[Safety] Mengantar Buah Hati ke Sekolah, Jangan Ngebut, Tidak Apa-apa Telat

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Bagi ibu atau bapak yang sering “ternak” (nganter anak) sekolah, kadang khilaf… ngebut. Hal tersebut sering disebabkan oleh persiapan berangkat yang sangat mepet. Sehingga waktu standar (kecepatan normal) berangkat sampai ke sekolah kurang. Jalan satu-satunya adalah, lebih kencang alias ngebut.

Ngebut akan meningkatkan resiko kecelakaan. Hal tersebut dikarenakan kecepatan respon otak-respon otot dalam mengendalikan kendaraan terbatas. Dan seringkali lebih lambat dari “kondisi tiba-tiba” yang mungkin terjadi di alan raya. Ditambah lagi banyak pengendara yang tidak disiplin, yang mengakibatkan jumlah kemunculan “kondisi tiba-tiba” semakin banyak. Dan pastinya akan meningkatkan kemungkinan kecelakaan.

Seperti yang pagi ini terjadi disekitaran ngaben, depan man 2 jogja…

SeorangĀ ibu ngebut karena takut anaknya telat masuk sekolah. Yang menyebabkan tabrakan yang cukup parah. Ia menabrak sepeda motor (motor dibawah kolong mobil), kemudian menabrak fortuner. Jika dilihat posisinya, si ibu masuk jalur yang berlawanan, sementara ada fortuner dan juga mobil lain di belakangnya yang sedang melaju dari arah tersebut. Dan pada akhirnya mengakibatkan tabrakan karambol ertiga dan beberapa mobil di belakang fortuner.

Ngeri juga akibat dari kecelakaan ini, belum tahu nasib pengedara sepedda motor. Yang jelas kerugian yang diakibatkan tabrkanan ini sangat besar. Tidak seimbang dengan selisih waktu yang didapat karena ngebut.

Menurut pengalaman motogokil, selisih waktunya nggak sampai 5 menit. Akankah 5 menit harus ditukar dengan kerugian material yang sangat besar atau bahkan kehilangan nyawa ??? Jangan sampai mas bro, na’udzubillahi min dzalik, semoga hal seperti ini tidak menimpa kita semua, aamiin.

Sabar ….utamakan selamat…..terlambat sedikit tidak mengapa.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

5 Komentar

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan