini. Akan tetapi sebaliknya sangat miris melihat penampilan pembalap motor honda lainnya yang babak-belur tahun ini. Bahkan kiprah jorge lorenzo (jl99) yang dulunya (sudah) mampu menaklukan ducati gp18, hancur-lebur. Bukan hanya poin jl99 yang hancur, tubuhnya pun hancur ketika berusaha menjinakan honda rc213v tahun ini.
Mari kita bandingkan perolehan poin para rider honda rc213v tahun ini…
Jarak antara marquez dengan pembalap honda terdekat carl crutchlow adalah 233 poin, jauh banget. Apalagi dengan rekan setimnya jorge lorenzo 302 poin, ini mah bukan jauh, tapi bagai bumi dan langit. Bagaimana mungkin dua pembalap pabrikan memiliki point gap (selisih poin) sejauh ini.
Ternyata memang ada “sesuatu” yang menjadi penyebab mengapa marquez bisa jadi juara dunia dengan honda rc213v, sementara pembalap lain yang menggunakan motor yang sama babak belur. Sesuatu itu adalah “OVER POWER”, karena power honda rc213v versi 2019 telah ditingkatkan lebih tinggi dibandingkan versi tahun 2018. Entah sejauh apa peningkatannya, pastinya secara kasat mata tahun 2019 ini top speed honda rc213v tidak kalah dibandingkan ducati gp19, yang memang top markotop.
Di lain sisi, semua mekanik tim motogp pasti faham, bahwa ketika sebuah motor (apalagi dengan konfigurasi engine v4) power-nya ditingkatkan secara drastis, maka ada aspek yang dikorbankan. Dan yang paling terdampak menjadi korban adalah handling yang turun drastis, motor semakin sulit dikendalikan. Tentunya semua penikmat motogp sudah nonton, bahwa ketika power masih belum ditingkatkan saja (tahun 2018 ke bawah) marc marquez dan pembalap lainnya saja pontang-panting (struggle) menjinakkan honda rc213v apalagi dengan versi 2019, pastinya lebih sulit lagi.
Perbedaannya adalah marc marquez mau jatuh bangun, berkali-kali crash di tahun 2018. Hal tersebut merupakan upaya pribada mm93 dalam memahami karakter liar honda rc213v. Bahkan ia berusaha keras bagaimana mengoptimalkan sisi positif dan bersedia “merubah gaya balap” untuk meminimalisir sisi negatif, sebagai efek samping peningkatan power yang diberikan para insinyur honda di rc213v versi 2019. Meskipun demikian tetap saja, terkadang mm93 juga harus jungkir-balik “dikerjai” oleh motor ini.
Jadi memang tahun 2019 ini para insinyur honda fokus pada peningkatan power dan top speed honda agar bisa bersaing dengan ducati gp19. Gengsilah kalau sampai honda kalah kencang dan terliihat jelas kalah speed di lintasan lurus (stright), malu-maluin. Dan para pentolan honda merasa yakin bahwa marc marquez mampu mengendalikannya, meskipun tidak 100% yakin. Keyakinan ini muncul dari pengamatan mereka, bahwa marc marquez memang berusaha sangat keras untuk memahami karakter honda rc213v ini.
Dan para insinyur honda begitu takjub, juga terheran-heran dengan performa marquez di awal musim balapan di qatar. Ternyata marquez mau mengorbankan dirinya, mengubah gaya balapnya bahkan sampai rela tersungkur (crash), demi mampu mengoptimalkan performa honda rc213v. Dan hal ini hanya bisa dilakukan oleh mm93, mungkin skill dan kondisi otot-tulangnya memang cocok untuk honda rc213v.
Sepertinya karakter marc marquez saat ini mirip dengan casey stoner. Yaitu ia hanya minta motor terkuat dengan power sebesar mungkin. Masalah pengendalian dan yang lainnya bisa rider (ia stoner) yang akan mengurusnya.
Dan yang seperti ini masih belum ada dari pembalap lain honda yang bisa melakukannya (menerima konsekuansi dari peningkatan power). Makanya rider yang lain gagal menaklukan honda rc213v. Bahkan sebaliknya justru rider-rider macam carl crutchlow, takaaki nakagami dan jorge lorenzo yang “dikendalikan” oleh motornya (honda rc213v).
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan