Persaingan Tingkat Akar-Rumput yang Berakhir Anarki

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Dalam kehidupan, terjadinya persaingan adalah wajar. Jangankan manusia, dalam dunia binatang pun terjadi persaingan. Seperti persaingan memperebutkan wilayah, atau persaingan memperebutkan betina. Sedangkan dalam kehidupan manusia, persaingan banyak penyebabnya bisa harta, tahta juga wanita dan sering berakhir anarki. Mulai dari yang rendah, yaitu terjadi perpecahan sampai yang tertinggi terjadinya peperangan.

Dalam dunia bisnis persaingan bisa mejadi sangat serius. Bahkan di level atas, banyak yang memperkerjakan agen/spionase untuk mencari kelemahan lawan bisnisnya. Sedangkan di level bawah (seler dan fans boy) terjadi saling maki, saling sindir, bahkan kalau perlu saling baku hantam. Kesemuanya itu disebakan oleh “duit”, ya rebutan duit alias rebutan mata pencaharian.

Berikut ini salah satu gambaran kericuhan, akibat persinggungan antara seller/pendukung smartphone oppo dan vivo…

Lucu ya, jualan smartphone aja sampai kayak gitu. Apalagi jualan yang nilainya jauh lebih besar, seperti minyak bumi, nuklir dan giga-proyek, bisa saling menghancurkan. Padahal mereka satu daerah, satu kota, satu propinsi dan satu negara, bagaimana mungkin bisa muncul rasa permusuhan hanya karena beda barang dagangan.

Kalau seller sepeda motor bagaimana ? Kayaknya belum pernah denger ya. Barangkali karena mereka bebas menjual, kadang jualan honda, kadang jualan yamaha, kawasaki juga suzuki. Pokoknya mereka jualan semuanya, meskipun bajunya hanya salah satu merek.

Bagi yang muslim, kalau mau bersaing, bersainglah (berlomba-lombalah) menuju keridloan Allah subhanahu wata’ala. Pasti selametnya, baik di dunia juga di akhirat. Dunia ??? Ya tetap dicari, buat sarana supaya tetap bisa berlomba, kalau nggak makan apa kuat ibadah ? Kalau tidak nikah apa bisa punya anak sholeh ?

Ok mas-mbak bro-sis, tetap semangat di sabtu pagi ini. Semoga liburannya menyenangkan. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.