Sensasi Berboncengan Motor Yamaha R15 V3, Enak Katanya…

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Namanya juga motor harian, ya dipakai untuk aktifitas harian termasuk mengangkut orang, alian mbonceng. Karena salah satu aktifitas motogokil adalah ternak, alias anter anak, yang kebetulan belum punya sim. Dan dari si boncenger inilah yang ane minta testimoninya.

Boncenger bukanlah boncenger sembarangan. Ia sudah dibonceng dengan berbagai motor, mulai dari vario, nmax, cb150r, cbr150r, gsx r150 dan yang terakhir adalah r15 v3. Dan apa testimoninya ?

Menurutnya, digonceng dengan r15 v3 “enak”. Artinya meskipun split seat dan agak tinggi tapi masih masuk dalam katagori nyaman. Menurutnya pula bahwa posisi duduk boncenger relatif terhadap rider tidak terlalu tinggi, lebih rendah jika dibandingkan gsx r150.

Hal ini tentunya sangat masuk akal karena jika dilihat konstruksi jog belakang r15 v3 ini, dapat disimpulkan :

  • Cukup panjang dan lebar
  • Busanya empuk
  • Posisi kaki bondenger pas
  • Tidak terlalu tinggi

Lalu bagaimana dengan ridernya ? Seperti yang pernah motogokil tuliskan di artikel sebelumnya, bahwa untuk rider dengan tb 165 cm, posisinya sangat racy (nunduk). Bagi yang belum terbiasa akan merasa cepat pegal pada bagian telapak tangan, pundak dan pinggang. Tapi hal ini tidak berlaku bagi yang sudah terbiasa atau bagi rider yang posturnya lebih tinggi dan pas dengan konstruksi stang under yoke r15 v3 ini.

Ketika membonceng, feel hampir sama dengan sendirian, kecuali saat deselerasi. Pada saat deselerasi (nge-rem), telapak tangan sampai ke pangkal tangan berkerja sangat keras. Karena selain harus menopang gaya-G dari tubuh rider, juga sering harus menerima dorongan badan boncenger yang merosot ke depan. Sehingga telapak tangan lebih cepat kesemutan jika dibandingkan riding sendirian.

Bagaimana dengan akselerasinya ? Wajar ketika sepeda motor diberi beben yang lebih berat, maka akselerasinya akan turun (lebih lemot). Begitu pula ketika r15 v3 ini dibebani rider dengan bobot 75 kg dan boncenger 60 kg. Akan tetapi akselerasi yang diberikan masih tetap ringan, masih sangat mudah meliuk-liuk sambil nyalip kendaraan di depan (yang kayak gini biasa dilakukan bapak-bapak saat nganter anak sekolah dan hampir terlambat).

Tambahan lagi, yamaha r15 v3 ini tidak terlalu tinggi (menurut motogokil), lebih rendah dari nvl. Untuk rider dengan tb 165 cm masih cukup nyaman, seluruh jempol dan beberapa jari kaki, kiri kanan bisa menyentuh tanah. Apalagi jika menggunakan sepatu bot dengan sol 2 cm, akan lebih nyaman lagi. Nah ketika ada boncenger yang cukup berat, misalnya 60 kg, maka motor akan lebih pendek lagi karena jog turun beberapa mm, jadi persentase telapak kai yang menyentuh tanah lebih besar lagi.

Itulah impresi dan testimoni yamaha yzf r15 v3 dipakai goncengan. Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wabarokatuh.

8 Komentar

    • Jangan lihat angkanya bos, tp feelnya juga. Lah 790 dan 815 mm itu kan angka tingginya, apa juga mendefinisikan lebar seat nya juga? Itu..

      Contoh, wak haji taufik testdrive gold wing v.5, height seat nya rendah secara angka, bhkan jauh lbh rendah dari motor2 sport tourer kebanyakan, tp masih aja jinjit krn lebar nya seat rider yg gk ketulungan. Btw ane prnah pake k15 dan k45a, lbh jinjitan yg k15 nya. Entahlah. Semoga paham bos.

      • kenyataannya saya yg pernah pakai vixion dan r15, jelas lebih berasa tinggi R15. mungkin juga pengaruh bobot pengemudi, soalnya saya cuma 64an kg, jadi shocknya enggak terlalu terkompres.

    • ya pasti nggak enak, lha wong jog gsx r150 tinggi dan kecil, rekoso boncenger e
      gsx r150 memang hanya cocok buat rider yang pingin style balap bukan buat goncengan

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan