Akal-Akalan di MotoGP Ternyata Mutlak Harus Dilakukan. Inilah Alasannya…

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Motogp (juga balaoan motor lainya) adalah lomba adu cepat di atas sepeda motor, karenanya semua dituntut untuk bergerak dan berubah dengan cepat. Peningkatan laptime 0,1 detik sudah merupakan prestasi yang cukup berarti. Yang mana dalam upaya untuk selalu tampil semakin cepat butuh perubahan perbaikan (improvement) yang juga cepat, karena lawanpun melakukan yang sama.

Repotnya dalam motogp saat ini, engine (mesin) disegel, sehingga tidak bisa melakukan improvement saat kejuaraan berlangsung. Dan salah satu penentu kemenangan adalah rider motogp yang sifat dan karakternya sangat spesifik, maka motor digunakankan pun menjadi sangat spesifik, khusus untuk dirinya. Kadang setingan cocok untuk pembalap A, ternyata justru sangat tidak cocok untuk pembalap B.

Perubahan yang terkait dengan mekanisme produksi pabrik jelas tidak akan mampu mengikuti kecepatan improvement yang diinginkan. Karena itu akal-akalan harus segera dilakukan oleh para insinyur untuk memuaskan keinginan/kebutuhan pembalap. Berikut ini beberapa akala-akalan insinyur tim balap (motogp juga lainnya) yang bisa kita ambil sebagai referensi :

Modofikasi part akal-akalan untuk memenuhi kebutuhan pembalap

Handle Bar

Bagian tubuh pembalap motogp yang termasuk paling sering cidera adalah tangan. Ketika tangan mengalami cidera tapi masih bisa balapan, maka rasa sakit akan dirasakan pembalap. Beberapa modifikasi di bagian handle bar honda rc213v harus dilakukan untuk membantu pembalap (marc marquez) mengontrol motornya, sekaligus mengurangi sakitnya yang semakin lama semakin terasa seiring dengan menurunnya efek pain killer.

Modifikasi di sekitar handle bar juga pernah dilakukan saat gp500 pada motor honda nsr500 mick doohan. Setelah kecelakaan yang menimpanya di sirkuit assen, kaki kanan mick doohan cidera sehingga tidak mampu menekan pedal rem belakang. Akhirnya diberikan solusi berupa master rem yang diletakkan di stang kiri, yang diaktifkan dengan jempol kiri.

Fuel tank

Jorge lorenzo merasakan bahwa ergonomi ducati gp18 tidak cocok untuk tubuh dan style balapnya. Ia minta tangki diubah, tentu saja merubah tangki bensin bukan perkara gampang, karena desain dan fabrikasinya butuh waktu. Karenanya insinyur ducati melakukan modifikasi akal-akalan secukupnya, sehingga lorenzo merasa nyaman di motornya. Dan masih banyak lagi modifikasi akal-akalan yang dilakukan oleh insinyur masing-masing tim untuk memenuhi kebutuhan pembalap

Modifikasi akal-akalan karena kebutuhan motor

Pendingin Udara Rem Belakang

Honda rc213v adalah salah satu motor yang paling liar (sulit dikendalikan) di lintasan. Akan tetapi marc marquez mampu menundukkannya sehingga ia meraih 5 kali juara. Salah satu caranya adalah ia banyak menggunakan rem belakang. Sehingga untuk settingan normal panas yang dihasilkan oleh gesekan piringan dan kampas rem terlalu tinggi, dan memerlukan pendinginan ekstra. Insinyur honda mengakalinya dengan memberikan saluran udara khusus untuk mendinginkan bagian tersebut.

Muffler Cover

Saat terjatuh di gravel, mungkin saja motor dan pembalap baik-baik saja dan bisa meneruskan balapan. Akan tetapi jika ada kerikil yang masuk ke saluran exhaust (knalpot) bisa berbahaya. Karena diameter exhaust motor motogp termasuk besar dan bisa saja krikil (gravel) yang cukup besar memasukinya. Karenanya untuk mengamankan lubang exhaust tersebut diberilah penutup untuk melindungi masuknya krikil saat crash di gravel, akan tetapi tidak mengurangi performa mesin.

Mass Dumper di Swing Arm

Terkadang rider tertentu (tergantung bobot dan stylenya) merasakan ban belakanya mengayun dengan ayunan yang cukup mencemaskannya. Karena respon suspensi terasa telat, memberikan tekanan ban ke aspal (masalah unsprung weight). Hal ini mengakibatkan ban belakang seperti melayang beberapa saat, ketika menikung. Dan yang demikian akan mengganggu konsentrasi pembalap sehingga tidak bisa mengoptimalkan laptimenya. Karena bobot disekitar swing arm perlu disesuaikan, dan cara yang paling mudah adalah dengan menambah beban yang diperlukan.

Winglet

Dengan dilarngnya penggunaan kontrol trakasi, maka kontrol sepenuhnya dilakukan pembalap melalui slonsong gas nya. Akan tetapi menjadi dilema, ketika diinginkan keluar tikungan secepatnya dengan torsi besar, motor akan wheelie. Karenanya perlu ada tekanan ke bawah agar motor tidak wheelie, dan insinyur mengakalinya dengan memberikan winglet yang mampu memberikan kompresi ke bawah, semakin kencang semakin besar pula kompresi kebawah yang diberikan.

Dan masih banyak lagi akal-akalan yang dilakukan insinyur motogp yang tujuannya adalah secepatnya mendapatkan setingan yang pas bagi pembalapnya. Apakah itu dengan cara memnuhi keingina pembalap, keinginan motor atau bahkan memanfaatkan celah regulasi. Memang itu tugas insinyur yang merupakan versi Indonesianya dari engineer yang artinyaa adalah tukan rekayasa (tukang akal-akalan) untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Kalah salah mohon koreksinya, kalau kurang mohon tambahan informasinya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wabarokatuh.

 

 

 

 

 

2 Komentar

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan