Assalamau’alaikum wa rochmatullohi wabarokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Entahlah apakah dunia yang terbalik, atau otak manusia yang terbalik. Itulah fenomena yang terjadi disekeliling kita termasuk dalah hal permotoran, khususnya penggunaan ban pada motor. Di saat sepeda pancal banya diperbesar, sebaliknya justru sepeda motor bertenaga besar ban-nya diperkecil. Dan baru saja ramai di medsos, aplikasi ban cacing pada all new cbr250rr yang seperti menjadi kebanggaan.
Menurut pengalaman motogokil naik kendaraan roda-2, mulai sepeda pancal sampai motor high performance, aplikasi ban dengan lebar tertentu memang memiliki pengaruh terhadap “feel” akselerasinya. Misalnya sepeda pancal, semakin kecil ban-nya (sepeda balap) semakin mampu menggapai kecepatan yang lebih tinggi. Sedangkan semakin besar ban-nya, semakin berat dikayuh yang pada akhirnya semakin pelan/lambat, alias lemot bin letoy.
Barangkali itulah yang menginspirasi para biker untuk menggunakan ban kecil/ban cacing pada motornya. Yaitu supaya bisa mendapatkan akselerasi yang lebih tinggi lagi dibandingkan menggunakan ban standar. Dan memang itu sudah dibuktikan dengan aplikasi ban cacing pada motor untuk adu kebut trek lurus, alias drag racing.
Jadi inilah salah satu faktor inilah yang menjadi motifasi biker untuk merubah ban standar menjadi ban cacing. Yaitu diperuntukan untuk meningkatkan akselerasi, untuk memenangkan adu kebut lurus, drag race, itu adalah alasan yang sangat masuk akal. Selain ada juga para biker yang mengaplikasi ban cacing hanya untuk sekedar fashion, untuk nampang dan mejeng saja. Karena memang aslinya tidak suka (tidak berani) ngebut.
Akan tetapi jika ban cacing diaplikasikan untuk harian apa akibatnya ??? Berikut ini beberapa akibat aplikasi ban cacing untuk harian, mulai dari paling ringan sampai yang paling berat
Hanya terpeleset karena jalan licin akibat hujan, akibat ban kehilangan traksi. Aplikasi ban cacing menjadikan permukaan sentuh semakin kecil sementara aspal licin berlapis air. Slip dan tergelincir akhirnya, baik saat akselerasi maupundeselerasi (ngerem).
Ban terjepit di lubang sempit di jalan, akibat penampang terlalu sempit
Velg rusak/pecah akibat ban ruang mampu menahan benturan
Kecelakaan saat menikung kecepatan tinggi, karena ban kecil hampir tidak mampu memberikan trkasi pada sisi-sisinya yang terlalu sempit. Sehingga rawan terjadi selip, saat menikung, apalagi kecepatan tinggi, apalagi jalan licin…sangat berbahaya. Kejadian setelah jatuh lebih berbahaya lagi, bisa tertabrak/terlindas kendaraan lain, masuk jurang, tubuh rider terbetur pohon atau beton dan lain-lain, semuanya berakibat sangat fatal bahkan bisa menyebabkan kematian.
Oleh sebab itu aplikasi ban yang biasanya disesuaikan dengan bobot kendaraan dan kecepatannya. Semakin berat kendaraan, maka ban akan semakin tebal dengan lebar yang proporsional. Sehingga kandungan udara yang ada didalamnya cukup mampu menopang bobot kendaraan tersebut.
Semakin besar tenaganya, sementara bobotnya ringan, maka bannya harus semakin lebar. Agar traksi dari ban mencukupi, baik untuk akselerasi maupun deselerasi. Untuk meminimalisasi slip antara ban dan aspal, saat akselerasi tenaga tidak terbuang percuma dan saat deselerasi tidak tergelincir
Motor yang berpower besar, berkecepatan tinggi dan lintasannya lurus dan menikung beda lagi ban-nya. Karena powernya besar dan kecepatannya tinggi maka ban-nya lebar. Dan karena banyak lintasan yang menikung, maka bannya harus memiliki bidang sentuh yang lebar saat motor menikung dengan kecepatan tinggi. Seperti inilah bentuk bannya
Jadi… semoga para biker faham, apa efek aplikasi ban dengan lebar tertentu pada kendaraan kita. Lalu pertanyaannya, “Boleh nggak aplikasi ban cacing pada motor kita ?” Boleh saja sih asalkan pada tempatnya, yaitu untuk event :
- Drag race
- Contes/Fashion
Jika untuk keperluan di atas, tidak dianggap melanggar aturan. Karena memang sesuai dengan peruntukannya.
Akan tetapi jika aplikasi ban cacing untuk harian, maka menjadi tidak pas dan pasti mengundang bahaya. Karena di jalan akan ada banyak kondisi yang menuntut penggunaan ban standar. Kondisi tersebut adalah akselerasi, deselerasi, jalan licin, jalan rusak, jalan lurus dan jalan menikung. Makanya wajar jika pak polisi melakukan razia ban cacing pada sepeda motor, karena memang demi keselamatan pengendara juga pengguna jalan lainnya.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Baca juga beberapa artikel menarik terkait dengan ban dan penggunaannya
- Motor ban cacing vs kondisi jalan di Indonesia
- [DIY] Cara mudah mengganti ban sendiri di rumah
- Kok bisa sendok nancap di ban ?
- Modifikasi NVL ban cacing
- Modifikasi ninja250 fi ban cacing
- Ukuran ban bisa pengaruhi hasil pengukuran dyno ???
- Menaikkan ukuran ban pada satria fufi
- Kondisi ban michelin pada tunggangan dani pedrosa
- Penyebab spin pada ban motor motogp
- Aplikasi rantai pada ban pacul motor off road
- Manageman ban pada balapan motogp
- Sensor suhu pada ban dan aplikasinya
Yaa bagus pak dosen dunia udah terbalik ,,apa orang indonesia udah pada kepinteran aapa gimana yaaah
Pak kalo naikin ikuran ban 2 tingkat dengan pelek tetap standar masih enak ga? Misal nmax dari 130 ke 150
menurut saya tidak enak dilihat, ban jadi tidak proporsional, terlalu bulat (men-donat)
tapi ditinjau dari performa, tergantung performa bawaan, jika memang torsinya meledak-ledak dan ridernya juga kurus, maka tidak masalah ban dinaikkan 2 step
tapi kalau ridernya gemuk, kemudian torsi motornya pas-pasan, mendingan pakai ban std
Ibarat orang ngegym, ini ngga pernah leg day kali ya haha